Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi?

Jawab :

Fungsi produksi menunjukkan hubungan teknis antara kombinasi kombinasi penggunaan inpur dengan
tingkat output-nya. Untuk setiap sistem produksi, hubungan input-output merupakan suatu fungsi dari
tingkat teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan-bahan baku, dan lain-lain yang digunakan dalam
suatu perusahaan. Fungsi produksi menentukan tingkat output maksimum yang bisa diproduksi dengan
sejumlah input tertentu, atau sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk memproduksi
suatu tingkat output tertentu. Fungsi produksi dari suatu sistem produksi di atas bisa disajikan dalam
bentuk fungsi berikut ini:

Q= f(X,Y) pers.3.1

Tabel 3.1 menyajikan operasionalisasi persamaan 3.1 melalui serangkaian data produksi. Setiap elemen
pada tabel tersebut menunjukkan kuantitas Q maksimum yang bisa dihasilkan dengan kombinasi input X
dan Y tertentu. Sebagai contoh, kombinasi antara 2 unit X dan 3 unit Y bisa menghasilkan sebanyak 49
unit output dan seterusnya, seperti kombinasi pada tabel. Unit input ini bisa melambangkan jam kerja
(tenaga kerja), rupiah (modal), ton (bahan baku), dan seterusnya.

2. Apa perbedaan dari fungsi produksi yang bersifat jangka pendek dan fungsi produksi jangka panjang!

Jawab :

Seringkali kita mendengar istilah fungsi produksi jangka pendek dan jangka panjang. Kondisi jangka
pendek, dalam konteks fungsi produksi ini merupakan suatu kondisi di mana setidaknya terdapat 1 jenis
input dalam sistem produksi yang merupakan input tetap, dalam artian pemakaian input tersebut tidak
menyesuaikan output (ketika output naik, input tersebut tidak bisa langsung naik). Dengan kata lain,
input tetap tidak bisa dikurangi, ditambah, atau diganti seketika (secara cepat). Ketidakfleksibelan input
tetap tersebut terjadi karena berbagai macam kendala. Sebagai contoh, dalam jangka pendek,
perusahaan tidak bisa segera mengganti mesin produksi karena kendala anggaran, kendala informasi,
dan kendala instalasinya.

Sementara itu, kondisi jangka panjang, dalam konteks fungsi produksi ini merupakan suatu kondisi di
mana seluruh input yang digunakan dalam sistem produksi merupakan input variabel. Artinya, seluruh
input bersifat fleksibel (bisa dikurangi, ditambah, atau diganti) karena adanya waktu yang cukup bagi
perusahaan untuk mengatasi berbagai kendala. Sebagai contoh, dalam jangka panjang, perusahaan
sudah bisa memperoleh banyak informasi terpercaya terkait supplier mesin pengganti yang bekerja
optimal setelah sebelumnya mengalami kesulitan mencari informasi, perusahaan mampu menghimpun
modal dari lembaga keuangan dan perusahaan sudah memiliki waktu cukup untuk memasang dan
mensosialisasikan penggunaan mesin baru kepada karyawan.

3. Apa bedanya economies of scale dan economies of scope?

Jawab :
Skala ekonomi sendiri ada 2 jenis yaitu:

Skala ekonomis internal (internal economies of scale) muncul jika biaya per unit tergantung pada
besarnya satu perusahaan, terlepas dari industri , pasar atau lingkungan di mana ia beroperasi .

Skala ekonomi eksternal adalah skala ekonomi yang dapat menguntungkan perusahaan karena cara
industri dijalankan. Diseconomies skala terjadi ketika perusahaan sudah semakin besar dalam rangka
untuk menuai skala ekonomi, harus dikelola dan dijalankan secara lebih kompleks. Kompleksitas ini
menimbulkan biaya, dan akhirnya biaya tersebut akan lebih besar daripada tabungan yang diperoleh
dari skala ekonominya. Dengan kata lain, skala ekonomi tidak selamanya menguntungkan. Sulit
menemukan sebuah perusahaan besar yang efisien . Kebanyakan perusahaan besar memiliki lebih
banyak orang dari pada pekerjaan mereka.

Sedangkan economies of scope adalah situasi dimana joint output dari satu perusahaan lebih besar
dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua perusahaan berbeda yang memproduksi
barang yang sama. Atau singkatnya dimana satu perusahaan memproduksi lebih dari 1 jenis barang.
Untuk mengukur derajat dari economies of scope, kita harus tahu berapa persen dari biaya produksi
yang disimpan/tersimpan ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara bersama sama
dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1 jenis barang).

Contoh ekonomi of scope adalah perusahaan travel, daripada membuat perusahaan baru di bidang
ekspedisi lebih baik perusahaan travel tersebut juga menyediakan layanan jasa ekspedisi.

Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan untuk menambah total
produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk economies of scope, penurunan biaya rata
rata produksi akan digunakan untuk memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan
akan ada keragaman hasil produksi..

Contoh lain adalah ketika sejumlah konglomerat bersatu untuk cross-selling saling silang menjual satu
sama lain, jadi menggunakan sistem dan marketing yang sama untuk menjual berbagai macam produk
untuk mendapatkan skope ekonomi

Sumber : BMP Ekonomi Manajerial EKMA4312 Modul 3 Hal (3.2 -3.38)

Anda mungkin juga menyukai