Anda di halaman 1dari 15

DISLIPIDEMIA (4A)

DEFINISI

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam darah. Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, dan/atau trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL.
EPIDEMIOLOGI
• Di Indonesia, data yang diambil dari hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKEDAS) tahun
2013 menunjukkan ada 33.9% dari penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun dengan kadar
kolesterol 200 mg/dl.
• Perempuan lebih banyak dari laki-laki dan penduduk perkotaan lebih banyak dari penduduk di
pedesaan.
Klasifikasi &
Etiologi
• Dislipidemia Primer:
Dislipidemia primer adalah dislipidemia akibat kelainan genetik

• Dislipidemia Sekunder:
Pengertian sekunder adalah dislipidemia yang terjadi akibat suatu penyakit lain misalnya
hipotiroidisme, sindroma nefrotik, diabetes melitus, dan sindroma metabolik
Klasifikasi &
Etiologi
ANAMNESIS &
PEMERIKSAAN FISIK

• Pada umumnya dislipidemia tidak bergejala dan biasanya ditemukan pada saat pasien melakukan
pemeriksaan rutin kesehatan (medical check-up).

• Penapisan dilakukan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pemeriksaan
dilakukan terutama pada :

1. Usia (laki-laki ≥ 45 tahun, wanita ≥ 55 tahun)


2. Riwayat keluarga dengan PJK dini (Infark miokard atau sudden death < 55 tahun pada ayah
atau < 65 ahun pada ibu
3. Perokok aktif
4. Hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau dengan pengobatan antihipertensi)
5. Kadar kolesterol HDL yang rendah (< 40 mg/dl)
ANAMNESIS &
PEMERIKSAAN FISIK

• Pemeriksaan tanda-tanda vital.


• Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh)

Cara pengukuran IMT(kg/m2) = BB(kg)/TB(m2)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa.

• Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan:

1. Kadar kolesterol total


2. Kolesterol LDL
3. Kolesterol HDL
4. Trigliserida plasma
PENEGAKAN DIAGNOSTIK

• Diagnosis ditegakan berdasarkan


anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang
TATALAKSANA
1. Non-Farmakologis:
• Terapi Nutrisi Medis
Pasien dengan kadar kolesterol LDL tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak total &
lemak jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal & ganda. Pada pasien
dengan trigliserida tinggi perlu dikurangi asupan karbohidrat, alkohol, dan lemak.

• Aktivitas Fisik
Pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai kondisi dan kemampuannya
TATALAKSANA

2. Farmakologis:
KOMPLIKASI

PJK & Strok

Dislipidemia Pankreatitis Akut

Lipemia Retinalis

Arkus Kornea

Xantelasma & Xantoma


KONSELING
& Perlu adanya motivasi dari pasien dan keluarga untuk

EDUKASI 1 mengatur diet pasien dan aktivitas fisik yang sangat


membantu keberhasilan terapi.

Pasien harus kontrol teratur untuk pemeriksaan


2 kolesterol lengkap untuk melihat target terapi dan
maintenance jika target sudah tercapai.
KRITERIA
RUJUKAN
1
Terdapat penyakit komorbid yang harus ditangani
oleh spesialis.

2 Terdapat salah satu dari faktor risiko PJK.


Thank You
Thank You

Anda mungkin juga menyukai