Anda di halaman 1dari 16

OBAT BAHAN

ALAM
HIPERLIPIDEMIK
Dosen Pengampu :
Dewi Damayanti Ak, M. S. Farm
Kelompok 10
1. Lintiana Fantika 190106056
2. Ibnu Rusdianto 190106068
3. Yumna Aliqotunnisa 190106070
4. Mega Ratnasari 190106086
5. Siti Rahmawati 190106093
6. Annisa Ratna Fadila P 190106096
DEFINISI
Hiperlipidemia merupakan peningkatan kadar lemak jahat dalam darah dikarenakan
terlalu banyak mengkonsumsi lemak sehingga asupan dan perombakan lemak tidak
seimbang (Arief M. I dan Harmaji, 2012)
Faktor penyebab terjadinya hiperlipidemia :
• genetik
• pola makan yang tidak sehat
• faktor merokok 9.7%
• faktor alkohol 6.7%
Prevalensi

Menurut World health organization (WHO), Prevalensi


hiperlipidemia di dunia sekitar 45%, di Asia Tenggara
sekitar 30% dan di Indonesia sekitar 35% .

Prevalensi hiperlipidemia di Indonesia pada kelompok


usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat sesuai
dengan pertambahan usia hingga 15, 5%pada kelompok
usia 55-64 tahun.

Tempat tinggal untuk masyarakat perkotaan sebesar 8.3%


dan masyarakat pedesaan sebesar 6.8% (Riskesdas, 2018).
Prevalensi hiperlipidemia berdasarkan jenis kelamin, pada
wanita sebesar 39,6% dan pada laki-laki sebesar 30%
(Depkes R1, 2018).
Patofisiologi

Kolesterol, trigliserida, dan


fosfolipid diangkut dalam
aliran darah sebagai kompleks
lipid dan protein yang dikenal
sebagai lipoprotein.
Tanda dan Gejala

Hiperlipidemia hampir tidak menunjukkan tanda dan gejala. Namun, pada


hiperlipidemia turunan, bisa muncul gejala seperti pertumbuhan lemak
kekuningan di sekitar mata dan persendian. Untuk memastikan kondisi
hiperlipedimia, maka harus dilakukan tes darah yang disebut pemeriksaan
profil lemak atau panel lipid.
TERAPI

 Non farmakologi
• Modifikasi gaya hidup
• Olahraga secara rutin, terutama aerobic
• Batasi konsumsi lemak jenuh, dan alcohol
• Makan banyak buah dan sayuran untuk mencukupi kebutuhan
tubuh akan vitamin esensial dan serat
• Konsumsi ikan dan suplemen omega-3
• Gunakan minyak tak jenuh tunggal seperti minyak kanola atau
minyak zaitun untuk memasak makanan.
Terapi

 Farmakologi
• Statin
• Obat golongan resin (penukaran ion)
• Asam nikotinat
• Fibrat
• Inhibator absorbsi kolesterol
Obat Bahan Alam Hiperlipidemik

Rimpang kunyit
- Dosis : dosis 2mg/kgBB
- Zat inti : Kurkimin
- MK : ekstrak rimpang kunyit mampu
menghambat peningkatan kadar kolesterol
serum darah karena menghambat reabsorbsi
kolesterol berasal dari luar (eksogen) dan
meningkatkan enzim Hmg-CoA reduktase
inhibitor sehingga sintesis lemak dapat berjalan
dengan baik. Indikasi : antibakteri, anti
inflamaso, menurunkan kadar lemak dan
kolesterol dalam darah serta hati.
- ESO : sakit kepala, mual, batu ginjal
- Keamanan : kategori C
Daun Salam
- Dosis : 20 mg/200 g BB
- Zat inti : tanin, minyak atsiri,
seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid,
sitral, lakton, saponin, dan karbohidrat.
- MK : Merangsang sekresi cairan empedu,
sehingga kolesterol akan keluar bersama
cairan empedu menuju usus, dan merangsang
sirkulasi darah.
- Indikasi : Menurunkan kadar trigliserida
dan kolesterol total darah yang berlebih,
diabet, asam urat, serta radang lambung
- ESO : miopati, kerusakan hati (sirosis), sakit
kepala, konstipasi, gangguan penglihatan,
anemia.
Daun Bayam
- Merah
Dosis : 800mg/kgBB
- Zat inti : skualen
- MK : skualen dapat menghambat aktivitas
enzim HMG-KoA reduktase yang merupakan
enzim yang berperan penting dalam sintesis
kolesterol
- Indikasi : anti kanker, anti oksidan,
membantu mengontrol kadar kolesterol
- ESO : sakit perut, gigi terasa berpasir
- Keamanan : kategori A
Buah Melinjo (Gnetum gnemon
L.)
- Dosis : 9,1 mg/kgBB
- Zat inti : flavonoid, tanin, saponin,
triterpen, alkaloid dan steroid
- MK : proses fosforilase atau pengaktifan dari
5’-AMP-protein pengaktif kinase (AMPK)
yang akan menghambat asetil-KoA
karboksilase untuk menghambat oksidasi
asam lemak dan menekan sintesis kolesterol.
- Indikasi : Menurunkan gula darah,
mencegah kanker, bersifat antioksidan,
bergizi tinggi, dan menghambat proses
penuaan
- ESO : gangguan pencernaan, gatal dan
kemerahan pada kulit terutama didaerah
wajah dan tengkuk
Tanaman Jati
Belanda
- Dosis : 25 mg/kg BB dan 50 mg/kg BB
- Zat inti : Tanin
- MK : menghambat kerja dari enzim HMG-CoA
reductase, enzim yang terlibat dalam pembentukan
kolesterol.
- Indikasi: mengobati obesitas/pelangsing, diare, batuk,
sakit perut.
- ESO : nafsu makan berkurang, diare, iritasi lambung
- Keamanan : kategori C
Daun Sirsak
- Dosis : 100mg/ 5 lebar
- Zat inti : flavonoid, tanin, saponin
- Indikasi : mengatasi masalah kulit,
asam urat, rematik, menurunkan
kolesterol, menurunkan kadar gula.
- ESO : gangguan hati dan ginjal, diare,
mual muntah
- MK : senyawa yang terkandung dalam
daun sirsak akan menghambat
penyerapan kolesterol di usus.
Konsekuensi penghambatan penyerapan
kolesterol adalah kolesterol dikeluarkan
dari tubuh bersama feses yang
merupakan lintasan utama untuk
mengeluarkan kolesterol.
Daun Alpukat
- Dosis : 250 mg/kgBB
- Zat inti : saponin, alkaloida dan flavonoida serta polifenol,
quersetin dan gula alkali persiit.
- Indikasi : Antioksidan, menurunkan tekanan darah, Antidiabetes,
hiperlipidemia, mengurangi kejang.
- MK : Ekstrak methanol daun alpukat juga memiliki efek signifikan
dalam menurunkan lipid plasma dan meningkatkan kadar HDL.
Dikarenakan mengandung golongan senyawa aktif flavonoid dan
mineral seperti Cu & Zn. Flavonoid bekerja mencegah oksidasi LDL
dengan mendonorkan H+ dan menghambat aktivitas 3-hydroxy-3-
methylglutaryl Koenzim-A reductase (HMG-CoA Reduktase).
Senyawa Cu & Zn bekerja dengan cara meningkatkan aktivasi SOD.
Mekanisme tersebut menurunkan kadar kolesterol dengan cara
mencegah oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) sehingga
pembentukan sel-sel busa dan kerusakan lipid tidak terjadi.
- ESO : Mual muntah, sakit kepala.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai