Anda di halaman 1dari 38

Diet pada Penyakit

Jantung dan
Pembuluh Darah
MK Ilmu Gizi dan Terapi Diet
S1 Keperawatan FIK Universitas
Pahlawan

Eka Roshifita Rizqi, S.Gz, MPH


Penyakit jantung dan pembuluh
darah diawali dengan perubahan
fraksi lipid dalam plasma atau
dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam
plasma
Penyakit jantung dan pembuluh
darah diawali dengan perubahan
fraksi lipid dalam plasma atau
dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam
plasma
Penyakit jantung dan pembuluh
darah diawali dengan perubahan
fraksi lipid dalam plasma atau
dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam
plasma
Penyakit jantung dan pembuluh
darah diawali dengan perubahan
fraksi lipid dalam plasma atau
dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam
plasma
Kelainan fraksi lipid yang utama

❄ Kenaikan kadar kolesterol total, terutama LDL


(low density liporotein) dan trigliserida darah
❄ Penurunan kadar kolesterol HDL (high density
lipoprotein)

Hal ini merupakan faktor predisposisi terjadinya


aterosklerosis atau penyakit jantung koroner
Menurut densitasnya kolesterol terdiri dari

❄ VLDL (very low density lipoprotein)


❄ Trigliserida
❄ LDL
❄ HDL
Penyakit jantung dan pembuluh
darah diawali dengan perubahan
fraksi lipid dalam plasma atau
dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam
plasma
Dari semua fraksi lipoprotein
plasma, LDL merupakan
penyebab aterosklerosis paling
kuat yang merupakan awal
penyakit jantung koroner

Sehingga sering disebut sebagai


kolesterol jahat
Sedangkan HDL tidak ada
hubungannya dengan
pembentukan aterosklerosis

Sehingga sering disebut sebagai


kolesterol baik
Dari hasil penelitian telah
dibuktikan bahwa terdapat
korelasi positif antara kadar
serum kolesterol total dengan
insiden Penyakit Jantung
Koroner ( PJK )
Orang-orang yang tinggi diet
SFA’s (saturated fatty acid)
dalam makanan yang dimakan
akan memiliki kadar kolesterol
darah yang lebih dari normal
Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol

❄ Usia
❄ Diet tinggi lemak jenuh & kolesterol
❄ Genetik
❄ Hormon seks endogen (hormon ini tidak
terdapat pada wanita postmenopause
sehingga meningkatkan risiko PJK)
❄ Steroid eksogen
Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol

❄ Obat-obatan (beta bloker; diuretik, Thiazide)


❄ Berat Badan
❄ Toleransi Glukosa
❄ Tingkat aktivitas fisik
❄ Penyakit (DM, Tiroid, Liver)
Nilai lipoprotein yang dapat mengurangi risiko PJK

❄ Total kolesterol: <200 mg / dl


❄ Kolesterol LDL: <130 mg / dl
❄ Kolesterol HDL: > 40 mg / dl
❄ Trigliserida : <150 mg / dl

Untuk pencegahan, pada usia >20 tahun :


profil lipoprotein puasa harus dipantau setiap 5 tahun sekali
Penyakit jantung koroner (PJK)

❄ Terjadi bila ada timbunan (plak) yang


mengandung lipoprotein, kolesterol dan sisa-
sisa jaringan, dan terbentuknya kalsium pada
intima, atau permukaan dalam bagian
pembuluh darah
❄ Plak ini menyebabkan intima menjadi kasar,
dan trombosis tertarik ke daerah yang kasar
dan terbentuk gumpalan
Penyakit jantung koroner (PJK)

❄ Bila plak cukup besar dapat menyebabkan


penyumbatan aliran darah, jaringan akan
kekurangan oksigen dan zat gizi sehingga
menimbulkan daerah infark
Pencegahan PJK dapat dilakukan dengan mengkaji faktor
risiko PJK

Faktor risiko kategori I Faktor risiko kategori II


Adalah faktor risiko yang Adalah faktor risiko yang
apabila diintervensi telah apabila di intervensi
terbukti menurunkan cenderung untuk
kejadian PJK menurunkan resiko PJK
Pencegahan PJK dapat dilakukan dengan mengkaji faktor
risiko PJK

Faktor risiko kategori III Faktor risiko kategori IV


Adalah faktor risiko yang Faktor risiko tidak dapat
memerlukan bukti dimodifikasi
tambahan untuk
menentukan apakah
intervensi dapat
mengurangi risiko
Empat golongan faktor risiko

Faktor risiko kategori I Faktor risiko kategori II


❄ Perokok sigaret ❄ Penderita penyakit
❄ Kolesterol LDL tinggi Diabetes Mellitus
❄ Hipertensi ❄ Aktivitas fisik tidak
aktif
❄ Kelainan Faktor
trombosite ❄ Kolesterol HDL tidak
normal
❄ Obesitas
❄ Status menopause
Empat golongan faktor risiko

Faktor risiko kategori III Faktor risiko kategori IV


❄ Faktor psikososial ❄ Faktor Usia
❄ Triasilgliserol/ ❄ Gender
Trigliserol tidak ❄ Riwayat keluarga
normal dengan penyakit
❄ Mengalami stress jantung kronik (PJK)
oksidatif
❄ Konsumsi alkohol
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

❄ Konsumsi asam lemak jenuh


☆ Negara dengan asupan asam lemak jenuh
tinggi dan tingkat serum kolesterol tinggi
memiliki angka kematian karena PJK yang
tinggi
☆ Setiap peningkatan 1% SFA dari energi total
akan meningkatkan kadar kolesterol plasma
sebesar 2,7 mg / dl
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

☆ Mengganti diet SFA (Saturated Fatty Acid)


dengan MUFA (Monounsaturated Fatty Acid)
dan asam alfa linolenat serta meningkat
konsumsi buah-buahan & sayuran akan
mencegah kejadian serangan CVD (Cardio
Vasculer Desease) fatal pada orang yg sudah
terdiagnosa
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

❄ Konsumsi asam lemak trans


☆ Sumber utama makanan tinggi kandungan
lemak trans adalah stik margarin, gorengan
komersial berlemak & tinggi serta makanan
dipanggang dengan lemak/ mentega
❄ Jumlah lemak dalam makanan
☆ Jumlah asupan lemak total makanan
berhubungan dengan kegemukan yang banyak
mempengaruhi faktor risiko untuk aterosklerosis
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

☆ Rekomendasi dari AHA (American Heart


Association) adalah jumlah konsumsi lemak
total kurang dari 30% dari total kalori
❄ Diet serat
☆ Serat larut air seperti pektin, gums, lendir,
polisakarida alga & beberapa hemiselulosa
dapat menurunkan serum kolesterol
Makan sayur utk pencegahan PJK

Makanlah dengan berbagai jenis sayuran dan dalam jumlah/ porsi 2/3 dari ½ piring
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

☆ Terjadi Penurunan kolesterol LDL sebesar 14%


pada orang hiperkolesterolemia dan 10% pada
orang normokolesterolemia pada saat serat
larut ditambahkan ke diet rendah lemak mereka

☆ Mekanisme penurunan ini diduga berkaitan


dengan asam empedu darah, kemudian bakteri
dalam usus menfermentasi serat untuk
memproduksi asetat, propionat dan butirat yang
menghambat sintesis kolesterol
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

☆ Dianjurkan konsumsi 25 sampai 35 gram setiap


hari pada orang dewasa, dimana 6 sampai 10
gram diantaranya harus berasal dari serat larut

☆ Serat larut dapat ditemukan dalam makanan


seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah
(jeruk, apel) strawberry & banyak sayuran,
sedangkan serat tak larut ditemukan pada
makanan seperti gandum utuh & produk
gandum, sayuran & kulit gandum
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

❄ Anti oksidan seperti vitamin A dan E


☆ Vitamin E adalah konsentrasi antioksidan paling
tinggi yang dibawa oleh LDL yaitu 2-30 kali
lebih besar daripada oksidan lainnya

☆ Fungsi utama vitamin E adalah mencegah


oksidasi PUFA (Poliunsaturated Fatty Acyd)
dalam membran sel, menghambat oksidasi LDL
sehingga menunda atherogenesis
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

❄ Mineral
☆ Suplementasi kalsium menghasilkan penurunan
kecil di kolesterol LDL pada laki-laki
hiperkolesterolemia

☆ Mekanisnenya dengan membentuk sabun larut


dengan empedu & asam lemak yang tersedia
sehingga mengurangi jumlah asam lemak
Faktor diet yang berhubungan dengan PJK

❄ Diet protein kedele


☆ Asupan harian 25 g kedelai (isoflavon) dapat
menurunkan kolesterol LDL sebesar 4% pada
orang hiperkolesterolemia
❄ Diet sterol
☆ Mengkonsumsi antara 2 sampai 3 g per hari
sterol akan menurunkan kolesterol sebesar 9%
sampai 20%, dimana sterol akan menghambat
penyerapan kolesterol makanan
Terapi gizi termasuk latihan
aktivitas fisik merupakan
intervensi utama pada pasien
yang memiliki kadar kolesterol
LDL tinggi
Dengan diet, latihan aktifitas
fisik dengan penurunan berat
badan pasien seringkali dapat
mencapai serum lipid yang
diinginkan
Terapi gizi termasuk latihan
aktivitas fisik merupakan
intervensi utama pada pasien
yang memiliki kadar kolesterol
LDL tinggi
Dengan diet, latihan aktifitas
fisik dengan penurunan berat
badan pasien seringkali dapat
mencapai serum lipid yang
diinginkan
Thanks
Any question?
eka.roshifita@mail.ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai