Definisi • DM Penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. • Hiperglikemia salah satu tanda khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatkan pada beberapa keadaan yang lain. Patofisiologis • DM Tipe 2 Resistensi insulin pada otot dan liver serta kegagalan sel beta pankreas Organ lain seperti: 1. jaringan lemak (meningkatnya lipolisis), 2. gastrointestinal (defisiensi incretin), 3. sel alpha pancreas (hiperglukagonemia), 4. Ginjal (peningkatan absorpsi glukosa), 5. otak (resistensi insulin),
kesemuanya ikut berperan dalam menimbulkan
terjadinya gangguan toleransi glukosa pada DM tipe- 2. • DeFronzo (2009) terdapat 8 organ yang berperan sentral dalam patogenesis penderita DM tipe-2 (the ominous octet ) Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang DM. Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan seperti: • Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. • Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita. Tatalaksana Penyakit DM Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes: 1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut. 2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati. 3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara komprehensif. Tatalaksana Penyakit DM • Edukasi pasien & keluarga • Terapi gizi medis • Perubahan gaya hidup: aktifitas fisik, menejemen stress, jumlah jam tidur, rekreasi • Intervensi farmakologis American Diabetes Association (ADA, 1994) merekomendasi: terapi gizi medis. • Pendekatan tim: dokter, ahli gizi, perawat, petugas kesehatan lain + pasien mencapai kontrol metabolik yang baik Tujuan Pengaturan Makan • Menormalkan kadar gula darah: baik hiperglikemi & hipoglikemi seimbang asupan, aktifitas fisik & terapi medik . • Mencapai BB normal: obese & kurus energi adekuat. • Menormalkan lipida darah • Memperbaiki KU aktifitas normal. • Mencegah/ memperlambat komplikasi. • Anak: mencapai tumbuh kembang optimal. • Tingkatkan kesehatan umum: melalui gizi optimal. KLASIFIKASI STATUS GIZI IMT= BB/ TB2 Pengaturan Makan • Kebutuhan berbeda tiap individu • Fasilitasi keluhannya • Faktor yang perlu diperhatikan: o Status ekonomi o Kebutuhan nutrisi o Makanan kesukaan (food preferences) o Jenis dan jadwal kerja o Agama, budaya, dan adat istiadat o Aktifitas fisik 3J • Jadwal makan o Makanan utama o Makanan selingan • Jumlah o Energi (kcal) o Protein, lemak, CHO & zat gizi lain • Jenis makanan o Makanan bebas o Jenis tertentu terbatas Syarat Diet 1. Pola pemberian makan 3 X makanan utama 3 X makanan selingan Interval 3 jam Pembagian kalori : - makan pagi : 20% total kalori - makan siang @ 30% total kalori - makan sore @ 25% total kalori - 2 -3 x makanan selingan @ 10-15% total kalori Khusus untuk bulan puasa : Makan pagi + selingan pagi makan buka puasa Makan siang sesudah taraweh Selingan sore mau tidur malam Makan malam + selingan malam makan saur
Tertib 3 J (jadwal, jenis, jumlah)
Natrium / Garam • <2300 mg perhari • Penyandang DM + hipertensi perlu dilakukan pengurangan natrium secara individual • Sumber natrium : garam dapur, vetsin, soda, dan bahan pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit. Serat • Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari kacangkacangan, buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat. • Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari 1. Kebutuhan kalori Cukup untuk mempertahankan BB, pertumbuhan, dan perkembangan Jumlah kalori sesuai dengan BB, umur, jenis kelamin dan aktivitas Penentuan kebutuhan kalori : BMR = 25 – 30 kkal/kgBB Ideal Laki- laki = 30 kkal/kgBB Ideal Wanita = 25 kkal/kgBB Ideal TDEE = BMR x Faktor Aktivitas • Perhitungan berat badan ideal (BBI) menggunakan rumus Broca yang dimodifikasi: • Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg. • Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi: • Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg. BB Normal: BB ideal +/- 10 % Kurus: kurang dari BBI - 10 % Gemuk: lebih dari BBI + 10 % Indeks Glikemik • Kacang2an mempungai IG lebih rendah dari sayur akar-akaran & serealia (Beebe, 1987). • Makanan tinggi serat: Ig-nya lebih rendah dibanding makanan rendah serat. Konseling Gizi • Tekankan makan & snack teratur. • Atur diri sendiri: mengatasi stress, makan di luar rumah, pesta, kenduri, olah raga, label makanan. • Aktif support group, modifikasi perilaku & konseling gizi. • Perubahan kecil bertahap self-esteem . • Modifikasi diit tahap demi tahap lebih baik dari pada sesaat saja Terima Kasih