Anda di halaman 1dari 25

Penatalaksanaan Diet

Diabetes Melitus

Elisa Sulistyaningrum, MPH


Definisi
• DM  Penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
• Hiperglikemia  salah satu tanda khas penyakit
diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin
didapatkan pada beberapa keadaan yang lain.
Patofisiologis
• DM Tipe 2  Resistensi insulin pada otot dan liver
serta kegagalan sel beta pankreas
Organ lain seperti:
1. jaringan lemak (meningkatnya lipolisis),
2. gastrointestinal (defisiensi incretin),
3. sel alpha pancreas (hiperglukagonemia),
4. Ginjal (peningkatan absorpsi glukosa),
5. otak (resistensi insulin),

kesemuanya ikut berperan dalam menimbulkan


terjadinya gangguan toleransi glukosa pada DM tipe-
2.
• DeFronzo (2009) terdapat 8 organ yang berperan sentral dalam patogenesis
penderita DM tipe-2 (the ominous octet )
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada
penyandang DM. Kecurigaan adanya DM perlu
dipikirkan apabila terdapat keluhan seperti:
• Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan
penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
• Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal,
mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta
pruritus vulva pada wanita.
Tatalaksana Penyakit DM
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan
kualitas hidup penyandang diabetes:
1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM,
memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko
komplikasi akut.
2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat
progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan
mortalitas DM.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian
glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid,
melalui pengelolaan pasien secara komprehensif.
Tatalaksana Penyakit DM
• Edukasi pasien & keluarga
• Terapi gizi medis
• Perubahan gaya hidup: aktifitas fisik,
menejemen stress, jumlah jam tidur, rekreasi
• Intervensi farmakologis
American Diabetes Association (ADA, 1994)
merekomendasi: terapi gizi medis.
• Pendekatan tim: dokter, ahli gizi, perawat, petugas
kesehatan lain + pasien  mencapai kontrol
metabolik yang baik
Tujuan Pengaturan Makan
• Menormalkan kadar gula darah: baik
hiperglikemi & hipoglikemi  seimbang
asupan, aktifitas fisik & terapi medik .
• Mencapai BB normal: obese & kurus 
energi adekuat.
• Menormalkan lipida darah
• Memperbaiki KU  aktifitas normal.
• Mencegah/ memperlambat komplikasi.
• Anak: mencapai tumbuh kembang optimal.
• Tingkatkan kesehatan umum: melalui gizi
optimal.
KLASIFIKASI STATUS GIZI
IMT= BB/ TB2
Pengaturan Makan
• Kebutuhan berbeda tiap individu
• Fasilitasi keluhannya
• Faktor yang perlu diperhatikan:
o Status ekonomi
o Kebutuhan nutrisi
o Makanan kesukaan (food preferences)
o Jenis dan jadwal kerja
o Agama, budaya, dan adat istiadat
o Aktifitas fisik
3J
• Jadwal makan
o Makanan utama
o Makanan selingan
• Jumlah
o Energi (kcal)
o Protein, lemak, CHO & zat gizi lain
• Jenis makanan
o Makanan bebas
o Jenis tertentu terbatas
Syarat Diet
1. Pola pemberian makan
3 X makanan utama
3 X makanan selingan
Interval 3 jam
Pembagian kalori :
- makan pagi : 20% total kalori
- makan siang @ 30% total kalori
- makan sore @ 25% total kalori
- 2 -3 x makanan selingan @ 10-15% total kalori
Khusus untuk bulan puasa :
Makan pagi + selingan pagi makan buka puasa
Makan siang sesudah taraweh
Selingan sore mau tidur malam
Makan malam + selingan malam makan saur

Tertib 3 J (jadwal, jenis, jumlah)


Natrium / Garam
• <2300 mg perhari
• Penyandang DM + hipertensi perlu dilakukan
pengurangan natrium secara individual
• Sumber natrium : garam dapur, vetsin, soda, dan
bahan pengawet seperti natrium benzoat dan
natrium nitrit.
Serat
• Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat
dari kacangkacangan, buah dan sayuran serta
sumber karbohidrat yang tinggi serat.
• Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari
1. Kebutuhan kalori
Cukup untuk mempertahankan BB, pertumbuhan,
dan perkembangan
Jumlah kalori sesuai dengan BB, umur, jenis kelamin
dan aktivitas
Penentuan kebutuhan kalori :
BMR = 25 – 30 kkal/kgBB Ideal
Laki- laki = 30 kkal/kgBB Ideal Wanita = 25 kkal/kgBB
Ideal
TDEE = BMR x Faktor Aktivitas
• Perhitungan berat badan ideal (BBI) menggunakan
rumus Broca yang dimodifikasi:
• Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1
kg.
• Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm
dan wanita di bawah 150 cm, rumus dimodifikasi
menjadi:
• Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1
kg.
BB Normal: BB ideal +/- 10 %
Kurus: kurang dari BBI - 10 %
Gemuk: lebih dari BBI + 10 %
Indeks Glikemik
• Kacang2an mempungai IG lebih rendah dari sayur
akar-akaran & serealia (Beebe, 1987).
• Makanan tinggi serat: Ig-nya lebih rendah
dibanding makanan rendah serat.
Konseling Gizi
• Tekankan makan & snack teratur.
• Atur diri sendiri: mengatasi stress, makan di luar
rumah, pesta, kenduri, olah raga, label makanan.
• Aktif support group, modifikasi perilaku & konseling
gizi.
• Perubahan kecil bertahap self-esteem .
• Modifikasi diit tahap demi tahap lebih baik dari
pada sesaat saja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai