Anda di halaman 1dari 4

Materi diskusi 3 ini membahas tentang Teori Produksi dan Biaya, berkaitan dengan substansi dari

hal tersebut, maka anda dipersilahkan untuk memberikan komentar atau menjawab pertanyaan
berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi dan cara bekerjanya mohon anda jelaskan, dan
apa perbedaan dari fungsi produksi yang bersifat jangka pendek dan fungsi produksi jangka
panjang!
Jawaban :
Yang dimaksud dengan fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan
antara output (hasil produksi) sebagai peubah (variabel) tak bebas dengan input – inputnya
(faktor produksi) sebagai peubah bebas. Apabila bentuk fungsinya telah diketahui atau telah
diestimasi, maka kita dapat meramalkan besarnya output apabila input – inputnya berubah.
Juga dapat mengetahui besarnya peran masing – masing input dalam pertumbuhan ataupun
peningkatan output. Fungsi produksi ini dapat digunakan untuk level perusahaan, level industri
ataupun level nasional (aggregat output). Fungsi produksi adalah sebuah rumusan yang
menunjukkan jumlah barang produksi yang tergantung pada jumlah faktor produksi yang
digunakan. Dengan kata lain, fungsi produksi ini menunjukkan hubungan teknis antara
kombinasi – kombinasi pengunaan input dengan tingkat outputnya. Untuk setiap sistem
produksi, hubungan input – output merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi pabrik,
peralatan, tenaga kerja, bahan – bahan baku, dan lain – lain yang digunakan dalam suatu
perusahaan. Fungsi produksi menentukan tingkat output maksimumyang bisa diproduksi
dengan sejumlah input tertentu, atau sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk
memproduksi suatu tingkat output tertentu. Fungsi produksi secara sederhana dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Output = ƒ (input)
atau
Q = ƒ (X1, X2, X3, ..., Xi),
Dimana :
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n.
Jika variable input terdiri dari kekayaan alam (resources), tenaga kerja (labour), modal
(capital), teknologi (technology) maka fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Q = ƒ (R,L,C,T)
Keterangan :
Q = Quantity / jumlah barang yang dihasilkan
ƒ = function / simbol persamaan
R = Resources / kekayaan alam
L = Labour / tenaga kerja
C = Capital / Modal
T = Technology / teknologi
Rumus ini dapat diterjemahkan dalam sebuah contoh proses produksi. Proses produksi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, tapi masih dengan kombinasi input yang sama. Apabila
kombinasi input diubah, maka secara otomatis hasil yang diperoleh juga akan berubah.
Berbeda bila kombinasi inputnya yang diubah dan diganti dengan kombinasi input yang lain.
Jika demikian, outputnya bisa tetap sama, misalnya penambahan tenaga kerja dan penurunan
mesin atau hal lain. Dapat diketahui bahwa pada dasarnya, besar atau kecilnya tingkat produksi
suatu barang tergantung dari jumlah modal, tenaga kerja, kekayaan alam serta teknologi yang
digunakan. Untuk jumlah produksi berbeda, tentu juga memerlukan faktor produksi yang
berbeda pula. Akan tetapi, ada juga jumlah produksi yang tidak sama yang dihasilkan oleh
faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor tetap itu adalah mesin, peralatan, serta bangunan
perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja. Untuk
menentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis, maka perlu dibandingkan
berbagai gabungan dari faktor – faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu.
Perbedaan dari fungsi produksi yang bersifat jangka pendek dan fungsi produksi jangka
panjang, antara lain :
- Fungsi produksi dalam kondisi jangka pendek adalah fungsi produksi di mana sedikitnya ada
satu faktor produksi yang tidak bisa diubah. Konsep jangka pendek tidak berkaitan dengan
waktu. Proses produksi dikatakan dalam kondisi jangka pendek bila sedikitnya ada satu
faktor produksi yang berubah jumlahnya (faktor lainnya tetap).
- Fungsi produksi dalam kondisi jangka panjang seluruh faktor produksinya adalah variabel,
artinya semua faktor produksi berubah. Dalam jangka panjang perusahaan dapat mengganti
mesin produksi dengan mesin baru yang memanfaatkan teknologi mutakhir yang lebih
efisien, menyewa tenaga kerja yang terlatih dan berpendidikan lebih tinggi. Pengalokasian
sejumlah sumber daya tertentu akan menghasilkan fungsi produksi dengan keluaran yang
paling tinggi. Efisiensi akan muncul dalam bentuk biaya rata – rata yang paling rendah.
Proses produksi (fungsi produksi) jangka panjang terjadi apabila dalam proses produksi
tersebut, perusahaan bisa menyesuaikan kombinasi semua faktor produksi.

2. Apa bedanya economies of scale dan economies of scope?


Jawaban :
Economies of scale adalah faktor yang bisa membuat biaya rata – rata semakin turun.
Economies of scale merupakan suatu penghematan biaya saat perusahaan meningkatkan skala
produksinya. Peningkatan output ini memungkinkan pihak perusahaan untuk bisa
mendapatkan biaya produksi rata – rata yang menurun. Sehingga, produksi akan menjadi lebih
efisien, karena pihak perusahaan bisa lebih mendistribusikan total biaya tetap pada sejumlah
besar output. Economies of scale menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari
ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk
meraih keunggulan biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan
bersaing. Economies of scale dapat muncul bila biaya tetap yang relatif amat besar dibanding
dengan biaya variabelnya, seperti pada perusahaan jasa kereta api, jasa telekomunikasi, dan
produk mobil.
Economies of scope adalah memproduksi dua macam produk secara bersamaan pada satu
perusahaan lebih murah dibanding dengan memproduksi masing – masing pada perusahaan
yang berbeda. Artinya pengurangan biaya per unit produksi ketika perusahaan memproduksi
dua atau lebih produk dengan menggunakan fasilitas atau sumber daya produksi yang sama
sehingga biaya rata – rata produksinya akan semakin kecil.
Perbedaan economies of scale dengan economies of scope antara lain :
- Strategi yang digunakan untuk memotong biaya dengan meningkatkan volume unit yang
diproduksi dikenal sebagai economies of scale. Economies of Scope menyiratkan teknik
untuk menurunkan biaya dengan memproduksi beberapa produk dengan operasi atau input
yang sama.
- Dalam economies of scale diterapkan, biaya rata-rata untuk menghasilkan suatu produk
berkurang. Di sisi lain, economies of Scope menyiratkan penghematan proporsional dalam
biaya produksi banyak produk.
- Economies of scale adalah situasi dimana output yang dihasilkan atau didapatkan oleh
perusahaan bisa 2 kali lebih banyak dari sebelumnya, tanpa membutuhkan biaya sebesar 2
kali lipatnya. Sedangkan economies of scope adalah situasi dimana joint output dari satu
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua perusahaan
berbeda yang memproduksi barang yang sama. Atau singkatnya dimana satu perusahaan
memproduksi lebih dari 1 jenis barang. Untuk mengukur derajat dari economies of scope,
kita harus tahu berapa persen dari biaya produksi yang disimpan/tersimpan ketika dua atau
lebih produk barang diproduksi secara bersama sama dibandingkan secara individual (satu
perusahaan memproduksi 1 jenis barang).
- Dalam economies of scale, perusahaan memperoleh efektivitas biaya karena volume,
sedangkan efektivitas biaya dalam economies of scope disebabkan oleh varietas yang
ditawarkan.
- Strategi economies of scale digunakan oleh organisasi sejak lama. Sebaliknya, economies
of scope adalah strategi yang relatif baru.
- Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata – rata produksi digunakan untuk
menambah total produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk economies of
scope, penurunan biaya rata – rata produksi akan digunakan untuk memproduksi 2 jenis
barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada keragaman hasil produksi.
- Economies of scale melibatkan standarisasi produk sementara economies of scope
melibatkan diversifikasi produk, menggunakan skala pabrik yang sama.
- Dalam economies of scale, pabrik yang lebih besar digunakan untuk menghasilkan volume
output yang besar. Berbeda dengan economies of scope, di mana pabrik yang sama
digunakan untuk memproduksi produk yang berbeda.
Dalam era persaingan ini, sangat penting bagi perusahaan untuk mengurangi biaya berlebih,
menawarkan produk dengan harga rendah dan memperluas pangsa pasar. Baik economies of
scale maupun economies of scope menghasilkan penghematan biaya, tetapi konsep mereka
berbeda, di mana satu menurunkan biaya dengan meningkatkan volume output dan yang
lainnya dengan meningkatkan jumlah produk yang ditawarkan.

Sumber Referensi :
Lincolin Arsyad. Buku Materi Pokok (BMP) EKMA 4312 – Ekonomi Manajerial (Edisi 2).
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 2020.
T. Sunaryo. Buku Materi Pokok (BMP) EKMA 4312 – Ekonomi Manajerial (Edisi 1). Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. 2015.

Anda mungkin juga menyukai