Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Setiap..perusahaan..menjalankan..usaha..agar..memperoleh

keuntungan..yang..bisa..dipakai.untuk..keberlangsungan...perusahaan.

Oleh..sebab..itu,.perusahaan..diharuskan..mampu..bersaing..dengan..para

pesaing..dalam..hal..produk..layanan,..fitur..dan..sejenisnya, untuk

dapat..mempertahankan..pasarnya..bahkandi..harapkan..bisa..meningkatkan

target..pasarnya. ..dalam konteks ..perdagangan..bebas..ini,..tidak..hanya

mengalami..persaingan..dari..perusahaan..dalam negeri

akan..tetapi..juga..dari..perusahaan luar negeri..yang..beroperasi..baik..perusahaan

dalam negeri maupun perusahan asing ..Untuk bisa

menghadapi..persaingan..ini, ..perusahaan....untuk..meningkatkankeunggulan..pers

aingan. ..Salah..satu..aspek..yang..ditingkatkan..oleh..perusahaan..yang..sudah..ad

a..adalah

menjaga..biaya..produksi..serendah..mungkin..dengan..menjaga..harga..jual..dan

tingkat volume..penjualan

(Handayani, 2016)

Pengembangan UMKM di Indonesia sering dianggap secara tidak

langsung sebagai kebijakan untuk menciptakan kesempatan kerja, kebijakan anti

kemiskinan, dan kebijakan sebagai redistribusi pendapatan. Usaha Kecil

Menengah (UKM) mengalami perkembangan yang pesat merupakan salah satu

pilar perekonomian Indonesia yang membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat

1
dengan banyak berperan dalam mengurangi pengangguran, serta meningkatkan

pendapatan masyarakat. sehingga dapat mandiri dalam menopang ekonominya.

Pelaku UMKM harus mampu berkembang dan bertahan seiring dengan ketatnya

persaingan usahaKemandirian masyarakat seperti pelaku usaha UMKM

diharapkan mampu menekan angka pengangguran jika melihat fakta lapangan

kerja yang semakin terbatas dan jumlah tenaga kerja yang belum terserap terus

meningkat (Sugianti, 2019)

Masalah yang sering dihadapi oleh para pebisnis adalah tentang

pendapatan. Penghasilan adalah semua penerimaan berupa uang atau produk yang

asalnya dari pihak lain ataupun hasil dari industri yang telah dinilai dengan

sejumlah uang dari aset kekayaan yang digunakan pada saat itu. Pendapatan

adalah sumber pendapatan milik seseorang untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup

dan sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang secara langsung maupun

tidak langsung.

Kasmir (2006) seorang pelaku bisnis harus memerhatikan beberapa faktor

dalam menentukan pendapatan di antaranya: keinginan konsumen, minat

pengusaha, modal, waktu yang pasti, keuntungan, pengalaman dalam melakukan

usaha, lingkungan sekitar dan pendidikan, Semakin ketatnya persaingan pada

produk yang di hasilkan banyak nya pelaku usaha pembuatan Makanan kering,

maka seharusnya dalam menentukan pendapatan produknya, maka pengusaha

harus menghitung profitabilitas dan sensitivitas, dengan demikian dalam

menentukan pendapatan produk bisa lebih akurat. Dalam hal ini yang di alami

para pengusaha khususnya penjualan produk seperti usaha pembuatan makanan


kering, persoalan seperti kenaikkan harga pokok produk di pasaran yang

mengakibatkan ikutnya kenaikan harga jual makanan kering itu sendiri.

Profitabilitas merupakan jumlah uang yang diterima dari total penjualan

usaha, yang sudah di kurangi dengan biaya HPP dan juga biaya operasional. Suatu

usaha dapat dinyatakan memperoleh keuntungan apabila total penjualan lebih

besar dari pada total yang dikeluarkan, jika biaya pengeluaran lebih tinggi dari

perolehan total penjualan, maka suatu usaha disebut mengalami kerugian

(Dewajaya, 2020).

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui

akibat dari perubahan parameter parameter produksi terhadap perubahan kinerja

sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan (Kasmir, 2010).

Produk makanan kering itu sendirisemakin di gemari oleh semua kalangan.

Selain di jadikan sebagai cemilan, makanan kering ini juga makanan yang sangat

praktis untuk di konsumsi dimanapun. Salah satu kota yang memiliki potensi

dalam bisnis makanan kering adalah Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu

Utara. Tingginya jumlah penduduk di Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu

Utara serta tingginya tingkat konsumtif masyarakat merupakan peluang yang baik

dalam menjalankan bisnis makanan kering di Kecamatan Bone-

Bone.Perkembangan bisnis makanan kering saat ini sangatlah pesat, hal ini

tentunya sangatlah menarik minat dan pangsa pasar yang menggiurkan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Profit danSensitivitas Terhadap Pendapatan

Pelaku UMKM Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone”.


1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Pendapatan pelaku UMKM

Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone?

2. Apakah sensitivitas berpengaruh terhadap pendapatan pelaku UMKM

MakananKering di kecamatan Bone-Bone?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pendapatan

pelaku UMKM makanan kering di kecamatan Bone-Bone

2. Untuk mengetahui apakah sensitivitas berpengaruh terhadap pendapatan pelaku

UMKM makanan kering di kecamatan Bone-Bone

1.3 Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Manfaat teoritis

a) Hasil penelitian digunakan untuk memperdalam pengetahuan dibidang

manajemen keuangan khususnya menganalisis profit dan sensitivitas terhadap

pendapatan.

b) Penelitian ini dapat menjadi sumber pelatihan dan pembelajaran dalam

menerapkan teori yang diperoleh sehingga menambah pengetahuan,

pengalaman dan dokumentasi ilmiah

1.3.2 Manfaat peraktis


a) Bagi pelaku UMKM, hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif pengukuran

kinerja pelaku UMKM dan dapat menjadi masukan bagi UMKM untuk

mengevaluasi dan meningkatkan kinerja keuangannya.

b) Bagi penulis, dengan adanya penelitian ini maka dapat menambah wawasan

serta ilmu pengetahuan, serta mengimplementasikan konsep dan teori dalam

praktek yang sebenarnya, khususnya mengenai konsep analisis profit dan

sensitivitas terhadap pendapatan.


BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Profitabilitas

2.1.1 Pengertian Profitabilitas

Pengertian profitabilitas sendiri merupakan istilah yang mendefinisikan

jumlah uang yang dihasilkan oleh perusahaan namun bersumber dari

penjualan yang dilakukan pada priode tertentu. Profitabilitas adalah

keuntungan atau profit dalam menjalankan gambaran perekonomian, para

pelaku ekonomi dapat mengukur aspek keuntungan. Adapun kegiatannya,

apakah barang dan jasa. Prinsip yang lazim dipakai ialah modal yang dapat

dipakai kembali sepenuhnya sejumlah keuntungan diperoleh. bila seseorang

produsen benar-benar memahami seperti apa selera pasar, biasanya

menghasilkan benefit bisa tercapai. kebiasaan seorang produsen dapat

memenuhi suatu keinginan, kebutuhan masyarakat, seleranya, dia pun dapat

memberhintikan produk benar-benar butuhkan para pelanggan. sebagai batu

loncatan, hal ini menyebabakan inflasi, dan lebih banyak lagi benefit yang

dapat diraih. dikurangi dengan biaya HPP yang sudah ada (Priharto, 2019).

Pengertian profitabilitas adalah keuntungan bersih dan inilah yang

terkadang menjadi tujuan utama dari di jalannya suatu perusahaan. Karena hal

ini, pengusaha atau enterpreneur juga harus mengetahui lebih dalam apa itu

profit (Priharto, 2019).

7
Profitabilitas adalah jumlah uang yang di hasilkan dari penjualan

dalam periode tertentu yang sudah di kurangi dengan HPP dengan biaya atau

bisa juga disebut laba bersih (Gobiz, 2019).

2.1.2 Labakotor

Laba..kotor..adalah..laba..yang..diperoleh..perusahaan..setelah..dikurangi

biaya..yang..terkait..dengan..pembuatan..dan..penjualan..produknya, ..atau

biaya..yang.. terkait..dengan..penyediaan..layanannya.

2.1.3 Laba operasional

Perusahaan..memiliki..beberapa..macam..biaya..tidak..langsung..yang..juga

mempengaruhi..laba. ..Beberapa..biaya..tidak..langsung..yang..sering

dilaporkan..antara..lain..biaya..penelitian..dan..pengembangan, ..biaya

kampanye..pemasaran, ..biaya..umum..dan..administrasi, ..serta..depresiasi

dan..amortisasi.

2.1.4 Laba bersih

Laba..bersih..adalah..laba..yang..diperoleh..saat pengurangan pajak. Yang

Lebih jelasnya, ....laba..merupakan..laba...diperoleh..dari.selisih

penghasilan..dan..pengeluaran...telah..dipotong..pajak, selain itu biasa juga di

sebut. laba sebelum bunga, pajak, dan

depresiasi(6) ..tujuan..memperoleh..laba.. ( laba)

(7) ..untuk. ..dapat..membiayai..operasional..suatu..perusahaan. ..dalam..menc

apai..laba yang..maksimal.. (8) ..untuk..dapat..melunasi..hutang-

hutang..yang..ada (9)
sebagai..cadangan. ..dan..untuk..kebutuhan..investasi..suatu..perusahaan.. (10)

untuk..kepentingan..perusahaan..pembangunan..di..masa..depan.

Jenis-jenis..laba profitabilitas adalah: (1) laba kotor adalah selisih

positif antara penjualan dikurangi retur penjualan dan pengurangan penjualan

(2) laba bersih sebelum pajak adalah salah satu laba yang diperoleh setelah

laba operasi dikurangi beban bunga (3) laba bersih adalah laba bersih. total

keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi pajak.

Elemen dana profitabilitas:

2.1.5 Konsep laba profitabilitas :

1. Pendapatan (pendapatan)

Pendapatan adalah kenaikan aset atau penurunan kewajiban

perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Secara sederhana pendapatan

adalah hasil yang diperoleh setelah melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan.

2. Pengeluaran (Expenses)

1. Penghasilan psikis

Pendapatan psikis dapat menunjukkan sejumlah konsumsi barang atau

jasa yang mampu memenuhi kepuasan dan keinginan konsumen.

2. Pendapatan riil

Pendapatan riil dapat memberikan gambaran tentang peningkatan

kesejahteraan ekonomi yang terlihat dari peningkatan biaya hidup.

3. Pendapatan uang
Pendapatan uang dapat memberikan berbagai informasi tentang nilai

moneter sumber daya ekonomi yang digunakan dalam konsumsi sesuai

dengan biaya hidup.

2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba

Adapun..faktor-faktor..yang..mempengaruhi..laba..adalah..sebagai..berikut:

1.Biaya..adalah..seluruh..pengeluaran..yang..biasanya dilakukan..oleh

pihak perusahaan..agar bisa ..mengolah...barang..dan..jasa..hingga

memberikan pengaruh..produk yang di jual.

2. Harga..Jual..adalah..besarnya..harga..jual..suatu..produk..yang..akan

mempengaruhi..jumlah..atau..volume..penjualan..produ.. tersebut.

3. Volume..penjuala..dan..produksi,

4. yaitu..volume..penjualan..suatu..produk..akan..mempengaruhi..jumlah

produksi..produk..tersebut. ..Pada..saat..yang..sama..volume

produksi..juga..mempengaruhi..besar..kecilnya..biaya.

2.2 Sensitivitas

2.2.1 Pengertian Sensitivitas

Secara umum, analisis sensitivitas adalah studi tentang ketidakpastian dalam

hasil suatu sistem atau model matematika (baik dalam bentuk numerik atau

sebaliknya) yang dapat disebabkan oleh sumber ketidakpastian yang berbeda.

PengaplisasianMetode ini dilakukan pada batas-batas tertentu yang

bergantung pada satu atau lebih variabel masukan. Misalnya, tentang


pengaruh perubahan suku bunga (variabel bebas) terhadap harga obligasi

(variabel terikat) (Simulasi Kredit, 2020).

Analisis sensitivitas adalah teknik yang digunakan untuk menentukan

bagaimana nilai yang berbeda dari variabel independen mempengaruhi

variabel dependen tertentu berdasarkan serangkaian asumsi yang diberikan.

Teknik ini digunakan dalam batas-batas tertentu yang bergantung pada satu

atau lebih variabel input. Seperti pengaruh perubahan suku bunga terhadap

harga obligasi. Analisis sensitivitas memiliki

beberapa tujuan utama yaitu: 1. Untuk meningkatkan cara proyek

dilaksanakan. 2.Untuk meningkatkan desain proyek, sehingga dapat

meningkatkan NPV. 3.Untuk mengurangi risiko kerugian dengan

menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus dilakukan (Jumiati,

2014).

sensitivitas merupakan pertimbangan risiko yang harus

diperhitungkan dalam kaitannya dengan sensitivitas perbankan. Kepekaan

terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh keuntungan dapat tercapai

dan pada akhirnya kesehatan bank juga dapat terjamin (Priyanto, 2014).

Sensitivitas adalah evaluasi pengaruh perubahan parameter yang

mempengaruhi keuntungan. Parameter yang dianalisis meliputi: investasi

awal, harga jual, biaya operasi, umur proyek, nilai sisa, tingkat pengembalian

minimum.

Analisa sensitivitas adalah sebuah kegiatan menganalisa yang

biasa dilakukan agar mendapatkan informasi pengaruh perbedaan


parameter dari pihak produksi kepada perubahan perkerjaan produksi

untuk mendapatkan benefit. Dengan adanya analisisa sensitivitas,

kemungkinan mengakibatka perubahan hal itu bisa pahami serta

diantisipasi sebelumnya. Analisa sensitivitas di lakukan untuk

mengantisipasi perubahan tersebut:

2.3 Pendapatan

2.3.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan,

semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan

kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Sebagai organisasi yang

berorientasi pada laba, pendapatan memiliki peranan yang sangat besar,

karena pendapatan akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang

diharapkan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pengertian

pendapatan adalah pendapatan yang timbul dari aktivitas normal suatu

entitas dan dikenal dengan berbagai nama, seperti penjualan,

pendapatan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.

Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau diterima, jika

arus masuk kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar imbalan mungkin

lebih kecil dari jumlah nominalnya. Kas yang diterima atau diterima antara

nilai wajar dan jumlah nominal imbalan diakui sebagai pendapatan bunga.

2.3.2 Rumus Dengan Metode Pendekatan Pendapatan


Pendekatan produk pendapatan adalah jenis pendekatan pendapatan

nasional yang diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan dari

berbagai faktor produksi yang berperan dalam proses produksi.

Metode pendekatan pendapatan adalah jumlah seluruh pendapatan

yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi di suatu negara

selama satu periode atau satu tahun. Hal-hal yang termasuk produksi

adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan.

Rumus Pendapatan Nasional dengan Pendapatan adalah sebagai berikut:

Y =r +w+ I + P

Y = pendapatan Nasional

r =pendapatan dariupah , gaji danlainnya

w= pendapatan bersih dari sewa

i= pendapatan dari bunga

p= pendapatan darikeuntungan perusahaan danusaha perorangan .

(Rakhman, 2015).

2.3.3 Karakteristik Pendapatan

Walaupun jenis pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan berbeda-

beda, namun secara akuntansi semua pendapatan tersebut (mulai dari

kelompok pendapatan dari penjualan barang jadi sampai dengan

penjualan jasa) memiliki karakteristik yang sama dalam hal

pencatatannya.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan:


1. Jika saldo bertambah, maka harus dicatat di sisi kredit. Setiap

pencatatan di sisi kredit otomatis akan menambah saldo pendapatan.

2. Jika saldo berkurang, maka harus dicatat di sisi debet. Setiap kali

pencatatan berada di sisi debit maka secara otomatis saldo pendapatan

akan berkurang.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume pendapatan suatu

perusahaan antara lain: a) kondisi dan kemampuan penjualan. b) kondisi

pasar. c) modal. d) kondisi operasional perusahaan.

2.4 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

2.4.1 Pengertian UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang selanjutnya kita sebut

dengan UMKM adalah suatu bentuk usaha produktif yang dimiliki oleh

perorangan atau badan usaha yang biasanya beroperasi dalam lingkup

kegiatan perdagangan yang dimiliki atau memiliki karakteristik yang berbeda.

(Lestari, 2020).

Suatu usaha atau usaha dapat disebut sebagai UMKM apabila

memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Menurut undang-undang no. 20

Tahun 2008, UMKM dibedakan berdasarkan jenis usaha masing-masing,

yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah.

Usaha mikro adalah jenis usaha yang biasanya dimiliki dan dikelola

oleh individu atau keluarga. Sebagai usaha, termasuk usaha mikro bila laba

bersih.Hal yang sama berlaku untuk perusahaan atau institusi skala kecil,

seperti toko kecil dan restoran.


kegiatan usahanya dapat dikatakan telah resmi dan diakui oleh negara.

(Saretta, 2021)

Secara umum pengertian UMKM adalah usaha perdagangan yang

dikelola oleh perorangan atau badan usaha dan sesuai dengan kriteria usaha

kecil atau mikro. Jadi, menurut definisi UMKMkriteria UMKM dibedakan

secara individual, yang meliputi usaha mikro, kecil dan menengah. Selain

klasifikasi tersebut, pemerintah berharap UMKM dapat berperan dalam

membangun perekonomian nasional, termasuk pengembangan usaha berbasis

potensi daerah dan berorientasi pasar. Pengertian UMKM menurut

Rudjitoadalah kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

perekonomian di Indonesia. karena melewati UMKM bisa menciptakan

lapangan pekerkerjaan untuk menambah devisa sebuah negara melalui pajak

suatu usaha.

Usaha mikro kecil menengah dalam Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2008 adalah kegiatan dagang yang pengelolaan nya

dilakukan oleh individu, mengacu pada kegiatan perekonomian

produktif sesuai kriteria diatur dalam UU.

Maka untuk mengetahui jenis usaha apa yang dijalankan, maka perlu

memperhatikan kriteria-kriteria berikut ini. Karena hal ini akan

mempengaruhi proses pengurusan izin usaha dan mengetahui besarnya pajak

yang akan dikenakan kepada pemilik UMKM.

Ciri-ciri dan kriteria UMKM menurut undang-undang adalah sebagai

berikut (1) Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bisnis tersebut belum
mumpuni. (2) Tingkat pendidikan sumber daya manusia di dunia usaha relatif

rendah. (3) Modal diperoleh dari bukan bank, padahal akan lebih baik dan

lebih sah jika modal diperoleh dari bank atau kreditur. (4) Usaha yang

dijalankan biasanya tidak memiliki izin usaha serta NPWP dan legalitas. (5)

Usaha yang dijalankan belum memiliki sistem administrasi yang lengkap

dalam hal keuangan dan tidak membedakan antara swasta dan bisnis. (6)

tempat kegiatan usaha dilakukan di kawasan perumahan, tidak kalah nyaman.

(7) Pengelolaan dilakukan dengan cara yang kompleks. (8) Karyawan dan

pegawai sangat kurang, biasanya 5 sampai 10 pegawai (9) itu Belum

termasuk ekspor dan inpor, meskipun sangat kecil. (10) Upaya dengan

lingkup sederhana.

..Kriteria..UKM..dibagi..menjadi..tiga, ..yaitu

usaha..mikro, ..kecil..dan..menengah. ..Setiap..kriteria..memiliki

karakteristiknya..masing-masing..dan..suatu..bisnis..termasuk..dalam..kriteria

yang..tergantung..pada..karakteristik..bisnis..yang..ada.

Karakteristik UMKM

..namun beberapa hal yang perlu dicermati seiring dengan

pengembangan usaha kecil rumahan. bisnis berbasis. berdasarkan bisnis

seperti perkembangan bisnis yang harus diikuti. dengan manajemen yang

baik, perencanaan yang baik akan meminimalkan kegagalan, penguasaan

pengetahuan akan mendukung kelangsungan bisnis, pengelolaan suatu produk

secara efektif dan efesien, dan membuat perbedaan pesaingan tahap langkah

mengarah keberhasilan dalam berbisnis. aturan administrasi pembukaan.


Ciri-ciri..yang..dimiliki..oleh..usaha..mikro..menyiratkan..adanya..kelemahan-

kelemahan..yang..berpotensi..menimbulkan..masalah. ..Hal..ini..menyebabkan

berbagai..masalah..internal..terutama..terkait..pendanaan..yang..tampaknya

sulit..untuk..mendapatkan..solusi..yang..jelas.

2.4.2 Kekuatan dan Kelemahan UMKM

UMKM memiliki beberapa potensi kekuatan yang menjadi andalan dasar

pengembangan ke Ke depan

.pemasara tidak..dapat..mengaksesnyaterutama. Kerangka konseptual

merupakan sintesis dari hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai

teori yang telah diuraikan. Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan,

selanjutnya dianalisis secara sistematis, sehingga menghasilkan suatu sintesa

hubungan antara variabel-variabel tersebut, kemudian digunakan untuk

memutuskan hipotesis.

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai msalah

yang penting. Dengan demikian kerangka berfikir.

kredit..namun..yang..diberikan..kepada

UMKM, ..karena..berbagai..ketentuan..yang..harus..dipenuhi..oleh..UMKM.

Di..sisi..lain, ..UMKM..juga..kesulitan..mencari..dan menentukan..lembaga

mana..yang..dapat..membantu..dengan..keterbatasannya dan kondisi ini masih

terus berlangsung meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk


mempermudah para pelaku UMKM untuk memperoleh kredit, dan hal ini

telah berlangsung selama bertahun-tahun. 20 tahun.

Pola yang ada saat ini adalah masing-masing lembaga/lembaga yang

memiliki fungsi yang sama tidak berkoordinasi tetapi beroperasi secara

independen, baik perbankan, BUMN, departemen, LSM, perusahaan swasta.

Di sisi lain, dengan keterbatasannya, UMKM merupakan penopang

perekonomian, sehingga roda perekonomian menjadi kenyataan.

Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti,tahun Variabel Metode Hasil penelitian
dan judul penelitian
penelitian
1 (Tuti Zakiyah, IRR; MARR; Pendekatan Tingkat
2018) Metode NPV; yang Pengembalian
Penilaian Inestasi sensitivity. didasarkan Minimum yang
dengan Analisis pada konsep Dapat Diterima
Sensitivitas Pada Arus Kas atau Tingkat
Pendirian UMKM Metode Pengembalian
“Premier Crepes” Payback Menarik Minimum
Period, Metode (MARR). MARR
Net Present adalah tingkat
Value (NPV) pengembalian
dan Metode minimum atas
Internal Rate of investasi yang akan
Return (IRR) dilakukan oleh
investor yang
berani.

2 (Ummi Noviqah Agroindustry; Penelitian ini Hasil penelitian


Zarliyanti, financially menggunakan menunjukkan
2016)Analisis analysis; metode studi bahwa UKM Ayu
Kelayakan sensitivity kasus. Analisis Bersaudara layak
FinansialAgroind analysis kelayakan untuk
utri Olahan finansial UKM dikembangkan
Makanan Usaha Ayu berdasarkan
Kecildan Bersaudara kriteria
MenengahAyu menggunakan investasinya yaitu
bersaudaradi kriteria-kriteria NPV sebesar
kelurahan tampan, investasi Rp844.709.859
kecamatan seperti: Net (positif), Net B / C
payung sekaki Present Value value 4,23 (lebih
kota pekan baru (NPV), Net dari 1), dan nilai
Benefit Cost IRR 63, 00% (IRR
Ratio (Net B / lebih dari 12%).
C), dan
Internal Rate of
Return (IRR).
3 (Sri Handayani, Keuntungan; Metode Produk jajanan
2016) Analisis UKM; analisis data UKM
Keuntungan dan Makanan menggunakan menghasilkan tiga
Sensitivitas ringan; analisis jenis produk yaitu
UMKM Makanan singkong keuangan dan kelanting, keripik
Ringan Berbahan analisis singkong, dan
Baku Singkongdi program linier mangle / kerupuk.
Kecamatan menggunakan
Gedong Tataan software
ABQM.
4 (Lila Bismala, management Model dalam aplikasi
2016) model; menejemn ini model manajemen
model MSME; memuat aspek UMKM nantinya,
Manajemen effectivity manajemen UMKM perlu
UsahaMikro perusahaan, melakukan analisis
Kecil Menengah yaitu sterngths,
(UMKM) untuk manajemen weakness,
Meningkatkan produksi, oppourtunities,
Efektifitas Usaha manajemen thearts (AWOT)
Kecil Menengah pemasaran, terhadap aktivitas
manajemen hariannya terkait
sumber daya aspek manajemen
manusia,dan usaha sehingga
menejemen secara umum
keuangan, UMKM tersebut
diman pada sisi dapat mengetahui
lain ada perkembangan
pengukuran usahanya dan
kinerja UMKM melakukan
sehingga evaluasi
mereka mampu terhadapnya.
mengukur
kinerjanya
untuk
menegtahui
perkembangan
usahanya dari
waktu ke
waktu
5 (A.A.Sri Desiana sensitivity dengan Berdasarkan hasil
Shintya Dewi, Ni analysis; menggunakan metode penerapan
Ketut Tari optimalization metode yang digunakan
Tastrawati, 2014) ; maximum simpleks dan diperoleh
Analisis profit; simplex mengetahui keuntungan
Sensitivitas dalam method dampak maksimal sebesar
Optimalisasi perubahan Rp. 1.893.184,00
Keuntungan yang terjadi per hari dengan
Produksi Busana pada jumlah gaun
dengan Metode koefisien payung, Celana
Simpleks fungsi tujuan Alladin XL,
dan kontan Celana Alladin
kendala sisi XXL, Celana
kanan Alladin 3/4 Dress
terhadap Kerut, dan Daster
solusi Haji masing-
optimal. masing adalah 34,
60, 68,96, 26
buah. Keuntungan
tetap dalam
kondisi optimal
jika perubahan
nilai koefisien
pada fungsi tujuan
kurang dari sama
dengan koefisien
fungsi tujuan pada
model awal.
6 (Tuti Zakiyah, NPV; IRR; Metode tingkat
2018) Metode MARR; payback pengembalian
penilaian sensitivity. period, Metode minimum yang
Investasi dengan Net Present dapat diterima
Analisis Value (NPV) atau Tingkat
sensitivitas pasa dan metode Pengembalian
pendirian UMKM internal rate of Daya Tarik
"Primer Crepes" return (IRR). Minimum
(MARR). MARR
adalah tingkat
pengembalian
minimum atas
investasi yang
akan dilakukan
oleh investor yang
berani.
7 (Siti Aisyah, penggilingan desain Hasil penelitian
2020) Analisis padi; penelitian yang menunjukan
Finansial dan kelayakan digunkan bahwa. 1. Usaha
Sensitivitas Usaha usaha; dalam penggilingan padi
Penggilingan Padi sensitivitas penelitian ini layak untuk
menggunakan dijalankan dengan
metode nilai NPV (net
deskriptif present value)
kuantitatif sebesar
dengan metode Rp.21.804.273,
penelitian Hasil menunjukkan
survei. bahwa. 1. Usaha
penggilingan padi
layak dijalankan
dengan NPV (net
present value)
sebesar Rp.
21.804.273, IRR
23%, Net B/C
Ratio 1,18, ARR
tingkat
pengembalian
minimum yang
dapat diterima atau
Tingkat
Pengembalian
Daya Tarik
Minimum
(MARR). MARR
adalah tingkat
pengembalian
minimum atas
investasi yang akan
dilakukan oleh
investor yang
berani.
8 (Lili Winarti, Sensitivity Metode yang Hasil pencarian
2016) Analisis Analysis; flat digunakan menunjukkan
Sensitivitas fish Crackers. adalah metode bahwa usaha
Usaha sensus, metode pengolahan
PengolahanKerup sensus adalah kerupuk ikan pipih
uk Ikan Pipih Di metode yang
Kecamatan penelitian yang dibudidayakan
Seruyan hilir menggunakan dengan parameter
Kabupaten semua individu (10%, 15%, dan
Seruyan dalam populasi 20%) layak untuk
sehingga dalam dicoba dan hasil
penelitian ini analisis sensitivitas
tidak (nilai awitching)
menggunakan menunjukkan
sampel. bahwa terjadi
penurunan volume
produksi atau harga
jual. Kerupuk ikan
pipih lebih sensitif
jika dibandingkan
dengan kenaikan
harga bahan baku
utama pembuatan
kerupuk ikan pipih.
9 (Ngurah Adi financial Data yang Hasil penelitian
Putra Mandala, feasibility; digunakan menunjukkan
Dwi Putra sensitivity; meliputi data bahwa: (1).
Darmawan, 2019) grapes primer dan data Usahatani anggur
Analysis kelayak sekunder layak untuk
finansial dan diperoleh dari dikembangkan
sensitivitas berbagai secara finansial,
usahatani anggur literatur dan karena nilai NPV>
di desa banjar beberapa 0, Net B / C> 1,
kecamatan banjar instansi terkait. IRR> suku bunga
kabupaten yang berlaku, dan
Buleleng pengembalian
modal dengan
batas waktu kurang
dari 8 tahun. (2).
Sensitivitas /
sensitivitas
usahatani anggur
terjadi pada
penurunan harga
jual wine,
penurunan
produksi dan
kenaikan biaya
produksi, sehingga
budidaya
wine menjadi
tidak tepat.
10 (Neni Heriani, Coefecient Penelitian ini Hasil penelitian
Wan Abbas variation; menggunaka menunjukan nilai
Zakaria, lower earnings n netode R / C ratio 3,03
2013)Analisis limt; profit; survei yang berarti usaha
Keuntungan dan risk tomato dimana 56 tani
Resiko Usaha fram sampel menguntungkan
tomat Di penelitian di dan layak.
Kecamatan ambil secara
Sumberjo simpel
Kabupaten random
Tanggamus sampling.
2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis dari hubungan antar variabel

yang disusun dari berbagai teori yang telah diuraikan. Berdasarkan teori-teori

yang telah diuraikan, selanjutnya dianalisis secara sistematis, sehingga

menghasilkan suatu sintesa hubungan antara variabel-variabel tersebut,

kemudian digunakan untuk memutuskan hipotesis.

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

msalah yang penting. Dengan demikian kerangka berfikir penelitian ini

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. 1

Kerangka Konseptual

Laba Kotor

Laba Profitabilitas
operasional
(X1)
Laba Bersih

.
pengukuran
Pendapatan (Y) pendapatan

Investasi Awal

Harga Jual
Sensitivitas
(X2)
Umur Proyek

Nilai Sisa

MARR
Keterangan:

= Variabel

= Indikator

= Pengaruh

= Indikator Variabel

Variabel dependen atau variabel terikat (Y) yaitu variabel yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen ini adalah

Pendapatan Pelaku UMKM Makanan KeringVariabel independen atau

variabel bebas (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

ada dua yaitu variabel X1 (Profitabilitas) dan X2 (Sensitivitas).

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah variabel independen tersebut mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Profit.

2.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, diatas maka Peneliti

mengajukan hipotesis Sebagai berikut:

1. Diduga bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pendapatan pelaku

usaha UMKM makanan kering di kecamatan Bone-Bone.

2. Diduga bahwa sensitivitas berpengaruh terhadap pendapatan pelaku

UMKM makanan kering di kecamatan Bone-Bone.


BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Lokasi Tempat dan Waktu Penelitian

Usaha ini dilaksanakan pada usaha kecil menengah (UMKM) Makanan Kering di

Kecamatan Bone-Bone. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan.

1.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas:

1. data kuantitatif adalah data yang tidak berupa angka – angka yaitu laporan

keuangan/ arus kas UMKM Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone.

2. data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka seperti berdirinya UMKM

Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone, dan proses kegiatan usaha.

Sedangkan sumber data penelitian ini, terdiri atas :

1. data Primer yang diperoleh dari wawancara.

2. Data sekunder diperoleh dari lembaga/instansi terkait laporan-laporan,

publikasi dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

1.3. Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi..merupakan..keseluruhan..objek..atau..subjek..yang..berada..pada..suatu

wilayah..dan..memenuhi..syarat..tertentu..berkaitan..dengan..masalah..penelitian.

Populasi..juga..dapat..di..definisikan..sebagai..keseluruhan..unit..atau..individu

dalam..ruang..lingkup..yang..di..teliti. ..Populasi..dalam..penelitian..ini..idalah

31
seluruh pelaku usaha UMKM makanan kering yang ada di Kecamatan Bone-Bone

sebanyak 6 unit.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, adapun sampel dalam penelitian ini adalah 6 pelaku UMKM

Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone. Berikut disajikan sampel penelitian

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian


No. Nama Perusahaan
1 UMKM Rengginang
2 UMKM Aufa Kue
3 UMKM Stik Pangsit
4 UMKM Keripik Pisang
5 UMKM Kerupuk Pangsit
6 UMKM Keripik Ubi

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut :

3.4.1 Pengamatan (observasion)

Pengamatan (observasi), yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data

pada UMKM Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara

dengan hanya mengamati, melihat tanpa melakukan wawancara atau mengajukan

pertanyaan.

3.4.2 Wawancara (interview)

Wawancara yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

Pendapatan Pelaku UMKM Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone

Kabupaten Luwu Utara dengan melakukan wawancara.


3.5 Metode Analisis Data

4 Pengamatan (observasi), yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

data pada UMKM Makanan Kering di Kecamatan Bone-Bone Kabupaten

Luwu Utara dengan hanya mengamati, melihat tanpa melakukan wawancara

atau mengajukan pertanyaan.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedasitas dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi

normal atau tidak. Pada dasarnya, uji normalitas adalah perbandingan antara

data kita dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar

deviasi yang sama dengan data kita. (Sarjono dan Julianta, 2011).

3.6.3 Uji Regresi Linear Berganda

Uji statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda. Menurut Ir.

Syofian Siregar, M.M (2017:226)menyatakan. tingkat pengembalian minimum yang

dapat diterima atau Tingkat Pengembalian Daya Tarik Minimum (MARR). MARR

adalah tingkat pengembalian minimum atas investasi yang akan dilakukan oleh investor

yang berani. Penerapan metode regresi berganda memiliki lebih dari satu variabel

bebas yang mempengaruhi satu variabel terikat.

Rumus regresi linear berganda:


Y = a + b1x1 + b2x2+e

Y = Harga Jual

a = Konstanta

b1,b2, = Koefisien Regresi variabel independent

X1 = profitabilitas

X2 = Sensitivitas

e = Error (variabel Pengganggu)

Analisis Biaya:

1. Profitabilitas:

Laba kotor = xxx

Laba operasional = xxx

Laba bersih = xxx

Profitabilitas = xxx

2. Sensitivitas:

Investasi Awal = xxx

Harga jual = xxx

Umur proyek = xxx

Nilai sisa = xxx

MARR = xxx

sensitivitas = xxx
3.6.4 Uji Hipotesis

3.6.4.1 Uji Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, dengan standar

error 5% (α = 0,05) Kriteria pengujian: Thitung > ttabel = H0 ditolak Thitung <

ttabel = H0 adalah diterima.

3.6.4.2 Analisis Determinasi Korelasi (R2)

Koefisien..determinasi..berguna..untuk..mengukur..seberapa..jauh..kemampuan

model..dalam..menjelaskan..variasi..variabel..bebas. ..Jika..nilai..R2..kecil..berarti

kemampuan..variabel..bebas..dalam..menjelaskan..variabel..terikat..terbatas. ..Nila

i..yang..mendekati..satu..berarti..bahwa..variabel..bebas..menyediakan

hampir..semua..informasi..yang..diperlukan..untuk..memprediksi..variabel..terikat.

.3.6.4.3 Uji F

tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima atau Tingkat Pengembalian

Daya Tarik Minimum (MARR). MARR adalah tingkat pengembalian minimum

atas investasi yang akan dilakukan oleh investor yang berani.

1. Ho : 1, 2 = 0, artinya semua variabel bebas (Profitabilitas dan Sensitivitas) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Ha : 1, 2 > 0, artinya semua variabel independen (Profitabilitas dan Sensitivitas)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran Skala
1 Profit Profit adalah jumlah uang Laba Bersih: Rasio
yang di hasilkan dari (
penjualan dalam periode pendapatan/ pendapatan bersih ¿ x 100
tertentu yang sudah .
dikurangi dengan biaya yang
di sebut laba bersih.
2 Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah NPV = (P / (1+i)t) Rasio
teknik yang digunakan untuk
menentukan bagaimana
perbedaan variabel independen
mempengaruhi variabel
dependen tertentu berdasarkan
seperangkat asumsi yang di
berikan.
3 Pendapatan Pendapatan adalah arus masuk y=r+w+i+ p Rasio
bruto manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama periode yang
mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak termasuk
dari kontribusi penanaman
modal.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah tingkat II di Provinsi

Sulawesi Selatan. Ibu kota Kabupaten Luwu Utara terletak di Masamba. Prioritas

pembangunan Kabupaten Luwu Utara yang juga diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang positif dan signifikan dalam pengembangan ekonomi kerakyatan

di Kabupaten Luwu Utara yaitu melalui kebijakan pengembangan koperasi dan

UMKM. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dan UKM Kabupaten

Luwu Utara diharapkan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan untuk prioritas tersebut. Walaupun demikian

dalam mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Luwu Utara untuk kebijakan

tersebut juga ditopang oleh instansi tekhnis lain yang memiliki tugas dan fungsi

yang sama dalam mengembangkan koperasi dan UKM di Luwu Utara.

Pemerintah daerah juga memfokuskan kebijakan pengembangan koperasi dan

UKM menuju: Pengembangan akses pemasaran produk koperasi dan UKM;

Penguatan akses permodalan bagi koperasi dan UKM; Peningkatan kapasitas

sumber daya manusia dan kelembagaan koperasi dan UKM; Meningkatkan iklim

usaha koperasi dan UKM; dan Pengawasan Koperasi.

Kecamatan Bone-Bone merupakan salah satu kecamatan yang ada di

kabupaten luwu utara yang memiliki beberapa UMKM makanan kering seperti

usaha rengginang, stik pangsit, kerupuk pangsit, keripik ubi, keripik pisang, dan

37
kue kering mentega. UMKM makanan kering memiliki potensi yang begitu besar

bagi peningkatan perekonomian rakyat di kecamatan Bone-Bone namun

kenyataannya UMKM makanan kering di kecamatan Bone-Bone masih

mengalami bebragai hambatan internal maupun eksternal dalam bidang

pengolahan dan modal.

Usaha kecil dan menegah (UMKM) makanan kering di kecamatan Bone-

Bone memgang peran yang sangat penting dan menjadi basis pembangunana

ekonomi kerakyatan selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan

penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan dan merupakan motor penggerak pertumbuhan aktifitas ekonomi

kerakyatan. UMKM makanan kering merupakan suatu bentuk usaha kecil

masyarakat yang pendirinya berdasarkan inisiatif seseorang.

4.1.1.1 UMKM Rengginang

Produk rengginang (kerupuk beras ketan) yang dibuat oleh salah satu

pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Ibu Siti dan Bapak Dani

di desa patoloan kecamatan Bone-Bone yang berdiri pada tahun 2014. Kerupuk

rengginang terbuat dari beras ketan putih, beras ketan hitam, dan garam setiap

harinya produk terjual sebanyak 150 bungkus dan terjual di pasarkan terdekat.

4.1.1.2 UMKM Aufa Kue

Produk Aufa kue (kue kering mentega) yang dibuat oleh salah satu pelaku

usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Ibu Tika dan Bapak Budi di

desa patoloan kecamatan Bone-Bone yang berdiri pada tahun 2014. Kue kering
mentega terbuat dari mentega, terigu, telur, gula setiap harinya produk terjual

sebanyak 15 toples dan terjual di toko terdekat.

4.1.1.3 UMKM Stik Pangsit

Produk Stik Pangsit yang dibuat oleh salah satu pelaku usaha mikro kecil

dan menengah (UMKM) binaan Ibu Rohiyah dan Bapak Solikin di desa

Sidomukti kecamatan Bone-Bone yang berdiri pada tahun 2014. Stik pangsit

terbuat dari mentega, terigu, Masako, dan bumbu balado setiap harinya produk

terjual sebanyak 200 bungkus dan terjual di pasarkan terdekat.

4.1.1.4 UMKM Kripik Pisang

Produk Kripik Pisang yang dibuat oleh salah satu pelaku usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM) binaan Ibu Sumiati dan Bapak Anto di desa

Sidomukti kecamatan Bone-Bone yang berdiri pada tahun 2014. Kripik pisang

terbuat dari pisang, garam dan gula setiap harinya produk terjual sebanyak 150

bungkus dan terjual di pasarkan terdekat.

4.1.1.5 UMKM Krupuk Pangsit

Produk Krupuk Pangsit yang dibuat oleh salah satu pelaku usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM) binaan Ibu Nita dan Bapak Anca di desa Patoloan

kecamatan Bone-Bone yang berdiri pada tahun 2014. Krupuk pangsit terbuat dari

mentega, terigu, Masako, bawang putih, daun bawang dan bumbu balado setiap

harinya produk terjual sebanyak 100 bungkus dan terjual di pasarkan terdekat.

4.1.1.6 UMKM Kripik Ubi

Produk Kripik Ubi yang dibuat oleh salah satu pelaku usaha mikro kecil

dan menengah (UMKM) binaan Ibu Sutini dan Bapak Suyetno di desa banyurip
kecamatan Bone-Bone yang berdiri pada tahun 2014. Kripik ubi terbuat dari ubi,

garam dan bumbu balado setiap harinya produk terjual sebanyak 100 bungkus dan

terjual di pasarkan terdekat.

4.1.2 Deskripsi Responden

Untuk mempermudah dalam mengindetifikasi responden dalam penelitian

ini maka di perlukan gambaran maka di perlukan gambaran mengenai

karakteristik responden Usaha Kecil dan Menegah (UMKM) makanan kering di

Kecamatan Bone-Bone. Karakteristik responden sebagai berikut:

a. Karakteristik berdasarkan Umur

Adapun tingkat umur responden Usaha Kecil dan Menegah (UMKM) makanan

kering di Kecamatan Bone-Bone adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur


No. Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase
1 20-35 1 16,7%
2 36-45 2 33,3%
3 46-55 2 33,3%
4 > 56 1 16,7%
Jumlah 6 100%

Berdasarkan tabel di atas umur responden 20-35 yaitu 1 orang dengan

presentase 16,7%, umur responden 36-45 berjumlah 2 orang dengan presentase

33,3%, umur responden 46-55 berjumlah 2 orang dengan presentase 33,3%,

dan umur responden yang lebih dari 56 yaitu 1 orang dengan presentase 16,7%.

b. Karakteristik berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan pendidikan terakhir responden Usaha Kecil dan Menegah

(UMKM) makanan kering di Kecamatan Bone-Bone adalah sebagai berikut:


Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Jurusan Jumlah Persentase
1 SD 0 -
2 SMP 1 16,7%
3 SMA 4 66,6%
4 Perguruan Tinggi 1 16,7%
Jumlah 6 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir yang

melakukan Usaha Kecil dan Menegah (UMKM) makanan kering yang paling

dominan adalah tingkat pendidikan SMA dengan persentase 66,6%, kemudian

tingkat SMP dan perguruan tinggi dengan persentase 16,7%, sedangkan

responden dengan tingkat pendidikan SD tidak terdapat yang meakukan Usaha

Kecil dan Menegah (UMKM) makanan kering di Kecamatan Bone-Bone .

c. Karakteristik Responden berdasarkan Omset

Karakteristik berdasarkan omset responden Usaha Kecil dan Menegah

(UMKM) makanan kering di Kecamatan Bone-Bone dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Omset


No Omset/Tahun Frekuensi Persentase
(Rp)
1 1.000.000-30.000.000 21 70%
2 31.000.000-50.000.000 4 13,3%
3 51.000.000-70.000.000 1 3,3%
4 71.000.000-90.000.000 2 6,7%
5 91.000.000-110.000.00 2 6,7%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa omset Usaha Kecil dan Menegah

(UMKM) makanan kering yang paling dominan adalah omset kisaran antara

Rp.1.000.000-Rp.30.000.000 dengan persentase 72%, kemudian omset kisaran

antara Rp.31.000.000-Rp.50.000.000 dengan persentase 13,3%, omset kisaran

antara Rp.71.000.000-Rp.90.000.000 dan kisaran antara Rp.91.000.000-


Rp.110.000.000 dengan persentase 6,7%, dan omset kisaran antara

Rp.51.000.000-Rp.70.000.000 dengan persentase 3,3%.

d. Karakteristik Responden berdasarkan Aset

Karakteristik berdasarkan aset responden Usaha Kecil dan Menegah

(UMKM) makanan kering di Kecamatan Bone-Bone dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Aset


No Aset/Tahun Frekuensi Persentase
(Rp)
1 1.000.000-40.000.000 18 60%
2 41.000.000-60.000.000 3 10%
3 61.000.000-80.000.000 3 10%
4 81.000.000-100.000.000 1 3,3%
5 >100.000.000 5 16,7%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aset Usaha Kecil dan Menegah

(UMKM) makanan kering yang paling dominan adalah kisaran antara

Rp.1.000.000-Rp.40.000.000 dengan persentase 60%, kemudian aset kisaran

lebih dari Rp.100.000.000 dengan persentase 16,7%, omset kisaran antara

Rp.41.000.000-Rp.60.000.000 dan kisaran antara Rp.61.000.000-

Rp.80.000.000 dengan persentase 10%, dan omset kisaran antara

Rp.81.000.000-Rp.100.000.000 dengan persentase 3,3%.

e. Karakteristik Responden berdasarkan Tenaga Kerja

Karakteristik berdasarkan jumlah tenaga kerja responden Usaha Kecil

dan Menegah (UMKM) makanan kering di Kecamatan Bone-Bone dapat

dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Tenaga Kerja
No Tenaga Kerja/Tahun Frekuensi Persentase
1 1 0 -
2 2 17 56,6%
3 3 2 6,7%
4 4 9 30%
5 5 2 6,7%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja pada Usaha

Kecil dan Menegah (UMKM) makanan kering yang paling dominan adalah

sebanyak 2 orang dengan persentase 56,6%, sebanyak 4 orang dengan

persentase 30%, sebanyak 3 dan 5 orang dengan persentase 6,7%, dan jumlah

tenaga kerja 1 orang tidak terdapat pada Usaha Kecil dan Menegah (UMKM)

makanan kering di Kecamatan Bone-Bone.

4.1.3 Kondisi Profitabilitas, Sensitivitas, dan Pendapatan UMKM Makanan


Kering di Kecamatan Bone-Bone

Perkembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) makanan kering di

kecamatan Bone-Bone diketahui bahwa jumlah tenaga kerja pada Usaha Kecil

dan Menegah (UMKM) makanan kering yang paling dominan adalah sebanyak

2 orang dengan persentase 56,6%, sebanyak 4 orang dengan persentase 30%,

sebanyak 3 dan 5 orang dengan persentase 6,7%, dan jumlah tenaga kerja 1

orang tidak terdapat pada Usaha Kecil dan Menegah (UMKM) makanan kering

di Kecamatan Bone-Bone.

di Kecamatan Bone-Bone. Tentunya untuk mendapatkan pendapatan yang

dapat mensejaterahkan masyarakat perlu diketahui apa yang mempengaruhi

pendapatan agar mendapatkan keuntungan dari usaha yang dilakukan. Kondisi

profitabilitas, sensitivitas, dan pendapatan UMKM makanan kering di Kecamatan

Bone-Bone dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.1
Profitabilitas, Sensitivitas, dan Pendapatan UMKM Makanan Kering
di Kecamatan Bone-Bone Tahun 2016-2020
Nama Profitabilitas Sensitivitas Pendapatan
No. Tahun
Perusahaan (X1) (X2) (Y)
2016 285,71 197.211,155 41.760.000
2017 290,69 362,7 18.992,800
UMKM
1. 2018 255,10 42.777,777 20.515.000
Rengginang
2019 192,30 114.583,3 48.932.000
2020 204,91 53.766,02 16.253.000
2016 208,33 58.928,57 14.464.000
2017 125,44 304.464,28 70.452.000
UMKM
2. 2018 154,320 305.024,15 74.785000
Aufa Kue
2019 127,44 553.526,64 140.575.000
2020 163,04 432.478,63 130.840,000
2016 3.000.000 197.211,155 41.760.000
2017 3.000.000 154.385,964 122.300.000
UMKM
3. 2018 6.000.000 3.500.000 239.450.000
Stik Pangsit
2019 3.000.000 3.500.000 239.450.000
2020 950.000 42,307 72.900.000
2016 588,235 1.266,339 4.046.000
UMKM 2017 40,816 17.973,85 6.411.000
4. Keripik 2018 625.000 11.982,570 5.311.000
Pisang 2019 250.000 44.117,647 13.060.000
2020 486,111 26.470,588 9.760.000
2016 238,095 753.260,86 10.593.000
UMKM 2017 277,77 40.135,135 10.772.900
5. Kerupuk 2018 235,294 61.838,624 36.756.250
Pangsit 2019 259,740 57.106,256 16.767.500
2020 215,517 57.389,937 17.691.000
2016 238.095 47.13,032 10.268.500
2017 155,038 94.751,602 20.875.000
UMKM
6. 2018 157,480 93.282.585 20.686.500
Keripik Ubi
2019 141.991 149.922.000 33.823.750
2020 159,574 102.759,365 24.191.250

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa profitabilitas, sensitivitas, dan

pendapatan UMKM makanan kering setiap tahun mengalami peningkatan dari

tahun 2016-2020. Profitabilitas UMKM yang dianalisis menggunakan laba bersih

masing-masing perusahaan sedangkan sensitivitas berdasarkan NPV.


4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati

normal. Uji normalitas dapat dilihatt pada gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1
Uji Normalitas

Berdasarkan normal probability plot pada gambar tersebut

menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.


b. Uji Autokorelasi

Tabel..4.2
Kriteria..Nilai..Uji..Durbin..Watson
No. Nilai DW Kesimpulan
1. < 1,10 Ada autokorelasi
2. 1,10 – 1,54 Tidak dapat disimpulkan
3. 2,64 – 2,90 Tidak dapat disimpulkan
4. > 2,91 Ada autokorelasi
5. 1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi
(Sumber : Tony Wijaya, 2009 : 123)

Tabel 4.3
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .779 a
.606 .577 40660047.7800 1.483
00
a. Predictors: (Constant), Sensitivitas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: Pendapatan

Hasil uji Durbin-Watson dalam Tabel di atas menunjukkan..nilai..DW

sebesar..1,483. ..Apabila..dibandingkan..dengan..tabel..range..nilai..DW..untuk

ketentuan..autokorelasi, ..hasil..perhitungan..yaitu..sebesar..1,483..berada..pada

range..1,10-1,54..yang..berarti..tidak..dapat..disimpulkan.

4.1.5 Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi mengukur seberapa besar kekuatan hubunganya antara

variabel independen (profitabilitas dan sensitivitas) dan dependen (pendapatan).

Untuk melihat regresi berganda antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25672553.91 8376428.884 3.065 .005
0
Profitabilita 35.508 5.519 .779 6.433 .000
s
Sensitivitas .014 .239 .007 .058 .955

Tabel di atas menunjukkan perhitungan regresi, nilai konstanta yang

diperoleh adalah sebesar 25672553,910, koefisien regresi profitabilitas sebesar

35,508 dan sensitivitas sebesar 0,014. Sehingga persamaan regresi yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

Y = 25672553,910 + 35,508 X1 + 0,014 X2 + e

Keterangan:

Y = Pendapatan

X1 = Profitabilitas

X2 = Sensitivitas

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 25672553,910 menyatakan bahwa jika nilai profitabilitas

dan sensitivitas bernilai 0, maka pendapatan yang diperoleh sebesar

25672553,910 rupiah.

2. Koefisien regresi profitabilitas sebesar 35,508 menyatakan bahwa setiap

peningkatan profitabilitas sebesar 1 rupiah akan meningkatkan pendapatan

sebesar 35,508 rupiah. Tanda (+) positif menunjukkan adanya hubungan yang
searah antara profitabilitas dengan pendapatan yang berarti dalam rangka

meningkatkan pendapatan ditentukan oleh tingginya profitabilitas.

3. Koefisien regresi sensitivitas sebesar 0,014 menyatakan bahwa setiap

peningkatan sensitivitas sebesar 1 rupiah akan meningkatkan pendapatan

sebesar 0,014 rupiah. Tanda (+) positif menunjukkan adanya hubungan yang

searah antara sensitivitas dengan pendapatan yang berarti dalam rangka

meningkatkan pendapatan ditentukan oleh tingginya sensitivitas.

4.1.6 Hasil Uji Hipotesis

Tabel 4.5
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25672553.91 8376428.884 3.065 .005
0
Profitabilita 35.508 5.519 .779 6.433 .000
s
Sensitivitas .014 .239 .007 .058 .955

Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien uji t dan probabilitas dapat

disimpulkan sebagai berikut;

1. Nilai t hitung profitabilitas sebesar 6,33 dan nilai probabilitas sebesar 0,001,

nilai ini berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (0,001 < 0,05) yang berarti

variabel profitabilitas berpengaruh signifikan tehadap pendapatan. Dengan

demikian H1 yang menyatakan bahwa profitabilitas pelaku usaha UMKM

makanan kering di kecamatan Bone-Bone diterima.

2. Nilai t hitung sensitivitas sebesar 0,058 dan nilai probabilitas sebesar 0,955,

nilai ini berada di atas taraf signifikansi 0,05 (0,955 > 0,05) yang berarti
variabel sensitivitas tidak berpengaruh signifikan tehadap pendapatan.

Dengan demikian H2 yang menyatakan bahwa sensitivitas pelaku usaha

UMKM makanan kering di kecamatan Bone-Bone ditolak.

a. Hasil Analisis Uji F

Berikut tabel hasil analisis uji F variabel independen (profitabilitas dan

sensitivitas) dan variabel dependen (pendapatan), ditunjukkan pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.6
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 687055184400 2 343527592200 20.779 .000b
00000.000 00000.000
Residual 446374661100 27 165323948600
00000.000 0000.000
Total 113342984600 29
000000.000

Tabel di atas menunjukkan hasil uji ANOVA atau F test diperoleh nilai

hitung sebesar 20,779 dengan probabilitas 0,001. Oleh karena nilai probabilitas

kurang dari taraf signifikansi 0,05 (0,001 < 0,05), maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen (pendapatan) atau dapat

dikatakan bahwa variabel independen (profitabilitas dan sensitivitas) secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 4.7
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Durbin-


Model R R Square Square Estimate Watson
1 .779 a
.606 .577 40660047.7800 1.483
00

Tabel di atas menunjukkan nilai R yang diperoleh sebesar 0,779 atau

sekitar 77,9%, hal ini berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat cukup kuat. Sedangkan nilai Adjusted R Square (R2) yang diperoleh

sebesar 0,577 atau 57,7%, artinya 57,7% variabel pendapatan dapat dijelaskan

oleh variabel profitabilitas dan sensitivitas. Sedangkan sisanya 42,3% (100% -

57,7% = 42,3%) dijelaskan oleh sebab atau variabel yang belum dimasukkan

kedalam model.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pendapatan UMKM Makanan


Kering di Kecamatan Bone-Bone

Dari..hasil regresi dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi sebesar

35,508 menunjukkan besarnya input profitabilitas terhadap pendapatan UMKM

makanan kering di Kecamatan Bone-Bone artinya kenaikan profitabilitas setiap 1

rupiah dengan mengasumsikan input lain (sensitivitas) konstan, akan

meningkatkan pendapatan sebesar 35,508 rupiah. Hasil perhitungan analisis uji t

menunjukkan bahwa Variabel profitabilitas dalam penelitian ini memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,001. Nilai ini lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa H1 yang


menyatakan variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

UMKM makanan kering di Kabupaten Bone-Bone.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh A.A.Sri

Desiana Shintya Dewi, Ni Ketut Tari Tastrawati (2014) yang menyatakan bahwa

keuntungan akan tetap dalam kondisi optimal jika perubahan koefisien fungsi

tujuan kurang dari atau sama dengan koefisien fungsi tujuan pada model awal.l.

Setiap perusahaan mengharapkan keuntungan yang maksimal. Laba merupakan

ukuran utama keberhasilan suatu perusahaan. Profitabilitas merupakan hasil akhir

dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Menurut

Sutrisno (2009:16) “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan segala modal yang bekerja di dalamnya.

Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui seluruh

kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang perusahaan, dan sebagainya..

4.2.2 Pengaruh Sensitivitas terhadap Pendapatan UMKM Makanan Kering


di Kecamatan Bone-Bone

Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi sebesar

0,014 menunjukkan besarnya input sensitivitas terhadap pendapatan UMKM

makanan kering di Kecamatan Bone-Bone artinya kenaikan sensitivitas setiap

1 rupiah dengan mengasumsikan input lain (profitabilitas) konstan, akan

meningkatkan pendapatan sebesar 0,014 rupiah. Hasil perhitungan analisis uji t

menunjukkan bahwa pada variabel sensitivitas diketahui bahwa jumlah tenaga

kerja pada Usaha Kecil dan Menegah (UMKM) makanan kering yang paling

dominan adalah sebanyak 2 orang dengan persentase 56,6%, sebanyak 4 orang


dengan persentase 30%, sebanyak 3 dan 5 orang dengan persentase 6,7%, dan

jumlah tenaga kerja 1 orang tidak terdapat pada Usaha Kecil dan Menegah

(UMKM) makanan kering di Kecamatan Bone-Bone.

pendapatan UMKM makanan kering di Kabupaten Bone-Bone.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

yang menyatakan bahwa usaha yang dilakukan layak untuk dijalankan dengan

nilai sensitivitas yang cukup. sensitivitas merupakan pertimbangan..risiko..yang

harus..diperhitungkan..dalam..kaitannya..dengan ..ensitivitas..perbankan.

Kepekaan..terhadap..risiko..ini..penting..agar..tujuan..memperoleh..laba..dapat

tercapai..dan..pada..akhirnya..kesehatan..bank..juga..dapat..terjamin. Analisis

sensitivitas dalam dunia ekonomi dan keuangan memiliki peran penting. Dengan

menggunakan metode ini, perusahaan dapat memperkirakan hasil penjualan suatu

produk dengan memasukkan variabel lain yang dapat mempengaruhi hasil

tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka hasil penelitian dapat

disimpulkan sebagai berikut;

1. Variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UMKM

makanan kering di Kecamatan Bone-Bone.

2. Variabel sensitivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UMKM

makanan kering di Kecamatan Bone-Bone

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat saran-saran yang

dikemukakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan pendapatan pelaku usaha UMKM supaya laba yang

diperoleh dapat lebih baik, salah satunya adalah dengan ditawarkan dan

produk yang dihasilkan baik melalui media massa maupun elektronik.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar perlu penambahan variabel yang

lain agar model estimasi dapat lebih dipercaya dan dapat menjadikan hasil

penelitian ini sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian sejenis.

Disamping itu, hendaknya dilakukan penelitian dengan mengidentifikasi faktor

lain yang berdampak pada pendapatan pelaku usaha UMKM.

53
DAFTAR RUJUKAN

A.A.Sri Desiana Shintya Dewi, Ni Ketut Tari Tastrawati, K. S. (2014). Analisis


Sensitivitas dalam Optimalisasi Keuntungan Produksi Busana dengan
Metode Simpleks. Matematika, 4(2), 90–101.

Azwar rakhman, F. lucky arif wicaksana. (2015). Pengukuran Pendapatan.


Www.Just Another WordPress.Com Site.
https://aeyogy.wordpress.com/tag/pengukuran-pendapatan/

Gobiz. (2019). Apa Itu Profit? Dan 8 Cara Meningkatkannya. Www.Gobiz.Com.

Hestanto. (2018). Pengertian Pendapatan. Www.Hestanto Personal Website.


https://www.hestanto.web.id/pengertian-pendapatan/

Jumiati, A. (2014). Analisis Sensitivitas. Www.Slideshare.Com.


https://www.slideshare.net/BagusCahyoJayaP/analisis-sensitivitas

Kurnia Cahya Lestari, A. M. A. (2020). Sistem Informasi Akuntansi (beserta


contoh penerapan aplikasi SIA sederhana dalam UMKM). Cv Budi Utama.

Lila Bismala. (2016). model Manajemen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
untuk Meningkatkan Efektifitas Usaha Kecil Menengah. Enterpreneur Dan
Enterpreneurship, 5(1), 1–26.

Lili winarti. (2016). Anslisis Sensitivitas Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Pipih
di Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan. 41(2), 177–182.

Neni Heriani, Wan Abbas Zakaria, A. soelaiman. (2013). Analisis Keuntungan


dan Resiko Usahatani Tomat di Kecamatan Sumberjo Kabupaten
Tanggamus. Jila, 1(2), 169–173.

Ngurah Adi Putra Mandala, Dwi Putra Darmawan, I. W. W. (2019). Analysis


kelayak finansial dan sensitivitas usahatani anggur di desa banjar kecamatan
banjar kabupaten Buleleng. Agribisnis Dan Agrowisata, 8(4).

Novi Hardita Larasati. (2020). Pengertian UMKM Menurut Para Ahli dan
Undang-Undang yang Harus Dipahami sebagai Pebisnis.
Www.DIADONA.Com.

Priharto, S. (2019a). Pengertian Profit. Www.Accurate.Com.


https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-profit-dan-cara-meningkatkan-
profit/

Priharto, S. (2019b). Pengertian Profit dan 7 Cara Meningkatkan Profit untuk


Usaha Anda. Www.Accurate.Com.
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-profit-dan-cara-meningkatkan-
profit/

Priharto, S. (2020). Pengertian Laba Bersih dan Cara Menghitung Laba Bersih.
Www.Accurate.Com. https://accurate.id/akuntansi/laba-bersih/

Saretta, R. R. (2021). Memahami Pengertian UMKM, Ciri, dan Perannya bagi


Ekonomi. Www.Cermati.Com.

Siti Aisyah, M. H. F. (2020). Analisis Finansial dan Sensitivitas Usaha


Penggilingan Padi. Paradigma Agribisnis, 3, 50–63.

Sri Handayani. (2016). Analisis Keuntungan dan Sensitivitas UMKM Makanan


Ringan Berbahan Baku Singkong di Kecamatan Gedong Tataan. Prosiding
Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, 359–373.

SUGIANTI, S. (2019). Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam
Mensejahterakan Karyawan di Pusat Oleh-Oleh Mak Denok Desa Serdang
Jaya Kabupaten TanjungJabung Barat. 1–85.

Tuti Zakiyah, SE, M. (2018). Metode penilaian Investasi dengan Analisis


sensitivitas pasa pendirian UMKM “Primer Crepes.” Ilmiah Akuntansi Dan
Keuanagan, 7(2), 43–56.

Ummi Noviqah Zarliyanti, Y. & E. T. (2016). Analisis Kelayakan Finansial


Agroindustri Olahan Makanan Usaha Kecil dan Menengah Ayu Bersaudara
di Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Pekbis,
8(1), 53–61.

Zakiyah, T. (2018). Metode Penilaian Investasi dengan Analisis Sensitivitas Pada


Pendirian UMKM “Premier Crepes.” Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Keuangan, 7(02), 43–56. https://doi.org/10.32639/jiak.v7i2.273

Anda mungkin juga menyukai