NIM :
Kasus 1
Tn. J, 39 tahun, IMT 34 kg/m 2, tekanan darah 125/80 mmHg. Selama ini Tn. J tidak merasakan
keluhan apa-apa. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan HDL 30 mg/dl, trigliserida 185 mg/dl, LDL 185
mg/dl; GDP = 111 mg/dl setelah diulang 1 minggu kemudian GDP menunjukkan 115 mg/dl.
Aktivitas 1
Identifikasi kata kunci dan data tambahan pada kasus prediabetes secara mandiri!
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah angka yang menentukan apakah berat
badan Anda ideal, kurang, atau berlebih.
HDL adalah lipoprotein berdensitastinggi. Lipoprotein terbentuk dari protein dan lemak. HDL dikenal
sebagai kolesterol baik karena HDL membawa kolesterol 'jahat', lipoprotein berdensitas rendah (low
density lipoprotein), trigiliserida, danlemak yang berbahaya dan mengembalikannya kedalam hati untuk
diproses.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah. Lemak dari makanan
yang dikonsumsi akan dipecah dan diubah menjadi energi. Setiap lemak yang tidak digunakan tubuh, akan
diubah menjadi trigliserida dan disimpan di sel lemak.
LDL (Low Density Lipoprptein)/Kolestrol Jahat: 185 mg/dl Kadar kolesterol LDL yang baik dalam darah
adalah kurang dari 100 mg/dl, dan akan membahayakan kesehatan Anda bila kadarnya mencapai 160
mg/dl atau lebih.
• GDP-111 mg/dl setelah diulang 1 minggu kemudian GDP menunjukkan 115 mg/dl. Tes GDP: Tes ini
dilakukan sesudah pasien menjalankan puasa minimal 8 jam atau semalaman. Seseorang dinyatakan
positif menderita prediabetes jika tes gula darah puasa berada pada rentang 100-126 mg/dL atau 5,6-6,9
mmol/L.
Data Tambahan :
Aktvitas Fisik/olahraga: Olahraga yang baik dilakukan dilakukan adalah 30-60 menit adalah 30-60 menit.
Dilakukan secara teratur secara teratur Makanan.
TTGO atau Tes Toleransi Glukosa Oral: Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah setelah
pasien menjalankan puasa selama 8 jam atau semalaman. Selanjutnya pasien diminta untuk minum
larutan gula, lalu 2 jam kemudian sebelum sampel darah diambil kembali. TTGO untuk prediabetes 140-
199 mg/dl.
• Pemeriksaan HBA1c: Tes HbA1c Diabetes Mellitus dimaksudkan untuk mengukur jumlah hemoglobin
yang mengandung glukosa. HBA1c prediabetes 5,7-6,4%
Tingkat pengetahuan
Pola makan
Aktivitas 2
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus prediabetes secara mandiri berdasarkan data subjektif
dan data objektif pada kasus!
1. Obesitas (D0030)
DS:
Ds :
Do : GDP = 111mg/dl setelah di ulang 1 minggu kemudian menunjukan hasil GDP 115mg/dl
Aktivitas 3
Identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dan faktor risiko dengan masalah pada kasus
prediabetes secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah!
PREDIABETES
3. Resiko peningkatan kadar gula darah ditandai dengan Peningkatan kadar gula darah
GDP = 111 mg/dl setelah diulang 1 minggu kemudian GDP menunjukkan 115 mg/dl.
Aktivitas 5
Identifikasi hal-hal yang harus dipelajari pada kasus prediabetes secara mandiri!
Pemeriksaan prediabetes
Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal namun belum dikategorikan ke diabetes tipe 2.
Meski demikian, penderita prediabetes bisa mengalami diabetes tipe 2 Jika tidak segera mengubah gaya hidupnya.
Ada tiga tes darah yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mengetahul apakah seseorang mengalami kondisi prediabetes atau
diabetes tipe 2 meliputi :
Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar gula darah dalam keadaan perut kosong. Sebelum tes dilakukan, pasien akan diminta untuk
puasa terlebih dahulu selama 8 jam.
Kadar gula darah pasien dinilai normal jika hasil tes menunjukkan angka di bawah 100 mg/dL Sedangkan bila kadarnya berkisar antara
100–125 mg/dL, maka pasien dianggap sudah mengalami prediabetes. Sementara jika kadar gula darah mencapai 126 mg/dL atau
lebih, berarti pasien sudah menderita diabetes tipe 2.
Pengobatan Prediabetes
Jika penderita prediabetes berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, dokter dapat meresepkan obat metformin untuk menurunkan
kadar gula dalam darah. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk mengontrol tekanan darah atau kolesterol jika terdapat penyakit
penyerta, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.
Selain pemberian obat, dokter akan menyarankan pasien untuk mengubah gaya hidupnya, seperti menjalani pola makan yang sehat,
mengikuti program penurunan berat badan, menghentikan kebiasaan merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik.
Komplikasi Prediabetes
Jika tidak segera ditangani, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan lain,
seperti:
Penyakit jantung
Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
Kolesterol tinggi
Gangguan pendengaran
Infeksi kulit
Prediabetes dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup yang sehat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
ffgdff
Aktivitas 7
Aktivitas 8
Aktivitas 9
Buatlah resume journal reading untuk satu artikel dan buatlah rencana pendidikan kesehatan serta
medianya!