Jumlah karbohidrat dan makanan yang dikonsumsi memiliki peran penting dalam penentuan
beban glikemik.
Makanan yang memiliki IG rendah dapat memiliki nilai beban glikemik yang tinggi bila
dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Makanan yang mengandung IG yang tinggi dapat memiliki beban glikemik yang rendah
apabila jumlah yang dikonsumsi sedikit
Klasifikasi Beban Glikemik
•Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat komplekspengganti nasi putih ,
seperti nasi merah, ubi panggang, oatmeal, roti gandum,dan sereal dari biji-bijian utuh
•Daging tanpa lemak atau ayam tanpa kulit
•Sayuran, seperti buncis, brokoli, bayam serta kacang panjangdiproses dengan cara direbus,
dikukus, dipanggang, atau dikonsumsi mentah
•Buah-buahan segar dan bila ingin mengolahnya menjadi jus, sebaiknya jangan ditambah gula
•Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak untuk
sup, atau ditumis
•Telur
•Produk olahan susu rendah lemak, seperti yoghurt
•Berbagai jenis ikan, seperti tuna, salmon, sarden dan makarel, tetapi hindari ikan dengan
kadar merkuri tinggi,misalnya ikan tongkol
Makanan lain yang harus dihindari agar kadar gula darah tetap terjaga, di
antaranya:
Nasi putih
•Roti tawar putih
•Makanan yang terbuat dari tepung terigu
•Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam
jumlah banyak
•Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula
•Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi
•Daging berlemak dan kulit ayam
•Produk susu tinggi lemak
•Makanan yang digoreng, seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan
kentang goreng
•Makanan dan minuman mengandung gula tinggi, seperti kue, sirop, dan soda
Rumus Broca
• Penentuan Status Gizi Berdasarkan Rumus Broca
• Pertama-tama dilakukan perhitungan berat badan idaman berdasarkan rumus :
• Untuk laki-laki < 160 cm, wanita < 150 cm, perhitungan BB idaman tidak dikurangi 10 %.
• Penentuan status gizi dihitung dari : (BB aktual : BB idaman) x 100%