Anda di halaman 1dari 5

TIPS POLA MAKAN PENDERITA DIABETES :

APA ITU DIABETES MELITUS?

Suatu penyakit dimana kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi (GDP > 126 mg/dL, GDS > 200
mg/dL).

Ada yang tipe 1 dan tipe 2.

Yang tipe 1 : biasanya karena memang kadar insulin dalam tubuh tidak terbentuk lagi. Sebelumnya,
insulin itu apa? Insulin adalah senyawa dalam tubuh kita, ibaratnya kayak angkotnya lah, yang
mengantarkan gula ke seluruh tubuh. Nah, yang tipe 1 ini insulinnya ga ada, yang tipe 2 insulinnya ada
tapi mogok. Jadi inti dari kedua tipe ini adalah tidak teregulasinya gula dalam tubuh secara baik, jadi
terjadi penumpukan, DM tipe 1 tidak sama sekali menghasilkan insulin dalam tubuh, jadi mau tidak mau
harus suntik insulin setiap hari (ada dosis maintenance dan ada dosis bolus). DM tipe 2 karena
angkotnya mogok jadi kita panggilin org bengkel biasanya pakai obat-obatan oral yang diminum, itu
untuk meningkatkan sensitivitas insulin itu sendiri dalam tubuh.

Gejala umum :

- Sering kencing
- Sering lapar
- Sering haus

3 itu adalah ciri khas yang paling mudah ditemukan pada orang diabetes. Karena tubuh kita kan
mengandung air nih, nah kalo dalam kondisi DM gula itu terperangkap di ekstraseluler (diluar sel-sel
tubuh). Prinsipnya dari gula itu kan mendorong air, beda dengan garam, kalua garam kan mengikat air.
Jadi yang seharusnya terserap oleh tubuh malah terbuang keluar. Nah itu kenapa kita sering haus.
Kenapa sering lapar, karena gula yg harusnya diregulasi dlm tubuh, yang seharusnya dijadikan energi
oleh tubuh tidak masuk kedalam sel karena insulinnya rusak, tubuh kita mikirnya kurang nih kurang
asupan gula. Itu adalah 3 common things pada kondisi DM ditambah dengan kadar gula darah yang
tinggi berdasarkan hasil pemeriksaan dari pelayanan kesehatan.

Penderita diabetes bukan berarti menghilangkan semua makanan kesukaan lho. Untuk terhindar dari
komplikasi diabetes terapkan prinsip-prinsip berikut :

