Anda di halaman 1dari 54

Oleh :

ENNY SAYUNINGSIH, SKM. MKES


Pengertian DM
• Penyakit kronik yang pada tingkat tidak
terkontrol menimbulkan gangguan
metabolisme, akibat kekurangan hormon
insulin.
• Hormon insulin diperlukan dalam
metabolisme hidrat arang. Insulin
dikeluarkan oleh beta sel pulau-pulau
langerhans dari pankreas.
DATA EPIDEMIOLOGI PENDERITA
DIABETES MELLITUS

Di dunia : 175,4 juta (tahun 2000)


Di Indonesia : 2,5 juta (tahun 1994)
diperkirakan menjadi 5 juta pada tahun 2010

Sumber : Askandar Tjokroprawiro (2006)


JUMLAH PENDERITA DM DI RUMAH
SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
Termasuk Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan

Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006

DM 5.982 Hypertensi 5.892 DM 2.187


Hypertensi 5.970 DM 5.204 Hypertensi 2.098
TB Paru 2.567 ISPA 3.139 Osteoarthitis 797

Sumber : Evaluasi Hasil Kinerja Pelayanan RSU Haji 2006


Definisi Diabetes Melitus

• Diabetes melitus adalah suatu kumpulan


gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif.
Kriteria pengendalian DM

Kadar Glukosa Darah :


Puasa : 80 – 110 mg/dl
Dua jam pp : 110 – 160 mg/dl
Jenis Diabetes Melitus

• IDDM (Insulin Dependent Diabetes


Melitus ) atau DM tipe I. Pada umumnya
disebabkan oleh keturunan.
• NIDDM ( Non Insulin Dependent
Diabetes Melitus ) atau DM tipe II. Lebih
sering disebabkan oleh faktor pola hidup.
Faktor Resiko Diabetes Melitus

• Riwayat keluarga DM
• Infeksi virus (pada DM Tipe II)
• Kegemukan
• Pola makan yang salah
• Kurang gerak (Olah Raga )
• Hipertensi
• Riwayat kehamilan dengan kelahiran
dengan berat badan bayi lebih dari 4 kg.
Gejala Diabetes Melitus

Rasa haus yang berlebihan.


Sering kencing (terutama malam hari )
Rasa lapar terus-menerus.
Berat badan turun dengan cepat.
• Kelelahan yang
berkepanjangan
• Kesemutan pada jari tangan
dan kaki
• Gatal-gatal.
• Penglihatan kabur
• Gairah sex menurun
• Luka sukar sembuh.
Pentalogi Terapi DM, yaitu :
• Terapi Primer :
Perencanaan Makanan (Diet DM).
Latihan jasmani ( latihan fisik ).
Penyuluhan (edukasi ).
• Terapi Sekunder:
Obat hipoglikemi (OAD dan Insulin).
Cangkok pankreas.
4 PILAR PENGELOLAAN
DIABETES MELLITUS

1. Perencanaan Makan
2. Olah Raga
3. Obat
4. Penyuluhan / Edukasi
Tujuan Terapi Gizi DM

Umum :
Membantu diabetisi untuk
memperbaiki kebiasaan makan →
tercapai kontrol metabolik yang
lebih baik.
Tujuan Terapi Gizi DM
• Mempertahankan gula darah mendekati normal →
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin atau
OHO
• Mencapai kadar lemak darah yang optimal.

• Memberikan energi yang cukup :


a. Orang dewasa : Mencapai / Mempertahankan BB yang
memadai.
b.Anak-anak dan Remaja : Mencapai pertumbuhan yang
normal.
c. Wanita hamil dan laktasi : Peningkatan kebutuhan
metabolik
d.Orang dengan penyakit katabolik : Mencapai
penyembuhan
• Menghindari dan menangani
komplikasi akut dan kronik DM.
• Meningkatkan kesehatan pasien
(Diabetisi) yaitu perasaan sehat &
nyaman.
POLA PEMBERIAN MAKAN

Yaitu :
3x Makanan utama
( pagi, siang, malam )
3x Makanan selingan
( pagi, sore, malam )
Interval : 3 jam

