Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TIO MARDYANTO

NIM : PO6220119435
PRODI : SARJANA TERAPAN KEPRAWATAN REG V
PENCEHAGAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DENGAN BEROLAHRAGA

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar


gula darah tinggi dan gangguan metabolisme pada umumnya, jika yang tidak
dikontrol dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi baik yang akut dan
kronis. Menyebabkan peningkatan prevalensi diabetes mellitus berhubungan
dengan peningkatan obesitas dan meningkatkan aktivitas fisik. Manajemen
diabetes mellitus bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan
sarana pendidikan, terapi, gizi, kesehatan dan intervensi farmakologis. Olahraga
dapat menurunkan kadar glukosa darah, selain itu, juga membantu menjaga kadar
kolesterol darah tetap normal. Latihan membantu manajemen berat badan di
mellitus penderita diabetes 'bahwa 90% dari tipe 2 diabetes mellitus penderita
umumnya keuntungan lebih berat. Sampai saat ini, belum ada pedoman standar
mengenai intensitas(Bafirman, 2016)

Abstrak : Diabetes mellitus tipe 2 terjadi karena adanya resistensi insulin, sehingga menimbulkan
hiperglikemia
(glukosa darah >126 mg/dl), dan biasanya terjadi pada berat badan yang lebih dari normal
(Soeparman, 1991;
Christine, 2002).Olahraga merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat bagi diabetisi karena dapat
menurunkan gula darah. Saat berolahraga, tubuh membutuhkan tenaga, tenaga ini sebagian besar
diperoleh dari glukosa (gula) dalam tubuh. Saat berolahraga, terjadi peningkatan kebutuhan tenaga.
Dengan
demikian, terjadi pula peningkatan pemakaian glukosa sehingga gula darah pun menurun.Olahraga
yang
bermanfaat pada tubuh bukanlah sembarang aktifitas berat olahraga, yang bermanfaat tidak dilihat
dari lelah
atau capek yag di rasakan ataupun banyak nya keringat yang di keluarkan tetapi dari pencapaian
denyut nadi
sasaran. Bila denyut nadi yang ingin dicapai harus mampu merangsang fungsi organ, tubuh akan
selalu
merespon tiap beban dan disesuaikan dengan FITT (frekwensi, intensitas, tempo dan tipe), frekwensi
3x
seminggu, intensitas aerobik 60-70 % DNM, tempo 20-30 menit, tipe jalan, jogging, lari dll (Wiarto,
2013).Manfaat dari olahraga adalah mengontrol gula darah, meningkatkan kadar kolestrol baik HDL,
menurunkan berat badan, memperbaiki gejala-gejala musuloskeletal, memperbaiki kualitas hidup,
mencegah
terjadinya diabetes mellitus. Jika olahraga dilakukan secara benar maka idikator keberhasilannya
adalah gula
darah puasa 80 sampai < 100 mg/ dL, gula darah 2 jam setelah makan 80 sampai <145 mg/dL, HbAlc
< 7%,
LDL < 100 mg/dL, HDL untuk laki-laki >_ 40 mg/dL, untuk perempuan >_ 50 mg/dL, trigliserida <
150 mg/dL,
kolesterol total < 200 mg/dL, ekanan darah 120/80 mmHg(Dramawan, Cembun and Fathoni, 2016)

Olahraga sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan. Selain sebagai preventif, olahraga juga dapat
digunakan sebagai terapi pendukung terhadap beberapa penyakit degeneratif dan metabolik. Salah
satu penyakit metabolik yang insidens dan pravelensinya terus meningkat saat ini adalah diabetes
mellitus. Dalam penanganan diabetes mellitus tidak hanya bertumpu pada pengobatan secara
farmakologi saja. Edukasi, terapi gizi medis dan olahraga adalah hal penting yang harus dilakukan
sehingga komplikasi diabetes dapat dicegah. Pengetahuan mengenai olahraga pada penderita diabetes
tidak sepenuhnya dipahami oleh penderita itu sendiri. Olahraga harus disesuaikan dengan keadaan
penyakit sehingga tidak menimbulkan resiko yang tidak diinginkan.(Arisman, 2010)

DAFTAR PUSTAKA

Arisman (2010) ‘Diabetes mellitus dan olahraga’, Jurnal Ilmu Keolahragaan, 15(2), pp. 21–29.
Available at: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/view/6136/5436.
Bafirman, B. (2016) ‘Program Latihan Olahraga Aerobik Pada Penderita Diabetes Mellitus’, Sporta
Saintika, 1(1), pp. 1–10. Available at:
http://sportasaintika.ppj.unp.ac.id/index.php/sporta/article/view/81.
Dramawan, A., Cembun and Fathoni, A. (2016) ‘Olah Raga Pada Diabetes Mellitus Tipe 2’, Jurnal
Kesehatan Prima, 10(1), pp. 1618–1625.

Anda mungkin juga menyukai