Anda di halaman 1dari 18

DIET PADA PENYAKIT GANGGUAN META

BOLIK
DIABETES MELLITUS

ANGGOTA KELOMPOK:
 Alficca Inez Mershanda
 Sri Aeni
 Zulfa Hamida
PENGERTIAN DIABETES MELLITUS

 Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi
berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price&Wilson, 2005)
 Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh kenaikan keadaan glukosa dalam darah
atau hiperglikemia (Smeltzer, S.C & Bare, B.G,2002)
 Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi karena berbagai penyebab, ditandai dengan
konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang diakibatkan oleh kelainan sekresi hormon insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya (Depkes RI,
2005)
 Diabetes Mellitus merupakan suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah
faktor dimana didapat defisiensi insulin yang absolut atau relatif gangguan fungsi insulin (WHO, 2005)
LANJUTA
N
Seseorang dikatakan diabetes sesuai kriteria berdasarkan Standards of
Medical Carein Diabetes 2010 sbb: - A1c > 6,5 %, - Gula Darah Puasa FPG
> 126 mg/dL (7 mmol/L), puasa didefinisikan tidak adanya ambilan kalori
sedikitnya selama 8 jam, - 2 jam glukosa plasma > 200 mg/dL
(11,1 mmol/L) selama OGTT dengan asupan glukosa sebanding dengan 75
glukosa anhydrous yang dilarutkan, - Pasien dengan keluhan klasik
hiperglikemia atau krisis hiperglikemia dengan glukosa darah sewaktu > 200
mg/dL (11,1 mmol/L).
H
S
E
R
F 3
PILAR UTAMA PENGELOLAAN DIABETES
MELLITUS MELIPUTI:

Edukasi atau Penyuluhan,

Terapi Gizi Medis atau Pengaturan


makan/diet,

Latihan Jasmani, dan

Intervensi Farmakologi atau obat yang


bersifat hipoglikemik
4
PRINSIP DIET PADA PRNDERITA
DIABETES MELITUS
Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi
beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Menjadi diabetisi sering segera dikaitkan dengan tidak boleh makan
gula. Memang benar gula menaikkan gula darah namun perlu diketahui bahwa semua makanan juga menaikkan gula
darah.
Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama keberhasilan pengelolaan Diabetes Mellitus, akan
tetapi mempunyai kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan seseorang untuk menjalaninya. Prinsip pengaturan
makan pada penderita diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu
makanan yang beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola
makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan
porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.
TUJUAN DAN SYARAT DIET

 Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolic yang
lebih baik.
Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari pengaturan diet pada penderita
diabetesmellitus ini adalah:
a. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbanganasupan
makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oraldan tingkat
aktifitas.
b. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
LANJUTAN

b. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang


memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada
anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi
penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat
badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka
panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.
c. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan
insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan
dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti : penyakit ginjal,
neuropati automik, hipertensi dan penyakit jantung.
d. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
SYARAT DIET

 Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,tinggi


badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
 Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya,yaitu
berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman yang mengandung gula dibatasi,
dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan yang berserat.
 Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilaicernanya
tinggi).
 Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
 Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
MAKANAN-MAKANAN YANG DIANJURKAN
UNTUK DIKONSUMSI OLEH PENDERITA
DIABETES MELLITUS

Sumber Karbohidrat kompleks Seperti:


beras /nasi, kenteng, singkong,terigu, dll

Protein Hewani
Seperti: ayam tanpa kulit,daging tanpa lemak, dll

Sayuran
semua syuran dianjurkan terutama yang
berserat tinggi atau berwarna hijau

Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi
menurut jumlah yang sudah ditentukan.
9
MAKANAN-MAKANAN YANG
TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIKONSUMSI
OLEH PENDERITA DIABETES MELLITUS

Makanan dan minuman yang


mengandung gula murni

Makanan yang digoreng dan


menggunakan santan kental
(mengandung lemak jenuh).