1. Pasien diabetes itu boleh makan apa saja, asal sesuai dengan kebutuhan kalori per harinya dia.
Sesuai dengan berat badan, tinggi badan, aktivitas jasmani, jenis kelamin, dan semuanya itu
dihitung. Jadi pasien diabetes itu nggak perlu kurangin makan banget sampe nggak makan. Jadi
tetap bias makan apa saja, tetapi itu semuanya harus dihitung. Dan setiap pasien harus tau
kecukupan kalori serta ukuran-ukuran porsi yang dia butuhkan
Misalnya makan nasi : sebaiknya berapa nya itu dihitung. Besar kalori nya dihitung. Tergantung
dari kebutuhan kalori masing2 orang. Jika orang tersebut misal berat badan berlebih atau sangat
gemuk, kita hitung kalori sesuai berat badan ideal nya dia, buka berat badan actual. Bb ideal itu
yang seharunya bb nya dia berapa sesuai tinggi badannya, bukan berat badan saat ini. Jadi
kebutuhan kalori nya dihitung berdasarkan berat badan idealnya seharusnya berapa. Tentu saat
diaplikasikan dlm bentuk menu makanan sehari-hari, pasti lebih sedikit dari biasanya dia makan,
tetapi justru itu terapi gizi yang diberikan untuk penderita diabetes yang bb nya berlebih atau
sangat gemuk. Semua ini sangat bervariasi pada setiap orang. Semua ini perlu pendampingan
dari tenaga ahli, ahli gizi atau dokter gizi.
2. Simpelnya : Dalam 1 piring pastikan ½ bagian piring berisi sayur-sayuran seperti selada, tomat,
brokoli, bayam, dll. ¼ bagiannya berisi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal,
ataupun roti gandum. Karbohidrat kompleks memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga baik
untuk penderita diabetes (kenyang lebih lama, dan karbohidrat kompleks lebih lama dalam
menaikkan kadar gula darah dalam tubuh daripada karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan
roti putih). ¼ nya lagi berisikan protein yang rendah kandungan lemaknya misalnya dada ayam
bakar, tuna bakar, tempe dan tahu. 1 porsi sajian buah segar seperti apel, pisang, melon, kiwi,
jeruk, dan papaya. Hindari buah kering dan buah kaleng yak arena kandungan gulanya sangat
tinggi. Biasakan minum air putih setelah makan, hindari minum2 an manis bersoda atau
kemasan yang mengandung gula tinggi. Atau jika ingin tetap mengkonsumsi minuman kemasan,
pilihlah yang berlabel free sugar atau less sugar, atau gunakan gula pengganti.
3. Makan teratur dengan interval yang baik. Jangan terlalu awal dan jangan terlalu terlambat.
4. Jangan makan langsung dengan porsi yang besar. Pankreas bekerja terlalu kerasa dalam
memproduksi insulin diluar batas normal. Meningkatkan keparahan penyakit. Harus sadar diri
dan berlatih untuk mengendalikan nafsu makan, karena harus sadar bahwa kondisi diabetes
perlu treatment khusus, dan bukan lagi pola makan yang dulu
5. Makanan yang dianjurkan : kedelai, kcg merah, ubi, tahu, labu, seldri, bayam, kol, lobak, quinoa
oats, ikan, putih telur, low fat yogurt plain, daging ayam tanpa lemak
6. Hindari : makanan olahan, soda, permen, madu, alcohol, rokok, kafein yang berlebihan.
Makanan yang dihindari : Makanan yang tinggi kalori, terlalu tinggi gula, misalnya makan donat.
Tentu pasien diabetess boleh makan donat, tetapi dalam jumlah yang tidak boleh berlebihan.
Sesuai dengan kebutuhan kalorinya dia. Kalau terlalu banyak gula, minum2 yang bersoda, itu
sangat tinggi gulanya. Kita lebih baik makan yang seimbang, sesuai dengan kebutuhan kalori dan
jenis-jenis makanan yang dianjurkan.
7. Pilih cara pengolahan yang dianjurkan seperti direbus, dikukus, ditumis, panggang. Hindari
pengolahan deep frying.
8. Sempatkan diskusi dengan ahli gizi atau dokter gizi agar kebutuhan gizi terpenuhi, terutama jika
disertai dengan penyakit lain seperti asam urat, hipertensi, dll.
9. Hindari stress yang berlebihan dan sesuatu yang negatif, melatih emosi, management stress
10. Hindari cemas berlebihan (khawatir akan masa depan karena diabetes yg sekarang, ketakutan
berlebihan akan perencanaan pola makan, dll)
11. Selalu membaca Nutrition Facts makanan. Lihat kandungan karbohidrat (gula). Bandingkan
makanan yang satu dengan yang lain. Pilih yang sekiranya kadar gula nya rendah
12. Dalam setiap sajian, masyarakat juga sebaiknya memperhatikan kandungan gula, garam dan
lemak. Batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan per
orang per hari adalah: Gula tidak lebih dari 50 gr (4 sendok makan); Garam tidak melebihi 2000
mg natrium/sodium atau 5 gr (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gr (5 sendok makan
minyak). Untuk memudahkan mengingat rumusannya adalah G4 G1 L5.

Karbohidrat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu karbohidrat sederhana


dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana atau disebut juga gula sederhana,
meliputi:
fruktosa (gula buah), sukrosa (gula tebu), dan laktosa (gula susu), serta beberapa gula
lainnya.
Buah adalah salah satu sumber alami yang kaya karbohidrat sederhana. Karbohidrat
kompleks juga terdiri dari gula, namun molekul gula digabung menjadi satu dengan
rantai yang lebih panjang dan lebih kompleks. Karbohidrat kompleks termasuk serat
dan pati. Makanan kaya karbohidrat kompleks antara lain:
sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan kacang-kacangan.

    Klasifikasi baru untuk karbohidrat didasarkan pada Indeks Glikemik (GI). Indeks
ini adalah sistem penilaian untuk menunjukkan berapa banyak glukosa yang muncul di
dalam darah setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat, semakin tinggi
Indeksnya maka semakin besar respon gula darah. Jadi makanan dengan GI rendah
akan menyebabkan kenaikan kecil, sementara makanan dengan GI tinggi akan
memicu lonjakan yang dramatis.

GI 70 atau lebih dikategorikan tinggi, GI 56 sampai 69 sedang dikategorikan sedang,


dan GI 55 atau kurang dikategorikan rendah. Kebanyakan karbohidrat sederhana
menaikkan kadar gula darah lebih banyak daripada yang kompleks, tapi tidak selalu.
Mengkonsumsi makanan dengan indeks glisemik tinggi dapat menyebabkan obesitas,
penyakit jantung dan diabetes. Sederhananya, menerapkan diet indeks glikemik
rendah lebih sehat. Makanan indeks glikemik rendah meliputi buah-buahan, sayuran,
daging, minyak, dan produk susu. Makanan yang telah di proses umumnya memiliki
indeks glikemik yang tinggi.

    Karbohidrat adalah sumber utama glukosa darah, yang merupakan bahan bakar
utama untuk semua sel tubuh dan satu-satunya sumber energi untuk otak dan sel darah
merah. Kecuali serat, yang tidak bisa dicerna, karbohidrat sederhana dan kompleks
diubah menjadi glukosa. Glukosa kemudian digunakan secara langsung untuk memberi
energi bagi tubuh atau disimpan di hati untuk digunakan di masa depan. Jika seseorang
mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada yang digunakan tubuhnya, sebagian dari
karbohidrat yang dikonsumsi akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak.

    Karena reaksi kimia yang kompleks di otak, makan karbohidrat memiliki efek
menenangkan yang bersifat ringan, dan dapat bermanfaat bagi orang-orang yang
menderita gangguan dan/atau depresi musiman.

    Saat memilih makanan kaya karbohidrat untuk makanan Anda, pilihlah makanan
yang tidak direfinasi seperti buah-buahan, sayuran, kacang polong, kacang-kacangan,
dan produk gandum utuh, bukan makanan olahan seperti soft drink, makanan pencuci
mulut, permen, dan gula. Makanan olahan hanya sedikit mengandung vitamin dan
mineral yang penting bagi kesehatan anda. Makanan yang kaya akan nutrisi disebut
makanan padat gizi. Sebagai tambahan, mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang
ditemukan pada makanan olahan, terutama selama periode bertahun-tahun, dapat
menyebabkan sejumlah gangguan, termasuk diabetes dan hipoglikemia (penurunan
kadar gula darah). Masalah lain adalah makanan tinggi gula sederhana yang direfinasi
sering juga mengandung lemak tinggi, hal ini harus dibatasi dalam makanan sehat.

    Sebuah kata yang perlu kita ketahui yaitu serat, bentuk karbohidrat yang sangat
penting. Dimasa lalu disebut sebagai "serat kasar," serat makanan adalah bagian
tanaman yang tahan terhadap enzim pencernaan tubuh. Akibatnya, hanya sejumlah
kecil serat yang dicerna atau dimetabolisme di perut atau usus. Sebagai gantinya,
sebagian besar bergerak melalui jalur gastrointestinal (pencernaan) dan berakhir di tinja
(kotoran atau hasil buangan yang dikeluarkan dari alat pencernaan).

    Meskipun kebanyakan serat tidak dicerna, namun sebagian besar serat


mengandung beberapa manfaat kesehatan yang penting. Pertama, serat
mempertahankan air, menghasilkan tinja yang lebih lembut dan lebih besar yang
mencegah sembelit dan wasir. Diet serat tinggi juga mengurangi risiko kanker usus
besar, mungkin dengan mempercepat tingkat di mana tinja melewati usus dan dengan
menjaga kebersihan saluran pencernaan. Selain itu, serat akan berikatan dengan zat
tertentu yang biasanya dihasilkan dari produksi kolesterol, dan membuang zat-zat ini
dari dalam tubuh. Dengan cara ini, diet serat tinggi membantu menurunkan kadar
kolesterol darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

    Sebaiknya sekitar 50 - 60 persen kalori harian anda berasal dari karbohidrat. Jika
sebagian besar makanan anda terdiri dari karbohidrat kompleks yang sehat, anda
dengan mudah memenuhi standar minimum 25 gram serat yang direkomendasikan
setiap harinya. Serat harus berasal dari berbagai macam buah dan sayuran. Biji-bijian
utuh lebih baik daripada yang diproses karena mengandung lebih banyak serat. Serat
terdapat serat larut atau tidak larut. Jenis yang mudah larut dipecah dalam colon (usus
besar). Serat yang tidak larut, tidak dapat dicerna dan akan diekskresikan di tinja.

"Sumber: Buku Prescription for Nutritional Healing"

Raw Meal (Karbohidrat Kompleks) dengan nilai Indeks Glikemik 40, (sangat baik untuk
menjaga kesehatan dan untuk mereka yang diabestes).
Menteri Kesehatan menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan:

1. Cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak
berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
2. Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
3. Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolah raga, berjalan kaki,
membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur.
4. Diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah
sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4
sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang manis atau yang
berkarbonasi.
5. Istirahat yang cukup.
6. Kelola stress dengan baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai