Anda di halaman 1dari 7

DIET RENDAH GULA

Apa itu Diet Rendah Gula?

Diet Rendah Gula atau Diet Penyakit diabetes adalah diet yang digunakan seseorang untuk
dapat memenuhi kebutuhan gula tubuh, tetapi tidak boleh berlebihan.Kunci diet diabetes
adalah mencegah peninggian kadar glukosa dalam darahnya.
Umumnya, pengguna diet dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki indeks
glikemik rendah.Dalam diet rendah gula takaran karbohidrat yang menjadi sumber gula
tubuh perlu diperhatikan, untuk menunjang kebutuhan energi yang diperoleh setengah dari
zat gula ini.
Penentuan jumlah kalori diet diabetes disesuaikan dengan status gizi penderita.Secara
umum, kebutuhan kalori pada wanita yaitu 25kal/kg BB,lebih kecil dibandingkan dengan
pria 30kal/kg BB.
Tujuan utama dari diet ini adalah untuk mempertahankan kadar gula darah tetap sehat.
Diet ini juga ditemukan dapat membantu program penurunan berat badan dan menekan
risiko berbagai penyakit kronis.

Manfaat Diet Rendah Gula


1.Tampak lebih muda
Gula menghasilkan keriput di wajah, kata Anthony Youn, MD, dokter bedah plastik di Troy,
Michigan.
“Gula menyebabkan glikasi, proses di mana molekul gula menguraikan kolagen dan
mengurangi elastin di kulit kita,” ujarnya. Padahal kolagen dan elastin adalah protein yang
memberikan sifat elastis dan muda pada kulit.
Selain itu mengurangi gula juga akan mengurangi glukosa dan kenaikan insulin dalam darah,
sehingga mengurangi peradangan yang menyebabkan kulit tidak segar.
Menurut Dr Youn, dampak pada kulit itu akan terlihat setelah kita mengurangi gula selama
14 hari.
2.Membuat lebih gembira
“Anda mungkin mengira menyantap kue-kue manis akan membuat perasaan gembira.
Namun konsumsi gula ternyata berkaitan dengan tingkat depresi yang dialami seseorang,”
ujar Megan Gilmore, konsultan nutrisi di Kansas.
Ini mungkin karena gula bisa menyebabkan peradangan kronis yang mempengaruhi fungsi
otak. Saat kita mengurangi gula, kita akan merasa suasana hati membaik dalam waktu satu
hingga dua minggu, kata Gilmore.
Menurut riset yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2015,
mereka yang menyantap makanan dengan indeks glikemik tinggi, termasuk yang tinggi
gulanya, lebih rentan mengalami depresi dibanding mereka yang tidak makan kudapan
manis.

3.Timbunan lemak menghilang


Menurut study Harvard School of Public Health in Boston, rata-rata kita mengkonsumsi 22
sendok teh gula setiap hari, atau setara dengan 350 kalori.
Padahal gula bisa menyebabkan keinginan untuk terus makan, sehingga bila kita
menguranginya, kita juga akan memasukkan lebih sedikit kalori ke tubuh kita dan
dampaknya kita bisa menjadi lebih langsing.
Selain itu, tubuh kita juga kurang peka terhadap rasa kenyang akibat gula yang diproses,
sehingga seringkali kita makan terlalu banyak kalori.
Begitu kita menggantinya dengan makanan lain, maka tubuh kita bisa memberi sinyal saat
kita merasa kenyang, dan hasilnya dalam beberapa minggu tanpa gula, kita akan kehilangan
lemak di pinggang.

4.Lebih jarang sakit


Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa
mengkonsumsi 100 gram gula akan menurunkan kemampuan sel darah putih untuk
melawan bakteri hingga 50%, dan efek ini berlangsung selama lebih dari 5 jam.
Gula juga bisa mendorong munculnya radang yang kemudian menurunkan kemampuan
tubuh kita melawan penyakit seperti batuk dan pilek. Oleh karenanya, saat tubuh kita
berhenti mengkonsumsi gula, kita akan lebih jarang sakit.

5.Risiko diabetes berkurang


“Dalam dua jam pertama tanpa gula, pankreas akan mulai mengurangi produksi insulin dan
hati akan membuang racun di dalamnya,” ujar Marc Alabanza, ahli nutrisi di Massachusetts.
Artinya, mengurangi gula membuat tubuh kita memiliki kesempatan untuk membuang
racun atau menjalankan detoksifikasi alami.
Proses ini perlu waktu lebih lama bila kita resisten terhadap insulin, misalnya pada penderita
pre diabetes di mana tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan efektif.

6.Panjang umur
Saat kandungan glukosa dalam darah meningkat, sistem saraf juga akan aktif sehingga
meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Padahal tekanan darah yang tinggi adalah penyebab utama serangan jantung. Gula juga
meningkatkan trigliserida dalam darah yang memunculkan risiko sakit jantung dan stroke
karena penyumbatan.
Banyak study menyebutkan mereka yang mengkonsumsi gulalebih banyak, lebih berisiko
meninggal karena sakit jantung dibanding yang sedikit saja menyantap gula.

Rekomendasi batas gula saat diet menurut pakar kesehatan


1 . Dr. Drew Ramsay Yang dilansir dari Independent, mengatakan otak membutuhkan 400
kalori glukosa setiap harinya. Agar bisa mendapatkan pemenuhan asupan gula orang
dewasa cukup mengonsumsi gula 30 gram sehari atau sekitar 7 dadu gula.
2. Sedangkan menurut WHO Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan bahwa orang
dewasa dan anak-anak membatasi asupan harian gula tambahan kurang dari 10% dari total
kalori (sekitar 50 gram atau sekitar 12 sendok teh). Hal ini penting untuk mencegah
kelebihan berat badan, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gigi berlubang.
3. Organisasi kesehatan terkemuka lainnya termasuk American Heart Association
merekomendasikan pengurangan gula tambahan (tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram
gula per hari untuk pria; tidak lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram per hari untuk wanita).
Makanan dan minuman yang merupakan sumber gula alami dan tambahan

Ada banyak jenis gula yang digunakan dalam persiapan dan pengolahan makanan, baik itu
alami dan merupakan gula tambahan

Sumber gula alami

Gula adalah bagian alami dari semua makanan yang mengandung karbohidrat, termasuk
buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta produk
susu.

Sumber gula tambahan

Ada juga sumber gula lainnya sering disebut gula “tersembunyi” karena termasuk dalam
makanan olahan namun sulit ditemukan pada label makanan tersebut.
Misalnya minuman soda, produk susu, jus hingga makanan olahan atau kemasan seperti
produk sereal, buah kering manis, saus dan bumbu seperti saus tomat atau saus salad,
makanan ringan dan permen.
Apa Hubungan Pastry Bakery Dengan Kesehatan? Perlukah Ada Bahan
Alternatif Atau Subtitusi Untuk Pastry Bakery?
Stigma bahwa produk olahan Pastry dan Bakery memiliki kandungan tinggi gula,tinggi
kalori,tinggi karbohidrat, lemak,dsb.Hal ini menuntut kita memilih bahan bahan tertentu
untuk mengolahnya.Produk yang dihasilkan pasti memiliki kandungan tinggi gula,
karbohidrat,dan kalori.Untuk itu dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gizi lebih,
obesitas (tidak diimbangi aktivitas fisik),dan resiko lain.
Tentu dari sini perlu dilakukan kesadaran untuk hidup sehat, selektif memilih bahan
alternatif untuk Pastry dan Bakery.

Cara Untuk Mengurangi Kandungan Gula Dalam Kue

 Ganti gula putih dengan pemanis buatan yang rendah kalori dan rendah
gula.Misalnya,ganti setengah resep gula dengan sedikit pemanis,sukralosa atau
pemanis stevia.
 Ganti gula dengan buah-buahan,seperti pisang.Buah-buahan manis bisa menjadi
dasar untuk memberi rasa manis menggantikan gula
 Tambahkan juga buah asam, seperti lemon.Asam bisa menurunkan indeks glikemik
makanan, sehingga bisa menurunkan pengaruh makanan tersebut terhadap kadar
gula rendah

Membuat Pastry Bakery Untuk Diet


a. Persiapan
Dalam persiapan kita harus memilah dan memilih bahan yang akan digunakan dan
menghitung jumlah kalori yang terdapat dalam bahan yang akan digunakan.
b. Pengolahan
Cara pengolahan yang paling dianjurkan dalam diet adalah dengan cara direbus atau
dikukus.Jika tidak memungkinkan dan mengharukan digoreng maka pilihlah minyak
yang memiliki kandungan kolesterol yang rendah dan kandungan lemak tak jenuh
yang tinggi.
c. Penyajian dan penyimpanan
Porsi yang disajikan harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan.Tidak boleh melebihi
batas anjuran.Penyimpannya juga harus benar dengan suhu yang sesuai.
Resep Sprouted Wheat Bread

Bahan:
240ml Air Dingin
1½sdt Ragi Kering
282g Tepung Sprouted Wheat
31g Gandum
1sdt Garam
1sdm Minyak Zaitun
Sck Madu

Cara Membuat:
1.Larutkan madu ke dalam air hangat lalu tambahkan ragi.Biarkan menggelembung.
2.Sementara itu, campurkan tepung Sprouted Wheat,gandum dan garam ke dalam mangkuk
3.Saat campuran ragi berbusa dan mengembang, tambahkan ke tepung bersama dengan
minyak.Aduk rata lalu biarkan istirahat selama 10 menit
4.Taruh adonan diatas permukaan yang sudah diberi sedikit tepung dan uleni sekitar 5
menit kemudian masukkan ke dalam mangkuk yang sudah diminyaki dan dibiarkan di
tempat yang hangat hingga berukuran 2× lipat, sekitar 1 jam
5.Uleni kembali perlahan adonan sesuai ukuran yang diinginkan, kemudian masukkan ke
dalam loyang.Biarkan kembali hingga adonan naik ke atas loyang
6.Panggang roti dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan suhu 180°C, sekitar
30-35 menit sampai roti berlubang dan berwarna keemasan di atasnya
7.Kemudian angkat, keluarkan dari dalam loyang dan dinginkan.

Anda mungkin juga menyukai