Makanan yang mengandung banyak


garam

10
KOMPOSISI MAKAN YANG DIANJURKAN PADA DIET DIABETES

1) Karbohidrat
Rekomendasi ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah total karbohidrat dari pada jenisnya. Rekomendasi
untuk sukrosa lebih liberal. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai respon glikemik yang lebih rendah dari pada
sebagian besar tepung-tepungan. Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai respon glikemik yang berbeda,
prioritas hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi dari pada sumber karbohidrat.
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:
a. 45-65% total asupan energi.
b. Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
c. Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama berserat tinggi.
d. Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm).
e. Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.
2) Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orangyang tidak
diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari berbagai sumber bahan
makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr/1000 kalori/ hari dengan mengutamakan
serat larut air.
3) Protein
Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006 kebutuhan protein untuk
diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat badan perhar
atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65%
hendaknya bernilai biologic tinggi.
Sumber protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,produk
susu rendah lemak, kacang-kacangan dan tahu-tempe.
4) Lemak Total
Lemak Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7% kebutuhan
energi dan lemak tidak jenuh ganda <10 300 asupan dari dibatasi energy hendaknya jenuh
kebutuhan kolesterol lebih lemak makanan mg perhari. Sedangkan selebihnya span tidak tunggal.
Apabila peningkatan LDL merupakan masalah utama, dapat diikuti anjuran diet disiplin
diet dislipidemia. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah untuk
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
5) Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih dari
3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan bagi yang menderita hipertensi
ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mgr natrium perhari atau sama dengan 6 gr/hari garam
dapur. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan soda.
6) Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. Komposisi
energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-25% dari lemak. Ada
beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang dengan diabetes. Di
antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kg
BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur,
aktivitas, kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
PENGATURAN MAKANAN PADA DM TIPE 1

Waktu pemberian makanan untuk penderita yang medapat insulin jenis intermediate atau


long acting harus disesuaikan dengan waktu saat insulin bekerja. Bila makanan terlambat
diberikan, maka saat insulin bekerja, tidak ada makanan atau makanan kurang dari
seharusnya, sehingga terjadi hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal). Gejala-
gejala hipoglikemia antara lain gemetar, berkeringat, lelah, lapar, gampang tersinggung,
bingung, detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau
kesemutan di sekitar mulut dan bibir, bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan.Sebaliknya
bila makanan terlalu banyak, tidak sesuai dengan jumlah insulin yang diberikan, maka
akan terjadi hiperglikemia (kadar gula darah lebih dari normal). Seringkali, menu
makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur dapat mencegah problem-problem
tersebut.
PENGATURAN MAKANAN PADA DM TIPE II

Pada penderita DM tipe II, pengaturan makanan merupakan hal yang sangat penting. Bila
hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan obat-obat
hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic) atau insulin.
  Mayoritas penderita DM tipe II mengalami obesitas, oleh karena itu tujuan utama dari
pengaturan makanan adalah menurunkan berat badan ke berat badan ideal. Untuk itu
penderita diberi diet rendah kalori atau rendah energi. Dengan diet rendah kalori, pada
umumnya keadaaan hiperglikemia dapat diperbaiki. Pada beberapa penderita,
pengurangan jumlah total energi waktu puasa dapat menormalkan kadar glukosa Penderita
DM tipe II yang kurus tidak memerlukan pembatasan jumlah energi yang ketat. Akan tetapi,
semua penderita diabetes tipe II harus mengurangi lemak dan kolesterol serta meningkatkan
rasio asam lemak tak jenuh dengan asam lemak jenuh.
KESIMPULAN

DM tipe 1/ IDDM (Insulin Dependent Diabetes)


Jika Insulin tidak bekerja aktif glukosa tidak dapat masuk ke sel dengan akibat glikosa akantetap berada di dalam
pembuluh darah yang artinya kadar glukosa darah meningkat. DM tipe 2/ NIDDM/ (non insulin dependent diabetes
melitus)
Jumlah insulin normal malah meningkat lebih banyak tapi jumlah reseptor Insulin yang dipermukaan sel yang berkurang.
Untuk mengurangi resiko terjadinya kardiovaskuler, makanan untuk semua penderita diabetes harus mempunyai
kandungan lemak yang rendah. Kandungan lemak tidak boleh lebih dari 30% dari total energi dengan perbandingan antara
asam lemak jenuh dan tak jenuh1:1, dan kandungan kolesterol kurang dari 350 mg per hari.
Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi serat dalam jumlah yang cukup. Serat dalam jumlah cukup
akan menurunkan kecepatan absorpsi karbohidrat serta menurunkan kadar lipid dalam serum, sehingga dapat menekan
kenaikan kadar gula darah setelah makan.Selain itu juga dapat menekan kenaikan kadar kolesterol yang diekskresikan ke
dalam ususdari empedu.
ありがとうございました

Anda mungkin juga menyukai