Anda di halaman 1dari 2

non farmakologis

1. Terapi diet

Dimulai dengan menilai pola makan pasien,mengidentifikasi makanan yang


mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta seberapa sering keduanya
dikonsumsi.

2. Latihan jasmani

Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kadar
HDL, menurunkan trigliserida, menurunkan LDL dan menurunkan berat badan.

c. Farmakologis

Apabila terapi non farmakologi tidak berhasil maka, dapat diberikan bermacam-
macam obatan Tujuan dari pengelolaan dislipidemia dalam jangka pendek adalah
untuk mengontrol kadar LDL dan HDL dalam darah, dan menghilangkan keluhan
maupun gejala yang terjadi pada penderita dislipidemia. Tujuan jangka panjang
untuk mencegah terjadinya jantung koroner. Cara penanganannya dengan
menormalkan kadar kolesterol LDL dan HDL dalam darah.

C Kepatuhan Diet Dislipidemia

Kepatuhan penderita terhadap diet merupakan salah satu usaha untuk tercapainya
tujuan pengobatan. Pada pasien dislipidemia, apabila menaati dietnya maka
penderita dapat mengontrol kadar kolesterol LDL dan kadar kolesterol HDL
dalam darah. Apabila penderita tidak mampu mengontrol makanannya maka akan
berdampak buruk yaitu dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol LDL yang
dapat memicu terjadinya jantung koroner.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet diantaranya adalah:

1. Tingkat pengetahuan

Status gizi yang baik sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan setiap
orang. Setiap orang hanya akan cukup gizinya jika makanan yang dikonsumsi
mampu menyediakan zat yang diperlukan tubuh. Pengetahuan gizi memegang
peranan penting dalam memilih bahan makanan yang baik, sehingga dapat
mencapai keadaan gizi yang cukup. Semakin tinggi pengetahuan gizi seseorang
maka akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang akan
dikonsumsi

2. Tingkat pendidikan

Pendidikan merupakan dasar utama dalam keberhasilan pengobatan. Dalam


pendidikan dapat mempengaruhi :

a. Peningkatkan kepatuhan diet penderita.

b. Dapat menjamin pengendalian gangguan metabolisme dalam tubuh secara


umum.

c. Dapat menghambat terjadinya penyakit jantung koroner

Anda mungkin juga menyukai