Pembagian Kalori :
Makan pagi : 20% dari total Kalori
Makan Siang @ 25% Total Kalori
Makan malam
Makanan selingan @ 10% total Kalori
TERTIB 3 J

Jadwal : Diet diabetes diberikan dengan


jadwal 3 x makanan utama 3x
selingan
Jenis : Ada bahan makanan yang dilarang
ada bahan makanan yang di batasi
Jumlah : Jumlah kalori yang diberikan tidak
sama pada setiap individu diabetes
Kebutuhan Kalori
Penentuan Kebutuhan Kalori
( Menghitung Relative Body Weight)

BB
RBW  x 100 %
TB - 100
RBW = Relative Body Weight
BB = Berat Badan ( kg )
TB = Tinggi Badan ( m )
KRITERIA :
• Kurus ( Underweight) : BBR < 90%
• Normal (Ideal) : BBR 90 - 110%
• Gemuk (Over Weight) : BBR > 110%
• Obesitas : BBR > 120%
KEBUTUHAN ENERGI
• KURUS : BB x 40 – 60 kalori
sehari
• NORMAL : BB x 30 kalori sehari
• GEMUK : BB x 20 kalori sehari
• OBESITAS : BB x 10 – 15 kalori
sehari
KARBOHIDRAT
• Komposisi zat-zat gizi dalam susunan
hidangan sehari-hari hampir sama seperti
keadaan normal.
• 55 – 60% total energi, lebih diutamakan
karbohidrat kompleks.
• Hindari Karbohidrat Sederhana gula, madu,
sirup, jam, selai, yang langsung dapat
diserap dan dipergunakan tubuh
2. Protein
- Pembatasan protein sangat penting pada
diet insufisiensi ginjal yang progresif.
- Protein disesuaikan dengan kondisi pasien
3. Lemak
Kebutuhan lemak sebaiknya tidak berlebihan,
yaitu 20 % total energi.
Pada Diabetisi dianjurkan untuk membatasi
konsumsi lemak.
Kolesterol <300 mg sehari.
Pembatasan lemak jenuh
Dianjurkan Asam lemak tidak jenuh (tunggal dan
ganda) terdapat pada : Minyak jagung, minyak biji
bunga matahari, minyak kedelai.
NATRIUM
• Pembatasan terhadap konsumsi garam
(garam dapur) juga dianjurkan, lebih-lebih
kalau disertai Hipertensi.
• Konsumsi natrium dianjurkan tidak lebih
dari 3 gram dalam sehari. Pada penderita
Hipertensi dan odema (bengkak)
dianjurkan konsumsi kurang dari 2 gram.
• KALIUM
Pada penderita Gangguan Ginjal perlu
diperhatikan kadar kalium dalam darah. Ada
baiknya membatasi beberapa bahan makanan
tinggi kalium seperti pada pisang, belimbing,
tomat, kentang
Makanan yang dianjurkan pada Diit DM

• Sayur-sayuran dan buah-buahan terutama


golongan “ B “ yang mempunyai indeks
glikemik yang lebih rendah dibandingkan
dengan buah-buahan golongan “ A “.
• Bawang putih, karena dapat membantu
memperbaiki metabolisme glukosa dan
menurunkan lipid darah.
• Buncis, juga mempunyai efek menurunkan
kadar gula darah.
• Asupan serat dianjurkan 25 gr/hari dengan
mengutamakan serat larut air yang terdapat
dalam sayur dan buah.
Makanan yang dibatasi pada Diit DM

• Gula pasir, madu, selai/jam, kue-kue


manis, cake, dendeng manis, gula jawa,
sirup, susu kental manis, dodol, kecap
manis.
• Kecap asin, petis, saos tomat, maggi,
bumbu-bumbu instan yang diolah
menggunakan gula.
Makanan yang diperhitungkan pada Diit DM

• Nasi, singkong, jagung, bihun, roti putih,


kentang, ubi, mie, tepung-tepungan,
krekers, dll.
• Pemanis buatan sebagai pengganti gula murni
saat ini dapat dibeli dalam bentuk tepung, tablet
atau kemasan dalam sachet, sirup dan kue-kue
untuk penderita DM. Penggunaan bahan-bahan
ini diperbolehkan dengan memperhatikan
petunjuk pada label.
Hati-hati dengan hipoglikemia !
• Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar
gula darah terlalu rendah. Ini disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara makanan,
gerakan badan dan obat yang digunakan.
Gejalanya antara lain : keringat dingin,
gemetar, pusing, lemas, mata berkunang-
kunang.
• Bila mengalami gejala ini segera minum air
gula/sirup segelas, bisa juga makan
permen.
JENIS DIIT DM
• DM B (68%, 12%, 20%)
• DM B (PUASA) -
• DM B1 (60%, 20%, 20%)
• DM B1 (PUASA)
• DM B2 (74%, 6%, 20%)
• DM B3 (72%, 8%, 20%)
• DM BE
• DM G (gangren)
• DM KV (Kardiovaskuler) arginin, serat,
asam folat, vit B6, Vit B12, rendah
kolesterol
• DM GL (Glukosa) GL1, GL3, GL 5 (30 gr
gula) GL2, GL4, GL6 (15% gula)
• DM M (Malnutrisi) (55%, 25%, 20%)
• DM DM M (PUASA)
• DM H (Hepatitis)
Nasi 150 gr, Sate Ayam 60 gr, Tahu 110 gr Sayuran : 75 gr.
Jeruk Siam 1 Buah ( 50 gr)
Nasi 200 gr, Sayur sop 75 gr, Tahu 60 gr, Rolade : 55 gr, Jus Pepaya 110 gr.
Kue Ongol-ongol : 35 gr
Nasi 150 gr, Bola-bola Cincang 70 gr, Sayur sop 50 gr, Cah buncis Tauge 50
gr, Tahu Goreng Tepung 55 gr, Jus Pepaya 110 gr.
Nasi Goreng Komplet 250 Gr ( all item)
Semangka : 100 gr.
Nasi 200 gr, Capcay : 50 gr, Ayam Goreng Tep. 40 gr, Soto Jakarta : 50 gr,
Tahu Panir 50 gr. Jus Tomat & Pepaya : 150 gr.
Puding Straberry : 50 gr.
Steak Daging 70 gr, Salad 75 gr, Pure Kentang 150 gr.
Nasi 200 gr, Capcay : 50 gr, Ayam Goreng Tep. 40 gr, Soto Jakarta : 50 gr,
Tahu Panir 50 gr. Jus Tomat & Pepaya : 150 gr.
Goyobod : 75 gr, Teh Manis ( gula Pasir) : 15 gr.
Pure Kentang Keju 200gr, Steak Daging 70gr, Stup sayur 75gr, Jus Jeruk 75gr.
Pepaya : 150 gr.
Nasi 200 gr ,Sup Sayur 75gr, Tempe Mendoan 50gr,Ikan Goreng 45 gr,Jeruk 55 gr
CONTOH KASUS
Tn.RD datang ke UGD RS Haji surabaya
dengan kondisi lemah, mual, muntah,
sesak nafas. Hasil pemeriksaan klinis
didapat : T 130/70 mmHg, suhu 36°C, nadi
76 x/mnt, rr 20x/mnt. Data pemeriksaan
laboratorium : Hb. 16,2 gr/dl , lekosit
8.300/mm³, trombosit 203.00/mm³,GDA
216 mg/dl, BUN 14 mg/dl, creatinin serum
1,0 mg/dl, albumin 4,2 gr/dl. BB/TB=
66/172
• Hitung kebutuhan zat gizi pasien
• Tentukan Diit Pasien
BB = 66 kg
TB = 172 cm
RBW = 66 X 100 %
172-100
= 91 % (Status Gizi Normal)
Energi = 30 kal/kg BB
= 1980 kal
Protein = 12 % total energi
= 57 gr
Lemak = 20% total energi
= 42 gr
KH = 68% total energi
= 323 gr

Anda mungkin juga menyukai