GANGGUAN METABOLIK ?
Komplikasi :
1. Kebutaan
2. Gagal Ginjal
3. Stroke
KEBERADAAN INSULIN
Pankreas :
Rusaknya sel sel betha penghasil
insulin / gangguan fungsi insulin
dalam memasukan glukosa ke dalam
sel.
Hasil Pemeriksaan Darah
(Dewi, 2012)
MANIFESTASI KLINIS
A. Diabetes Melitus tipe 1
Poliuria : Sering buang air kecil
Polidipsia : rasa haus yang berlebihan
Polifagia : Hiperglikemia yang tidak terkontrol, banyak makan
Penurunan berat badan hebat
Tanda lainnya : muntah, lemah, pandangan kabur
B. Diabetes Melitus tipe 2 (biasanya asimptomatik)
Poliuria, polidipsia, polifagia, dan kehilangan berat badan
Penglihatan kabur
Parestesia ekstremitas bawah (kulit abnormal = kesemutan, gatal, mati
rasa)
Infeksi ragi Gangguan alat kelamin yang di sebabkan oleh jamur
candida albicans (misal: peradangan pada ujung penis)
(Khardori, 2015)
FAKTOR RISIKO
A. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi:
Ras dan etnik
Riwayat keluarga dengan diabetes (anak penyandang diabetes)
Usia. Risiko untuk menderita intoleransi glukosa meningkat seiring dengan
meningkatnya usia. Usia > 45 tahun harus dilakukan pemeriksaan DM.
Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram atau riwayat
pernah menderita DM gestasional (DMG)
Riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg. bayi yang lahir
dengan BB rendah mempunyai risiko yang lebih tinggi dibanding dengan bayi
lahir dengan BB normal
B. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi:
Berat badan lebih (IMT > 23)
Kurangnya aktivitas fisik
Hipertensi ( > 140/90 mmHg)
Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan atau
trigliserida > 250 mg/dL)
Diet tak sehat (unhealthy diet). Diet dengan
tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan
risiko menderita prediabetes/intoleransi glukosa
dan DM tipe 2
GANGGUAN METABOLISME LEMAK
OBESITAS
Kelebihan lemak (obesitas):
Dapat memperkeras beberapa keadaan spt: hipertensi, diabetes, penyakit jantung
Obesitas terjadi apabila mendapat kalori lebih banyak daripada yang dimetabolisasi
(dibakar).
KERANGKA KONSEP
OBESITAS
Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP)
Cara Penentuan Status Obesitas
Cara Pencegahan Obesitas
A. Individu
Penyebabnya adalah karena produksi asam urat yang sangat tinggi sehingga ginjal
tidak bisa mengatasi untuk mengeluarkannya
Gejala Asam Urat
Nyeri sendi
Linu
Kesemutan
Peradangan sendi di jari kaki, dengkul,
tumit pergelangan tangan dan siku
PENYEBAB ASAM URAT
Keturunan
Gangguan fungsi ginjal
Asam urat dalam darah meningkat
Ketidakseimbangan hormone
Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin
Obesitas
Usia di atas 40 th
Konsumsi kafein dan alkohol
BAHAYA ASAM URAT
Batu ginjal
karena banyaknya kristal asam urat yang mengendap, saringan pada ginjal dpt tersebut
sehingga menyebabkan batu ginjal
Jantung koroner
Kristal asam urat dapat merusak lapisan bagian dalam pembuluh darah koroner pada
jantung. Rusaknya pembuluh darah itu akan menimbulkan serangan jantung koroner.
Tulang keropos
Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat
sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran
tulang
PENCEGAHAN
Hindari menkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin
Tidak mengkonsumsi Alkohol
Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt,
dan pisang
Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan
strawberry
Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga,
belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali dan sirup
Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik
tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan
olahraga yang cukup
Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan
berat badan.