Anda di halaman 1dari 7

Dalam kegiatan memproduksi , pengusaha pengusaha terlebih dahulu harus memperlihatkan

keadaan dipasar barang, yaitu dengan melakukan suatu pengamatan , dimana pengamatan
tersebut akan menentukan bahwa barang apa saja yang diinginkan oleh konsumen.
Dewasa ini, masih banyak dari kita yang mempertanyakan mengapa suatu perusahaan
dapat menetapkan upah para pekerjanya. Berbagai masalah sosial sering terjadi misalnya
menentukan upah tenaga kerja menurut perbedaan kemampuan , pendidikan dan pengalaman.
Jika suatu perusahaan bisa mengatur antara upah tenaga kerja serta tingkat produktivitasnya
maka , perusahaan bisa memperoleh keuntungan maksimal.
Hal ini melatarbelakangi pembuatan makalah, bagaimana menentukan upah tenaga kerja
dalam hubungannya dengan tingkat produktivitasnya.
Teori Produktivitas Marginal
Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila
ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan hasil
penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh faktor produksi
tersebut.
1. Menentukan jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
Pada tinngkat penggunaan faktor produksi tertentu,produsen telah mencapai keuntungan
maksimum. Apabila penggunaan faktor produksi terus bertambah , keuntungan juga akan
berkurang.
2. Pemisalan dalam Teori Permintaan terhadap Faktor Produksi
Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan,yaitu:
Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga barang tidak berubah
walaupun jumlah yang dijual berbeda.
 Hanya 1 saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah ubah misalnya
tenaga kerja.
 Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan itu dalam pasar
faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna.
Berdasarkan pemisalan tersebut, hubungan diantara banyaknya faktor produksi yang
digunakan dengan tambahan hasil penjualan ditunjukkan dalam tabel berikut:
3. Tingkat Produksi dan hasil penjualan
Pertambahan produksi dinamakan produksi fisik marginal atau MPP(Marginal Physical
Product). Sedangkan jumlah produksi fisik adalah TPP atau total physical product. Hasil
penjualan produksi total adalah total revenue product (TRP). Hasil penjualan produksi marginal
yaitu marginal revenue product (MRP).

Kurva TPP,MPP DAN MRP


4. Jumlah Faktor Produksi yang digunakan
Ditinjau dari sudut penggunaan faktor faktor produksi, seseorang produsen akan
memaksimumkan keuntungannya apabila melakukan kegiatan produksi sampai pada tingkat
dimana hasil penjualan marginal sama dengan harga faktor atau MRP=W, dalam kasus ini, Wage
(W) merupakan upah tenaga kerja.

2.2 Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan ke Atas Faktor Produksi


1. Permintaan Faktor : contoh angka
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi semakin
rendah pada tingkat produksi / penjualan barang yang semakin tinggi. Harga yang semakin
rendah ini menyebabkan hasil penjualan dan hasil penjualan marginal pada setiap tingkat
penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat dalam pasar persaingan
sempurna. Angka angka dalam tabel berikur akan membuktikan kebenaran pernyataan tersebut:

2. Grafik Permintaan Faktor


Kurva hasil penjualan produksi marginal di dalam pasar persaingan tidak sempurna akan selalu
terletak di sebelah kiri dari kurva hasil penjualan produksi marginal didalam persaingan
sempurna. Keadaan ini disebabkan karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi ,
harga barang menjadi lebih murah. Maka pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja, tambahan
hasil penjualan dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah lebih rendah dari yang diperoleh
dalam pasar persaingan sempurna.
2.3 Sifat Permintaan Ke Atas Faktor Produksi
a. Permintaan Terkait
Permintaan seseorang pengusaha ke atas faktor faktor produksi mempunyai sifat berbeda
beda . Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk menghasilkan barang
barang yang akan dijual ke pasar untuk memenuuhi kebutuhan konsumen, Selama pertambahan
penggunaan suatu faktor produksi akan menambah keuntungannya, lebih banyak faktor produksi
tersebut akan digunakannya . Oleh karena permintaan pengusaha ke atas sesuatu faktor produksi
ditentukan oleh kemampuan faktor produksi tersbut untuk menghasilkan barang yang dapat
dijual pengusaha itu dengan menguntungkan, permintaan ke atas faktor faktor produksi
dinamakan permintaan terkait / Derived Demand.
b. Bentuk Kurva Permintaan Ke Atas Faktor
Kurva permintaan ke atas faktor produksi menurun dari kiri atas menuju kanan bawah.
Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makin tinggi harga faktor produksi, makin sedikit
permintaan ke atas faktor produksi tersebut. Kurva permintaan ke atas sesuatu faktor pada
umumnya menurun ke bawah karena:
- Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli & perubahan pendapatan riel ini
selanjutnya mempengaruhi permintaannya.
- Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan barang itu jika dibandingkan
dengan barang lain .
Permintaan ke atas sesuatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun ke
bawah disebabkan oleh:
- Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga barang yang dihasilkannya ,
maka harga barang tersebut akan naik dan permintaannya berkurang, yang selanjutnya
menimbulkan pengurangan ke atas permintaan faktor produksi.
- Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor produksi yang menjadi relatif
mahal kepada faktor produksi yang relatif murah.
- Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
2.4 Pergeseran kurva pemintaan faktor produksi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas faktor faktor
produksi :
- Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksinya
- Perubahan harga dari faktor produkdi lain yang digunakan.
2.5 Elastisistas Permintaan Faktor Produksi
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan akibat yang berlainan ke
atas perubahan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan.
- Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan , makin besar pula elastisitas
permintaan ke atas faktor produksi.
- Perbandingan diantara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan Ongkos Total
Makin besar faktor faktor produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu faktor produksi makin
lebih elastis permintaan ke atas faktor produksi tsb.
- Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marginal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan ke atas faktor
produksi yang bersangkutan.
2.6 Penentuan Penggunaan Optimum Ke Atas Faktor Produksi
a. Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Biaya
Kita misalkan dua faktor produksi yang digunakan oleh sautu perusahaan adalah modal dan
tenaga kerja. Produk fisik marjinal dari modal adalah MPPC dan produk fsik marjinal dari tenaga
kerja adalah MPPL. untuk menunjukkan syarat untuk meimumkan biaya, akan diperhatikan dua
keadaan berikut :
1. Syarat untuk harga faktor yang sama.
Syarat ini adalah masing-masing produksi harus digunakan sehingga mencapai tingkat
dimana MPPC=MPPL. Aritnya pada waktu MPPC > MPPL lebih banyak modal yang harus
digunakan, dan sebaliknya. Sehingga keadaan MPPC=MPPL dapat terwujud.
2. Syarat untuk harga faktor produksi berbeda
Syarat ini dapat dirumuskan penggunaan faktor-faktor produksi akan menimimumkan
biaya apabila setiap rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan
produksi marjinal yang sama besarnya. Produk fisik marjinal dari modal dan dari tenaga
kerja untuk setiap rupiah adalah :
* MPP per rupiah dari modal = MPPC / PC
* MPP per rupiah dari tenaga kerja = MMPL / PL
Dimana PC adalah harga per unit modal dan P L harga per unit tenaga kerja. Maka syarat
peminimuman biaya dapat dinyatakan :
MPPc / PC = MPPL / PL.
b. Gabungan Faktor yang memaksimumkan Keuntungan
Penggunaan faktor faktor produksi akan memaksimumkan keuntungan apabila harga faktor
produksi sama besarnya dengan hasil penjualan produksi marjinal. Produksi fisik marginal dari
modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
a) MPP per rupiah dari modal = PC = MRPC atau MRPC / PC = 1
b) MPP per rupiah dari tenaga kerja = PL = MRPL atau MPPL / PL = 1
Karena MPPL / PL = 1 dan MRPC / PC = 1, maka dari kedua persamaan itu dapat
disimpulkan bahwa untuk memaksimumkan keuntungan syarat yang harus dipenuhi adalah :
MPPC / PC = MPPL / PL = 1

Anda mungkin juga menyukai