Anda di halaman 1dari 6

1.

ECONOMICS OF SCALE 
adalah penghematan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih
besar. Economies of Scale Skala ekonomi merupakan fenomena turunnya biaya
produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya
jumlah produksi (output). Skala ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada
keuntungan biaya rendah yang didapat dari ekspansi aktivitas operasional dalam
sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk meraih keunggulan biaya
rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan bersaing.
Economies of scale bisa diperoleh dari proses pengembangan dan efisiensi
kerja di dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada pada perusahaan.
Selain itu, perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat menikmati keuntungan
economies of scale selama skala produksi ditingkatkan. Keuntungan biaya yang
didapat dengan menggunakan economies of scale berasal dari penurunan average
total cost per unit produk atau layanan melalui peningkatan hasil
produksi dalam sebuah periode tertentu. Disisi lain, skala ekonomis (economies of
scale) ditentukan dengan mempertimbangkan biaya jangka panjang. Dengan
demikian,maka analisis biaya jangka panjang sangat penting untuk menentukan
apakah suatu perusahaan telah beroperasi pada skala usaha yang ekonomis
(economies of scale) atau justru berada pada skala yang tidak ekonomis
(diseconomies of scale). Lincolin Arsyad (2004) menjelaskan bahwa skala usaha
ekonomis (economies of scale) terjadi ketika perluasan usaha atau peningkatan output
dapat menurunkan biaya rata – rata jangka panjang (LAC), sementara skala usaha
tidak ekonomis (diseconomies of scale) terjadi ketika perluasan usaha atau
peningkatan output justru meningkatkan biaya rata – rata jangka panjang (LAC).
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala
ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata – rata
menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan
menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan
produksi bertambah efisien. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian
1
kurva yang semakin menurun apabila produksi bertambah.
Beberapa factor penting yang menimbulkan skala ekonomi adalah :
a. Spesialisasi Faktor–Faktor Produksi
b. Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain
c. Memungkinkan Produk Sampingan (by–Products) Diproduksi
d. Mendorong Perkembangan Usaha Lain
e. Penggunaan intensif personil dengan keahlian tinggi yang lebih banyak dan
penggunaan modal yang lebih banyak (misalnya dengan jadwal shift)

2. DISECONOMIC OF SCALE 
adalah pemborosan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar
Diseconomies of Scale Walaupun perusahaan dapat mendapatkan keuntungan
economies of scale apabila meningkatkan skala aktivitasnya, kondisi diseconomies of
scale dimana average total cost per unit dalam periode tertentu semakin meningkat
bila jumlah hasil produksi terus ditingkatkan dapat terjadi. Sumber dari timbulnya
diseconomies of scale berasal dari birokrasi, upah buruh yang tinggi, dan operasi
yang tidak efisien. Bila skala operasi sebuah perusahaan ditingkatkan namun tidak
dikelola secara efisien dan efektif maka perusahaan tersebut dapat merugi karena
kondisi diseconomies of scale (Carpenter dan Sanders, 2007). Penyebab utama
ekonomi skala yaitu biaya-biaya tetap dalam produksi, seperti biaya pembelian
gedung, mesin atau infrastruktur produksi lainnya. Peningkatan hasil produksi
memungkinkan suatu perusahaan untuk mengalokasikan biaya-biaya tetap tersebut
dalam komponen-komponen biaya produksi per unit. Komponen biaya tetap per unit
akan menurun seiring dengan meningkatnya jumlah produksi. Pada saat yang sama,
biaya variabel tidak berubah.
Menurut Debertin (1986), arti dari scale adalah jika scale dari suatu usahatani
ditingkatkan maka masing-masing baik faktor produksi tetap maupun variabel harus
meningkat secara proporsional. Istilah economy atau diseconomy of scale merujuk
pada apa yang terjadi kepada hasil produksi ketika semua faktor produksi

2
ditingkatkan atau diturunkan secara proporsional, termasuk faktor produksi-faktor
produksi tetap dalam jangka pendek. Economy atau diseconomy of scale tidak lepas
dari fenomena dalam jangka panjang dimana semua faktor produksi dapat berubah
2. Skala Tidak Ekonomi Skala tidak ekonomi terjadi ketika ukuran perusahaan
berlebihan. Perusahaan memang bisa meningkatkan ukurannya untuk memperoleh
keuntungan dari skala ekonomis, tetapi keuntungan menghilang ketika perusahaan
mencapai ukuran tertentu. Skala tidak ekonomi termasuk jangka panjang dan secara
jelas harus dibedakan dari pendapatan yang semakin berkurang yang timbul dalam
jangka pendek. Seringkali diperdebatkan bahwa skala tidak ekonomi adalah jarang –
sesungguhnya jika – diamati dalam industri karena perusahaan akan kembali
memotong ukuran mereka.
Beberapa kemungkinan penyebab skala tidak ekonomi adalah :
a. Kesukaran pengendalian dan pengawasan
b. Pembuatan keputusan yang lamban sehubungan dengan kelebihan ukuran
administrasi
c. Kekurangan motivasi karyawan.Kenaikan produksi yang sedikit saja telah
menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan tetapi pada tingkat
produksi yag rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud. Biasanya terjadi pada
industri dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya kecil – kecil.
Pada awalnya skala ekonomis sangat menguntungkan tetapi tidak berlangsung lama
akan tetapi diikuti oleh LRAC yang datar (skala tidak ekonomis belum berlaku ).
Setelah tingkat produksinya sangat tinggi barulah skala tidak ekonomis berlaku .
Biasanya dalam industri itu terdiri beberapa perusahaan besar dan perusahaan kecil.

3. PERBEDAAN PRISIP ANTARA ECONOMIC OF SCOPE DAN


ECONOMIC OF SCALE
1.    Economies of scale: Semakin banyak volume out put maka biaya rata-rata produksi
semakin kecil sehingga keuntungan semakin besar.
Skala ekonomi sendiri ada 2 jenis yaitu:
3
Skala ekonomis internal (internal economies of scale) muncul jika biaya per
unit tergantung pada  besarnya satu perusahaan, terlepas dari industri , pasar atau
lingkungan di mana ia beroperasi .
Skala ekonomi eksternal adalah skala ekonomi yang dapat menguntungkan
perusahaan karena cara industri dijalankan.
2.     Economies of scope: Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis out put
maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil.
Sedangkan economies of scope adalah situasi dimana joint output dari satu
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua
perusahaan berbeda yang memproduksi barang yang sama. Atau singkatnya dimana
satu perusahaan memproduksi lebih dari 1 jenis barang. Untuk mengukur derajat dari
economies of scope, kita harus tahu berapa persen dari biaya produksi yang
disimpan/tersimpan ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara bersama
sama dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1 jenis barang).
Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan
untuk menambah total produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk
economies of scope, penurunan biaya rata rata produksi akan digunakan untuk
memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada keragaman
hasil produksi..
CONTOH ECONOMIC OF SCOPE
Contoh ekonomi of scope adalah perusahaan PT CHAERON PHOGBAN,
daripada membuat perusahaan baru di bidang industri lebih baik PT CHAERON
PHOGBAN tersebut juga menyediakan layanan jasa.
CONTOH ECONOMIC OF SCALE :
1. Monopoli alamiah yaitu perusahaan yang menyediakan barang atau jasa pada
seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang lebih rendah dari pada dua
atau tiga perusahaan sekaligus. Contonya dalam kasus monopoli alamiah yang
dilakukan PT CHAIROEN POGPHAN dalam pasar penjualan ternak unggas PT
CHAIROEN POGPHAN melakukan monopoli alamiah karna tidak ada pelaku usaha
4
lain yang mau masuk ke pasar yang menjadi kompetitornya karena
dinilai investasi awal untuk bisnis tersebut sangatlah tinggi.
2. untuk memproduksi 10 unit produk diperlukan 15 jam kerja, sedangkan untuk
memproduksi 25 unit diperlukan 30 jam kerja. Adanya skala ekonomis dilihat dari
kenyataan bahwa dengan melipatduakan input tenaga kerja dari 15 menjadi 30 jam
kerja menyebabkan output industri tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni
dari 10 menjadi 25 unit. Dalam kenyataannya, dengan pelipatan input, output dapat
meningkat dengan kelipatan 2,5.
3. jika peternak memiliki 1 prodyksi peternakan, 1 tenaga kerja, dan 1 bahan
usaha(mesin industri). Perluasan scale dari usahatani dengan faktor dari 2 dapat
dilakukan dengan menambah 1produk, 1 tenaga kerja, dan 1 bahan usaha(mesin
industri). Istilah scale yang benar berarti pengelolaan manajemen juga harus ditingkat
2 kali lipat. - Istilah scale dapat disalahgunakan, misalnya peningkatan satu atau lebih
faktor produksi tidak berhubungan dengan peningkatan semua faktor produksi
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
5
Arsyad, L dan M, Wiratmo. 2000. Soal dan Pembahasan Ekonomi Mikro. BPFE,
Yogyakarta.
Debertin, D.L. 1986. Agricultural Production Economics. Macmilian, New York.

Carpenter, M. A. & Sanders, W. G. (2007). Strategic Management, A Dynamic


Perspective: Concepts & Cases (2nd ed.). New Jersey : Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai