Anda di halaman 1dari 10

Menu sehat ibu hamil diabetes

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Kadar gula darah tinggi selama hamil memang harus diturunkan. Selain mengurangi konsumsi
makanan manis, juga semua jenis makanan yang terbuat dari tepung, termasuk nasi, ketan, mi,
bihun, singkong, kentang, dan roti.

Berikut contoh menu makan sehat untuk ibuhamil penderita diabetes:

 Pukul 07.00: Roti gandum (2 lembar) dengan selai stroberi (1 olesan), 1 gelas susu.
 Pukul 09.00: Buah pir (1 potong sedang).
 Pukul 12.00: Nasi putih (150 gram), ikan pepes (1 poton), sayur bening bayam (1
mangkuk), apel ( 1 buah).
 Pukul 16.00: Buah melon (1 potong sedang).
 Pukul 19.00: Nasi putting (150 gram), ayam baker (1 potong), sup sayuran ( 1 mangkuk),
jeruk (1 buah).
 Sebelum tidur: 1 gelas susu (bila masih lapar).

Hamil Dengan Diabetes


Diabetes kehamilan atau gestasional dialami oleh 5% ibu hamil. Diabetes jenis ini sulit
dideteksi. Diabetes didiagnosis dengan 2 pemeriksaan, yaitu gula darah puasa dan gula darah
sewaktu (2 jam setelah makan). Batasan gula darah puasa 100 mg/dl, dan batasan gula darah
sewaktu 140 mg/dl. Lebih dari itu digolongkan diabetes.

Mengobatinya:

 Diet. Kurangi konsumsi gula sederhana (biasanya terdapat pada minuman dan camilan
manis) dan atur pola makan sesuai kebutuhan kalori ibu hamil. Sebaiknya konsultasikan
dengan ahli gizi, karena jika kalori kurang, berisiko terjadi hipoglikemia (kadar gula
darah turun drastis ditandai lemas, keringat dingin dan pingsan). Dokter akan terus
memantau kadar gula darah. Kalau turun, lanjutkan diet. Jika tidak turun atau malah naik,
diet disertai langkah berikutnya.
 Kontrol darah berkala. Baik dilakukan saat kontrol rutin maupun periksa sendiri. Beli
alat pengukur kadar gula darah yang praktis.
 Suntik insulin. Karena selama hamil tidak boleh makan obat-obatan penekan gula darah
yang merangsang produksi insulin, maka digunakan suntikan insulin. Dosis sesuai
kebutuhan, ada yang disuntikkan sekali sebelum sarapan, ada yang setiap waktu makan.
Anda bisa belajar menyuntik sendiri. Pahami prinsip sterilitas, ragam insulin, dosis dan
penyediaan insulin yang tepat. Pemberian insulin tidak berakibat buruk bagi janin, justru
memastikan janin tumbuh baik, dna meminimalkan risiko komplikasi lainnya.
 Pantau hipoglikemi, jangan sampai gula darah drop. Ngemil teratur tapi bukan camilan
manis.
 Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, dan merapikan rumah, akan menurunkan
kadar gula darah.
  

 Gejala diabetes:

 Banyak kencing (poliuria).


 Banyak minum (polidipsia).
 Banyak makan (polifagia).
 Berat badan turun drastis.
 Keluhan yang sering dihubungkan dengan diabetes: sering bisulan, gatal-gatal di kulit
dna kemaluan, keputihan, cepat lelah, sering mengantuk, kesemutan.
 

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/hamil.dengan.diabetes/001/005/260/2/4

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/menu.sehat.ibu.hamil.diabetes/0
01/001/1656/1

 17. Diabetes mellituspada ibu hamil DM yang sudah diderita sebelum hamil ( DM kronis )
DM yang muncul selama kehamilan tanpa tanda-tanda sebelumnya ( gestasional Diabetes)
Indonesia → Prevalensi antara 1,9-3,6 %
 18. Diabetes Mellitus gestasional( konsensus DM Gestasional,1997) Suatu intoleransi
karbohidrat, ringan (toleransi Glukosa terganggu) Maupun berat(DM) yg terjadi atau diketahui
pertama kali pada saat kehamilan berlangsung Termasuk ibu yang sebelumnya mengidap DM
(ttp belum terdeteksi dan baru diketahui saat kehamilan
 19. Diagnosa Gestasional DM→ ibudengan riwayat Wanita gemuk Diabetes pada
keluarga Riwayat kematian bayi pada persalinan sebelumnya BB bayi waktu lahir lebih dari
4000 gr Beberapa kali abortus Umur sudah lanjut dan sudah melahirkan beberapakali
 20. Pengaruh kehamilan pada DM1. Pengaruh kehamilan Pengaruh persalinan Kegiatan
otot rahim→pemakaian glukosa lebihbanyak →dapat terjadi hipoglikemi. Pengaruh nifas
laktasi→keluarnya zat-zat makanan termasukKH→keperluan insulin bertambah
 21. Pengaruh diabetes padakehamilan1. Pengaruh dalam kehamilan Abortus Pre
eclamsia2. Pengaruh persalinan Lebih mudah terjadi infeksi Distosia karena anak besar
 22. Pengaruh diabetes padakehamilan3. Pengaruh dalam nifas Infeksi nifas dan sepsis
Menghambat penyembuhan luka jalan lahir→ruptura perinai maupun luka episiotomi
 23. Pengaruh Diabetes pada anak Pengaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi→ dapat
terjadi penyulit : Kematian hasil konsepsi Janin besar (Macrosomia)→dapat mencapai 5-6 kg
karena hiperglikemia ibu dan janin, banyak lemak tertimbun di bawak kulit
 24. Gangguan MetabolikHipoglikemia 25-50 % BIDMG bayi dengan ibu DM gestasional
→mengalami hipoglikemia pada 2 jam pertama setelah lahir (Pada bayi macrosemia)
Hiperinsulinemia →cadangan glikogen berkurang Kadar glukosa darah < 30 mg/dl
 25. Diagnosis DM Gejala → trias poli ( poli dipsi,polipaghia,poliuri) Gula darah puasa
≥100 mg/dl dan atau 2 jam PP 145 mg/dl TGT gula darah puasa 100 mg/dl 2 jam pp 199
mg/dl Pda ibu hamil →TGT ditangani sebagai DM
 26. Penatalaksanaan Gizi Tujuan Diet: 1. Mempertahankan gula darah dalam batas normal.
2. Petumbuhan dan perkembangan janinyang optimalPrinsip Diet :3 J ( jumlah, jadwal, jenis )
 27. Perhitungan kebutuhan kalori Kebutuhan kalori ( TB – 100) x 30 kal Trimester I : +
100 kal Trimesteri II: + 200 kal Trimester III : + 300 kal Trimester laktasi : + 400 kal
 28. Syarat Diet Energi cukup untuk meperoleh atau mempertahankan BB normal,ditambah
untuk kehamilan Protein tinggi : 15 – 20 % total kalori ( 1- 1,5 g/kg BB) KH 60 % Total
kalori → di utamakan KH komplek →Memenuhi kebutuhan glukosa Lemak sedang 20 -25 %
total kalori
 29. Jadwal makan Pembagian makanan sehari 20 % makan pagi 30 % makan siang 20
% makan malam 30 % makan selingan,

http://www.slideshare.net/haruna_06/gizi-pada-ibu-hamil#

Diet Ibu Hamil Diabetes


Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Jika tubuh Anda tidak memproduksi cukup banyak insulin untuk mengolah zat gula dalam tubuh selama
kehamilan, Anda bisa terkena diabetes gestasional. Dokter akan menyarankan Anda untuk diet,
mengatur pola makan dan bukan menguranginya. Diet khusus ini pun harus dipantau dokter kandungan
dan ahli gizi. Ini ketentuannya:

 Kebutuhan kalori akan dihitung berdasarkan usia kehamilan, berat dan tinggi badan, aktivitas,
suhu tubuh dan gangguan metabolisme, serta jumlah dan komposiis karbohidrat, protein dan
lemak yang diperlukan tubuh, sesuai kesanggupan tubuh untuk menggunakannya.
 Tidak boleh sampai kelaparan untuk mencegah kadar gula di tubuh menurun. Ini berbahaya
sebab ibu berisiko mengalami hipoglikemia (kadar gula darah turun drastis ditandai lemas,
keringat dingin dan pingsan).
 Makan tiap 3 jam sekali (total 6 kali makan dalam sehari): 3 kali makan besar, 3 kali makanan
selingan. 
 Konsumsi banyak serat, khususnya yang larut air seperti pektin (terdapat dalam apel), kacang-
kacangan dan biji-bijian yang tidak digoreng. 
 Kurangi makanan manis dan menggunakan pemanis buatan.
 Kurangi konsumsi hidrat arang olahan berupa produk tepung, produk lemak (hewan, santan,
minyak margarin) karena tubuh Anda kelebihan lemak darah.
 Makan makananan dengan komposisi karbohidrat 60-70 %, protein 10-15 %, dan lemak 20-25 %
dari total kalori sehari.
 Makanan dengan komposisi karbohidrat sampai 70-75 % masih memberikan hasil yang baik.
Jumlah kandungan kolesterol disarankan kurang dari 300 mg/hari. Jumlah serat 25 gram/hari. 
 Pemberian insulin untuk mengendalikan gula darah umumnya diberikan sebagai terapi
penyandang diabetes gestasional atau diabetes tipe 1.   
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/-/-/diet.ibu.hamil.diabetes/001/001/1947/2

Menu Seimbang untuk Ibu Hamil Diabetes


on July 23, 2012

Ibu terdeteksi menderita penyakit diabetes gestational selama hamil? Benar bahwa ibu perlu,
bahkan sangat perlu, merasa kuatir terhadap kesehatan ibu sendiri dan, utamanya, bayi yang
sekarang ada dalam rahim. Tapi tidak benar jika ibu-ibu merasa takut dan cemas berlebihan
hingga mengira penyakit ini sulit atau bahkan tidak bisa diatasi. Tentu saja, hal utama dan
pertama yang harus ibu lakukan adalah berkonsultasi dengan pakar medis sesegera mungkin
sehingga pengobatan dan atau perawatan dapat juga dilakukan sedini mungkin. Di samping itu,
hal yang perlu dilaksanakan secara mandiri adalah menjaga pola makan agar gizi dan nutrisi
yang diterima tubuh tetap seimbang, khususnya dalam masa-masa perawatan.

Ada banyak tips dan atau trik sehat yang bisa ibu-ibu lakukan untuk menjaga menu asupan tetap
seimbang. Cukup lazim diketahui adalah penyakit diabetes ini cenderung ‘merepotkan’
dibanding ‘menyakitkan’: di satu sisi, kadar insulin kita tidak cukup untuk mengolah gula
menjadi energi sehingga kadar gula (dari karbohidrat) menjadi semakin tinggi; di sisi lain, kita
tetap dan mau tidak mau memerlukan karbohidrat sebagai suplai energi bagi tubuh.
Kesimpulannya, kadar gula juga mau tidak mau, sedikit demi sedikit, bahkan cepat atau lambat,
akan bertambah dan semakin meningkatkan resiko penyakit lainnya seperti jantung, hipertensi,
dan sebagainya. Namun, ada kabar baik bagi ibu-ibu penderita diabetes gestational ini; penyakit
ini dapat diatasi dan biasanya hilang pada beberapa minggu setelah kehamilan dan persalinan.
Tentu saja, kabar tersebut tidak perlu mengurangi kewaspadaan ibu-ibu hamil yang terdeteksi
mengalami diabetes gestational. Selain medikasi dan perawatan professional medis, setidaknya
ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu-ibu untuk membantu mencegah penyakit ini menjadi
semakin parah. Pertama, seimbangkan menu dan makanan yang menjadi asupan utama ibu-ibu.
Patut diingat bahwa ibu-ibu juga dalam masa kehamilan karenanya kepentingan asupan janin
juga wajib diperhitungkan. Berkonsultasi dengan ahli gizi juga sangat disarankan untuk
memperoleh menu seimbang bagi ibu-ibu hamil penderita diabetes kehamilan.

Untuk sehari-hari, ambil menu yang terdiri dari banyak buah-buahan segar dan sayur. Jika suka,
asupan berupa kacang-kacangan juga boleh dipakai sebagai ganti nasi. Jangan lupa menghitung
jumlah kalori yang berasal berbagai makanan berlemak untuk tidak melebihi 30 persen dari
seluruh jumlah nutrisi sehari-hari. Jika masih kurang, ibu-ibu hamil penderita penyakit diabetes
gestational dapat menambah asupan makanan dengan makanan berat (nasi, daging, dan lain-lain)
dengan porsi yang lebih kecil atau sedikit. Mengkonsumsi makanan ringan (snacks) yang sehat
(disarankan membuat sendiri seperti kol atau brokoli goreng tepung dan sebagainya) juga sangat
baik bagi ibu dan bayi dalam kandungan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.

Kedua, dan tidak boleh tidak, adalah melakukan olah raga sesuai saran dokter dan pakar medis
lainnya. Berjalan santai dan atau berenang bisa jadi sangat membantu mengontrol berat badaan
dan, utamanya, kandungan gula dalam darah. Lakukan diet tetap dan seimbang disertai olah raga
kurang lebih 30 menit untuk membantu kadar gula tidak semakin tinggi, namun juga tidak
semakin rendah hingga tidak mencukupi kebutuhan ibu dan bayi. Yang terpenting, jangan ragu-
ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau pakar kesehatan lainnya terutama jika ibu-ibu hamil
penderita diabetes gestational mengalami gangguan fisik apapun (seperti sakit atau nyeri
punggung, kontraksi, dan atau pusing) selama masa diet dan kehamilan.

Ketiga, dan tidak kalah penting, lakukan pemeriksaan kadar gula secara teratur. Ibu-ibu penderita
diabetes kehamilan bisa meminta bantuan dokter dan atau tenaga medis lainnya, atau
melakukannya sendiri dengan alat pendeteksi glukosa (glucose monitor) yang bisa didapatkan
bebas di toko kesehatan dan atau obat. Ada kemungkinan bahwa ibu-ibu penderita diabetes
kehamilan akan memperoleh pengobatan berbasis insulin. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan
karena insulin tidak akan diteruskan ke tubuh janin dalam kandungan, karenanya sama sekali
tidak berbahaya bagi sang bayi sendiri. Yang perlu diperhatikan, butuh beberapa minggu
sebelum diabetes gestational benar-benar hilang pasca melahirkan. Namun, potensi diabetes jenis
2 masih terus berlanjut. Oleh sebab itu, terus menjaga menu dan gaya hidup seimbang selama
dan pasca masa kehamilan juga sangat perlu dipertahankan.

http://tipsibunda.com/menu-seimbang-untuk-ibu-hamil-diabetes
IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELITUS (DM) dan upaya yang harus dilakukan

IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELITUS (DM)

Diabetes merupakan suatu sindrom klinik yang khas ditandai oleh adanya hiperglikemi yang
disebabkan oleh defisiensi / penurunan efektivitas insulin. (1)

Diabetes dalam kehamilan dibagi menjadi 2 macam yaitu diabetes overt (didiagnosa sejak sebelum
hamil) dan diabetes gestasional (didiagnosa saat kehamilan).

Diabetes gestasional didefinisikan sebagai intoleransi karbohidrat dengan tingkat keparahan


bervariasi dan pertama kali diketahui saat kehamilan. Sebagian besar wanita dengan diabetes
gestasional sudah menderita diabetes overt yang belum terdeteksi.

Wanita dapat didignosis diabetes overt jika kadar GDS > 200 mg/dl atau GDP >125mg/dl disertai
tanda gejala klasik seperti polidipsi, poliuri dan penurunan BB yang tidak jelas sebabnya. (2)

cek gula darah


Faktor risiko diabetes mellitus gestasional :

  Keguguran berulang,

  Riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan atau anak mati tanpa sebab yang jelas.

  Pernah melahirkan bayi > 4000 gram

  Riwayat pre eklamsi

  Riwayat polihidramnion

  Usia ibu > 30 tahun

  Riwayat DM pada keluarga

  Pernah DMG sebelumnya

  Infeksi saluran kemih berulang selama hamil.

Pengaruh

  Dalam kehamilan

Abortus,partus prematurus, preeklamsi, hidramnion, kelainan letak, insufisiensi placenta

  Dalam persalinan

Inertia uteri & atonia uteri,  distosia bahu karena bayi besar, lahir mati

  Saat nifas

Infeksi nifas, sepsis puerpuralis, menghambat penyembuhan luka jalan lahir.

  Bagi bayi

Cacat bawaan, dismatur, makrosomia, IUFD ( Intra Uteri Fetal Death ), kematian neonatal, kelainan
neurologi dan psikologi di kemudian hari.
Upaya yang harus dilakukan agar kehamilan tetap terjaga

1)      Check up pra konsepsi


           Pemeriksaan fisik lengkap untuk konfirmasi kebugaran bagi kehamilan

           Pemeriksaan glukosa darah secara intensif

2)      Mempertahankan kadar gula darah senormal ungkin sebelum dan sesudah makan

3)      Menjaga kesehatan mulut

4)      Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum-minuman beralkohol

5)      Menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan

6)      Cara diit yang benar ( yaitu jumlah kalori, jadwal diit, dan jenis makanan)

7)      Latihan ringan-sedang, teratur setiap hari, tidak boleh latihan berat yang berbahaya

8)      Menjaga daerah berbahaya ( potong kuku, tersandung, hindarkan trauma / luka)

9)      Tidak boleh menahan kencing (retentio urin memudahkan infeksi saluran kemih)

10)     
Terapi insulin yang diberikan hanya jika pnatalaksaaan diet tidak secatra konsisten mengatur kadar glkosa
plasma < 105 mg/dl                      (15)

DAFTAR PUSTAKA

1)            Brudenell, Michael. 1996. Diabetes pada Kehamilan. Jakarta : EGC

2)            Cunningham, F. Gary [et.al..]. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC

15)        http://bidandesa.com/pengaruh-kehamilan-dengan-diabetes-melitus.html
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/ibu-hamil-dengan-diabetes-melitus-
dm.html#ixzz2pIOytJbi

Anda mungkin juga menyukai