Disusun Oleh:
Kelompok VI
Annisa Chika
Apdil Azri
Clara Nabila
Desri
Khafiza Selna
DOSEN PENGAMPU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
Kami selaku penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan para pembaca dan kami juga mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun agar untuk pembuatan makalah selanjutnya kami bisa
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Senyawa ini biasanya disebut
menyediakan obat.
Sub farmakologi ini erat sekali hubungannya dengan ilmu kimia dan biokimia.
eksperimental.
menjadi suatu masalah bagi pasien karena tidak ada obat yang aman secara
murni. Hanya dengan penggunaan yang cermat, obat akan bermanfaat tanpa
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Farmakokinetik
Kerja suatu obat merupakan hasil dari banyak sekali proses dan
1. Fase farmaseutik
2. Fase farmakokinetik
3. Fase farmakodinamik.
dari waktu.
1) Absorbsi
pada organ dalaman ke dalam aliran darah atau ke dalam sistem pembuluh
limfe. Karena obat baru dapat menghasilkan efek terapeutik bila tercapai
konsentrasi yang sesuai pada tempat kerjanya, maka absorpsi yang cukup
menjadi syarat untuk suatu efek terapeutik, kecuali untuk obat yang
bekerja lokal dan antasida. Absorbsi obat umumnya terjadi secara pasif
Besar partikel
Dosis
Integritas membran
2) Distribusi
dan otak.
Distribusi fase kedua Jauh lebih luas yaitu mencakup jaringan yang
khususnya :
Ukuran molekul
semua cairan tubuh baik intra maupun ekstra sel, sedangkan obat yang
3) Metabolisme
Pada dasarnya obat merupakan zat asing bagi tubuh sehingga tubuh
akan berusaha untuk merombaknya menjadi metabolit yang tidak aktif lagi
oleh ginjal. Obat yang telah diserap usus ke dalam sirkulasi lalu diangkut
melalui sistim pembuluh porta ke hati. Dalam hati seluruh atau sebagian
metabolisme/biotransformasi adalah :
parenteral.
dapat pula diubah di organ lain seperti di paru-paru, ginjal, dinding usus
4) Ekskresi
dilakukan oleh ginjal melalui air seni, dan dikeluarkan dalam bentuk
metabolit maupun bentuk asalnya. Disamping itu ada pula beberapa cara
lain, yaitu:
siklopropan.
Air susu ibu (ASI), misalnya alkohol, obat tidur, nikotin dari rokok
Bentuk obat oral dibagi menjadi 2 yaitu: bentuk obat padat dan bentuk
obat cairan. Bentuk obat padat untuk pemakaian oral adalah: tablet, kapsul, pil,
dan serbuk.
a. Tablet
C2)
2. Tablet kunyah
3. Tablet Hipodermik
Jenis obat tablet hipodermik ini adalah obat tablet yang mudah
4. Tablet Efervensen
gas CO2 dan tabletakan pecah dan larut. Contoh Calcium D. Redoxon
(C.D.R.)
b. Kapsul
Obat jenis kapsul terdiri dari bahan obat yang dibungkus dengan
bahan padat, yangmudah larut. Bahan pembungkus ini sangat berguna agar
obat mudah ditelan, menghindari bau dan rasa yang tidak enak dari obat,
yang tumpul.
Macam-macam kapsul :
1. Kapsul gelatin keras, terdiri dasar sebagai wadah obat dan tutupnya.
tidak dapat hancur. tetapi bila kapsulini kena air akan mudah lunak dan
hancur.
2. Kapsul gelatin lunak, tertutup dari pabrik dan obatnya sudah dari dulu
c. Pil
Pil ini adalah bentuk obat yang berbentuk bundar (bulat) padat
d. Serbuk
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral atau dalam atau untuk pemakaian luar.
Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas, sehingga lebih
mudah larut dan lebih mudah terdispersi daripada bentuk sediaan padat
menelan obat bentuk kapsul atau tablet, akan lebih mudah bila menelan
obat yang sediaannya sudah berbentuk serbuk, dan selain itukarena serbuk
oral bisa dicampur dengan air minum atau sediaan cair lainnya untuk
Macam-macam serbuk :
2. Serbuk tak terbagi (pulvis/ bulk powder), serbuk dalam jumlah yang
bedak.
3. Serbuk efervesen, serbuk yang berupa granul kecil yang mengandung
dulu dalam segelas air, terjadi reaksi antara asam dan natrium
seperti limun.
1. Larutan, merupakan suatu larutan obat, sebagai pelarut adalah air atau
sebagainya.
3. Sirup adalah suatu larutan obat dalam larutan gula yang jenuh biasanya
diberi esen.
4. Emulsi adalah suatu campuran 2 zat cair yang tidak mau campur,
biasanya minyakdan air, dimana zat cair yang satu terdispersi dalam
Iercoris Aselli. Bentuk ini selain oral, juga dan yang untuk topikal
suspensi oral dapat berupa: suspensi oral, mixtura, magma dan gel.
1. Metformin
gula darah yang meningkat pada penderita diabetes. Obat ini dapat
untuk mengatur kadar gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh
darah. Namun perlu diketahui, obat ini tidak dapat diberikan pada
memproduksi insulin.
a. Farmakodinamik
Farmakodinamik metformin berbeda dengan obat antidiabetik
b. Farmakokinetik
1) Absorbsi
metformin.
2) Distribusi
3) Metabolisme
manusia.
4) Ekskresi
jam. Waktu paruh dalam darah adalah sekitar 17,6 jam. Hal ini
c. Efek samping
Metformin berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping, antara
lain: Batuk, Demam dan menggigil, Diare, Sakit perut, Mual dan
d. Kontraindikasi