Bagian awal
Daftar isi :
Bagian isi
Landasan Teoritis........................................................................................ 2
Deskripsi Alat.............................................................................................. 4
Hasil Pengukuran......................................................................................... 5
Bagian Akhir
Kesimpulan.................................................................................................. 10
Daftar Pustaka.............................................................................................. 10
Daftar Gambar :
1
Gambar 4. Form Sampel 1........................................................................... 6
Daftar Tabel :
2. Tujuan Praktikum :
kelelahan
3. Landasan Teoritis :
Kata lelah (fatique) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda,
tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan
tubuh untuk bekerja. Akar masalah kelelahan umum adalah monotoninya pekerjaan,
intensitas, dan lamanya kerja mental dan fisik yang tidak sejalan dengan kehendak tenaga
kerja yang bersangkutan, keadaan lingkungan yang berbeda dari estimasi semula, tidak
jelasnya tanggung jawab, kekhawatiran yang mendalam dan konflik batin serta kondisi
2
sakit yang diderita oleh tenaga kerja. Pengaruh dari keadaan yang menjadi sebab
kelelahan tersebut seperti berkumpul dalam tubuh dan mengakibatkan perasaan lelah.
Istirahat sebagai usaha pemulihan dapat dilakukan dengan berhenti bekerja yang
bervariasi dan istirahat sewaktu-waktu dalam waktu sangat pendek sebentar saja sampai
dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat . Kelelahan
menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang ditandai oleh sensasi lelah,
mengenai :
1. Waktu reaksi (reaksi sederhana atas rangsang tunggal atau reaksi kompleks
4. Elektro-ensefalogram (EEG)
Dalam rangka melindungi kesehatan tenaga kerja dari kelelahan kerja, maka harus
dilakukan pengukuran tingkat kelelahan pada tenaga kerja untuk selanjutnya dapat
dilakukan pencegahan kelelahan kerja agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yang
3
4. Deskripsi Alat yang Digunakan :
- Reaction timer : mengukur kecepatan maksimal mengetukkan jari tangan dan reaksi
- Form pencatatan
5. Metode Pengukuran :
yaitu untuk menekan Tombol Tekan Subyek saat performer mendengar atau melihat
- Selanjutnya performer tidak boleh melihat apa yang dilakukan oleh tester maupun
4
- Performer hanya diperkenankan melihat atau mendengarkan rangsang yang
- Saat Performer mendengar rangsang suara atau melihat cahaya/sinar yang diadakan
- Angka waktu reaksi akan tampil pada alat ini dalam satuan milidetik
- Untuk menghilangkan bias pengukuran lima angka di depan (1 s/d 5) dan 5 angka
- Angka ke 6 s/d 15 dihitung dan dirata-ratakan untuk memperoleh angka waktu reaksi
saat itu.
6. Hasil Pengukuran :
Gambar 2. Uji reaksi ketukan pada suara Gambar 3. Uji reaksi ketukan pada cahaya 5
7. Pembahasan Hasil Pengukuran :
Sampel 1
Nama : Hafizah
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 21tahun
6
Berikut perhitunganya:
Pemeriksaan 1-5 dianggap bias karena pekerja masih menyesuaikan dengan alat
(175,8+187,9+175,4+250,3+238,0+162,7+213,2+150,5++212,3+288,3)
10
Sampel 2
Nama : Elisabeth
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
7
Menentukan nilai kelelahan, dengan menjumlahkan angka ke 6 sampai 15 dihitung dan
Berikut perhitunganya:
Pemeriksaan 1-5 dianggap bias karena pekerja masih menyesuaikan dengan alat
(187,8+175,0+138,0+175,8+187,9+175,2+163,2+200,8+212,8+212,3)
10
Sampel 3
Nama : Rika
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Berikut perhitunganya:
Pemeriksaan 1-5 dianggap bias karena pekerja masih menyesuaikan dengan alat
(238,5+200,9+188,4+288,6+739,2+213,5+213,5+226,1+188,4+175,8)
10
9
III. Bagian Akhir
Kesimpulan :
kelelahan. Tetapi, sampel 3 mengalami kelelahan ringan. Untuk alat pengukuran haruslah
Daftar Pustaka :
Sagung Seto.
10