Anda di halaman 1dari 72

Pengantar Farmakologi

Drs. TPH Simorangkir MSi Apt


tphsimorangkirsimon@gmail.com

1
4 Istilah Dasar

 Obat

 Farmakologi

 Farmakologi klinik

 Terapeutik  farmakoterapeutik

3
OBAT
 zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses kehidupan (Lehne, 1998)

FARMAKOLOGI
 studi tentang obat dan interaksinya dengan
sistem kehidupan (Lehne, 1998)

4
FARMAKOLOGI KLINIK
 Studi tentang obat & pengaruhnya thd
manusia (Lehne, 1998)

FARMAKOLOGI TERAPEUTIK
 penggunaan obat untuk mendiagnosa,
mencegah, atau menangani penyakit atau
untuk mencegah kehamilan (Lehne, 1998)
5
OBAT IDEAL
 Efektif
 Aman
 Selektif
 Mudah dalam pemberian
 Bebas dari interaksi obat
 Biaya murah
 Stabil scr kimia
 Memiliki nama generik yang simpel
6
Obat yang ada saat ini masih jauh dari ideal.
Tidak ada obat yang memenuhi semua kriteria
obat ideal: tidak ada obat yang aman; semua
obat menimbulkan efek samping; respons
terhadap obat sulit diprediksi dan mungkin

berubah sesuai dengan hasil interaksi obat;


dan banyak obat yang mahal, tidak stabil, dan
sulit diberikan. Karena banyak obat tidak
ideal, semua anggota tim kesehatan harus
berlatih ‘care’ untuk meningkatkan efek
terapeutik dan meminimalkan kemungkinan
bahaya yang ditimbulkan obat.
7
TUJUAN PENGOBATAN

memberikan manfaat maksimal dengan


bahaya minimal

8
FARMAKOKINETIK
“studi tentang nasib obat di dalam tubuh”

I. Absorbsi
II. Distribusi
III. Metabolisme/ biotransformasi
IV. Ekskresi

9
Absorbsi
“penyerapan/ masuknya obat dari tempat
pemberian ke jaringan target, meliputi
transformasinya dari bentuk saat diberikan
(a dosage form) menjadi bentuk yang dapat
digunakan scr biologis (a biologically usable
form)”

10
Absorbsi
 Rute pemberian obat
1. Enteral (oral, buccal, sublingual, atau
rektal, atau lewat selang nasogastrik):
absorbsi terutama melalui usus halus,
ttp juga melalui mukosa mulut, mukosa
lambung, usus besar, atau rektum
2. Parenteral (intravena [iv], subkutan [sc],
intramuskular [im], intradermal, intra-
artikular, intratekal, epidural)
11
Absorbsi
 Rute pemberian

3. Topikal (ointments/salep, krim, jelly


untuk dipakai di kulit, obat mata, obat
telinga, instilasi hidung, transdermal)

12
Absorbsi
 Mekanisme absorbsi
1. Difusi pasif
= perpindahan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah dg cara difusi mll
membran sel tanpa energi

 konsentrasi obat & kelarutannya dlm


lemak

13
Absorbsi
2. Transport aktif
= perpindahan molekul terionisasi yg
menggunakan energi sel
contoh: Levodopa (L-dopa) transport asam
amino

3. Filtrasi
= perpindahan molekul krn adanya tekanan
mll pori-pori sel
14
Faktor-faktor
yang mempengaruhi absorbsi

1. Luas permukaan
2. Aliran darah
3. Nyeri & stress
4. Motilitas sal. Pencernaan
5. Bentuk obat
- Rapid rate (dtk-mnt): sublingual, IV, inhalasi
- Intermediate rate (1-2 jam): oral, IM, SC
- Slow rate (jam-hari): rektal
15
Faktor-faktor
yang mempengaruhi absorbsi

