Anda di halaman 1dari 18

METABOLISME LEMAK

2
Dr. Delima Citra Dewi Gunawan,S.Gz.,MKM.,RD
METABOLISME LEMAK
METABOLISME
BIOSINTESIS ASAM ASAM LEMAK
LEMAK TAK JENUH METABOLISME ASIL

1 3 5

2 4 6

OKSIDASI ASAM EIKOSANOID SINTESIS DAN EKSKRESI


LEMAK- KOLESTEROL
KETOGENESIS

2
Fungsi Lemak dan lipid
Peranan lemak dalam menunjang proses hidup adalah :
– Penyediaan energi/Menghasilkan energi
– Penyusun membran sel,
– Memproduksi Hormon,
– Melarutkan Vitamin (A,D,E,K),
– Penahan Panas/Menghangatkan tubuh
– Regulator Biologis
Biosintesis Asam Lemak
• Asam lemak jenuh dan tak jenuh tunggal dapat disintesis dalam tubuh dari karbohidrat
dan protein. Proses sintesis asam lemak (lipogenesis) ini terjadi khususnya pada orang
yang makannya cukup baik dengan diet yang kaya akan karbohidrat dan asupan kalori
yang cukup Hormon insulin akan menstimulasi biosintesis asam lemak. Lipogenesis
akan berkurang selama terjadi pembatasan asupan kalori atau Ketika diet kaya lemak
• Asam lemak tak jenuh/esensial merupakan asam lemak yang tidak dapat disintesis dalam
tubuh dan harus didapat dari makanan untuk menghindari terjadinya defisiensi.
• Asam lemak esensial ini meliputi anggota famili asam lemak omega 6 (asam linoleate)
dan omega 3 (asam linolenat). Diet rendah omega 6 dan omega 3, asam lemak yang
terdapat dalam jumlah paling melimpah di dalam tubuh yaitu asam oleat akan
mengalami denaturasi dan memanjang menjadi asam eikosatrienoat (omega 9) yang
normalnya terdapat dalam jumlah sangat sedikit.
• Peningkatan omega 9 ini menunjukkan adanya defisiensi asam lemak esensial
Lintasan Utama Bagi Sintesis De Novo Asam Lemak
(Lipogenesis) terdapat di dalam Sitosol hati dengan
Asetil KoA sebagai unsur pembangun utama asam
lemak dan Palmitat (C-16) sebagai produk akhir
Sintesis asam lemak rantai panjang (lipogenesis)
dilakukan oleh 2 system enzim yang terdapat pada
sitosol sel yaitu asetil KoA karboksilase dan sintesis
asam lemak
Lintasan tersebut mengkonversi Asetil KoA menjadi
palmitat dan memerlukan NADPH, ATP,Mn2+,
biotin,asam pantotenat dan HCO3- sebagai kofaktor
Lipogenesis diatur pada tahap Asetil KoA karboksilase oleh pemodifikasi alosterik, modifikasi kovalen dan induksi
serta represi sintesis enzim. Sitrat akan mengaktifkan enzim dan asil KoA rantai panjang menghambat aktivitasnya.
Insulin mengaktifkan asetil KoA karboksilase dalam jangka pendek melalui defosforilasi dan dalam jangka panjang
melalui induksi sintesis. Glukagon dan epinefrin mempunyai kerja yang berlawanan terhadap insulin
Tahapan Biosintesis Asal lemak
1. Aktivasi
2. Elongasi (pemanjangan)  Mitokondria
dan Retikulum endoplasma
3. Terminasi (penghentian)

Pemanjangan asam lemak rantai panjang


berlangsung di dalam reticulum endoplasma
yang dikatalisis oleh system enzim elongase
mikrosom
Oksidasi Asam Lemak: Ketogenesis
Oksidasi asam lemak berlangsung di mitokondria, setiap tahapannya melibatkan asetil
KoA yang dikatalisis oleh enzim menggunakan NAD+ serta FAD sebagai koenzim dan
menghasilkan ATP. Oksidasi asam lemak merupakan proses aerob yang memerlukan
keberadaan oksigen

Peningkatan oksidasi lemak merupakan ciri khas kelaparan (starvation), dan diabetes
millitus, yang mengakibatkan produksi dari badan keton oleh hati (ketosis).

Badan keton ini bersifat asam dan jika diproduksi dengan jumlah yang berlimpah untuk
periode waktu yang lama, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes, akan
menyebabkan ketoasidosis. Glukoneogenesis bergantung pada oksidasi asam lemak,
setiap gangguan pada oksidasi asam lemak akan menyebabkan hipoglikemia
KETOSIS
OKSIDASI
ASAM LEMAK
MENGHASILKA
N SEJUMLAH
BESAR ATP
Ketogenesis terjadi jika terdapat oksidasi asam lemak
dengan kecepatan tinggi di hati. Badan keton berfungsi
sebagai bahan bakar bagi jaringan ekstrahepatik.
Walaupun hati dilengkapi dengan mekanisme
enzimatik yang aktif untuk produksi asetoasetat dari
asetoasetil KOA, asetoasetat yang sudah terbentuk
tidak dapat diaktivasi kembali secara langsung di hati.
Ketogenesis diatur pada Tiga Tahap
1.Pengontrolan mobilisasi asam lemak bebas dari
jaringan adiposa
2.Aktifitas karnitin palmitoiltransferase-1 di hati,
yang menentukan proporsi aliran asam lemak yang
teroksidasi dan bukan teresterifikasi
3.Partisi asetil KoA antara lintasan ketogenesis dan
siklus asam sitrat
GANGGUAN KLINIS
METABOLISME
LEMAK
Klasifikasi Kadar Lipid pada manusia

Kolesterol LDL Kolesterol HDL

<100 Optimal <40 Rendah


100-129 Mendekati optimal >60 Tinggi
130-159 Normal (diinginkan)
Trigliserida
160-189 Tinggi
<150 Normal
>190 Sangat tingga
150-199 Mendekati Normal
Kolesterol total
<200 Optimal
200-499 Tinggi
200-239 Diinginkan
>240 Tinggi >500 Sangat tinggi
1. Wolman
• Gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik
pada kolesterol dan gliserida menumpuk di
jaringan, terjadi disebabkan oleh gangguan limpa.
• Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin
membuat mereka lebih keras, diare lemak
(streatorrhea) 2. Sitosterolemia
• Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan
sayuran menumpuk di darah dan jaringan.
• Pembentukan lemak menyebabka arterosclerosis, sel
darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak
pada tendon (xanthomas).
• Pengobatanya terdiri dari pengurangan asupan makanan
yang kaya akan lemak tumbuhan seperti minyak sayur
dan menggunakan resin cholestyramine.
3. Dislipidemia
■ Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid
dalamdarah atau plasma darah.
■ Manifestasi dari dislipidemia kemungkinan oleh peningkatan konsentrasi kolesterol total, LDL
(Low Density Lipoprotein), trigliserida dan penurunan konsentrasi HDL (Hogh Density
Lipoprotein) di dalam darah.
■ Penyebab terjadinya dislipedemia bisa terjadi karena genetik dan lifestyle (gaya hidup).

4. Hiperlipidemia
■ Suatu kondisi kelebihan substansi lemak yang sebagian besar kolesterol dan trigliserida dalam
darah.
■ Hiperlipidemia terjadi akibat gaya hidup (obesitas, kurang olahraga, dan merokok).
■ Juga terjadi akibat penyakit tertentu seperti diabetes mellitus, penyakit ginjal, kehamilan, alkohol
dan obat obatan golongan diuretik.
5. Penyakit Jantung Koroner
■ Penyebab terjadinya jantung koroner karena penumpukan zat lemak secara
berlebihan dilapisan dinding nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan
diikuti dengan berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, pengkapuran,
pembekuaan darah dll sehingga tahapan tersebut akan mempersempit atau
menyumbat pembuluh darah.
■ Hal tersebut akan mengakibatkan otot jantung didaerah tersebut mengalami
kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan nyeri dada sampai infak
jantung (Angina Pectoris) serangan jantung mendadak

Anda mungkin juga menyukai