Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat bertambah parah
apabila tidak diimbangi dengan pengaturan diet yang baik. Pengelolaan Diabetes Mellitus (Tipe
2) salah satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet Diabetes Mellitus adalah
kejenuhan pasien mengikuti terapi diet dan kurangnya dukungan keluarga. Diabetes Mellitus
atau kencing manis adalah penyakit gangguan metabolisme gula darah yang disebabkan
abnormalitas hormon insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.
Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus
dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh tubuh.
Gejala penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi, gangguan
elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai
sumber energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta lemak untuk
melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa dari hasil pemecahan protein
tubuh.
1. Lengkapi setiap porsi makan dengan makanan karbohidrat yang lebih kompleks meliputi
roti gandum, oat, dan kentang.
2. Makan lebih banyak buah dan sayuran. Makan 3 – 5 porsi sayur sehari secara perlahan
namun teratur.
3. Kurangi gula dan makanan manis. Diet bebas gula tidak perlu benar- benar dipatuhi
dengan ketat, gula dapat dipakai sebagai salah satu bahan didalam makanan, misalnya
didalam sereal sarapan gandum utuh. Konsumsi maksimum gula sebesar 5% dari total
kebutuhan energi sehari. Minuman manis dapat diganti dengan minuman bebas gula.
4. Kurangi garam dengan membatasi jumlah asupan makanan olahan serta garam tambahan.
Rempah dan bumbu dapat digunakan sebagai alternatif.
5. Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan
aktivitas
6. Batasi penggunaan karbohidrat kompleks seperti : Nasi, lontong, roti, ketan, jagung,
kentang, dll.
7. Dikurangi jumlahnya dari kebiasaan sehari-hari
8. Hindari penggunaan sumber karbohidrat sederhana / mudah diserap seperti gula pasir,
gula jawa, sirup, selai, manisan, buah-buahan, susu kental manis, minuman botol ringan,
dodol, es krim, kue-kue manis, bolu, tarcis, abon, dendeng, dan sarden
Dalam melaksanakan diet, penderita DM tipe 2 harus mengikuti anjuran 3J, yaitu jumlah
makanan, jenis makanan dan jadwal makanan. Jenis dan jumlah makanan yang banyak
mengandung gula serta jadwal makan yang tidak teratur dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jumlah kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kgBB ideal, bergantung pada jenis kelamin,
umur, aktivitas, dan status gizi. Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria.
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25kal/kgBB dan untuk pria sebesar 30kal/kg BB.
Perlu adanya pembatasan makanan dengan indeks glikemik tinggi karena indeks glikemik
yang tinggi pada makanan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah 2 jam setelah makan.
Contoh makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi yaitu roti putih, minuman bersoda, dan
nasi putih. Makanan dengan indeks glikemik rendah memberikan manfaat tidak hanya untuk
glikemik postprandial tetapi juga untuk lipid.
1. Bahan makanan yang mengadung kolestreol seperti jeroan, otak, dan daging berlemak
2. Makanan siap saji, goreng-gorengan
3. Gula, madu, sirup, selai, jeli, dodol, kue-kue manis, buah yang diawetkan, minuman
soda, alkohol, es krim.
4. Sumber natrium seperti garam dapur, penyedap makanan.
5. Bahan pengawet, ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan
Pengaturan jadwal makan bertujuan untuk menghindari kadar glukosa dan lemak darah yang
tinggi. Makan dengan porsi kecil dalam waktu tertentu membantu memperbaiki kadar glukosa
darah. Makan teratur yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam serta snack antar jam
makan. Porsi yang besar akan mengakibatkan lebih banyak glukosa dalam tubuh sehingga tubuh
tidak dapat memberikan cukup insulin yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah.
Ni Made Novi Adi Purnami, S.Gz, RD .(2022). DIET SEIMBANG UNTUK PENDERITA
DIABETES MELITUS. Online. (https://rsu.jembranakab.go.id/berita/read/17/diet-
seimbang-untuk-penderita-diabetes-melitus.html) , diakses 28 Juli 2023