6. Interaksi obat (obat--obat; obat--makanan)


7. Efek lintas pertama (bbrp obat mengalami
metabolisme di hati atau vena portal sebelum
masuk ke sist.sirkulasi
* contoh obat: dopamin, isoproterenol,
lidokain, morfin, nitrogliserin, propanolol,
reserpin, & warfarin
* efek lintas pertama  dosis oral > dosis IV

16
Faktor-faktor
yang mempengaruhi absorbsi

8. Kelarutan obat
9. Bioavailability
= persentase dosis obat yang mencapai sist.
sirkulasi
10. Daur enterohepatik

17
Distribusi
Proses sehingga obat berada di cairan
tubuh dan jaringan tubuh

I. Aliran darah
II. Afinitas thd jaringan
III. Efek ikatan protein

18
Metabolisme/ Biotransformasi
Proses kimia yang mengubah bentuk
aslinya menjadi bentuk yang larut-air
(metabolit) sehingga dapat
diekskresikan
Jenis reaksi biotransformasi:
- reaksi sintesis atau konjugasi:
kombinasi dg zat endogen
- reaksi nonsintesis: dg oksidasi, reduksi,
atau hidrolisis
19
Biotransformasi
 Peran enzim:
- meningkatkan kelarutan obat dlm air
untuk diekskresikan mll sist.renal
- mengubah kelarutan obat dlm lemak
untuk diekskresikan mll sist.biliaris

20
Ekskresi
Proses membuang metabolit obat dari
tubuh

* mll sist. Renal  urine


* mll sist. Biliaris  feses

21
FARMAKODINAMIK
“studi tentang pengaruh obat terhadap
jaringan tubuh”

Kerja obat:
 Onset (mula kerja), Peak (puncak),
duration (lama kerja); waktu paruh
 Mekanisme kerja: reseptor, enzim,
hormon
22
Faktor yang mempengaruhi
respons klinis pengguna obat

 Status
 Penyakit & gangguan
 Faktor fisiologis
 Interaksi obat
 Interaksi obat-makanan

23
Reaksi yang tidak diharapkan
(Adverse reaction)
 Efek samping
efek fisiologis yang tidak berkaitan dg efek yg
diharapkan
 Adverse reaction: efek yang lebih berat dari
efek samping
- efek toksik/ toksisitas: biasanya tjd akibat
overdosis akumulasi obat  teridentifikasi dr kadar
obat dlm darah (kadar obat > rentang terapeutik
- idiosinkrasi: respons yg tdk diharapkan &
abnormal pada sbgn kecil populasi, seringnya
berkaitan dg kelainan genetik 24
INTERAKSI OBAT
 Interaksi farmakokinetik
1. Absorbsi: waktu pengosongan
lambung, kadar pH
2. Distribusi: ikatan dg protein
3. Biotransformasi: enzim stimulan &
enzim penghambat
4. Ekskresi: / ekskresi urin,
mengubah pH urin
25
INTERAKSI OBAT
 Interaksi farmakodinamik
- Indifference: efek kombinasi = komponen yg
plg aktif
- Additive: efek kombinasi= jumlah efek setiap
obat
- Synergistic: efek kombinasi> efek masing2
- Potentiation: satu obat  kerja obat lain
- Antagonistic: satu obat  kerja obat lain

26
OBAT IDEAL
 Efektif
 Aman
 Selektif
 Mudah dalam pemberian
 Bebas dari interaksi obat
 Biaya murah
 Stabil scr kimia
 Memiliki nama generik yang simpel
27
TUJUAN PENGOBATAN

memberikan manfaat maksimal dengan


bahaya minimal

28
FASE FARMASETIK/ DISOLUSI
 Fase pertama dari kerja obat
TABLET DISINTEGRASI DISOLUSI

 Disolusi adl melarutnya partikel2 yg lbh kecil ke dalam


cairan gastrointestinal utk diabsorbsi

29
FARMAKOKINETIK
“studi tentang nasib obat di dalam tubuh”

I. Absorbsi
II. Distribusi
III. Metabolisme/ biotransformasi
IV. Ekskresi

30
Absorbsi
“penyerapan/ masuknya obat dari tempat
pemberian ke jaringan target, meliputi
transformasinya dari bentuk saat diberikan
(a dosage form) menjadi bentuk yang dapat
digunakan scr biologis (a biologically usable
form)”

31
Absorbsi
 Rute pemberian obat
1. Enteral (oral, buccal, sublingual, atau
rektal, atau lewat selang nasogastrik):
absorbsi terutama melalui usus halus,
ttp juga melalui mukosa mulut, mukosa
lambung, usus besar, atau rektum
2. Parenteral (intravena [iv], subkutan [sc],
intramuskular [im], intradermal, intra-
artikular, intratekal, epidural)
32
Absorbsi
 Rute pemberian

3. Topikal (ointments/salep, krim, jelly


untuk dipakai di kulit, obat mata, obat
telinga, instilasi hidung, transdermal)

33
Absorbsi
 Mekanisme absorbsi
1. Absorbsi pasif/Difusi pasif
= perpindahan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah dg cara difusi mll
membran sel tanpa energi

 konsentrasi obat & kelarutannya dlm


lemak

34
Absorbsi
2. Absorbsi Aktif
 membutuhkan karier* utk bergerak
melawan perbedaan konsentrasi

* Enzim / protein

3. Pinositosis  berarti membawa obat


menembus membran dg proses menelan
35
Faktor-faktor
yang mempengaruhi absorbsi

1. Luas permukaan
2. Aliran darah
3. Nyeri & stress
4. Motilitas sal. Pencernaan
5. Bentuk obat
- Rapid rate (dtk-mnt): sublingual, IV, inhalasi
- Intermediate rate (1-2 jam): oral, IM, SC
- Slow rate (jam-hari): rektal
36
Faktor-faktor
yang mempengaruhi absorbsi

6. Interaksi obat (obat--obat; obat--makanan)


7. Efek lintas pertama/ first-pass hepatik
 (bbrp obat mengalami metabolisme di hati
atau vena portal sebelum masuk ke
sist.sirkulasi
* contoh obat: dopamin, isoproterenol,
lidokain, morfin, nitrogliserin, propanolol,
reserpin, & warfarin
* efek lintas pertama  dosis oral > dosis IV
37
Faktor-faktor
yang mempengaruhi absorbsi

8. Kelarutan obat
9. Bioavailability
= persentase dosis obat yang mencapai sist.
sirkulasi
10. Daur enterohepatik

38
Forms of Oral Drugs
Fastest
 liquids: syrups, elixirs

  suspensions

 powders

Slowest  pills: capsules, tablets


Buccal/Sublingual
 absorbed though oral mucus membranes
in mouth
• buccal = cheek
Buccal/Sublingual
 sublingual (SL) = under tongue
• Buccal/Sublingual
 Onset
• rapid
– absorbed directly into blood

 Is there a first pass effect?


Parenteral
 Route other than alimentary canal
• intradermal (ID)
• intramuscular (IM)
• subcutaneous (SC or SQ)
• intravenous (IV)

 How quick is onset?


Parenteral
 Intrathecal:
within the
spinal canal
Topical: on the skin

 not absorbed in appreciable amounts


• have local effects

 absorbed
• transdermal: usually slowly over a day
Inhalation
 local drugs: designed to
act on lung tissue
Inhalation
 systemic drugs: intended to absorbed
into blood
Rectal/Vaginal
 Suppositories
• Vaginal: usually not absorbed
 Rectal: absorbed
• some first pass effect
Distribusi
Proses sehingga obat berada di cairan
tubuh dan jaringan tubuh

I. Aliran darah
II. Afinitas thd jaringan
III. Efek ikatan protein prinsip: tdk boleh
memberikan 2 obat yg sama2 berikatan tinggi
dg protein…why??
49
Metabolisme/ Biotransformasi
Proses kimia yang mengubah bentuk
aslinya menjadi bentuk yang larut-air
(metabolit) sehingga dapat
diekskresikan
Jenis reaksi biotransformasi:
- reaksi sintesis atau konjugasi:
kombinasi dg zat endogen
- reaksi nonsintesis: dg oksidasi, reduksi,
atau hidrolisis
50
Biotransformasi
 Peran enzim:
- meningkatkan kelarutan obat dlm air
untuk diekskresikan mll sist.renal
- mengubah kelarutan obat dlm lemak
untuk diekskresikan mll sist.biliaris

51
Ekskresi
Proses membuang metabolit obat dari
tubuh

* mll sist. Renal  urine


* mll sist. Biliaris  feses

52
FARMAKODINAMIK
“studi tentang pengaruh obat terhadap
jaringan tubuh”

Kerja obat:
 Onset (mula kerja), Peak (puncak),
duration (lama kerja); waktu paruh
 Mekanisme kerja: reseptor, enzim,
hormon
53
Faktor yang mempengaruhi
respons klinis pengguna obat

 Status
 Penyakit & gangguan
 Faktor fisiologis
 Interaksi obat
 Interaksi obat-makanan

54
Reaksi yang tidak diharapkan
(Adverse reaction)
 Efek samping
efek fisiologis yang tidak berkaitan dg efek yg
diharapkan
 Adverse reaction: efek yang lebih berat dari
efek samping
- efek toksik/ toksisitas: biasanya tjd akibat
overdosis akumulasi obat  teridentifikasi dr kadar
obat dlm darah (kadar obat > rentang terapeutik
- idiosinkrasi: respons yg tdk diharapkan &
abnormal pada sbgn kecil populasi, seringnya
berkaitan dg kelainan genetik 55
Interaksi Obat
 Pengertian Interaksi Obat: Kerja atau efek
obat yang berubah, atau mengalami
modifikasi sebagai akibat interaksi obat
dengan obat yang lain.
INTERAKSI OBAT
 Interaksi farmakokinetik
1. Absorbsi: waktu pengosongan
lambung, kadar pH
2. Distribusi: ikatan dg protein
3. Biotransformasi: enzim stimulan &
enzim penghambat
4. Ekskresi: / ekskresi urin,
mengubah pH urin
57
Absorbsi
 Jika 2 obat atau lebih dipakai secara bersamaan, maka laju absorbsi dari salah
satu atau kedua obat itu dapat berubah.
 Obat yang satu dapat menghambat, menurunkan atau meningkatkan laju
absorbsi obat yang lain.
 Dengan 3 cara: 1) memperpendek atau memperpanjang waktu pengosongan
lambung, 2)mengubah pH lambung, 3) membentuk kompleks obat.
 Obat-obatan yang dapat meningkatkan kecepatan pengosongan lambung:
laksatif, meningkatkan motilitas lambung dan usus halus sehingga menurunkan
absorpsi di usus halus;
 Obat-obatan untuk memperpendek waktu pengosongan lambung dan
menurunkan motilitas gastrointestinal (GI), sehingga menyebabkan
peningkatkan laju absorbsi antara lain obat-obatan narkotik dan
antikolinergik(atropin)
 Jika ph lambung menurun, obat asam lemah seperti aspirin akan lebih cepat
diabsorbsi.
 Susu dan antasid akan meningkatkan pH getah lambung dan mengurangi
absorbsi obat antibiotik al: tetrasiklin, paling tidak dihindari selama 1 jam
sebelum atau 2 jam setelah minum tetrasiklin.
Distribusi
 Dua obat yang berikatan dengan protein dan
albumin bersaing untuk mendapatkan tempat
pada protein atau albumin dalam plasma,
akibatnya terjadi penurunan dalam distribusi.
cont…
 Interaksi farmakodinamik
- Indifference: efek kombinasi = komponen yg
plg aktif
- Additive: efek kombinasi= jumlah efek setiap
obat
- Synergistic: efek kombinasi> efek masing2
- Potentiation: satu obat  kerja obat lain
- Antagonistic: satu obat  kerja obat lain

60
Route of Drugs
 Tablet dan kapsul  Supositoria
 Cairan  Vaginal
 Transdermal  Aerosol
 Topikal  Parenteral : IC, SC, IM, IV,
 Instilasi

61
PERAN PERAWAT
DALAM PENGOBATAN
 Mengkaji kondisi pasien
 Sebagai pemberi layanan askep, dalam
pemberian obat.
 Mengobservasi kerja obat dan efek
samping obat.
 Memberikan pendidikan kesehatan
tentang indikasi obat dan cara
penggunaannya.
 Sebagai advokat atau melindungi klien
dari pengobatan yang tidak tepat.

62
Administration of Medications

 “6Rights” for Safety – (patient,


drug, dose, route, time and
documentation)

 Accuracy (dose calculation) &


Technique (actual giving of med) and
incorporates the nursing process…
Administration of Medications

 Nursing Process –
• Pre-Assessment (medication history)
• Planning (patient individual needs)
• Implementation (Dosing, Monitoring,
Teaching)
• Evaluation (Therapy success/
problems)
Hal Yang Harus Diperhatikan
perawat dalam pemberian obat
 Cuci tangan sebelum tindakan
 Cek nama dan register pasien
 Cek instruksi pengobatannya dengan teliti
 Cek cara pemberian obatnya, dosis, waktu dll.
 Cek kondisi obat, warna, bentuk, tanggal
kadaluwarsa dll.
 Jangan ambil obat tablet dalam botol dengan
tangan.
 Jika obat sirup cara menuangkan jangan sampai
merusak etiket.
HOME WORK…
 CARILAH /PELAJARI TENTANG TEORI RESEPTOR
 PELAJARI CARA PENGAMBILAN/PENGHITUNGAN
DOSIS YANG BENAR  UTK PERAWAT

66
PENGGUNAAN OBAT DI RS
 PERAN DOKTER
Dokter bertanggungjawab atas diagnosis dan
terapi
 PERAN APOTEKER
Apoteker di RS (Farmasi Klinik) berkompetensi
memberikan asuhan kefarmasian,akuntabilitas
praktek farmasi,manajemen farmasi,komunikasi
farmasi,pendidikan dan pelatihan
farmasi,penelitian dan pengembangan
kefarmasian
PENGGUNAAN OBAT DI RS
 PERAN PERAWAT
Perawat adalah mata terakhir dalam proses pemberian
obat kepada pasien.
Prinsip tujuh benar:
1. Pasien yang benar
2. Obat yang benar
3. Dosis yang benar
4. Cara/rute pemberian yang benar
5. Waktu yang benar
6. Informasi yang benar
7. Dokumentasi yang benar
PELAYANAN PASIEN SECARA PARIPURNA
( LAYANAN SEPENUH HATI / LSH )
BRAINWARE HARD WARE
(1) MEDICAL SERVICES & (2)
CARE
HEART WARE

HEART WARE
PHARMACEUTICAL
NURSHING
SERVICES PASIEN
SERVICES & CARE
&
(5)

(5)
CARE
*****

NUTRITION
SOFT WARE SERVICES & CARE INFO WARE
(3) (4)
LINGKAR SEPULUH KEGIATAN PPO
PEMILIHAN
PEMANTAUAN PERENCANAAN
MANFAAT 1 PENGADAAN
& KEAMANAN 1
0 2

PENGELOLAAN
PENGGUNAAN 9
PENYALURAN

& INFORMASI PENGADAAN


3

8 4
PEMBERIAN & PENYIMPANAN
INFORMASI
5
7
PERACIKAN 6 PENYALURAN
& INFORMASI
PERESEPAN
& INFORMASI
Peran Dokter Peran Farmasis
Peran Perawat
Peran Penderita
Siapa ujung tombak pelayanan kesehatan ?

Paramedik  PERLU SUPERVISOR


Petugas lain
non perawatan ( UTK PELAYANAN )

 PERLU CLINICAL
INSTRUCTOR ( CI )
Perawat
( DOSEN PEMBIMBING )

Pasien
DM

Other
Team of care giver
Stdns
PPDS I
Farm’s
Stdn
Skema Kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai