Anda di halaman 1dari 3

Assalamualikum wr.

wb

Tanggapan saya mengenai soal diskusi diatas adalah?

1. Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi dan cara bekerjanya mohon anda jelaskan, dan
apa perbedaan dari fungsi produksi yang bersifat jangka pendek dan fungsi produksi jangka
panjang!

fungsi produksi jangka panjang adalah fungsi di mana perusahaan mendapatkan cukup waktu untuk
memasang mesin baru atau peralatan modal, alih-alih meningkatkan unit tenaga kerja. Fungsi produksi
dapat digambarkan sebagai hubungan operasional antara input dan output, dalam arti bahwa jumlah
maksimum barang jadi yang dapat diproduksi dengan faktor-faktor produksi yang diberikan, di bawah
keadaan pengetahuan teknis tertentu. Ada dua jenis fungsi produksi, fungsi produksi jangka pendek dan
fungsi produksi jangka panjang.

Fungsi produksi jangka pendek adalah fungsi di mana setidaknya satu faktor produksi dianggap tetap
dalam pasokan, yaitu tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi, dan faktor-faktor lainnya bersifat variabel.
Secara umum, input modal perusahaan diasumsikan tetap, dan tingkat produksi dapat diubah dengan
mengubah kuantitas input lain seperti tenaga kerja, bahan baku, modal, dan sebagainya. Oleh karena
itu, sangat sulit bagi perusahaan untuk mengubah peralatan modal, untuk meningkatkan output yang
dihasilkan, di antara semua faktor produksi. Dalam keadaan seperti itu, hukum proporsi variabel atau
hukum pengembalian ke input variabel beroperasi, yang menyatakan konsekuensi ketika unit tambahan
dari input variabel digabungkan dengan input tetap. Dalam jangka pendek, peningkatan pengembalian
disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dan spesialisasi, sedangkan pengembalian
yang berkurang disebabkan oleh elastisitas sempurna dari substitusi faktor-faktor.

Perbedaan antara fungsi produksi jangka pendek dan jangka panjang dapat ditarik dengan jelas
sebagai berikut:

1. Fungsi produksi jangka pendek dapat dipahami sebagai periode waktu di mana perusahaan tidak
dapat mengubah jumlah semua input. Sebaliknya, fungsi produksi jangka panjang menunjukkan
periode waktu, di mana perusahaan dapat mengubah jumlah semua input.
2. Sementara dalam fungsi produksi jangka pendek, hukum proporsi variabel beroperasi, dalam
fungsi produksi jangka panjang, hukum pengembalian skala beroperasi.
3. Tingkat aktivitas tidak berubah dalam fungsi produksi jangka pendek, sedangkan perusahaan
dapat memperluas atau mengurangi tingkat aktivitas dalam fungsi produksi jangka panjang.
4. Dalam fungsi produksi jangka pendek, rasio faktor berubah karena satu input bervariasi
sedangkan sisanya tetap bersifat alami. Sebaliknya, proporsi faktor tetap sama dalam fungsi
produksi jangka panjang, karena semua input faktor bervariasi dalam proporsi yang sama.
5. Dalam jangka pendek, ada hambatan masuknya perusahaan, serta perusahaan-perusahaan itu
bisa tutup tetapi tidak bisa keluar. Sebaliknya, perusahaan bebas untuk masuk dan keluar dalam
jangka panjang.
Fungsi produksi dalam beberapa pembahasan ekonomi produksi banyak diminati dan dianggap
penting karena (Soekartawi, 1990) :
1. Fungsi produksi dapat menjelaskan hubungan antara faktor produksi
dengan produksi itu sendiri secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih mudah
dimengerti.
2. Fungsi produksi mampu mengetahui hubungan antara variabel yang
dijelaskan (Q), dengan variabel yang menjelaskan (X) serta sekaligus mampu mengetahui
hubungan antar variabel penjelasnya (antara X dengan X yang lain). Secara matematis sederhana,
fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut : Output = ƒ
(input)…………...……………………………………..(2.1) Q = f (X1, X2, X3, ..., Xi), dimana: Q = output Xi = input
yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n. Input yang digunakan dalam proses produksi
antara lain adalah modal, tenaga kerja, dummy, dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output
dinotasikan dengan Q sedangkan input (faktor produksi) yang digunakan biasanya (untuk
penyederhanaan) terdiri dari input kapital (K) dan tenaga kerja (L). Dengan demikian : Q = ƒ (K,
L).........................................................................(2.2)

2. Apa bedanya economies of scale dan economies of scope?

Economies of scale: Semakin banyak volume out put maka biaya rata-rata produksi semakin kecil
sehingga keuntungan semakin besar.

Economies of scope: Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis out put maka biaya rata-rata
produksinya akan semakin kecil.

Seiring dengan terjadinya peningkatan output, biaya rata-rata perusahaan untuk menghasilkanoutput
akan cenderung menurun, setidaknya dalam beberapa hal atau input produksi. Hal ini terjadi
dikarenakan beberapa alasan seperti:

1. Jika perusahaan beroperasi pada skala yang lebih besar, pekerja dapat mengkhususkan diri dalam
kegiatan di mana mereka paling produktif

2. Skala dapat membuat pekerjaan lebih fleksibel. Dengan adanya variasi dari kombinasiinput yang
digunakan untuk menghasilkan output perusahaan, manajer dapat mengatur proses produksi yang lebih
efektif

3. Perusahaan mungkin dapat memperoleh beberapa input produksi dengan biaya yang lebih rendah
karena mereka membeli dalam jumlah besar. Kombinasi dari input mungkin berubah jika manajer
mengambil keuntungan dari input biaya lebih rendah. Namun, pada suatu titik tertentu, kemungkinan
biaya rata-rata produksi akan mulai meningkat dengan output bisa saja terjadi.

Terdapat beberapa alasan yang mengakibatkan perubahan ini, yaitu:

1. Dalam jangka pendek, ruang pabrik atau kapasitas pabrik dan mesin membuat lebih sulit bagi para
pekerja untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif

2. Mengelola perusahaan yang lebih besar mungkin menjadi lebih kompleks dan tidak efisien karena
jumlah tugas yang semakin banyak
3. Keuntungan membeli dalam jumlah besar mungkin telah menghilang setelah mencapai jumlah
tertentu. Pada titik tertentu, pasokan yang tersedia untuk input pokok mungkin terbatas, dan hal ini
akan mendorong biaya yang akan dikeluarkan menjadi lebih banyak. Hal diataslah yang disebut dengan
analisis long run dan short run. Dimana dalam analisis inilah kemudian diketahui atau ditemukan suatu
istilah yang dinamakan economies of scale, yaitu situasi dimana output yang dihasilkan atau didapatkan
oleh perusahaan bisa 2 kali lebih banyak dari sebelumnya, tanpa membutuhkan biaya sebesar 2 kali
lipatnya. Sedangkan economies of scope adalah situasi dimana joint output dari satu perusahaan lebih
besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua perusahaan berbeda yang memproduksi
barang yang sama. Atau singkatnya dimana satu perusahaan memproduksi lebih dari 1 jenis barang.
Untuk mengukur derajat dari economies of scope, kita harus tahu berapa persen dari biaya produksi
yang disimpan/tersimpan ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara bersama sama
dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1 jenis barang). Dalam economies of
scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan untuk menambah total produksi dalam jenis
barang yang sama, sedangkan untuk economies of scope, penurunan biaya rata rata produksi akan
digunakan untuk memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada keragaman
hasil produksi.

Sumber Referensi : EKMA4312/MODUL 3

Anda mungkin juga menyukai