Anda di halaman 1dari 27

 

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA TERHADAP ANGKA
KECELAKAAN KERJA DAN PERBEDAAN
PENGETAHUAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA ANTAR MANAJER DI
INDUSTRI KONSTRUKSI KOREA SELATAN
KELOMPOK 7 :

Nathalia Indriyani 141000459

Irna Uli Sipahutar 141000590

Rachel Rybka 141000601

Febby Ramawati 141000656

Hafizha Anisah Lubis 141000674

Andini Rachmadina 141000716


LATARBELAKANG

Di negara-negara maju, industri konstruksi adalah salah


satu yang paling signifikan dalam hal kontribusi terhadap
produk domestik bruto (PDB). Di Korea Selatan, industri
konstruksi memberikan kontribusi sekitar 7% terhadap
PDB pada tahun 2007. Angka Kecelakaan industri (korban
yang berhubungan dengan pekerjaan / 100 pekerja) di
Korea hampir mirip dengan angka kecelakaan semua
industri. Industri konstruksi memiliki angka kecelakaan
0.64-0.95, dibandingkan dengan angka kecelakaan semua-
industri yaitu 0.65-0.90 selama periode ini.
Namun, dalam industri konstruksi ada banyak
kematian disengaja atau pekerja mengalami luka
serius. Lebih banyak pekerja tewas atau terluka setiap
tahun di industri konstruksi daripada di industri lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerugian bagi
perusahaan dari kecelakaan kerja adalah 5-10% dari
laba untuk semua industri dan 8,5% dari harga tender
untuk industri konstruksi. Rasio biaya langsung dan
biaya tidak langsung dari kecelakaan kerja adalah 1:11.
The OHSMS merupakan bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang memfasilitasi
pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (OHS)
risiko yang terkait dengan bisnis organisasi. Ini
termasuk struktur organisasi, perencanaan kegiatan,
tanggung jawab, praktek, prosedur, proses, dan sumber
daya untuk mengembangkan, melaksanakan, mencapai,
mengkaji, dan memelihara kebijakan OHS organisasi.
Di Korea Selatan, Korea Keselamatan dan Dinas
Kesehatan (Kosha) dan Badan Akreditasi Korea juga telah
mengembangkan KOSHA 2000 (revisi ke KOSHA 18001
pada tahun 2003) dan K-OHSMS 18001 pada tahun 1999
dan 2001. The OHSMS ditempatkan untuk
memungkinkan sebuah organisasi untuk mengontrol risiko
OHS dan untuk meningkatkan kinerja OHS nya. OHS
merupakan masalah penting dalam manajemen bisnis, dan
dengan demikian, perlu untuk melakukan studi sistematis
dari biaya dan manfaat dari OHSMS.
METODE PENELITIAN
Analisis data kesehatan dan keselamatan

Sejak berdirinya KOSHA 18001 OHSMS pada tahun 1999


oleh Kosha, 876 perusahaan telah mempertahankan sertifikasi
pada akhir 2011. Di antaranya, 17 perusahaan berada di
industri konstruksi. Perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah tidak dapat dimasukkan dan tidak satupun dari
mereka yang OHSMS bersertifikat, meskipun mereka
mewakili sekitar 70% dari pekerja konstruksi, maka 100
perusahaan dipilih untuk penelitian ini.
Survei kesadaran sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja pada general manager dan manager
kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan
konstruksi

KOSHA 18001 merupakan sertifikasi ada perusahaan-


perusahaan dalam melaksanakan sistem menejemen
kesehatan dan keselamatan kerja di korea selatan. Kuesioner
(lihat pada appendiks) dibuat untuk menganalisis perbedaan
dari kesadaran sistem menejemen kesehatan dan keselamatan
kerja antara general manager dan manager kesehatan dan
keselamatan kerja pada perusahaan konstruksi.
Analisis Statistik

Semua Nilai-nilai disajikan sebagai angka peserta dan


persentase untuk variabel mutlak. Perbedaan antara
demografi peserta dan kesadarann antara kelompok
diuji menggunakan test fisher exact atau tes pearson chi-
square. Semua analisis statistika disajikan dengan SPSS.
Dua sisi p < 0,05 dianggap signifikan secara statistic.
HASIL & PEMBAHASAN
Efek dari sistem menejemen kesehatan dan keselamatan kerja pada
kecelakaan akibat kerja

Semua perusahaan di korea melaporkan kecelakaan akibat kerja yang


ada pada perusahaan mereka dan informasi organisasi kepad KOSHA.
Database ini digunakan untuk menganalisis angka kecelakaan pada
penelitian ini. Perbandingan dari korban kecelakaan akibat kerja dari
semua perusahaan dan semua perusahaan bersertifikat sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dari tahun 2006 hingga
tahun 2011. Secara jelas menunjukkan bahwa perusahaan yang telah
disertifikasi mempunyai angka kecelakaan akibat kerja yang lebih
rendah.
Perbedaan kesadaran sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja antara general manager dan manager
kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan
konstruksi

Motivasi untuk meningkatkan sistem manajemen kesehatan


dan keselamatan kerja menunjukkan perbedaan signifikan
secara statistic antara kelompok general manager dan
manager kesehatan dan keselamatan kerja (p<0,05; Tabel 1).
Dengan memperhatikan motivasi untuk meningkatkan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, “kurangnya
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
´merupakan persentase tertinggi dari kedua kelompok.
Tabel 1

Posisi Kerja

Karakteristik General Manajer OHS manajer P*

N % N %
24 66.7 24 66.7 -
Perumahan dan perkantoran

Tipe Konstruksi
10 27.8 10 27.8
Transportasi
2 5.6 2 5.6
Pabrik
36 100.0 35 9.2
M
Gender >0.9999*

0 0.0 1 2.8
F
Kelompok Umur 0 0.0 6 16.7
<30
0 0.0 24 66.7
30-39
<0.0001*
29 80.6 6 16.7
40-49
7 19.4 0 0.0
50-59
Jumlah Pekerja 6 16.7 6 16.7 -
<100
5 13.9 5 13.9
100-199
14 38.9 14 38.9
200-399
8 22.2 8 22.2
400-599
3 8.3 3 8.3
>600
Major 0 0.0 2 5.6
Environment
0 0.0 24 66.7
Safety
0 0.0 0 0.0
Health or hygiene
<0.0001*
35 97.2 9 25.0
Engineering
0 0.0 0 0.0
Management
1 2.8 1 2.8
Lain-lain
Training OHSMS 35 (97.2) 35 (97.2)
Ya

>0.9999*
1 (2.8) 0 (0.0)
Tidak
0 (0.0) 1 (2.8)
Tidak Tahu
Kebutuhan OHSMS 36 100.0 35 97.2
Yes
>0.9999*
0 0.0 1 2.8
No
Tabel 2 Motivasi untuk mengembangkan SMK3 perusahaan sendiri (n ¼ 72)
OHS, occupational health and safety; OHSMS, occupational health and safety management system.
* p value by Fisher exact test.

Job Position

Factors Site general manager OHS manager P*

N % N %
Motivasi untuk mengembangkan OHSMS 0.0002*

Kurangnya sistem manajemen keselamatan dan 15 41,7 24 66,7


kesehatan

Tanggung jawab sosial dan masalah hukum 7 19,4 5 13,9

Eliminasi dan manajemen risiko kesehatan dan 12 33.3 4 11,1


keselamatan

Mengurangi biaya manajemen kesehatan dan 1 2,8 2 5,6


keselamatan

Menanggapi dan mengikuti pihak yang 1 2,8 1 2,8


berkepentingan
Mengenai pengimplementasian sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja, factor-faktor yang punya perbedaan
signifikan secara statistic antara dua kelompok adalah
“dukungan eksternal yang diperlukan untuk melaksanakan
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.” “ada
masalah dengan pengimplementasian sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja,” dan “kalua anda punya
masalah, masalah seperti apa” (p<0,05). “harga
pengimplementasian dan pensertifikasian sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja” tidak menunjukkan
perbedaan signifikan (Tabel 2).
Table 3
Implementasi SMK3 (n ¼ 72)

Job position

Parameter Site general manager OHS manager P *,’

N % N %
Metode pelaksanaan -

Sendiri 18 50,0 18 50,0

Bagian dari dukungan firma konsultasi 12 33,3 12 33,3

Dukungan dari firma konsultasi 16 16,7 6 16,7

Biaya pelaksanaan SMK3 dan sertifikasi 0.2214*

Tidak mahal 10 27,8 8 22,2

Biaya yang masuk akal 24 66,7 20 55,6

Mahal 1 2,8 6 16,7

Lain-lain 1 2,8 2 5,6


Job position

Parameter Site general manager OHS manager P *,’

N % N %
Dukungan eksternal yang diperlukan untuk melaksanakan OHSMS 0.0007*

Kebijakan 1 2,8 2 5,6

Penilaian Risiko 33 91,7 20 55,6

Pemenuhan hukum 1 2,8 2 5,6

Tujuan dan rencana 0 0.0 7 19,4

Organisasi dan tanggung jawab 0 0.0 0 0.0

Pelatihan dan komunikasi 0 0.0 1 2,8

Dokumentasi 0 0.0 1 2,8

Manajemen Pelaksanaan 1 2,8 0 0.0

Inspeksi dan koreksi 0 0.0 0 0.0

Audit 0 0.0 0 0.0

Pemeriksaan management 0 0.0 3 8,3


Job position

Parameter Site general manager OHS manager P *,’

N % N %
Masalah dengan pelaksanaan OHSMS 0.0022’

Ya 12 33,3 25 69,4

Tidak 24 66,7 11 30,6

Jika Anda memiliki masalah,masalah yang seperti apa 0.0029*

Dokumentasi manajemen yang rumit 0 0.0 10 40,0

Ketidakpatuhan dengan SMK3 yang ada 4 33,3 6 24,0

Hal-hal lebih rumit (organisasi, operasi, dll) 7 58,3 3 12,0

Tidak ada pengukuran prestasi terlihat 0 0.0 3 12,0

Nominal sertifikasi 0 0.0 2 8,0

Memperoleh biaya yang berlebihan dan mempertahankan 1 8,3 0 0.0


sertifikasi

Tidak ada kebutuhan pembeli eksternal 0 0.0 0 0.0

Tidak ada insentif 0 0.0 1 4,0


Pada Tabel 4, mengenai efektifitas dari SMK3, semua item
menunjukkan secara statistik perbedaan signifikan antara
kelompok manajer umum dan kelompok manajer K3 (p
<0,05). Untuk efektivitas pelaksanaan SMK3, kelompok
manajer umum meyakini bahwa pelaksanaan SMK3 yang
paling efektif adalah “pencegahan kecelakaan”, tetapi
kelompok manajer K3 meyakini bahwa efektivitas adalah
dalam urutan “kepatuhan hukum,” “pencegahan
kecelakaan,”dan “efektif pada manajemen keselamatan dan
kesehatan di tempat”.
Table 4
Keuntungan Pelaksanaan dan Keuntungan Manajemen dari SMK3 (n ¼ 72)

Job Positions

Factors Site General manager OHS Manager P

N % N %
Efektivitas pelaksanaan SMK3 0.0326*

Pencegahan kecelakaan 17 47,2 11 30,6

Kepatuhan Hukum 5 13,9 12 33,3

Efektif pada manajemen keselamatan dan kesehatan di tempat 5 13,9 8 22,2

Meningkatkan kualitas 3 8,3 5 13,9

Meningkatkan produktivitas 5 13,9 0 0.0

Mengurangi biaya manajemen 0 0,0 0 0.0

Meningkatkan kesadaran keselamatan manajemen 1 2,8 0 0.0

Meningkatkan kesadaran keselamatan pekerja 0 0,0 0 0.0

Meningkatkan citra perusahaan 0 0,0 0 0.0


Job Positions

Factors Site General manager OHS Manager P

N % N %
Keuntungan manajemen dari OHSMS 0.0317*

Produk 10 27,8 3 8,3

Proses 8 22,2 17 47,2

Produksi 9 25,0 9 25,0

Pemasaran 2 5,6 4 11,1

Kontrol kerugian 7 19,4 2 5,6

R dan D 0 0,0 1 2,8


TABEL.4 MENUNJUKKAN PERBEDAAN SIGNIFIKAN SECARA
STATISTIK DARI PENGETAHUAN SMK3 DI ANTARA KEDUA
KELOMPOK UNTUK BERBAGAI JENIS KONSTRUKSI (P <0,05).
DALAM KASUS MOTIVASI UNTUK MENGEMBANGKAN SMK3,
“KURANGNYA KESEHATAN DAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN” MENUNJUKKAN PERSENTASE TERTINGGI
UNTUK PERUMAHAN DAN KANTOR, DAN TRANSPORTASI
KONSTRUKSI, SEDANGKAN “ELIMINASI DAN MANAJEMEN
KESEHATAN DAN RISIKO KESELAMATAN” ADALAH PILIHAN
TERATAS UNTUK PEMBANGUNAN PABRIK.
Tabel 5
Kesadaran OHSMS dari berbagai Tipe Konstruksi (n=27)

  Tipe Konstruksi

Perumahan dan Transportasi Tanaman


Faktor
Kantor P
N % N % N %

Motivasi untuk mengembangkan OHSMS 0.0191*


Kurangnya sistem manajemen kesehatan dan 29 60.4 9 45.0 1 25.0  
keamanan
Tanggung jawab sosial dan masalah hukum 5 10.4 7 35.0 0 0.0  
Eliminasi dan manajemen risiko kesehatan dan 12 25.0 2 10.0 2 50.0  
keselamatan
Mengurangi biaya manajemen kesehatan dan 2 4.2 1 5.0 0 0.0  
keselamatan
Menanggapi dan memenuhi pihak yang 0 0.0 1 5.0 1 25.0  
berkepentingan
Metode Pelaksanaan 0.0025*
Dengan sendirinya 30 62.5 4 20.0 2 50.0  
Bagian dari dukungan dari perusahaan 14 29.5 8 40.0 2 50.0  
konsultan
Dukungan dari perusahaan konsultan 4 8.3 8 40.0 0 50.0  
Biaya sertifikasi pelaksanaan OHSMS 0.0448*
Murah 16 33.3 2 10.0 0 0.0  
Biaya yang wajar 26 54.2 16 80.0 2 50.0  
Mahal 3 6.3 2 10.0 2 50.0  
Lainnya 3 6.3 0 0.0 0 0.0  
Pencegahan Kecelakaan 23 47.9 4 20.0 1 25.0  
Kepatuhan hokum 11 22.9 4 20.0 2 50.0  
Kefektivan keamanan di tempat dan manajemen
kesehatan 10 20.8 3 15.0 0 0  

Meningkatkan kualitas 3 6.3 5 25.0 0 0  


Meningkatkan produktivitas 1 2.1 4 20.0 0 0  
Mengurangi biaya manajemen - - - - - -  
Meningkatkan kesadaran keamanan dari
manajemen 0 0.0 0 0.0 1 25.0  

Meningkatkan kesadaran keamanan dari pekerja - - - - - -  


Meningkatkan citra perusahaan - - - - - -  
Manfaat manajemen dari OHSMS 0.0338*
Produk 12 25 1 5.0 0 0.0  
Proses 17 35.4 8 40.0 0 0.0  
Produksi 12 25.0 4 20.0 2 00.0  
Pemasaran 4 8.3 2 10.0 0 50.0  
Kehilangan kendali 2 4.2 5 25.0 2 0.0  
R dan D 1 2.1 0 0.0 0 70.0  
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan

Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 18001 adalah


Perbedaannya adalah motivasi untuk mengembangkan OHSMS,
dukungan eksternal yang diperlukan untuk melaksanakan
OHSMS, masalah dan efektivitas pelaksanaan OHSMS.
Tujuan dari penelitian ini, , adalah sebagai berikut:
(1)memahami efek OHSMS melalui analisis tingkat kecelakaan
untuk perusahaan konstruksi di mana OHSMS didirikan;
(2)memahami perbedaan kesadaran OHSMS antara situs manajer
umum dan manajer OHS melalui analisis statistik; dan
(3)(3) memahami perbedaan antara berbagai jenis konstruksi.
Saran
Perusahaan industri konstruksi di Korea Selatan harus menjalin
hubungan yang intim dengan organisasi eksternal yang profesional
untuk menerapkan dan mengembangkan SMK3 agar tidak di
temuai lagi kesulitan.
Perusahaan industri konstruksi di Korea Selatan harus mampu
memperhitungkan biaya yang efektif dalam pengadaan SMK3
Manejer harus lebih mampu memahami masalah yang di hadapi
menejer K3 dan memberikan dukungan untuk berbagai kebutuhan
termasuk penilaian resiko.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai