Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kamila Ramadania

Kelas : XI MIPA 2

Mapel : PKWU

Menu Diet Gula dan Diet Protein


A. Diet Gula

Diet gula cocok untuk para penderita diabetes, agar kadar gula darah tidak meningkat. Pola
makan khusus bagi penderita diabetes disebut dengan terapi nutrisi medis. Pada penderita
diabetes, mereka harus mengonsumsi makanan bergizi yang rendah lemak dan kalori agar kadar
gula darah tetap terjaga. Berikut beberapa panduannya:

1. Jenis
Jenis makanan yang Anda konsumsi penting dalam mengontrol gejala diabetes. Agar tidak
terjadi kadar gula darah yang tinggi, sumber karbohidrat sederhana harus dibatasi. Anda
lebih disarankan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat kompleks, seperti oatmeal, roti
gandum, nasi merah, sayur, dan buah, karena membuat gula darah lebih stabil. Selain itu,
hindarilah sumber makanan yang mengandung tinggi gula, seperti minuman ringan, kue
manis, dan susu kental manis. Asupan tinggi lemak seperti gorengan, makanan cepat saji,
dan makanan olahan juga perlu dihindari.

2. Jumlah
Perlu diingat bahwa sumber karbohidrat seperti di atas bukannya tidak boleh dikonsumsi
sama sekali, melainkan diperhatikan jumlahnya. Kebutuhan kalori setiap orang berbeda
tergantung jenis kelamin, usia, tinggi, berat badan, aktivitas.

3. Jam
Penting untuk memperhatikan jam makan karena jika pola makan tidak teratur dan
melewati jam makan tertentu, maka akan menyebabkan Anda lemas karena kelaparan.
Makanlah saat jam sarapan, siang, dan malam ditambah camilan atau snack di antara jam
makan besar tersebut.

Adapun menu makan untuk penderita diabetes, berikut adalah contohnya :

Sarapan (06.00-08.00)

Roti gandum 2 tangkap isi telur ceplok atau oatmeal instan 3 sendok takar.

Makan Siang (12.00-13.00)

Makanan pokok : nasi merah atau kentang rebus


Lauk : dada ayam rebus, tumis buncis

Serat : sop kacang merah dan wortel

Makan Malam (19.00-20.00)

Makanan pokok : nasi merah

Lauk : sop ikan patin

Serat : sayur bayam

Camilan (10.00, 16.00, 21.00)

Konsumsilah camilan di antara makan besar, yaitu pukul 10 pagi, 4 sore, dan malam sebelum
tidur. Hal ini bertujuan untuk membuat gula darah tetap stabil dan tidak terlalu rendah setelah
mengonsumsi obat. Anda bisa memilih camilan seperti yoghurt, kue atau biskuit gandum, bubur
kacang hijau, atau buah-buahan (pisang, apel, melon, alpukat).

Selain makanan, minuman juga perlu diperhatikan karena sering tidak disadari menjadi sumber
kalori. Konsumsilah air yang cukup yaitu 2 liter per hari atau 8 gelas sehari. Dengan pola makan
yang baik ditambah konsumsi obat yang rutin, diharapkan diabetes akan terkontrol dan gejala
yang muncul dapat diatasi.

B. Diet Protein

Diet rendah protein adalah pola makan yang membatasi protein dari makanan atau konsumsi
sehari-hari. Pada diet ini, asupan proteinnya lebih rendah dari kebutuhan normal.

Diet rendah protein diberikan kepada seseorang yang mengalami penurunan fungsi ginjal
menahun atau penyakit gagal ginjal kronis. Pasien gagal ginjal memang harus menjaga pola
makannya dengan cukup ketat.

Tujuan diet ini menurut Kementrian Kesehatan RI yaitu:

• mencukupi kebutuhan zat gizi agar sesuai dengan fungsi ginjal,

• mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit,

• memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, serta

• menjaga stamina agar pasien dapat beraktivitas normal.

Membatasi asupan protein pada pasien gagal ginjal bukanlah tanpa sebab. Protein yang Anda
konsumsi akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino oleh tubuh dengan bantuan enzim
pencernaan.
Proses pencernaan protein akan dimulai dari lambung lalu berlanjut ke usus. Asam amino yang
dicerna oleh tubuh akan lantas dibawa oleh aliran darah dan dikirim ke seluruh bagian tubuh
yang membutuhkan.

Tubuh sendiri membutuhkan jumlah asam amino berbeda tergantung jenisnya. Protein yang
selesai dicerna akan diproses oleh ginjal dan dibuang jika tidak diperlukan lagi.

Zat pembuangan hasil pencernaan protein yang dikeluarkan oleh ginjal yaitu urea pada urine (air
kencing). Semakin banyak protein dicerna tubuh, semakin banyak pula asam amino yang
disaring oleh ginjal dan membuat ginjal bekerja lebih keras.

Hal tersebut akan berbahaya bagi pasien gagal ginjal kronis yang ginjalnya sudah tidak bisa
berfungsi dengan baik. Inilah alasannya kenapa pasien gagal ginjal harus membatasi asupan
protein.

Di bawah ini panduan menu makanan yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI
untuk pasien gagal ginjal kronis. Menu-menunya memiliki nilai gizi energi 2.030 kkal, protein
40 gram, lemak 60 gram, dan kalori harian 336 gram.

Pagi

• 100 gram nasi (¾ gelas)

• 75 gram telur balado (1 butir kecil)

• 40 gram madu (2 sachet)

• 20 gram susu (4 sdm)

• 13 gram gula (1 sdm)

Pukul 10.00

• 50 gram kue talam (1 porsi)

• Teh

• 13 gram gula (1 sdm)

Siang

• 150 gram nasi (1 gelas)

• 50 gram daging sapi (1 potong sedang)

• 50 gram setup buncis wortel (½ gelas)


• 100 gram setup nanas (1 potong)

Pukul 16.00

• 50 gram puding (1 potong sedang)

• 3 sdm fla

Malam

• 150 gram nasi (1 gelas)

• 40 gram ayam panggang (1 potong sedang)

• 50 gram cap cay goreng (½ gelas)

• 100 gram pepaya (1 potong)


DAFTAR PUSTAKA

Rasnaya, M. Dejandra. 2020. “Menu dan Pola Makan untuk Meringankan Gejala Diabetes”,
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3388299/menu-dan-pola-makan-untuk-
meringankan-gejala-diabetes, diakses pada 31 Maret 2022 pukul 19.04.

Iswandiari, Yuliati. 2021. “Manfaat dan Panduan Diet Rendah Protein”,


https://hellosehat.com/nutrisi/diet/apa-itu-diet-rendah-protein/, diakses pada 31 Maret 2022
pukul 19.04.

Anda mungkin juga menyukai