PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus
memperhatikan keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan,
dimana pengamatan tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan
oleh konsumen.
Dewasa ini, masih banyak dari kita yang mempertanyakan mengapa suatu
perusahaan dapat menetapkan upah para pekerjanya. Berbagai masalah sosial sering
terjadi misalnya menentukan upah tenaga kerja menurut perbedaan kemampuan,
pendidikan dan pengalaman. Jika suatu perusahaan bisa mengatur antara upah tenaga
kerja serta tingkat produktivitasnya maka, perusahaan bisa memperoleh keuntungan
maksimal. Berbagai hal dapat mempengaruhi upah tenaga kerja, salah satu contoh di
dalam menentukan upah riil dan upah uang.
Hal ini melatarbelakangi pembuatan makalah, bagaimana menentukan upah tenaga
kerja dalam hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui bagaimana menentukan upah dalam suatu perusahaan di berbagai jenis
pasar yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar monopsoni, dan pasar
monopoli bilateral.
Selain penentuan upah di pasar tenaga kerja, kita juga akan diperhadapkan dengan
penentuan sewa, bunga, dan keuntungan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat kita tarik suatu permasalahan, dimana
permasalahaannya yaitu : Bagaiman cara menentukan harga berdasarkan faktor
produksi, melalui permintaan terhadap faktor-faktor produksi, penentuan upah di pasar
tenaga kerja, dan sewa bunga dan keuntungan?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok
dengan baik.
2. Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan keterampilan
mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan permintaan
terhadap faktor-faktor produksi, penentuan upah di pasar tenaga kerja, dan sewa bunga
dan keuntungan.
3. Mengetahui permintaan terhadap faktor-faktor produksi.
4. Mengetahui penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja.
5. Mengetahui sewa, bunga, dan keuntungan.
BAB II
PEMBAHASAN
1 24 90 2.160
> 20 >1360
2 44 80 3.520
> 16 >680
3 60 70 4.200
> 12 >120
4 72 60 4.320
5 80 50 4.000
6 84 40 3.360
7 86 30 2.580
Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos
Total
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu
faktor produksi, makin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut.
Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi
Makin banyak faktor – faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan sesuatu
faktor produksi tertentu, semakin elastis permintaan ke atas faktor produksi tsb.
Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan ke
atas faktor produksi yang bersangkutan.
Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah.
Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga kerja pekerja makin tinggi tingkat upah
yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagi contoh apabila 2 tenaga kerja digunakan,
upah setiap pekerja adalah Rp 4000,00 dan apabila 3 tenaga kerja digunakan upah setiap
pekerja adalah Rp 5000,00. Kolom (3) menunjukkan biaya total tenaga kerja. Angka
dalam kolom tersebut diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah.
Kolom (4) biaya marjinal tenaga kerja atau tambahan biaya tenaga kerja apabila satu unit
tenaga kerja baru digunakan adalah Rp 7000,00. Untuk memudahakan analisis
dimisalakan MRP untuk berbagai penggunaan tenaga kerja pada kolom (5).
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk menaikkan
permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yang saling bermanfaat adalah dengan
berusaha menaikkan produktifitas tenaga kerja, tujuan ini dapat dicapai dengan :
1) Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka hadapi dan
memberikan kesadaran tentang tenggung jawab para pekerja dalam perusahaan.
2) Mengadakan latihan atau penyluhan terhadap pekerja guna untuk meningkatkan
keterampilan tenaga kerja.
3.4. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
a) Menentukan tigkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopsoni.
b) Penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adala monopoli.
Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa didalam pasar monpsoni upah adalah
lebi rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan sipasar monopoli
upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan demikian upah
mencapai tingkat yang berbeda sekali didalam dua pasar tersebut.
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus
memperhatikan keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan,
dimana pengamatan tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan
oleh konsumen.
Selain penentuan upah di pasar tenaga kerja, kita juga akan diperhadapkan dengan
penentuan sewa, bunga, dan keuntungan.
Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor
1. Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
2. Pendapatan Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan
Teori Produktivitas Marginal
1. Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang Digunakan
2. Permintaan ke Atas Faktor Produksi
3. Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan
4. Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
1. Permintaan Faktor : Contoh Angka
2. Grafik Permintaan Faktor
Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
a. Permintaan Terkait
b. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor
Pergeseran kurva permintaan faktor produksi
Elastisitas Permintaan Faktor Produksi
Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos
Total
Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi
Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)
Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi