Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat bertambah parah apabila
tidak diimbangi dengan pengaturan diet yang baik. Pengelolaan Diabetes Mellitus (Tipe 2) salah
satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet Diabetes Mellitus adalah kejenuhan
pasien mengikuti terapi diet dan kurangnya dukungan keluarga. Diabetes Mellitus atau kencing
manis adalah penyakit gangguan metabolisme gula darah yang disebabkan abnormalitas hormon
insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.
Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus dibagi
merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh tubuh. Gejala
penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan
penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai sumber energi,
tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk melepaskan sumber-sumber
energi dan memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein tubuh.
Makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes diantaranya ayam tanpa kulit, ikan, putih telur,
daging tidak berlemak. Sumber protein nabati yang dianjurkan diantaranya tempe, tahu, kacang
hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang kedelai, sayuran yang diperbolehkan diantaranya
kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri,
terong. Buah-buahan seperti jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak dan belimbing diperbolehkan
untuk dikonsumsi.
Semua jenis karbohidrat seperti nasi, bubur, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum, pasta,
jagung, talas, havermout, sereal dan kentang diperbolehkan namun dibatasi sesuai
kebutuhan. Enam langkah makan sehat bagi penderita diabetesdiantaranya :
Dalam melaksanakan diet, penderita DM tipe 2 harus mengikuti anjuran 3J, yaitu jumlah
makanan, jenis makanan dan jadwal makanan.
Jenis dan jumlah makanan yang banyak mengandung gula serta jadwal makan yang tidak teratur
dapat meningkatkan kadar gula darah. Jumlah kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kgBB ideal,
bergantung pada jenis kelamin, umur, aktivitas, dan status gizi. Kebutuhan kalori pada wanita lebih
kecil daripada pria. Kebutuhan kalori wanita sebesar 25kal/kgBB dan untuk pria sebesar 30kal/kg
BB.
Penurunan kebutuhan energi untuk usia > 40 tahun menurut PERKENI tahun 2011 dengan
ketentuan usia 40-59 tahun, kebutuhan energinya dikurangi 5% dan usia 60-69 tahun kebutuhan
energinya dikurangi 10%, usia >70 kebutuhan energinya dikurangi 20% dari
kebutuhan energi.
Perlu adanya pembatasan makanan dengan indeks glikemik tinggi karena indeks glikemik yang
tinggi pada makanan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah 2 jam setelah makan. Contoh
makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi yaitu roti putih, minuman bersoda, dan nasi putih.
Makanan dengan indeks glikemik rendah memberikan manfaat tidak hanya untuk glikemik
postprandial tetapi juga untuk lipid.
Contoh beberapa makanan dengan indeks glikemik rendah diantaranya beras merah, gandum,
sayuran, dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat yang kaya akan serat. Sumber
protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe dan tahu. Penderita diabetes
mellitus makan sesuai jadwal, menurut waspadji tahun 2017 pembagian waktu makan yaitu 3 kali
makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam yaitu makan pagi pukul 07.00,
selingan pagi pukul 10.00, makan siang 13.00, selingan siang pukul 16.00, makan sore pukul 19.00
dan selingan sore pukul 21.00. Aktifitas fisik juga berperan utama dalam pengaturan kadar gula
darah.
REFERENSI :
1. Kementrian Kesehatan RI. Diet Diabetes Mellitus. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2011.
5. Asif M. The prevention and control the type-2 diabetes by changing lifestyle and dietary
pattern. J Edu Health Promot. 2014:1. doi:10.4103/2277-9531.127541