Diajukan Oleh:
M. Ikhsan Nurmansyah
Dita Devita
Hana Andrina
BAGIAN KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
DEFINISI
LDL(>160
mg/dl)
kolesterol
total
(>240mg/dl)
trigliserida
(>200
mg/dl)
HDL(<40
mg/dl)
K
Keellaaiin
naan
nm
meettaab
boolliissm
meelliip
piid
d
ETIOLOGI
Jenis Kelamin
Usia
Genetik
Kegemukan
Olahraga
Merokok
Makanan
FAKTOR RESIKO
Usia
Usia
Obesitas
Obesitas
Riwayat
Riwayat
keluarga
keluarga
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme
Sirosis
Sirosis
Faktor
Faktor
risiko
risiko
Diabetes
Diabetes yang
yang
tidak terkontrol
tidak
terkontrol
dengan
dengan baik
baik
Diet
Diet kaya
kaya
lemak
lemak
Olahraga
Olahraga
kurang
kurang
Merokok
Merokok
Penyalahgunaan
Penyalahgunaan
alkohol
alkohol
EPIDEMIOLOGI
Di
Di Indonesia
Indonesia prevalensi
prevalensi dislipidemia
dislipidemia semakin
semakin meningkat
meningkat
Sudijanto
Sudijanto Kamso
Kamso dkk.
dkk. (2004)
(2004) terhadap
terhadap 656
656 responden
responden di
di 4
4
kota
besar
di
Indonesia
(Jakarta,
Bandung,
Yogyakarta,
kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan
dan
Padang)
Padang) didapatkan
didapatkan keadaan
keadaan dislipidemia
dislipidemia berat
berat (total
(total
kolesterol
>240
mg/dL)pada
orang
berusia
kolesterol >240 mg/dL)pada orang berusia diatas
diatas 55
55 tahun
tahun
prevalensi
prevalensi dislipidemia
dislipidemia lebih
lebih banyak
banyak didapatkan
didapatkan pada
pada
wanita
(56,2%)
dibandingkan
pada
pria
(47%)
wanita (56,2%) dibandingkan pada pria (47%)
KLASIFIKASI
Klasifikasi Fenotip
a. Klasifikasi EAS (European Atheroselerosis Society)
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Dislipidemia sendiri tidak menimbulkan gejala (asimptomatik)
selama bertahun-tahun.
Dislipidemia sering disertai dengan keadaan lain yang tergabung
dalam sindroma metabolik.
1. Obesitas sentral
2. Resistensi insulin atau intoleransi glukosa
3. Keadaan prothrombotic
4. Peningkatan tekanan darah (130/85 mmhg atau lebih)
5. Keadaan proinflamasi (seperti peningkatan high-sensitivity creactive protein di dalam darah)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Laboratorium
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Faktor Risiko (Selain Kolesterol LDL) yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL yang Ingin
Dicapai
Riwayat keluarga PAK (Penyakit Arteri Koroner) dini yaitu ayah usia < 55 tahun dan ibu <
65 tahun.
Kebiasaan merokok
Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dl). Jika didapatkan kolesterol HDL 60mg/dl maka
mengurangi satu faktor risiko dari jumlah total
Kategori Resiko
1. Resiko Tinggi
<100
Framingham)
2. Resiko Multipel (2 faktor resiko) dengan risiko PJK dalam kurun
<130
<160
Penatalaksanaan
P e n a t a l a k s a n a a n U mu m :
Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya non-farmakologis
modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat badan.
Penatalaksanaan
P
P ee n
n aa tt aa ll aa k
k ss aa n
n aa aa n
n N
N oo n
n -- F
F aa rr mo
mo k
k oo ll oo gg ii ss ::
a . Ter a p i N u t r i s i M e d i s
Terapi diet dimulai dengan menilai pola makan pasien, mengidentifikasi makanan
yang mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta berapa sering
keduanya dimakan.
Hasil diet terhadap kolesterol serum dinilai setelah 4-6 minggu dan kemudian
setelah 3 bulan.
Penilaian pola makan penting untuk menentukan apakah harus dimulai dengan diet
tahap I atau langsung ke diet tahap ke II.
Penatalaksanaan
Pe
Pe n
n aa tt aa la
la k
k sa
sa n
n aa aa n
n N
N oo n
n -- F
F aa rr m
m oo ko
ko ll og
og ii ss ::
b. Ak t iv it a s F isi k
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat :
meningkatkan kadar HDL dan Apo AI,
menurunkan resistensi insulin,
meningkatkan sensitivitas dan meningkatkan keseragaman fisik,
menurunkan trigliserida dan LDL, dan
menurunkan berat badan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Farmokologis :
Penghambat
Sekueastran Asam
HMGCoA Reduktase
Empedu
Simvastatin
Kolestiramin
Lovastatin
Kolestipol
Pravastatin
Fluvastatin
Atorvastatin
Rosuvastatin
Asam Nikotinat
Asam Nikotinat
Asam
Penghambat Absorpsi
Fibrat
Kolesterol
Bezafibrat
Fenofibrat
Gemfibrozil
Ezetimibe
Kadar kolesterol LDL merupakan sasaran utama pencegahan penyakit arteri koroner,
so ketika telah didapatkan kadar TG namun kadar kolesterol LDL belum mencapai
sasaran HMG-CoA reductase inhibitor + asam fibrat
Terdapat obat kombinasi dalam satu tablet (Niaspan lovastatin + asam nikotinik), jauh
lebih efektif dibandingkan dengan lovastatin atau asam nikotinik sendiri dalam dosis
tinggi.
PJK
atau
Target
LDL
Kadar LDL
untuk mulai
PGH
100
disamakan PJK
130
(100-129
pemberian
obat
opsional)
Faktor resiko 2 < 130
130
160
190
(160-189
opsional)
pemberian
obat
statin
atau
sekuestran
asam
atau
nicotic acid
6 minggu
Ta rg e t b e l u m
t e rc a p a i
???
intensifkan/naikka
n dosis statin atau
kombinasi dengan
yang lain
Ta rg e t t e rc a p a i
pemantauan
dilanjutkan setiap 4-6
bulan
KOMPLIKASI
Atherosklerosis
Penyakit
Jantung
cerebrovaskular
koroner
PROGNOSIS
TERIMA KASIH