Anda di halaman 1dari 28

MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA
DR. EDI SUBIYANTORO

MANAGERIAL
ECONOMICS
Definisi
Managerial Economics has evolved out of
Microeconomics to provide guidance for
business managers who must make decisions in
an environment of risk and uncertainty. It
integrates into economics a variety of concepts
from accounting, finance, marketing, and it
utilizes concepts and tool from statistics,
particularly in the estimation of demand and
cost schedules. It is thus an interdisciplinary,
integrative course in the business curriculum
which leads naturally to the study of
Competitive Strategy.
KERANGKA DASAR PEREKONOMIAN
KEGIATAN EKONOMI:

PRODUKSI KONSUMSI
(Production) (Consumption)

PERTUKARAN
(Trade 0ff)

Kegiatan di atas digerakkan oleh adanya kebutuhan (need)


manusia:
- Kebutuhan Fisik : sandang, pangan, papan.
- Kebutuhan karena perkembangan peradaban manusia:
rumah bagus, pendidikan, hiburan, makanan yang bervariasi,
dsb.
- Kebutuhan spesifik masing-masing orang
UNSUR KEGIATAN PRODUKSI
POKOK PERMASALAHAN DALAM PEREKONOMIAN
Mekanisme Pasar dalam memecahkan ketiga masalah di atas dapat dijabarkan
dengan diagram berikut:

Pasar Output:
Permintaan pasar barang-barang Penawaran
hasil produksi

Harga barang –
Makanan barang produksi Makanan

Pakaian Pakaian
Rumah Rumah

Konsumen Barang What Produsen Barang


Rumah Tangga How
Konsumen faktor
Pemilik atau penjual For Whom
– faktor produksi
faktor-faktor
produksi

Modal Modal
Tanah Tanah

Tenaga Kerja Harga faktor – faktor Tenaga Kerja


produksi: upah, sewa,
bunga, laba.

Penawaran Pasar Input: Permintaan


pasar faktor-faktor produksi
Ekonomi manajerial

Merupakan penerapan teori-teori ekonomi


dan metodologi penyelesaian masalah pada
proses pengambilan keputusan dalam suatu
perusahaan (organisasi).
- Cara-cara atau metode yg digunakan oleh
pembuat kebijakan (manajemen) dlm
pengambilan keputusan bisnis.
Jadi Ekonomi Manajerial :
• Analisisnya menggunakan konsep-konsep
ekonomi al: cost, demand, profit dan
competitive.
• Menjembatani kesenjangan antara teori
ekonomi dan proses pembuatan keputusan
bisnis yg ddilakukan oleh para manajer
perusahaan.
• Menyediakan alternatif alat bantu analisis dan
metode dlm pembuatan keputusan kebijakan
manajerial
Kaitan Ekonomi Manajerial dg berbagai ilmu lain
Masalah- masalah dalam
perusahaan (organisasi)

Teori Ekonomi: Metodologi atau ilmu


kerangka teoritis tentang cara-cara
untuk pengambilan pengambilan keputusan
sistematis: alat dan teknik
keputusan
analisis

Ekonomi Manajerial: penerapan teori ekonomi


dan metodologi pengambilan keputusan untuk
memecahkan masalah perusahaan (organisasi)

Solusi optimal dalam memecahkan


masalah-masalah bisnis yang harus
diambil oleh pihak manajemen
perusahaan (keputusan manajerial)
Teori ekonomi mencakup
ekonomi mikro dan ekonomi makro
 
• Ekonomi mikro pembahasannya menekankan pada
internal perusahaan antara lain: teori permintaan
dan penawaran, cost and benefit, produksi dll.
 
• Ekonomi makro menekankan pada ekternal
perusahaan antara lain: teori tentang inflasi, suku
bunga, kurs mata uang, pendapatan perkapita,
tenaga kerja, dsb.
Ilmu pengambilan keputusan
Menyediakan berbagai cara utk menganalisa
dampak dari alternatif tindakan yg akan
dilakukan perusahaan.
- Teknik optimasi: menggunakan bantuan ilmu
matematika
- Ekonometrika: mengembangkan model
estimasi
The Theory of the Firms
Bahwa setiap manajemen selalu berusaha utk
memaksimalkan kemakmuran atau nilai
(value) perusahaan.
Banyak cara mendefinisikan nilai perusahaan.
Salah satunya adl konsep present value dari
cashflow atau profit yg diharapkan oleh
perusahaan di masa datang.
Hambatan dalam memaksimalkan nilai
perusahaan, al:

- Terbatasnya input: tenaga kerja, peralatan


(barang modal) dsb
- Regulasi: pajak, upah minimum, hukum
lingkungan, antitrust dsb
Tiga hal yg hrs diperhatikan dlm
memahami keberadaan profit (laba usaha)

• Innovation
• Risk
• Monopoly Power
Theory of Cost and Revenue
• Kurva Cost (ongkos) adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara jumlah
ongkos (biaya) produksi yang dikeluarkan
oleh produsen (pada sumbu vertikal) dan
tingkat output atau produk (pada sumbu
horizontal). Tabel berikut menunjukkan
berbagai macam ongkos (biaya).
Berbagai Macam Cost (dalam Rupiah)
Output Total Total Total Cost Average Average Average Marginal
Variable Fixed Fixed Cost Variable Total Cost Cost
Cost Cost Cost

Q TVC TFC TC=TFC+TVC AFC=TFC/Q AVC=TVC/Q ATC=TC/Q MC=TC/Q

0 0 60 60 - - -
1.60
50 80 60 140 1.20 1.60 2.80
1.40
100 150 60 210 0.60 1.50 2.10
1.00
150 200 60 260 0.40 1.33 1.73
0.80
200 240 60 300 0.30 1.20 1.50
0.68
250 274 60 334 0.24 1.10 1.34
0.52
300 300 60 360 0.20 1.00 1.20
0.50
350 325 60 385 0.17 0.92 1.09
0.48
400 349 60 409 0.15 0.87 1.02
0.44
450 371 60 431 0.13 0.82 0.95
0.58
500 400 60 460 0.12 0.80 0.92
0.72
550 436 60 496 0.11 0.79 0.90
0.82
600 478 60 538 0.10 0.80 0.90
1.00
650 528 60 588 0.09 0.81 0.90
2.70
700 663 60 723 0.08 0.95 1.03
• Secara teori, Q adalah kenaikan satu unit
output (produk), tetapi contoh dalam tabel di
atas digunakan interval 50 unit output.
Sehingga MC = TC / Q adalah perkiraan
kasar dan bukan MC yang tepat secara
teoritis.
• Ongkos-ongkos tersebut di atas bisa
digambarkan secara sederhana dalam
diagram seperti pada berikut.
Terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:

• a. AVC adalah minimum jika garis singgung


kurva TVC melalui titik origin
• b. ATC adalah minimum jika garis singgung
kurva TC melalui titik origin
• c. AVC dan ATC adalah minimum jika
keduanya memotong garis MC
REVENUE
REVENUE adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Beberapa konsep revenue yang perlu dipahami dalam analisis perilaku
produsen adalah: 

Total Revenue (TR)  Penerimaan total produsen dari hasil penjualan


outputnya adalah output dikalikan harga jualnya. TR = Q . P Q

Average Revenue (AR) Penerimaan produsen perunit output yang


dijualnya.
AR = TR / Q
= Q . PQ / Q
= PQ Jadi AR tidak lain adalah harga jual output perunit (= PQ).
 
Marginal Revenue (MR)  Kenaikan dari total revenue yang disebabkan
oleh tambahan penjualan per satu unit output. MR = TR / Q
Hubungan antara TR, AR dan MR bisa digambarkan sebagai berikut:

Output P = AR TR = P.Q  TR
(Produk) (Harga jual) MR = ----------
Q

0 200 0
180
1 180 180
140
2 160 320
100
3 140 420
60
4 120 480
20
5 100 500 0
-20
6 80 480
-60
7 60 420
-100
8 40 320
-140
9 20 180
-180
10 0 0
Rp

Eh=1
500

400
Eh>1 E h<1

300

200

TR
100

0 Q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 AR (P)

MR
• TR menaik selama elastisitas harga Eh dari
kurva permintaan D (kurva AR) lebih besar
dari satu.
• TR maksimum saat elastisitas harga Eh dari
kurva permintaan D sama dengan satu.
• TR menurun jika elastisitas harga Eh kurva
permintaan lebih kecil dari satu.
• TR menaik selama MR positif dan mencapai
maksimum bila MR=0, serta menurun bila
MR negatif.
KEUNTUNGAN MAKSIMUM
• Produsen dianggap akan selalu memilih tingkat
output (Q) dimana ia bisa memperoleh
keuntungan total yang maksimum. Bila ia telah
mencapai posisi ini, dapat dikatakan ia telah
berada pada posisi equilibrium. Pada posisi ini,
tidak ada kecenderungan bagi produsen untuk
mengubah output (dan harga outputnya), sebab
bila ia mengurangi atau menambah volume
outpunya (penjualannya) maka keuntungan
totalnya akan menurun. Gambaran
sederhananya terlihat pada contoh tabel berikut.
Q P TR TC AC=TC/Q Keuntungan MR=TR/Q MC=TC/Q
Total =
TR-TC

0 200 0 145 - -145


180 30 MR>MC
1 180 180 175 175.0 5
140 25
2 160 320 200 100.0 120
100 20
3 140 420 220 73.3 200
60 30
4 120 480 250 62.5 230 MR=MC
20 50
5 100 500 300 60.0 200
20 70
6 80 480 370 61.6 110
60 90
7 60 420 460 65.7 -40
100 110 MR<MC
8 40 320 570 71.3 -250
Rp

200

MC
120

AC

2 4 6 8 10 12

AR=P=Demand
MR

TC

230

TR
• Misal produk (Q) harganya 10 perunit.
• Total biayanya C=2+Q2 Maka:
R = P.Q  R=10Q C=2+Q2
MR = 10 MC= 2Q
Laba maksimal jika
MR=MC  10=2Q  5=Q jadi agar produsen
meraih laba maksimal maka produsen hanya
berproduksi sebanyak 5 unit produk.
• ∏= R – C  ∏=10Q – (2+Q2)  ∏=10.5 –
(2+52)  ∏=50 – (2+25)  ∏=23
• Jika Q=4 maka ∏=10.4 – (2+42)  ∏=40 – 18
 ∏= 22
• Jika Q=6 maka ∏=10.6 – (2+62)  ∏=60 – 38
 ∏= 22
Terbukti bahwa laba maksimal jika perusahaan
hanya membuat barang sebanyak 5 unit.

Anda mungkin juga menyukai