Anda di halaman 1dari 7

I.

Bagian awal

 Judul : PENGUKURAN KEBISINGAN

 Daftar isi :

Bagian isi

Judul Praktikum .......................................................................................... 2

Tujuan Praktikum ....................................................................................... 2

Landasan Teoritis........................................................................................ 2

Deskripsi Alat.............................................................................................. 3

Metode Pengukuran .................................................................................... 4

Hasil Pengukuran......................................................................................... 5

Pembahasan Hasil Pengukuran ................................................................... 6

Bagian Akhir

Kesimpulan.................................................................................................. 7

Daftar Pustaka.............................................................................................. 7

 Daftar Gambar :

Gambar 1. Alat Pengukur indoor.................................................................... 4

Gambar 2. Alat Pengukur outdoor.................................................................. 4

Gambar 3. Tingkat kebisingan indoor............................................................. 5

1
Gambar 4. Tingkat kebisingan outdoor........................................................... 5

 Daftar Tabel :

Tabel 1. NAB tingkat kebisingan berdasarkan jam kerja....................................... 5

Tabel 2. Pembagian zona bising oleh Menteri Kesehatan..................................... 5

II. Bagian isi

1. Judul Praktikum K3 : Pengukuran Kebisingan

2. Tujuan Praktikum :

- Untuk mengetahui gambaran alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan di

tempat kerja

- Untuk mengetahui gambaran pemeriksaan tingkat kebisingan di tempat kerja

- Untuk mengetahui gambaran interpretasi tingkat kebisingan di tempat kerja

3. Landasan Teoritis :

Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar oleh

gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara yang

merambat melalui media udara atau penghantar lainnya, dan manakala bunyi atau suara

tersebut tidak dikehendaki, maka dinyatakan sebagai kebisingan. Dalam rangka

perlindungan kesehatan tenaga kerja, kebisingan diartikan sebagai semua suara/ bunyi

yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat

kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.

2
Kebisingan merupakan salah satu faktor fisik yang paling sering dijumpai pada
tempat kerja, terlebih lagi pada kawasan industri. Karena termasuk polusi yang
mengganggu dan  bersumber pada suara / bunyi. Oleh karena itu bila bising tidak dapat
dicegah atau dihilangkan, maka cara yang dapat dilakukan yaitu mereduksi kebisingan
dengan melakukan pengendalian melalui berbagai macam cara.

Biasanya suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang-gelombang


sederhana dari beraneka frekuensi. Nada dari kebisingan ditentukan oleh frekuensi-
frekuensi yang ada. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau disebut
Hertz (Hz), yaitu jumlah dari golongan-golongan yang sampai di telinga setiap detiknya
(Suma’mur P. K, 1996).
Kebisingan yang melebihi ambang batas yang diizinkan apabila tidak terkendali
dapat menjadi sumber bahaya bagi pekerja dan orang-orang yang berada disekitar sumber
kebisingan. Pekerja yang terpapar kebisingan berisiko tinggi mengalami kecelakaan kerja
akibat hilangnya konsentrasi selama bekerja. Selain itu kebisingan dapat pula berdampak
terhadap psikologis pekerja selama bekerja misalnya saja mereka merasa tidak nyaman
bekerja atau bisa saja terjadi salah komunikasi antara pekerja diakibatkan lingkungan
kerja yang terlalu bising. Bahkan dalam beberapa kasus pekerja yang terpapar kebisingan
dalam intensitas tinggi serta dalam jangka waktu yang lama dapat mengalami gangguan
pendengaran, baik itu yang bersifat sementara atau pun gangguan pendengaran yang
bersifat permanen.

4. Deskripsi Alat yang Digunakan :

- Sound Level Meter

- Tripod

- Meteran

- Formulir Pengambilan contoh uji kebisingan

- Stop watch

3
Gambar 1. Alat Pengukur indoor Gambar 1. Alat Pengukur outdoor

5. Metode Pengukuran :

- Arahkan mikrofon pada sumber bising

- Tinggi alat pengukur dan lantai adalah setinggi telinga penguji yaitu antara 120cm-

150cm

- Jarak antara dua titik (tempat) pengukuran tidak boleh lebih dari 5 meter

- Baca angka skala sampai hampir menunjukkan pada angka yang stabil

- Pencatatan sebaiknya dilakukan 3 kali pada tingkat produksi yang berbeda

- Tingkat kebisingan adalah rata-rata 3 kali pengukuran tersebut.

4
6. Hasil Pengukuran :

Gambar 4. Tingkat kebisingan outdoor

Gambar 3. Tingkat kebisingan indoor

No Tingkat Kebisingan (dBA) Pemaparan Harian

1. 85 8 Jam

2. 88 4 Jam

3. 91 2 Jam

4. 94 1 Jam

5. 97 30 menit

6. 100 15 menit

5
Tingkat Kebisingan (dB A)
No Zona Maksimum   yang Maksimum yang
dianjurkan diperbolehkan
1 A 35 45

2 B 45 55

3 C 50 60

4 D 60 70

Tabel 2. Pembagian zona bising oleh Menteri Kesehatan

Keterangan :

 Zona A diperuntukan bagi tempat penelitian, rumah sakit, tempat perawatan kesehatan  dsb.
 Zona B diperuntukan  perumahan, tempat pendidikan, rekreasi, dan sejenisnya.
 Zona C diperuntukan untuk perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar, dan sejenisnya.
 Zona D industri, pabrik, stasiun kereta api, terminal bis, dan sejenisnya.

7. Pembahasan Hasil Pengukuran :

Lokasi Pengukuran : Balai K3

Jam Pengukuran : 13:41

Alat (dB A) : Sound Level Meter

Pengukuran ( IN) : 68,5

Pengukuran (OUT) : 75,8

6
III. Bagian Akhir

Kesimpulan :

Dapat disimpulkan bahwa pengukuran didalam ruangan tingkat kebisinganya lebih kecil

dari pada tingkat kebisingan di luar ruangan. Dan tingkat kebisingan di Balai K3 tidak

melebihi NAB yang disarankan

Daftar Pustaka : Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).

Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai