Anda di halaman 1dari 15

MENU AMALIA NUR A

1130013053 Tiara fatma P


1130013092

PENGERTIAN
Ismail Arafat
1130013073
Rahmah
CRITERIA Faizatul ummah 1130013083
1130013064
PENYEBAB

PRILAKU
Abnormal sex
Bentuk prilaku

GANGGUAN FUNGSI
Pengertian

Abnormalitas seksual adalah bentuk hubungan


seks yang tidak bertanggung jawab karena
dorongan kompulsif yang abnormal. Untuk
memperoleh konsep yang benar tentang hal
tersebut, berikut ini akan diuraikan secara
ringkas mengenai abnormalitas seksual.
Relasi seksual secara normal adalah
mekanisme manusia yang vital untuk
meneruskan keturunan dan menjaga
agar manusia tidak punah. Bentuk ini
yang dilakukan oleh 2 jenis kelamin
berbeda, dan homoseksual. Namun,
relasi homo seksual untuk menyebut
hubungan sesama jenis laki-laki dan
Menurut Freud, salah satu faktor yang utuk wanita dengan wanita disebut
mendorong manusia berperilaku adalah lesbian.
energi psikis berupa libido seksual (libido=
dorongan hidup, nafsu erotis). Energi psikis
bukan saja menimbulkan perilaku di bidang
seks, berupa relasi seksual (hubungan
seksual) tetapi juga perilaku nonseksual.
Istilah normal dan abnormal terkait dengan
perilaku pribadi

• Normal diartikan sebagai keadaan sehat atau tidak patologik dalam hal fungsi
keseluruhan (Maramis, 1999).
• “Perilaku yang normal adalah perilaku yang adekuat (serasi dan tepat), yang bisa
diterima oleh masyarakat pada umumnya” (Kartini Kartono, 1989).
• Perilaku pribadi normal yaitu sikap hidup sesuai dengan pola kelompok
masyarakat tempat ia berada sehingga tercapai satu relasi interpersonal dan
intersosial yang memuaskan” (Kartini Kartono,1989).
Kriteria pribadi normal dan abnormal

Kriteria Pribadi Normal sebagai berikut:


1. Perasaan aman yang adekuat
2. Memiliki penilaian diri dan wawasan yang rasional
3. Memilki spontanitas dan emosionalitas yang adekuat
4. Mempunyai kontak dengan realitas secara efisien
5. Memiliki dorongan dan nafsu jasmani yang sehat
6. Mempunyai pengetahuan diri yang adekuat
7. Mempunyai tujuan hidup yang adekuat.
1. Statistik,
2. Maladaptif,
3. Menyimpang dari norma sosial,
4. Distres Pribadi

KRITERIA
PRIBADI
ABNORMA
Penyebab Abnormalitas Seksual
Faktor Keturunan (hereditas)
1. Idiopathy
2. Psikosis
3. Neurosis Faktor Ketika Lahir (Natal)
1. Kelahiran dengan tang 3
4. Idiocy
5. Psikosis sifilitik (tangverlossing)
2. Asphixia
3. Prematurity
1
4. Primogeniture

Faktor Sebelum Lahir (pranatal), yaitu terjadi


pada ibu.
1. Kekurangan Nutrisi Faktor Setelah Lahir (pascanatal)
2. Infeksi 1. Pengalaman traumatik
3. Luka 2. Kejang atau stuip
4. Keracunan 3. Infeksi pada otak / selaput otak
5. Menderita penyakit 4. Kekurangan nutrisi
6. Menderita Psikosis 5. Faktor Psikologis
7. Trauma pada kandungan
 
4
2
Gangguan Fungsi Seksual

Gangguan fungsi seksual berbeda dengan abnormalitas seksual.


Abnormalitas seksual cenderung dikuasai nafsu seksual untuk memperoleh
kepuasan, dengan jalan apapun juga. Sementara itu, gangguan fungsi
seksual sebenarnya memiliki nafsu seksual yang normal, namun pada saat
melakukan hubungan seksual tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena
berbagai macam factor penyebabnya.
Siklus reaksi
Siklus seksual
reaksi seksual

Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi

Hilangnya nafsu
Hilangnya seksual
nafsu seksual
Gangguan
Fungsi
Ejakulasi dini
Ejakulasi dini
Seksual pada
Pria
Ejakulasi terhambat
Ejakulasi terhambat

Disfungsi orgasme
Disfungsi orgasme

Andropause
Andropause
Gangguan Fungsi Seksual pada Wanita

Gangguan rasa
Gangguan nyeri

Gangguan nafsu orgasme


(anorgasme)
seksual

Gangguan
rangsangan
Menopause
Perilaku seksual yang bertanggung jawab
mengandung pengertian bahwa kedua belah pihak
menyadari akan konsekuensinya dan berani
PRILAKU
Menurut Maramis (1999),
memikul tanggung jawab terhadapnya, serta “Perilaku seksual abnormal
mewajibkan manusia melakukan seks melalui adalah perilaku seks yang
ikatan perkawinan yang sah. tidak dapat menyesuaikan diri,
bukan saja dengan tuntutan
masyarakat, tetapi juga dengan
kebutuhan individu mengenai
kebahagiaan, perwujudan diri
sendiri, atau peningkatan
kemampuan individu untuk
mengembangkan
kepribadiannya lebih baik”.
B A
P B
Menurut Maramis (1999), dibedakan menjadi 2
kategori, yaitu: E
• Gangguan kemampuan seksual, termasuk dalam R N
kelompok adalah impotensi, ejakulasi pradini,
N
frigiditas, disparenia, dan vaginismus, serta hipo dan
I O
• Deviasi seksual (penyimpangan seksual), termasukT
hiperseksua.

dalam kelompok ini adalah homoseksualitas dan L R


lesbianisme, fetisisme, pedofilia, sadisme dan
U
masokisme serta transeksualisme.
A M
K
K A
CONTOH BENTUK ABNORMAL SEX
 Copulary impotency &psychogenic aspermia
 Nimfomania
 Impotensi  Satyriasis
 Ejakulasi premature  Anorgasme
 Frigiditas  Kesukaran hubungan seksual
 Disparenia dan vaginismus  Onani atau mastrubasi
 Dipo atau hipersex  Skoptofilia
 Homo sexual  Trolisme atau triolisme
 Fetisisme  Sexualoralism
 Padofilia  Sodomi atau sexual analism
 Transvestivisme  Bestaliaty
 Exhibisionism  Zoophilia
 Voyeurism  Nekrofilia
 Sadism dan mesokisme  Pornografi
 Trauseksualisme  Obcenity
 Prostitusi  Frottage
 Prosmiskuitas  Saliromania
 Adultery  Gerontoseksualitas
 Sedukasi  Incest
 perkosaan  Wifeswapping
 Misofilia, koprofilia, arofilia

Anda mungkin juga menyukai