Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Obat

Setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau
dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psikologis, fisiologi, maupun biokimiawi.

Catatan:
Alam: tumbuhan, hewan, dan mineral
Sintetik : Dibuat di lab, pencampuran 2 bahan

Tujuan pengobatan:
1. Pencegahan (preventif), penetapan diagnosa, penyembuhan (kuratif) terhadap gejala (simptomatik)
2. Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif)
3. Kontrasepsi

Sumber Obat:
Tumbuhan (Kuinin, digitalis)
Hewan (Insulin)
Mineral (Kaolin, karbon)
Mikroorganisme (Penisilin, eritromisin)
Sintetis (Paracetamol, aspirin)
Bioteknologi (Interferon, hormon, growth factors )

Catatan:
Hewan →Dulu penggunaan insulin diproduksi dari sapi, karena kedekatan proteinnya jauh
dengan manusia, maka ekstraksinya dari babi. Sekarang murni tanpa babi dan
menerapkan rekayasa genetik.

Insulin : menurunkan kan kadar gula darah (mengubah glukosa menjadi


glikogen)
Glukagon : meningkatkan kadar gula darah (memecah glikogen menjadi glukosa)

Mikroorganisme → Penicilin dihasilkan dari jamur Penicillin Autatum

Sintetis → Aspirin dan paracetamol = dicampurkan zat di lab

Bioteknologi → Hormon insulin pakai rekayasa genetik, diambil DNA manusia yang mengkode
protein disambungkan dengan gen bakteri, bakteri yang menghasilkan insulin
untuk manusia.

Farmakologi
Pharma (obat) dan Logos (ilmu) = ilmu pengetahuan tentang obat
Farmakologi: ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan makhluk hidup dan bagaimana respon
tubuh terhadap obat.

Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat
kimiawi, fisika, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup.

Semula merupakan bagian ilmu fisiologi kedokteran



cabang ilmu kedokteran yang mandiri (th 1907)

mendukung pelayanan kefarmasian

Farmakologi untuk farmasis

Cabang ilmu Farmakologi


1. Farmakodinamika
2. Framakokinetika
3. Farmakologi molekuler
4. Farmakoterapi
5. Farmakologi klinik
6. Toksikologi
7. Farmakoepidemologi
8. Farmakogenetik
9. Farmakogenomik
10. Farmakoekonomi

Istilah Farmakologi

1.Farmakodinamik : mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan
mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terafi yang ditimbulkan (bagaimana kerja
obat,interaksi obat, dan mekanisme.Tubuh terhadap obat.

2.Farmakokinetik : segala proses yang dilakukan tubuh terhadap obat berupa absorpsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi (nasib obat dalam tubuh).

3.Farmakologi molekuler: bagaimana cara interaksi dan mekanisme obat sampai ke sel-sel

4.Farmakoterapi : mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejalanya (efek obat
ke manusia). Phytoterapi : menggunakan zat-zat dari tanaman untuk mengobati penyakit.

5.Farmakologi klinik : cabang farmakologi yang mempelajari efek obat pada manusia.

6.Toksikologi : pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh.

7. Farmakoepidemiologi merupakan studi efek obat pada tingkatan populasi.

8. Farmakoekonomi. Cabang dari ekonomi kesehatan tujuannya untuk menghitung dalam istilah
ekonomi harga dan kemanfaatan penggunaan obat secara terapetik.

9. Farmakoterapi : mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejalanya.


Phytoterapi : menggunakan zat-zat dari tanaman untuk mengobati penyakit.

10. Pharmacovigilance adalah ilmu yang mengumpulkan, memonitor, mencari, memahami, menilai,
dan mengevaluasi dari penyedia layanan kesehatan dan pasien, mengenai efek samping pengobatan,
produk biologi (vaksin), herbal, dan obat tradisional dengan maksud untuk :
1. Mengidentifikasi informasi baru tentang bahaya yang terkait dengan obat-obatan.
2. Mencegah kerugian terhadap pasien.
Catatan: memastikan obat yang beredar di pasaran aman dan mungkin ada efek samping yang belum
nampak saat pengujian, dan indikasi saat penelitian karena tidak muncul. Bila terjadi akan ditarik dari
pasaran.

Farmakognosi adalah pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman, mineral dan
hewan. Ekstrak Ginkoa biloba (penguat daya ingat), bawang putih (antikolesterol), tingtur hyperici
(antidepresi), ekstrak fever few (pencegah migrain)

Biofarmasi : ilmu yang mempelajari pengaruh pembuatan sediaan obat terhadap efek terapeutik obat.
Catatan : Pada beberapa jenis sediaan, jenisnya menentukan efek terapeutik yang dihasilkan

Istilah dalam farmakologi

11. Biological availability (ketersediaan hayati) : presentasi obat yang diresorpsi tubuh dari suatu
dosis yang diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapetiknya.

12. Therapeutical equivalent (kesetaraan terapeutik) : syarat yang harus dipenuhi oleh suatu obat yang
meliputi kecepatan melarut dan jumlah kadar zat yang berkhasiat yang harus dicapai dalam darah.

Catatan:
Perbedaan bioavaibilitas dan kesetaraan teraputik:
Bioavaibilitas : persentase obat yang diabsorbsi dan siap memberi aksi ( semua yang diserap itu siap
memberi aksi (memberikan efek terhadap reseptor)
Kesetaraan terapeutik : dua zat yang mau diformulasi berbeda.
Contoh : pembuatan sanmol → Kelarutannya dan kadar dalam darah kadarnya harus sama dengan
PCT yang beredar di pasaran
Ketika kadarnya kurang atau lebih maka tidak bisa disebut kesetaraan.
Saat tidak setara efek yang timbul tidak sama.
Periode 1 dan 2
Bagaimana cara membuat obat yang baik
Menemukan obat baru yang bisa dikembangkan dan memberikan efektivitas yang
tinggi

Periode 3
Penekanan obat yang rasional, obat sesuai indikasi. Bukan tiap jenis gejala ada
obatnya. Cara mengedukasi pasien (informasi) lebih jelas kepada pasien.

Disposisi: perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain


Metabolisme : proses penonaktifan
Farmakokinetik
Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari rute perjalanan obat meliputi administrasi, absorbsi,
distribusi, bioavaibilitas, dan ekskresi.

Rute pemberian obat


1. Administrasi (masuknya obat dalam tubuh)
Melalui 5 cara: oral, intravena (pembuluh darah vena), intraperitoneal (bagian perut), subkutan
(kulit), intramuskular (otot), dan inhalasi (hidung).
2. Absorbsi
Melalui oral, gastrointestinal, peritonium, kulit, otot, paru-paru

kemudian obat masuk ke dalam peredaran darah dan terdistribusi. Bila ke reseptor akan memberi aksi
dan bila berikatan dengan tulang, protein, dan hati maka tidak memberi aksi. Obat dikatakan memberi
bioavaibilitas bila berhasil diabsorpsi dan berikatan dengan reseptor. Ketika selesai memberi aksi,
akan dinonaktifkan dengan dimetabolisme dan diekskresikan (ginjal, usus, feses, saliva, kelenjar
keringat).

Jalur pemberian:

Bagaimana dan di mana obat memasuki tubuh akan menentukan seberapa banyak obat mencapai
tempat aksinya dan pada gilirannya menentukan efek.
Contoh:
obat dengan cara administrasi : bentuk dari sediaan → oral (berapa persen yang masuk dalam
peredaran darah) dan intravena (menghasilkan efek 100%)

Faktor jalur dapat mempengaruhi absorpi obat:


1. Luas permukaan absorpsi
Usus panjang maka luas permukaannya besar.
2. Banyaknya membran/ barrier yang harus dilewati
Semakin banyak membran maka obat semaki sulit lewat
3. Banyaknya obat yang terdegradasi
Contoh: Insulin → tidak dapat lewat dalam lingkungan asam karena akan terdegradasi.
4. Jumlah ikatan dengan depot
Cara pemberian obat:
1. Sublingual : melewati di antara gigi dan gusi
2. Transdermal : melewati kulit (nikotin obat yang digunakan setelah operasi cesar, dengan cara
ditempelkan di permukaan kulit)
3. IP : Perut

No. Rute Pemberian Keuntungan Kerugian


1. Oral Siapa dan di mana saja bisa Onsetnya kurang
digunakan Onset: mula kerja obat(waktu
pertama obat memberi efek)
2. Intraperitoneal Onsetnya besar, efeknya cepat Tidak semua orang bisa
gunakan, overdosis sangat
berbahaya
3.
4.
5.
6.
7.
8. Epidural (saat Anastesi yang membutuhkan obat
anastesi) stabil
Obat harus melewati minimum efek konsentrasi dan tidak melewati toksik konsentrasi.

Perlu diperhatikan dosis dan cara pakai. Terutama injeksi intravena.

Ketika tidak sesuai dosis maka grafiknya bisa naik bahkan hingga melewati toksik konsentrasi.
Sebelum kadar turun sampai 5% MEC dikasih obat yang kedua

Absorpsi Obat
Absorpsi obat adalah perpindahan obat dari tempat pemberian menuju ke sirkulasi darah dan target
aksinya.

Perpindahan dari tempat perhentian ke peredaran darah.

Peredaran darah berpindah Lambung


Obat hancur dan berpindah ke

Untuk memasuki aliran sistemik/pembuluh darah→obat harus dapat melintasi membran/barrier →


merupakan faktor terpenting bagi obat untuk mencapai tempat aksinya (misal: otak, jantung, anggota
badan lain)
Obat harus dapat melewati berbagai membran sel (misalnya sel usus halus, pembuluh darah, sel glia
di otak, sel saraf).

Mekanisme perpindahan/transport obat:


Difusi pasif (mekanisme transpor sebagian besar obat)
erpindahan obat atau senyawa dari kompartemen yang berkonsentrasi tinggi (pekat) ke konsentrasi
rendah (encer).

Difusi pasif

Tergantung pada:
1.Ukuran dan molekul obat.
Misalnya semakin kecil partikel obatnya mudah berpindah
2. Kelarutan obat dalam lemak
Berkaitan dengan koefisien partisi.
Koefisien partisi merupakan angka yang menunjukkan perbandingan kelarutan obat dalam lipid
dan air.
Ketika melewati reseptor (luar atau dalam) harus melewati permukaan sel (terdapat lipoprotein)

lipid

protein
Lipid
protein bilayer

lipid
ada membran bersifat hidrofobik dan hidrofilik
Sehingga dibutuhkan obat yang dapat larut dalam minyak dan air

3. Derajat ionisasi obat


Transport aktif (mekanisme transport obat-obat tertentu)
Perpindahan obat atau senyawa dari kompartemen yang berkonsentrasi rendah (encer) ke konsentrasi
tinggi (pekat) dan membutuhkan energi dan protein pembawa/carrier.

Difusi pasif

Tergantung pada

Anda mungkin juga menyukai