Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Gizi pada

penyakit Dislipidemia
Suwarni, DCN., MPH
Diploma –IV Gizi 2021
Pengertian

Dislipidemia sebagai kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, trigliserida serta
penurunan HDL.
Lipid
Lipid Kolesterol

kolesterol
Lipid istilah yang Trigliserida
berasal dari
adalah
merujuk pada
minyak atau lemak pemecahan lemak bentuk lemak
di dalam tubuh. dari makanan yang berada
lipid di dalam tubuh Kadar trigliserida
sangat tergantung
dalam
terdiri dari dua
komponen utama : pada makanan sirkulasi
kolesterol dan yang dikonsumsi darah
trigleserida. manusia.
Kolesterol-LDL (kolesterol-low density
lipoprotein) dan HDL (kolesterol-high
density lipoprotein). K-LDL sering disebut
sebagai kolesterol jahat karena dapat
menempel pada pembuluh darah.

Kolesterol
Kolesterol -HDL (kolesterol-high density
lipoprotein). disebut lemak baik, karena
mampu melarutkan kandungan LDL dalam
tubuh. Jumlah keseluruhan kolesterol yang
ada dalam tubuh disebut kolesterol total.
Kolesterol normal dalam tubuh adalah
160-200 mg. Kolesterol terdiri dari banyak
zat termasuk trigliserida, LDL kolesterol
dan HDL kolesterol.
Dislipidemia dipengaruhi
Etiologi oleh beberapa faktor di
antaranya :

a. Jenis Kelamin
Risiko terjadinya dislipidemia pada pria
lebih besar daripada wanita, karena pada
wanita produktif terdapat efek
perlindungan dari hormon reproduksi.
Pria lebih banyak menderita
aterosklerosis, dikarenakan hormon seks
pria (testosteron) mempercepat
timbulnya aterosklerosis sedangkan
hormon seks wanita (estrogen)
mempunyai efek perlindungan terhadap
aterosklerosis.
b. Faktor Usia
Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya
semakin menurun, begitu juga dengan penurunan aktivitas
reseptor LDL, sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin
meningkat dan menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi,
sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah. Pada usia 10
tahun bercak perlemakan sudah dapat ditemukan di lumen
pembuluh darah dan meningkat kekerapannya pada usia 30
tahun.
Lanjut …

c. Faktor Genetik
Merupakan salah satu faktor pencetus
terjadinya dislipidemia.
Dalam ilmu genetika menyebutkan bahwa gen
untuk sifat–sifat tertentu (spesific– trait)
diturunkan secara berpasangan yaitu kita
memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen
dari ayah, sehingga kadar hiperlipidemia
tinggi dapat diakibatkan oleh faktor
dislipidemia primer karena faktor kelainan
genetik.
d. Faktor Kegemukan
Kegemukan erat
hubungannya dengan
peningkatan risiko
sejumlah komplikasi.
e. Faktor Olah Raga
Olah raga yang teratur
dapat menyebabkan
kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan
trigliserida menurun
dalam darah,
sedangkan kolesterol
HDL meningkat secara
bermakna.
f. Faktor Merokok.
 Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol
total, kolesterol LDL, trigliserida, dan menekan
kolesterol HDL. Pada seseorang yang merokok,
rokok akan merusak dinding pembuluh darah.
g. Faktor Makanan Konsumsi
tinggi kolesterol
menyebabkan
hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis. Asupan tinggi
kolesterol dapat
menyebabkan peningkatan
kadar kolesterol total dan
LDL sehingga mempunyai
risiko terjadinya dislipidemia.
Tipe Dislipedemia

Dislipidemia
Dislipidemia sekunder :
primer
Faktor genetik yang - Gagal ginjal
diturunkan dari keluarga.
hiperkolesterolemia poligenik
-Sindrom nefrotik
dan dislipidemia kombinasi -Diabetes melitus
familial. Dislipidemia berat -Sepsis
umumnya karena -Hipotiroidisme
hiperkolesterolemia familial,
dislipidemia remnant dan -Sirosis hati
hipertrigliseridemia primer.
Lanjutan dislipidemia
sekunder

Obesitas, terutama obesitas sentral dengan penumpukan


lemak di sekitar perut.
Diabetes.
Hipotiroidisme, kondisi dimana produksi hormon tiroid
di bawah normal.
Alkoholisme, penggunaan alkohol berlebihan.
Sindrom metabolik, kumpulan gejala berkaitan dengan
metabolisme tubuh.
Konsumsi lemak berlebih, terutama lemak jenuh dan
lemak trans.
Sindrom cushing, kumpulan gejala akibat tingginya
hormon kortikotropin dalam darah.
Infeksi berat, seperti pada pengidap HIV.
Kelainan pada pembuluh darah aorta di perut.
Kolesterol total > 200mg/dL
LDL (lemak jahat) > 160mg/dL
HDL (lemak baik) < 40mg/dL
Klasifikasi (laki-laki) dan
< 50mg/dL (perempuan)
Kolesterol Kolesterol total > 150mg/dL
Pemeriksaan

Skrening dianjurkan pada semua


pasien berusia 20 tahun ,setiap 5
tahun sekali dilakukan pemeriksaan ;
kadar kolesterol
total,LDL,HDL,trigliserida ,glukosa
darah ,tes fungsi hati ,urin lengkap,tes
fungsi ginjal ,TSH < EKG.
 Penyusunan
NCP
Pengkajian Data / Asessmen

I. Identitas pasien :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :

a. Data Antropometri :
Berat badan / tinggi badan,Lila dll
b. Data Biokimia :
Hasil pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan Fisik / klinis
d. Riwayat gizi dan makanan
I
D -Status gizi obesita
E
N -LDL meningkat
T
I
-HDL rendah
F
I
-Trigliserida
K
A
meningkat
S -Tekanan darah
I
M - Energi lebih
A
S
- Protein kurang
A - Lemak lebih
L
A - HK lebih
H
Diagnisis Gizi

NI.5.1: Kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan


makan dalam porsi besar ditandai oleh hasil recall >
150%kebutuhan dan IMT >27.

-NI.5.8: Kekurangan asupan serat berkaitan dengan seringnya

mengkonsumsi makanan gorengan dan kurang


menyukai sayur dan buah ditandai oleh asupan serat
harian 14 gram dan frekuensi buang air besar (BAB)
hanya 3 kali seminggu.

-NB 1.3: ketidaksiapan melakukan diet atau perubahan pola


makan berkaitan dengan kurangnya motivasi
ditandai oleh ketidakpatuhan terhadap anjuran diet.
Diagnosis gizi …

-NC 3.3: Overweight berkaitan dengan kelebihan asupan


energi ditandai oleh IMT lebih dari 27

- NB 1.5: Gangguan pola makan berkaitan dengan


pengetahuan yang kurang ditandai oleh seringnya
mengkonsumsi makanan mengandung gula tinggi
dan berlemak
Intervensi Gizi

Preskripsi diet :
Diet : Diet Dislipidemia II
Bentuk makanan : Lunak
Cara Pemberian :

Tujuan diet :
1. Menurunkan berat badan bila kegemukan.
2. Menurunkan asupan kolesterol makanan,
2. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan
menurunkan asupan karbohidrat sederhana.
Syarat Diet :

1. Energi dibutuhkan suaikan dengan berat badan dan


aktivitas fisik. Bila kegemukan, penurunan berat badan
dapat dicapai dgn asupan energi rendah dan
meningkatkan aktivitas fisik.
2. Lemak diberikan sedang yaitu < 30% dari kebutuhan
energi total. Lemak jenuh untuk Diet Dislipidemia I
diberikan sebesar < 10% dari kebutuhan energi total dan
untuk Diet Dislipidemia II diberikan < 7% dari kebutuhan
energi total. Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk
Diet Dislipidemia I dan II adalah 10 – 15% dari kebutuhan
energi total. Kolesterol < 300 mg untuk Diet Dislipidemia I
dan < 200 mg untuk Diet Dislipidemia II.
Lanjut …

3. Protein diberikan 10 – 20% dari kebutuhan energi total.


Sumber protein hewani yang berasal dari ikan dan
protein nabati lebih dianjurkan.
4. Karbohidrat sedang, yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan
energi total.
5. Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat
dalam apel, beras tumbuk atau beras merah, havermout
dan kacang- kacangan.
6. Vitamin dan mineral cukup. Suplemen multivitamin
dianjurkan untuk pasien yang mengkonsumsi < 1200
kkal energi sehari.
Monitoring dan
Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara


memonitor perkembangan, mengukur hasil dan
mengevaluasi hasil. Pada monitoring dan evaluasi gizi,
data digunakan untuk mengevaluasi dampak dari
intervensi gizi sesuai dengan outcome dan indikator
asuhan gizi. Indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan intervensi gizi tersebut adalah
asupan makan dan minum (konsumsi selama dirawat),
asupan ini dimonitor setiap hari, nilai laboratorium
terkait gizi , perubahan berat badan, keadaan fisik klinis
pasien.
Terima Kasih
Semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai