Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Penting Kurva Jangka Panjang

Dalam menggambarkan kurva biaya rata rata terdapat sifat penting yaitu bahwa kurva AVC
dan AC akan dipotong oleh MC pada titik terendah di masing masing kurva
Dengan kata lain ketika kurva AVC dan AC turun maka kurva MC ada dibawah kedua kurva
tersebut, dan jika AVC dan AC naik maka MC pasti terletak di atas kedua jurva tersebut

Syarat Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek

Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana perbedaan diantara hasil penjualan
total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum.Atau

Dengan memproduksi barang pada tingkat dimana hasil penjualan marginal sama dengan
biaya marginal.

Biaya Produksi Jangka Panjang


( semua faktor produksi persifat variabel)

Biaya rata rata jangka panjang ( long rage average cost / LRAC) :yaitu biaya rata rata yang
paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu merubah
kapasitas produksinya.

Cara Membentuk Kurva LRAC :Kurva LRAC dibentuk dengan menghubungkan berbagai titik
pada kurva biaya rata rata jangka pendek terendah pada berbagai macam tingkat produksi.
Titik bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum / minimum
untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang.
Persamaan Bentuk Kurva Rata Rata Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Keduanya membentuk huruf U tetapi alasannya berbeda

1. SAC dikarenakan pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

2. LRAC Pengaruh skala ekonomis dan skala non ekonomis

Faktor Faktor yang menyebabkan sifat biaya total rata rata berbentuk U :
AC yang berbentuk huruf U, yaitu sebagai akibat pengaruh hukum hasil lebih yang
semakin berkurang
Sedangkan untuk kurva LRAC yang berbentuk huruf U atau lebih tepatnya berbentuk
kuali disebabkan oleh faktor faktor yang dinamakan oleh ahli ahli ekonomi sebagai
skala ekonomi (economies of scale). Skala ekonomi terjadi apabila pertambahan
produksi menyebabkan biaya produksi rata rata menjadi semakin rendah sedangkan
skala tidak ekonomi terjadi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi
rata rata menjadi semakin tinggi

Skala Ekonomis

1. Spesialisasi faktor produksi

2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain

3. Memungkinkan barang samping ( By- Products) di produksikan

4. Perusahaan yang besar mendorong pengembangan kegiatan usaha diluar perusahaan,


misalnya pemerintah terpancing membangun infrastruktur

Skala Tidak Ekonomis

Skala tidak ekonomis berarti pertambahan produksi menyebabkan biaya rata rata menjadi semakin
tinggi karena terjadi penurunan efisiensi, penyebabnya :

1. Organisasi perusahaan yang sangat besar sehingga menimbulkan kerumitan / kompleks

2. Pengambilan keputusan lamban , kaku dan lama

O
N
G
K
O
S AC

R
A
T
A

R
A
T
A

J U M L A H B A R A N G
Kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan
tetapi pada tingkat produksi yag rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud. Biasanya terjadi pada
industri dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya kecil kecil.

Nomor 2

Kurva-kurva TP dan W dalam gambar 5.6. menunjukkansifat yang dikenal


sebagai hukum kenaikan hasil yang berkurang(The law of diminishing returns).
Hukum ini menyatakan bahwa jika kuantitas input variabel meningkat, sementara
kuantitas dari faktor-faktor produksi lainnya tidak berubah, maka pada mulanya akan
menyebabkan kenaikan output, tetapi kemudian menurun (berkurang) atau dengan
kata lain, hukum ini menyatakan bahwa W dari faktor produksi variabel akhirnya
akan menurun, jika ia dikombinasikan dengan satu input lainnya atau lebih yang
jumlahnya tetap dalam suatu sistem produksi.
Hukum kenaikan hasil yang berkurang ini bukanlah hukum yang bisa
diturunkan secara deduktif ia merupakan sebuah generalisasi dari suatu hubungan
empiris yang telah diamati dengan seksama dalam setiap sistem produksi yang
dikenal. Dasar pijakan hubungan ini secara gampangditunjukkan oleh input tenaga
ke dalam suatu proses produksi dimana jumlah modalyang digunakan adalah tetap.
Perhatikan sebuah pabrik yang merakit bagian-bagian mesin untuk memproduksi
mobil. Jika sebuah pegawai dipekerjakan untuk merakit mobil, maka orang tersebut
harus melakukan semua kegiatan yang diperlukan untuk merakit sebuah mobil.
Output dari kombinasi tenaga kerja dan modal seperti itu tampaknya akan sangat
kecil.
Jika ada tambahan tenaga ke dalam sistem produksi tersebut, dengan
menganggap input modal tetap, output bisa ditingkatkan dengan tepat. Intensitas
penggunaan sumber daya modal meningkat dengan adanya tambahan input tenaga
kerja dan kombinasi input menjadi lebih efisien. Perbaikan dalam pengunaan
modal yang disebabkan oleh pengadaan tenaga kerja yang semakin banyak
tersebut bisa meningkatkan MP (output) setiap pekerja sampai pada kisaran
pertambahan tenaga kerja tersebut. Kenaikan produktivitas marjinal ini terjadi
karena setiap tenaga kerja semakin mampu mengelolasejumlah modal yang
digunakannya daripada jika jumlah tenaga kerja tersebut merupakan suatu kerja
faktor lain yang bisa meningkatkan W tenaga kerja jika ada tambahan unit tenaga
yang digunakan.
Dalam gambar 5.2 kisaran-kisaran di mana input variabel X menunjukkan
penerimaan hasil yang meningkat, menurun dan negatif telah ditunjukkan.
Walaupun informasi yang diberikan oleh hubungan tingkat penerimaan hasil
atau produktivitas ini tidak memadai untuk memungkinkan seseorang dalam suatu
sistem produksi, tetapi hubungan ini bisa menbantusesorang untuk menghindari
syarat-syarat ekonomis yang realistis.
Konsep tahap produksi yang tidak rasional ini, bisa ditelusuri lebih jauh dengan
menggunakan analisis isokuan yang secara eksplisitmenyadari potensi variabilitas
kedua faktor produksi dua input satu output. Teknik ini dibahas pada bagian berikut
dimana teknik ini digunakan untuk menelaah peranandari substitubilitas input dalam
penetuan kombinasi input yang optimal
Misalnya, :

Seseorang membudidayakan wortel di lahannya. Penggunaan Pupuk sebagai salah satu input tentu
akan menunjang keberhasilan panen Wortel tersebut. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Pupuk
tersebut harus digunakan sesuai dengan proporsi yang dibutuhkan. Apabila Pupuk yang dipakai
proporsional maka hasil panen pun akan baik. Sebaliknya, jika pupuk terus menerus ditambahkan
justru akan menimbulkan dampak buruk terhadap pertumbuhanya, sehingga yang terjadi panen
Wortel akan menurun.
Seperti yang ditunjukkan gambar diatas, jika permintaan dalam pasar (gambar ii) adalah
D0 dan penawaran adalah S0 menunjukkan bahwa P0 (harga pasar) mendapat keuntungan
normal. Apabila kenaikan harga dari P0 menjadi P1menyebebabkan setiap perusahaan
mendapatkan keuntungan luar biasa ( melebihi normal), dan hal seperti ini lah yang
merupakan daya penarik kepada setiap perusahaan baru untuk masuk dalam industri.
Kemasukan itu akan terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal ini tidak
terwujud lagi. Ini berarti pemasukan perusahaan baru akan terus berlangsung sehingga
penawaran menjadi S1 dan harga menjadi P0 kembali

Dua keadaan inilah yang menunjukan bahwa didalam jangka panjang perusahaan-
perusahaan tidak akan terus menerus memperoleh keuntungan luar biasa (melebihi
normal) karena setiap pertambahan penawaran akan menurunkan harga.
Penyesuaian seperti ini akan berlangsung sehingga setiap perusahaan benar benar
tidak memperoleh keuntungan melebihi normal.

Dalam kurun waktu tertentu perusahaan juga akan mengalami kejadian dimana
merugi sementara. Kerugian inilah yang mendorong beberapa perusahaan untuk
mengundurkan diri dari industry tersebut. Penawaran akan menjadi berkurang dan
harga kian naik sehingga beberapa perusahaan mengalami keuntungan normal
kembali.

Didalam jangka panjang perusahaan biasanya terdapat faktor-faktor produksi yang


dapat terus bertambah akibat berkembangnya teknologi. Perusahaan boleh
mengurangi biaya produksi tetapi memiliki efek samping terhadap kenaikan dan inflasi
yang terdapat dalam persaingan pasar dunia. Yang mengakibatkan kenaikan biaya
produksi yang dimana telah tertera bahwa biaya produksi memiliki peran penting
dalam menentukan penawaran. Maka perubahan-perubahan biaya produksi dalam
jangka panjang dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yang mempengaruhi nya
:

Biaya jangka panjang tidak berubah (tetap).


Biaya jangka panjang meningkat.
Biaya jangka panjang semakin menurun.

Keadaan yang menimbulkan kekuasaan monopoli di dalam suatu pasar barang


adalah1.Perusahaan monopoli pada umumnya dapat monitor skala ekonomi
(conomiesof scale)hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi.2. Perusahaan monopoli
mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik yang tidak dimiliki oleh perusahaan
lain.3. Monopoli wujud dan berkembang melalui UU yaitu : pemerintah member hak
monopolikepada perusahaan
tersebutMonopoli Ilmiah adalah : Perusahaan yang memperoleh kekuasaan monopoli karena
monopoli skala usaha ekonomis pada tingkat produksi yangsangat banyak jumlahnya.Wujud
monopoli Ilmiah merupakan struktur pasar Ideakis yang dalam kenyataan sangat jarang
dijumpai yang serupa atau produk yang dihasilkan homogeny.Contohnya : Pertamina, PLN,
PAM, PT Pos, PT Kereta Api

Anda mungkin juga menyukai