Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 3 TINGKAT 3A

• Amirul Karomah (412320003)


• Fatimatus Zuhroh (412320011)
• Irna Barka Suci R (412320017)
• Mutmainnah (412320022)
• Nadiyatul Hoiroh (412320026)
• Rosita Dewi (412320036)
• Shela (412320039)
• Siti Rodiyah (412320044)
• Nindy Mega Cahyani (412320087)
• Kafilatul Mu’anasyah (412320143)
• Afifah (412320127)
1
PENATALAKSANAAN
PEMBERIAN NUTRISI PADA
KLIEN DENGAN DIABETES
MELITUS
Oleh: Kelompok 3 Tingkat 3A
01
PENGERTIAN DIABETES
MELITUS
Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi


karena berbagai penyebab, ditandai dengan konsentrasi glukosa darah
melebihi normal, disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein yang diakibatkan oleh kelainan sekresi hormon insulin, kelainan
kerja insulin atau kedua-duanya (Depkes RI, 2005).
Diabetes Mellitus merupakan suatu kumpulan problema anatomik dan
kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor dimana didapat
defisiensi insulin yang absolut ataurelatif gangguan fungsi insulin (WHO,
2005).
Diabetes Mellitus

Pilar utama pengelolaan Diabetes


Mellitus meliputi:
a. Edukasi atau Penyuluhan
b. Terapi Gizi Medis atau Pengaturan
makan/diet.
c. Latihan Jasmani, dan
d. Intervensi Farmakologi atau obat yang
bersifat hipoglikemik.
02
DIET PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS
DIET PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS

Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan


mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi
beban bagi mekanisme pengaturan gula darah.
Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama
keberhasilan pengelolaan Diabetes Mellitus, akan tetapi
mempunyai kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan
seseorang untuk menjalaninya
Diet DM dilakukan dengan pola makan sesuai dengan
aturan 3J:

Jadwal makanan Jenis Jumlah makanan


03
TUJUAN DAN SYARAT DIET
Tujuan Diet

• Tujuan Utama: untuk membantu pasien memperbaiki


kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol
metabolic yang lebih baik
• Tujuan Khusus:
a) Mempertahankan kadar gluosa darah mendekati normal
b) Mencapai kadar serum lipid yang optimal
c) Memberikan energi yang cukup
d) Menghindari dan menangani komplikasi akut
e) Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal
Syarat Diet
Makanan yang dianjurkan oleh penderita DM:
1. Sumber Karbohidrat Kompleks (Seperti beras/nasi, kentang, singkong,
terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit)
2. Protein Hewani (Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur
maksimal 2x/minggu)
3. Sayuran (Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau
berwarna hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll)
4. Buah (Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah
yang sudah ditentukan)
Makanan yang tidak dianjurkan oleh penderita DM:
1. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni
2. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental
(mengandung lemak jenuh)
3. Makanan yang mengandung banyak garam
4. Makanan yang diawetkan
04
PENGATURAN JADWAL
MAKAN
Pengaturan Jadwal Makan
Penderita DM makan sesuai jadwal, yaitu 3 kali makan utama dan 3 kali makan
selingan dengan interval waktu 3 jam.Jadwal makan standar untuk penderita DM
yaitu:

Jenis Makanan Waktu Total Kalori


Makan pagi 07.00 20%
Selingan 10.00 10%
Makan Siang 13.00 30%
Selingan 16.00 10%
Makan
19.00 20%
Sore/Malam
Selingan 21.00 10%

15
Menu Makanan Penderita DM
Waktu Jenis Makanan
Sarapan (06.00-08.00) Roti gandum 2 tangkap isi telur ceplok
atau oatmeal instan 3 sendok takar.
Makan (12.00-13.00) Makanan pokok: Nasi merah atau
kentang rebus
Lauk: dada ayam rebus, tumis buncis
Serat: sop kacang merah dan wortel
Makan (19.00-20.00) Makanan pokok: nasi merah
Lauk: sop ikan patin
Serat: sayur bayam
Cemilan (10.00, 16.00, biskuit gandum, bubur kacang hijau,
21.00) atau buah-buahan (pisang, apel,
melon, alpukat).
05
PENGATURAN DIET PADA
DIABETES SECARA UMUM
Karbohidrat

Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:


a. 45-65% total asupan energi.
b. Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
c. Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama
berserat tinggi.
d. Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari 3-4 sdm).
e. Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat
dalam sehari.
Penggunaan pemanis alternatif pada diabetesi, aman digunakan
asal tidak melebihi batas aman (Accepted Dialy Intake).
Fruktosa < 50 gr/hr, jika berlebih menyebabkan diare.
Sorbitol < 30 gr, jika berlebih menyebabkan kembung, diare.
Manitol < 20 gr/hr.
Aspartam 0 mg/ kg BB/hr.
Sakarin 1 gr/hr.
Acesulfame K 15 mg/kg BB/hr.
Siklamat 11 mg/kg BB/hr.
Serat

Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan


diabetes sama dengan untuk orang yang tidak
diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr
serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan.
Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr/1000
kalori/ hari dengan mengutamakan serat larut air.
Protein

protein untuk diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan


asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat badan perhari atau 10%
dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang
dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologic tinggi.
Sumber protein :ikan, seafood, daging tanpa lemak,
ayam tanpa kulit,produk susu rendah lemak, kacang-kacangan
dan tahu-tempe.
Total lemak

Anjuran asupan lemak di Indonesia


adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7%
kebutuhan energi dan lemak tidak jenuh
ganda <10 300
Garam

Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama


67% 33%
dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mgr
atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan
bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang,
dianjurkan 2400 mgr natrium perhari atau sama dengan
6 gr/hari garam dapur.
Alkohol

Dalam keadaan normal, kadar glukosa darah tidak


terpengaruh oleh penggunaan alkohol dalam jumlah sedang
apabila diabetes terkendali dengan baik. Alkohol dapat
meningkatkan resiko hipoglikemia pada mereka yang
menggunakan insulin atau sulfonylurea
Kebutuhan Kalori

Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai


dan mempertahankan berat badan ideal.
Komposisi energy adalah 45-65% dari
karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-
25% dari lemak
Perhitungan BB Ideal

Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus


Brocca yang dimodifikasi:
1) BBI = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg
2) Bagi pria dengan TB di bawah 160 cm dan wanita di bawah
150 cm, rumus modifikasi menjadi:
BBI = (TB dalam cm – 100) x 1 kg
3) BB Normal : bila BB ideal ± 10%·
4) Kurus : < BBI - 10%
5) Gemuk : > BBI + 10%
Faktor-Faktor Penentu Kebutuhan Energi
yaitu:

a) Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan
pria 30 kkal/kg BB ideal.
b) Umur
 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal·
 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal·
 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal.
Lanjutan…
c) Aktifitas Fisik atau Pekerjaan

● Kebutuhan kalori ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas


fisik Penambahan kalori dari aktifitas fisik:
1) Keadaan istirahat : ditambah 10% dari kebutuhan
basal.
2) Keadaan aktifitas ringan : ditambahkan 20% dari
kebutuhan basal.
3) Keadaan aktifitas sedang : ditambahkan 30% dari
kebutuhan basal.
4) Keadaan aktifitas berat dan sangat berat : ditambahkan 40 &
50% dari kebutuhan basal.
Lanjutan…

d. Berat Badan

 Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat kegemukan.

 Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan untuk


menambah berat badan.
 Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan
paling sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-1600
kalori perhari untuk pria.
06
PENGATURAN MAKANAN
PADA DM TIPE 1
Pengaturan Makanan pada DM Tipe 1
Waktu pemberian makanan untuk penderita yang medapat insulin
jenis intermediate atau long acting harus disesuaikan dengan waktu
saat insulin bekerja. Bila makanan terlambat diberikan, maka saat
insulin bekerja, tidak ada makanan atau makanan kurang dari
seharusnya, sehingga terjadi hipoglikemia (kadar gula darah kurang
dari normal).
Gejala-gejala hipoglikemia antara lain gemetar, berkeringat,
lelah, lapar, gampang tersinggung, bingung, detak jantung cepat
sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau
kesemutan di sekitar mulut dan bibir, bahkan bisa kejang-kejang
atau pingsan.
07
PENGATURAN MAKANAN
PADA DM TIPE II
Pengaturan Makanan pada DM Tipe 2

Mayoritas penderita DM tipe II mengalami


obesitas, oleh karena itu tujuan utama dari
pengaturan makanan adalah menurunkan
berat badan ke berat badan ideal. Untuk
itu penderita diberi diet rendah kalori atau
rendah energi. Dengan diet rendah kalori,
pada umumnya keadaaan hiperglikemia dapat
diperbaiki.
Semoga Bermanfaat...

Anda mungkin juga menyukai