Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Gula bagi Tubuh

Tubuh manusia sebenarnya hanya membutuhkan sedikit asupan gula. Menurut standar American Health
Association (AHA), laki-laki pada umumnya hanya membutuhkan 140 kkal/hari (9 sendok teh) dan perempuan
membutuhkan 100 kkal/hari (6 sendok teh).

Selain untuk menambah energi, sejumlah hal berikut merupakan fungsi atau manfaat gula bagi tubuh:

1. Sedapkan masakan
Makanan tanpa garam akan hambar adanya. Makanan dan minuman tanpa gula mana enak? Itu sebabnya, gula
pasir menjadi salah satu bahan utama pengolahan makanan dan minuman. Gula digunakan sebagai
pengimbang garam dan sekaligus penguat rasa.

2. Redakan nyeri saat haid


Kabar baik bagi wanita, kandungan gula ternyata bermanfaat meredakan nyeri dan kram haid yang kerap
membuat wanita tidak nyaman. Gula dapat memperbaiki mood dan meredakan rasa pegal-pegal ketika haid.

Cobalah secangkir teh hangat beraroma peppermint dengan sedikit tambahan gula batu yang tidak
mengandung lemak dan kolesterol.

3. Haluskan kulit wajah dan bibir


Gula pasir yang dipadukan dengan madu manis dapat dibuat scrub. Oles pada permukaan kulit wajah dan atau
bibir lalu pijat perlahan dengan gerakan memutar. Diamkan hingga 15 menit, lalu bilas dan keringkan. Cara ini
dipercaya dapat mengangkat sel-sel kulit mati sehingga membuat kulit terasa lebih halus dan lembut.

4. Redakan stres
Cokelat dan es krim dipercaya menjadi obat mujarab ketika stres. Dalam konteks ini, gula memang
mengandung hormon dopamine yang dapat menimbulkan rasa bahagia dan meredakan stres.

5. Meningkatkan tekanan darah


Untuk keadaan darurat, orang yang mengalami tekanan darah rendah, bisa mengonsumsi gula yang berguna
sebagai sumber energi, agar aliran darah dan oksigen ke otaknya dapat kembali lancar.

6. Fungsi otak meningkat


Jika anda membutuhkan konsentrasi tinggi, konsumsilah gula atau makanan manis secukupnya. Hal ini akan
memacu meningkatkan fungsi otak bekerja lebih maksimal.

7. Sembuhkan luka
Sejak 1700 SM, menaburkan gula di atas luka (terbuka) sudah dilakukan oleh para tabib di Mesir. Gula
diyakini mengandung antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme serta mengurangi
pembengkakan. Selain itu gula dapat merangsang jaringan kulit untuk beregenerasi.

Untuk menggunakan terapi gula dalam kondisi darurat ini, pastikan perdarahan luka sudah terhenti lebih dari
24 jam. Perhatikan, terkait ini, konsultasikan pada dokter sebelum mencobanya.

Demikianlah sejumlah fungsi atau manfaat gula bagi tubuh manusia.

Bahaya Gula
Sekitar 80 ribu tahun lalu, manusia pemburu dan peramu terkadang atau tidak selalu makan buah karena
mereka harus berebut itu dengan burung.

Kini, gula tersedia sepanjang tahun, seringkali dengan nutrisi yang lebih rendah, dan bisa didapat dengan
mudah, semudah membuka minuman ringan atau kotak sereal. Dan, sekarang hampir semua jenis makanan
yang kita konsumsi, tidak luput dari asupan gula di dalamnya, baik gula yang berasal dari makanan itu sendiri
(makanan yang kaya akan karbohidrat merupakan sumber gula utama dalam makanan sehari-hari, seperti
lontong, mie, roti, kentang, jagung, dll) ataupun gula yang digunakan untuk menambah rasa dari makanan
tersebut. Sudah menjadi pengetahuan umum dalam masyarakat bahwa mengkonsumsi gula yang berlebihan
dapat menimbulkan obesitas (kegemukan), memicu terjadinya kencing manis dan dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi pada penderita kencing manis.

Walaupun sebagian besar orang sudah mengetahui bahaya dari mengkonsumsi gula secara berlebihan, namun
tidak semua orang mampu menahan diri mereka untuk membatasi jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya.
Sebagian orang mencoba mengatasinya dengan mengganti jenis gula yang digunakan menjadi gula jagung,
yang seringkali dinyatakan sebagai gula yang lebih baik daripada gula pasir biasa karena gula jagung
mengandung kalori yang lebih rendah sehingga dapat dikonsumsi tanpa perlu khawatir akan peningkatan berat
badan dan aman dikonsumsi oleh penderita kencing manis. Dengan pernyataan tersebut, penderita obesitas dan
kencing manis merasa dapat bebas menambahkan gula dalam setiap makanannya jika gula yang digunakan
adalah gula jagung.
Tak perlu menjadi seorang ahli untuk mengetahui, bahwa konsumsi gula kita saat ini tidak lagi sesehat masa
berburu dan meramu 80 ribu tahun lalu itu. Nah, berikut beberapa bahaya gula bagi manusia yang dilansir
dari kompas.com, yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Gula merusak jantung


Meski sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor resiko penyakit jantung, studi dalam Journal of
American Heart Association tahun 2013 akhirnya menemukan bukti kuat tentang mekanisme bagaimana gula
merusak jantung. Studi menyatakan, molekul pada gula yang disebut glukosa 6-fosfat menyebabkan perubahan
otot jantung yang berujung pada gagal jantung.

2. Gula membentuk lemak perut


Prevalensi obesitas meningkat beberapa tahun terakhir, baik pada dewasa maupun anak-anak. Salah satu
penyebabnya, yaitu tingginya konsumsi minuman manis. Sebuah studi menemukan, konsumsi fruktosa (salah
satu jenis gula) berlebih menyebabkan bertambahnya lemak perut yang meningkatkan resiko penyakit jantung
dan diabetes.

3. Gula membunuh diam-diam


Sebuah studi tahun 2008 mengungkap, konsumsi fruktosa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko
kondisi resistensi leptin. Leptin merupakan hormon yang memberi tahu otak jika perut sudah kenyang. Jika
tubuh mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan meski tubuh sebenarnya sudah
kenyang. Akibatnya, kita tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan. Dalam jangka panjang hal ini tentu
menyebabkan obesitas.

4. Gula memberi makan sel kanker


Setiap manusia beresiko kanker, karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Meskipun begitu, tubuh
memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga sel tersebut tidak lantas berkembang
menjadi kanker yang mematikan. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan merusak mekanisme tersebut.
Ditambah lagi, studi baru-baru ini mengungkap, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk
berkembang.

5. "Ketagihan" gula bisa diturunkan


Gula juga bersifat aditif, sehingga mungkin ada istilah untuk “ketagihan gula”. Sayangnya, ketagihan gula ini
bisa bersifat genetik yang dapat diturunkan, karena melibatkan perubahan pada hormon ghrelin. Ghrelin
merupakan hormon yang mengatakan pada otak saat tubuh lapar. Namun, perubahan pada hormon ini akan
mengakibatkan tubuh lapar dan ingin makan terus menerus.

6. Gula dan alkohol memiliki efek racun yang hampir sama


Sebuah studi dalam jurnal Nature mengindikasikan gula bisa jadi sama bahayanya dengan alkohol. Studi
tersebut menunjukkan, konsumsi fruktosa dan glukosa berlebihan memberikan efek racun pada hati. Efek ini
ternyata juga hampir sama dengan yang diberikan oleh alkohol.

7. Gula menurunkan kemampuan otak


Gula diketahui dapat mempercepat proses penuaan sel, begitu pula sel-sel otak. Maka dengan mengonsumsi
banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan fungsi lebih cepat.

8. Gula sering bersembunyi pada makanan "tanpa gula"


Mengurangi gula bukan hanya dengan mengurangi makanan-makanan manis seperti permen, kue, biskuit, dan
sebagainya, karena sebenarnya ada juga makanan yang dianggap tanpa gula, tetapi ternyata mengandung
banyak gula. Contohnya saus tomat, roti, kraker, dan lain-lain.

9. Minuman manis mungkin memperpendek umur


Sebuah studi tahun 2013 memperkirakan ada 180.000 kematian di seluruh dunia yang diakibatkan konsumsi
minuman manis. Para peneliti menyimpulkan, kematian mungkin dikarenakan hubungan minuman manis
dengan resiko seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

10. Gula membuat gemuk


Fakta ini paling jelas terlihat dari konsumsi gula berlebih. Konsumsi gula berlebih akan menyumbang asupan
kalori yang seharusnya didapat dari makanan lain yang mengandung banyak zat gizi, sehingga tanpa disadari
kalori yang diasup melebihi dari batas kalori per hari dan membuat bobot tubuh pun bertambah.

Ingatlah, bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk dalam hal mengonsumsi gula. Dengan
konsumsi “si manis” secara berlebih dapat mengakibatkan penyakit diabetes, yang disebut-sebut sebagai
ibunya segala penyakit. So, konsumsilah si manis secukupnya

Anda mungkin juga menyukai