Anda di halaman 1dari 1

Makan Untuk Hidup, Atau Hidup Untuk Makan?

Makan merupakan salah satu aktivitas yang penting dalam menjaga keberlangsungan hidup
manusia. Ketika melahap makanan, tubuh mendapatkan asupan gizi, nutrisi, dan zat-zat lainnya
yang berguna untuk menjaganya tetap hidup serta mampu melakukan aktivitas. Tanpa asupan
tersebut, tubuh bisa mengalami malnutrisi, kekurangan gizi, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Namun di balik pentingnya melahap makanan demi menyambung hidup, timbul pertanyaan yang
menyoal perkara tersebut, “Hidup untuk makan, atau makan untuk hidup?”

Bila kita beranggapan bahwa “hidup untuk makan”, itu menandakan bahwa kita menganggap
aktivitas makan adalah alasan paling utama bagi kita untuk hidup. Hidup kita tidak pernah tidak
makan; yang dikerjakan dan diketahui hanyalah makan dan makan saja. Anggapan ini tentu tidak
sepatutnya menjadi landasan kita dalam menjalani kehidupan.

Sebaliknya, anggapan yang seharusnya kita tanamkan adalah bahwa “makan untuk hidup”. Kita
makan supaya kita bisa tetap hidup, karena tentunya tujuan kita diciptakan tidak untuk dibiarkan
sia-sia. Hidup kita pastilah memiliki alasan dan tujuan, sehingga tidak dibenarkan bagi kita untuk
menyia-nyiakannya.

Selain itu, makan tentu saja untuk dinikmati. Sekecil dan semurah apapun yang kita makan,
makanan tersebut harus kita nikmati dengan sebaik-baiknya. Walaupun hanya tempe
goreng. Karena dengan menikmati makanan tersebut, kita menghidupkan hubungan kita dengan
Allah SWT. Kita ingat kepada-Nya; bahwa segala yang kita miliki di dunia ini merupakan
pemberian Allah SWT kepada kita, termasuk makanan. Sehingga dengan demikian, menikmati
makanan menjadi sarana bagi kita untuk bersyukur atas nikmat-Nya.

Walaupun pemberian yang kita dapatkan itu kecil dan tidak seberapa, tapi tetap harus kita
nikmati dan syukuri. Jangan sampai kita menghina makanan; meskipun itu harganya rendah.
Karena menghina makanan juga berarti menghina Sang Pemberi Makanan, yang mengatur
bahkan menjamin rezeki bagi seluruh makhluk yang hidup di dunia ini; Allah SWT. Nikmatilah
makanan, semurah dan sesederhana apapun, sehingga menjadi sarana kita untuk bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai