Anda di halaman 1dari 12

BAB 15

"PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI"

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro I

Dosen Pengampu:

1. Ahmad Alim Bachri. Prof., Dr, M.Si

2. Siti Aliyati Al Bushairi. SE, MM

Disusun Oleh:

Juhriansyah (2210312110004)

Kelas: A Manajemen 2022

Prodi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin

2022
Abstrak

Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus


memperhatikan keadaan di pasar barang. Hal ini mempunyai tujuan untuk menentukan jenis
barang yang diinginkan oleh para konsumen. Peninjauan ini memberikan petunjuk kepada
perusahaaan-perusahaan tentang jenis barang yang sebaiknya mereka produksikan, kemudian
untuk menentukan besarnya tingkat produksi yang sebaiknya dicapai, yaitu tingkat produksi
yang akan menghasilkan keuntungan maksimum kepada mereka.

Setiap hari kita membuat sejumlah keputusan mengenai bagaimana mengalokasikan


sumber daya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Keputusan seseorang untuk memilih
alokasi sumber daya inilah yang melahirkan fungsi permintaan. Dalam ekonomi
konvensional, konsumen diasumsikan selalu bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility)
dalam kegiatan konsumsinya. Utility secara bahasa berarti berguna (usefulness), membantu
(helpfulness) atau menguntungkan (anvantage). Dalam konteks ekonomi, utilitas dimaknai
sebagai kegunaan barang yang dirasakan oleh seorang konsumen ketika mengonsumsi sebuah
barang.

Jika menggunakan teori konvensional, konsumen diasumsikan selalu menginginkan


tingkat kepuasan yang tertinggi. Konsumen akan memilih mengonsumsi barang A atau B
tergantung pada tingkat kepuasan manusia yang di berikan oleh kedua orang tersebut. Ia akan
memilih barang A jika memberikan kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan B, demikian
sebaliknya. Masalah selanjutnya adalah memungkinkan konsumen mengonsumsi barang
tersebut?

Terdapat dua hal penting untuk di kritisi mengenai masalah diatas. Pertama, tujuan
konsumen adalah mencari kepuasan tertinggi. Penentuan barang atau jasa untuk di konsumsi
didasarkan pada kriteria kepuasan. Kedua, batasan konsumsi hanyalah kemampuan anggaran.
Terdapat anggaran untuk membeli barag atau jasa, maka akan dikonsumsilah barang tersebut.

Perilaku konsumsi tersebut tentunya tidak dapat diterima begitu saja dalam ekonomi
Islam. Konsumsi yang Islami selalu berpedoman pada ajaran Islam. Dalam hadist
disampaikan bahwa setiap muslim wajib membagi, makanan yang dimasakan kepada
tetangganya yang merasakan bau dari makanan tersebut. Selanjutnya juga, diharamkan bagi
seorang muslim hidup dalam keadaan serba berkelebihan sementara ada tetangganya yang
menderita kelaparan. Hal ini adalah tujuan konsumsi itu sendiri, dimana seorang muslim akan
lebih mempertimbangkan mashlahah daripada utilitas.

PENDAHULUAN

Terdapat dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis permintaan


dan penawaran pada faktor-faktor produksi. Pertama, analisis tersebut akan menjelaskan
prinsip untuk menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien.
Kedua, analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana pendapatan berbagai faktor produksi
ditentukan.

Pentingnya pengalokasian faktor-faktor produksi yang efisien di dalam suatu


perekonomian rasanya tidak perlu ditekankan. Sejak dari permulaan, hal ini sudah
diterangkan bahwa keinginan masyarakat adalah tidak terbatas. Sedangkan, sumber-sumber
daya yang tersedia mempunyai kemampuan yang terbatas dalam menghasilkan barang-
barang yang diingini tersebut. Maka yang dapat diusahakan adalah memaksimumkan
produksi yang dapat diciptakan oleh sumber-sumber daya yang tersedia tersebut.

Tujuan ini akan tercapai apabila mereka dapat dialokasikan keberbagai kegiatan
ekonomi secara optimal, yaitu corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga
produksi yang mereka ciptakan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang paling
maksimum.

Di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor-faktor


yang optimal harus dijalankan. Di satu pihak, usaha tersebut penting karena tindakan itu akan
membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber-sumber daya
secara efisien. Di lain pihak, usaha tersebut perlu karena keuntungan perusahaan tersebut, dan
ada kalanya survival perusahaan tersebut tergantung kepada kemampuan perusahaan tersebut
untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang diperlohnya secara efisien.1

PEMBAHASAN

A. Teori Produktivitas Marjinal

1
Tujuan seorang pengusaha adalah untuk memaksimumkan keuntungan.
Biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepda faktor produksi itu sama dengan
hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan
oleh faktor produksi tersebut. Permisalan dalam teori permintaan terhadap faktor
produksi, setelah memahami bagimana seorang pengusaha akan bertindak dalam
menggunakan sesuatu faktor produksi agar keuntungannya di maksimumkan,
selanjutnya dapat diperhatikan sikap pengusaha tersebut dalam menggunakan sesuatu
faktor produksi. Di dalam menerangkan teori tersebut adapun yang terlebih dahulu
dibuat beberapa pemisalan seperti yang ditanyakan dibawah ini :
- Perusahaan menjual barangnya dalam pasar persaingan sempurna, berarti harga
barang tidak berubah walaupun jumlah yang dijual bertambah.
- Hanya satu saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah-ubah.
Misalnya faktor produksi ini adalah tenaga kerja.
- Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan itu dalam
pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna.
- Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum
apabila ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu
sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan
yang diciptakan oleh faktor produksi tersebut.
Menentukan Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan.
- Pada tingkat penggunaan faktor produksi tertentu, produsen telah mencapai
keuntungan maksimum. Apabila penggunaan faktor produksi terus bertambah,
keuntungan akan berkurang dan apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan
dikurangi, keuntungan juga akan berkurang.
Permintaan Atas Faktor Produksi.
Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan, yaitu :
- Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga barang tidak
berubah walaupun jumlah yang dijual berbeda.
- Hanya 1 saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah–ubah.
Misalnya tenaga kerja.
- Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan itu dalam
pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna.
Berdasarkan permisalan tersebut, hubungan diantara banyaknya faktor produksi
yang digunakan dengan tambahan hasil penjualan ditunjukkan dalam tabel berikut
:
Produksi Harga
Jumlah Produksi fisik Harga penjualan Hasil penjualan
pekerja fisik total marjinal Barang produksi total produksi marjinal
(TRP = TPP x
(L) (TPP) (MPP) (P) P) (MRP - MPPxP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
0 0 -  Rp  5.000  Rp         -  Rp     -
1 24 24  Rp  5.000 120000 120000
2 45 21  Rp  5.000 22500 105000
3 63 18  Rp  5.000 31500 90000
4 78 15  Rp  5.000 390000 75000
5 90 12  Rp  5.000 450000 60000
6 99 9  Rp  5.000 495000 45000
7 105 6  Rp  5.000 525000 30000
8 108 3  Rp  5.000 540000 15000

9 108 0  Rp  5.000 540000 0

B. Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Faktor Produksi


Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan
menjadi semakin rendah pada tingkat produksi/penjualan barang yang semakin tinggi.
Harga yang semakin rendah ini menyebabkan hasil penjualan total dan hasil penjualan
marjinal pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang
terdapat dalam pasar persaingan sempurna.

C. Sifat Permintaan Terhadap Faktor Produksi


Dalam menerangkan sifat-sifat permintaan terhadap faktor-faktor produksi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Permintaan faktor adalah permintaan terkait
- Kurva permintaan terhadap faktor-faktor produksi berbentuk menurun dari kiri
atas ke kanan bawah.

Permintaan seorang pengusaha pada faktor-faktor produksi mempunyai sifat yang


berbeda. Tujuan para pengusaha untuk memperoleh faktor-faktor produksi bukanlah
untuk memenuhi kebutuhannya. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan
pengusaha untuk menghasilkan barang-barang yang akan dijualnya ke pasar untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.

Telah ditunjukkan bahwa kegiatan pengusaha memproduksi barang betujuan


untuk memperoleh keuntungan. Maka banyaknya faktor produksi yang akan
digunakan pengusaha tergantung pada keuntungan yang mungkin diperolehnya.
Selama pertambahan penggunaan sesuatu faktor produksi akan menambah
keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya.

Oleh karena permintaan pengusaha ke atas suatu faktor produksi ditentukan oleh
kemampuan faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual
pengusaha itu dengan menguntungkan, permintaan faktor-faktor produksi dinamakan
permintaan terkait atau derived demand.

Permintaan pasar terhadap suatu faktor produksi merupakan jumlah dari


permintaan seluruh produsen yang ada dalam pasar faktor produksi tersebut. Oleh
karena permintaan seluruh produsen yang ada dalam pasar faktor produksi berbentuk
menurun dari kiri atas ke kanan bawah, sudah tentulah permintaan pasar (permintaan
dari seluruh produsen) akan mempunyai sifat yang demikian juga. Ini berarti bahwa
permintaan pasar terhadap suatu faktor produksi sifatnya adalah : apabila harga faktor
semakin tinggi, permintaanya akan menjadi semakin rendah.

Artinya, permintaan ke atas suatu faktor produksi mempunyai sifat yang sama
dengan permintaan ke atas suatu barang. Akan tetapi sifat permintaan ke atas faktor
produksi dan terhadap barang yang sangat bersamaan tersebut disebabkan oleh sebab
yang berbeda.

Kurva permintaan terhadap sesuatu faktor pada umumnya menurun ke bawah


karena (i) perubahan harga akanmengubah pendapatan riil pembeli, dan perubahan
pendapatan riil ini selanjutnya mempengaruhi permintaannya, dan (ii) perubahan
harga mengubah kepuasan relatif dari mengkonsumsikan barang itu kalau
dibandingkan dengan barang lain.

Permintaaan ke atas suatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun
ke bawah di sebabkan oleh tiga faktor berikut :

- Hubungan yang berkebalikan di antara harga faktor produksi dan permintaan


barang.
- Sifat substitusi di antara satu faktor produksi dengan faktor produksi lainnya.
- Hukum hasil lebih semaikin berkurang.

Ketiga faktor tersebut diterangkan lebih rinci dalam uraian berikut.

Perubahan Harga Faktor Ke Atas Permintaan Barang

Telah dijelaskan bahwa permintaan terhadap faktor produksi adalah


permintaan terkait, yaitu permintaan keatasnya tergantung kepada kemampuannya
menghasilkan barang yang akan menguntungkan produsen. Apabila harga faktor
produksi menjadi semakin tinggi, biaya produksi untuk menghasilkan barang tersebut
juga semakin tinggi.

Biaya produksi yang telah mengalami kenaikan itu akan menaikkan harga
barang tersebut, dan menyebabkan jumlah barang yang terjual menjadi semakin
sedikit. Produsen harus mengurangi produksi, dan pengurangan produksi ini akan
menurunkan jumlah faktor produksi yang digunakan. Dengan demikian kenaikan
harga faktor produksi akan mengurangi jumlah faktor produksi yang digunakan.

Efek Penggantian

Andaikan harga suatu faktor produksi mengalami kenaikan sedangkan harga


faktor-faktor lain tetap. Akibat dari keadaan ini penyesuaian akan berlaku dalam
penggunaan faktor-faktor produksi. Pada waktu harga faktor tersebut semakin tinggi,
faktor-faktor produksi lain menjadi relatif menjadi lebih murah dan lebih
menguntungkan apabila digunakan. Produsen akan mengurangi penggunaan faktor-
faktor produksi yang mengalami kenaikan harga. Dengan demikian, semakin tinggi
harga suatu faktor produksi semakin sedikit permintaan terhadap faktor produksi
tersebut, dan sebaliknya semakin rendah harga suatu faktor produksi semakin banyak
permintaanya.

D. Keseimbangan Umum : Interaksi di Antara Berbagai Pasar


Dalam perekonomian terdapat beribu-ribu barang, dan berarti terdapat pula
beribu-ribu pasar barang. Faktor-faktor produksi dapat pula diperinci lagi menjadi
berbagai bentuk faktor produksi.

E. PENTINGNYA ANALISIS PENENTUAN HARGA FAKTOR


Sedikit sedikitnya terdapat dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk
menganalisis permintaan dan penawaran le atas factor factor produksi, yaitu :
a. Pengalokasian Faktor Produksi
Keinginan masyarakat adalah tidak terbatas, sedangkan sumber sumber daya yang
tersedia mempunyai kemempuan yang terbatas dalam menghasilkan barang
barang yang diinginkan tersebut. Maka yang dapat diusahakan adalah
memaksimumkan produksi yang dapat diciptakan oleh sumber sumber daya yang
tersedia tersebut. Tujuan ini akan tercapai apabila mereka dapat dialokasikan ke
berbagai kegiatan ekonomi secara optimal, yaitu corak penggunaannya adalah
sedemikian rupa sehingga produksi yang mereka ciptakan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang paling maksimum. Juga di dalam setiap
perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian factor factor produksi yang
optimal harus dijalankan. Disatu pihak, usaha tersebut adalah penting karena
tindakan tersebut  akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk
mengalokasikan sumber sumber daya secara efisien. Dilain pihak, usaha
tersebut  adalah perlu karena keuntungan perusahaan tersebut, dan adakalanya
survival perusahaan adalah tergantung kepada kemampuan perusahaan tersebut
untuk menggunakan factor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien.

b. Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan


Setiap Faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian dimiliki oleh anggota
rumah tangga. Pemiliknya menyediakan factor produksi tersebut untuk
digunakanb oleh para pengusaha dan sebagai balas jasanya mereka akan
memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji, tanah memperoleh sewa,
modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawan memperoleh keuntungan.
Pendapatan yang diperoleh masing masing jenis factor produksi tersebut
tergantung kepada harga dan jumlah masing masing factor produksi yang
digunakan. Contoh, besarnya pendapatan dari sewa tergantung pada luasnya
tananh dam bangunan yang disewakan.

Jumlah pendapatan  yang diperoleh berbagai factor produksi yang digunakan


untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang
tersebut. Dengan demikian, didalam suatu perusahaan, hasil penjualannya adalah
merupakan jumlah dari seluruh pendapatan factor factor produksi yang digunakan
dalm perusahaan tersebut.

F. PENENTUAN PENGGUNAAN OPTIMUM KE ATAS FAKTOR PRODUKSI


- Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Ongkos
Penggunaan faktor – faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap
rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik
marginal yang sama besarnya. Produksi fisik marginal dari modal & tenaga kerja
untuk setiap rupiah adalah :
a. MPP per rupiah dari modal = MPPc
Pc
b. MPP per rupiah dari tenaga kerja =  MPP l
Pl
Peminimumam ongkos dengan menggunakan 2 faktor produksi yang berbeda
harganya adalah :

MPP C ® Produksi Fisik Marginal dari Modal

MPP L ® Produksi Fisik Marginal dari Tenaga Kerja

P C ® Harga per unit modal

P L ® Harga per unit tenaga kerja

MPPc = MPP l

Pc          Pl
Apabila MPPc / Pc lebih besar dari MPPl/Pl perusahaan perlu menambah
penggunaan modal & mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk meminimumkan
ongkos. Tapi bila MPPc/Pc lebih kecil dari  MPPl/PL ongkos akan diminimumkan
apabila penggunaan modal dikurangi & penggunaan tenaga kerja ditambah.

- Gabungan Faktor Produksi yang Memaksimumkan Keuntungan


Agar penggunaan sesuatu faktor produksi tertentu menghasilkan keuntungan yang
maksimum maka harga faktor produksi harus = hasil penjualan produksi marginal
(MRP). Dengan demikian, jika tenaga kerja yang digunakan maka syarat untuk
memeksimumkan keuntungan adalah :
PL = MRPL atau MRPL/P l =1
Jika yang digunakan adalah modal maka syaratnya adalah PC =
MRPC atau PRPc/Pc = 1
Karena MRP l/Pl =1 dan MRPc/ pc = 1 maka dari kedua persamaan itu dapat
disimpulkan bahwa untuk memaksimumkan keuntungan syarat yang harus
dipenuhi adalah MPR l /Pl= MPRc/ Pc = 1.

Usaha yang produktif adalah usaha yang selalu menghasilkan produk-produk yang
secara terus menerus dan bahkan selalu meningkat di setiap perjalanan usaha dan
menghasilkan nilai lebih, usaha yang produktif akan memberikan pendapatan
yang sangat baik dalam hal ini usaha kecil dan menengah adalah termasuk usaha
yang sangat produktif dan memiliki prospek yang bagus dalam kegiatan dunia
perekonomian.

KESIMPULAN
Dalam kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus
memperhatikan keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan,
dimana pengamatan tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan oleh
konsumen.

Selain penentuan upah di pasar tenaga kerja, kita juga akan diperhadapkan dengan penentuan
sewa, bunga, dan keuntungan.

a. Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor :


1. Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
2. Pendapatan Faktor Produksi dan Distribusi Pendapatan
b. Teori Produktivitas Marginal :
1. Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang Digunakan
2. Permintaan ke Atas Faktor Produksi
c. Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan
d. Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
1. Permintaan Faktor : Contoh Angka
2. Grafik Permintaan Faktor
Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
1. Permintaan Terkait
2. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor
Pergeseran kurva permintaan faktor produksi
Elastisitas Permintaan Faktor Produksi
Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos
Total
Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi.
DAFTAR PUSTAKA

Irwanrusti, Dini. “Permintaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi,” December 24, 2019.


http://dinnirwanrusti20.blogspot.com/2014/04/permintaan-terhadap-faktor-faktor.html.
Jahra, Patimatu. “Peluang Dan Tantangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah” (2002).
Accessed December 24, 2019. https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=patimatu+jahra+produksi&btnG=.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia. Ekonomi Islam. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2015.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
———. MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR EDISI KETIGA. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2016.
“PERMINTAAN KE ATAS FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI.”
Https://Emperordeva.Wordpress.Com/about/Permintaan-Ke-Atas-Faktor-%E2%80%93-
Faktor-Produksi/, n.d.

Anda mungkin juga menyukai