BAB I
PENDAHULUAN
banyak perusahaan saling bersaing satu sama lain untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan dan eksistensi perusahaan diamata masyarakat baik itu secara nasional
kebutuhan modal kerja dapat dikaitkan dengan peningkatan laba usaha (Linda
Setianingsih, 2011).
Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap
badan usaha. Tanpa peroleh laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya
yaitu pertumbuhan yang terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab social
mengendalikan laba. Dua factor penentu laba yaitu (1) pendapatan merupakan arus
masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban
dari entity atau gabungan dari keduanya selama periode tertentu yang berasal dari
penyerahan /produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan. (2) biaya merupakan
semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
1
2
dinyatakan dengan tujuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang
se-efisien dan se-efektif mungkin untuk menekan biaya. Untuk itu perusahaan
produk yang dihasilkan perusahaan melalui proses produksi yang panjang dan
produk harus sampai kepada konsumen melalui serangkaian aktifitas yang saling
persaingan dan kompetisi yang sangat ketat ini. Upaya untuk memberikan yang
Dalam hal ini perusahaan dituntun agar selektif dalam menjual produk
oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu bisa tercapai dengan optimal.
Volume penjualan yang optimal merupakan salah satu target perusahaan, oleh
karena itu perusahaan akan melakukan banyak cara dalam mencapai target yang
telah direncanakan, factor penentu atas perolehan laba yang optimal adalah
Laba atau profit adalah salah satu tujuan utama berdirinya setiap badan
usaha atau perusahan, jika tidak mendapatkan laba, perusahaan tidak dapat
memenuhi tujuan yang lain, misalnya pertumbuhan yang terus menerus atau
perkembangan perusahaan atau yang bisa disebut going concern serta tanggung
jawab sosial atau corporate social responsibility. Dengan laba ini membuat
besar, bisa memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen, dan
Swastha, 2002).
Semua perusahaan baik itu perusahaan besar ataupun kecil, biasanya selalu
untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Salah satunya yang dapat digunakan
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan diharuskan agar selektif dalam menjual
optimal dengan biaya operasional yang efisien. Volume penjualan yang optimal
4
dan biaya operasional yang efisien merupakan target perusahaan, oleh karena itu
perusahaan akan melakukan banyak cara dalam mencapai target yang telah
direncanakan, karena faktor penentu atas perolehan laba yang optimal adalah
Volume penjualan yang meningkat serta biaya yang efisien mestinya berpengaruh
terhadap peningkatan laba yang diperoeh oleh perusahaan dan demikian pula
hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih
perusahaan dalam hal ini dapat dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan, karena
dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan
kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat diperoleh dari hasil penjualan
Perolehan laba bersih sangat ditentukan oleh besar kecilnya biaya yang
bisa ditekan mestinya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan laba bersih
perusahaan. Sesuai dengan pendapat Jopie Jusuf (2006) bahwa, bila perusahaan
laba bersih, demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya akan
Keberhasilan suatu perusahaan bisa dilihat pada tingkat laba bersih yang
diperoleh perusahaan itu sendiri karena tujuan utama perusahaan pada umumnya
5
adalah untuk memperoleh laba bersih yang sebesar-besarnya dan pencapaian laba
sendiri. Laba bersih bisa didapat secara optimal, jika volume penjualan mencapai
hasil yang maksimal serta biaya yang dikeluarkan dapat ditekan sekecil mungkin.
Persaingan yang terjadi dalam pembukaan toko sangatlah ketat. Hal ini
Selain itu terlihat bahwa toko yang berada di seputaran wua-wua setelah PLN
bersaing dengan toko-toko yang ada di kota Kendari dalam penjualan produk
sembako. Untuk mengetahui pangsa pasar yang tepat sehingga perusahaan dapat
menetapkan harga jual yang tepat karena secara tidak langsung dapat
industry baik produk maupun jasa kegiatan yang dilakukan selalu dikaitkan
dengan usaha untuk mencapai keuntungan yang optimal bagi perusahaan mereka.
Toko Alung merupakan sebuah usaha dagang yang menjual berbagai jenis
sembako seperti rokok, indomie, makanan ringan, dan air mineral. Produk terlaris
yakni rokok yang memiliki harga jual menjanjikan. Toko Alung merupakan
perusahaan yang berdiri pada tahun 2010 yang dimana ibu Muliati sebagai
pemilik. Toko yang sudah 18 tahun berdiri, memiliki konsumen yang banyak.
Dalam data penjualan, toko Alung mengalami progress dari tahun ke tahun
6
Tabel 1.1 Perkembangan Volume Penjualan dan Laba pada Toko Alung
tahun 2015-2017
Tahun Volume Penjualan Harga Laba Persentase
2015
2016
2017
Sumber: data toko Alung tahun 2018
Penentuan harga dalam pasar itu ditentukan oleh supply and demand
rela terjadi rela sama rela yang tidak ada unsur terpaksa atau tertipu dalam
B. Rumusan Masalah
Alung?
2. Bagaimana Pengaruh Harga Jual terhadap Laba Usaha pada Toko Alung?
3. Apakah ada pengaruh volume penjualan dan harga jual terhadap Laba Usaha
C. Tujuan Penelitian
7
Toko Alung.
2. Untuk menganalisis pengaruh harga jual terhadap Laba Usaha pada Toko
Alung.
3. Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Volume Penjualan dan harga jual
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Volume
yang dihitung lebih rendah dari pada yang semula dianggarkan, akan
konteksnya.
2. Pengertian penjualan
8
9
atau hasil penjualan (sales) atau jualan. Adapun menurut Warren Reeve
berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang
penjual seperti:
a. Menciptakan permintaan
b. Mencari pembeli
c. Memberikan syarat-syarat penjualan
d. Memindahkan hak milik
penjualan, yuaitu:
a. Trade selling
Penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
memperhasilkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi
produk mereka. Hal ini melibatkan kegiatan promosi perdagangan,
persediaan dan produk yang baru, jadi titik beratnya adalah para
penjual melalui penyalur bukan pada penjualan ke pembeli akhir.
b. Missionary selling
Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli nuntuk
membeli barang dari penyalur perusahaan
c. Technical selling
Berusaha meningkatkan penjualan dan pemberian saran dan nasihat
kepada pembeli akhir dari barang dan jasa
d. New business selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli
menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi
e. Responsive selling
Setiap tenaga penjual diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap
permintaan pembeli melalui Roote driving and retaining, jenis
penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun
akan terjalin hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada
pembelian uang.
11
dari penjualan suatu barang baik secara tunai maupun kredit, semakin
banyak barang yang laku dijual maka semakin besar pula volume
sedikit maka semakin kecil volume penjualan barang tersebut, selain itu
13
dicapai atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan pada periode tertentu.
memaksimalkan laba.
diantaranya adalah:
jumlah dari kegiatan penjualan suatu produk atau jasa yang dihasilkan
yaitu:
14
Total Penjualan = Harga Jual per unit x total unit yang dijual
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2002:148)
memaksimalkan laba.
Didalam kehidupan dunia usaha atau bisnis konsep laba sangat diperlukan
atau kebijakan yang akan dikeluarkan oleh sutu perusahaan. Laba merupakan
salah satu indikasi keberhasilan suatu badan usaha atau perusahaan. Keinginan
1. Pengertian Laba
keuntungan) dengan sumber daya keluar (beban dan kerugian) selama periode
adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan
kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kegiatan lainnya yang
mempengaruhi entity selama satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari
lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi. Laba atau rugi
merupakan hasil perhitungan secara periodik (berkala). Laba atau rugi ini
belum merupakan laba atau rugi yang sebenarnya. Laba atau rugi yang
kejadian yang mempengaruhi badan usaha dalam suatu periode tertentu. Laba
2. Jenis-Jenis Laba
a. Laba kotor merupakan selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok
penjualan (HPP)
dapat diharapkan akan dicapai setiap tahun atau laba operasional (net
d. Laba sesudah pajak atau laba bersih merupakan laba setelah dikurangi
Laba merupakan hal yang penting dan paling dasar dari ikhtisar
menjalankan suatu usaha, (2) harga jual, merupakan jumlah tertentu yang
dibayarkan oleh konsumen terhadap barang atau jasa yang diterima, dan (3)
Semakin besar volume penjualan suatu barang, biasanya laba yang diperoleh
18
akan semakin besar, demikian sebaliknya bila volume penjualan suatu barang
Laba merupakan pos yang penting dan paling dasar dari ikhtisar
1. Biaya
Biaya yang dapat timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau
jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2. Harga Jual
Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume
penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.
3. Volume penjualan dan produksi
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi akan
mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi laba
yaitu biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah produk, dan harga jual
Menurut Hery (2013:46) yang dimaksud dengan laba bersih adalah Laba
dari selisih antara sumber daya masuk (pendapatan dan keuntungan) dengan
pajak. Menurut Nasution & Lisa (2013:4) yang dimaksud dengan laba bersih
adalah Laba setelah pajak merupakan laba yang diperoleh setelah dikurangkan
20
dengan pajak. Ini disebut net income (laba bersih) atau net profit yang
kejadian yang mempengaruhi badan usaha dalam suatu periode tertentu. Laba
adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban
komponen besar dari kepuasan konsumen, dan nilai produk adalah apa
peranan yang sangat penting. Laba yang akan diperoleh perusahaan dan
21
produk sangat di pengaruhi oleh harga jual produk itu sendiri. Jadi harga
jual merupakan hal penting atas suatu produk yang dijual baik bagi
tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Hansen
yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan
atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Menurut Mulyadi (2012
:78) pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh
ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi
ditambah mark-up.
konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk
yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas
22
kepada konsumen.
karena selain itu harga jual juga dipenagruhi oleh perubahan lingkungan
pesaing yang memasuki pasar, dan harga jual yang ditentukan oleh
Perubahan harga jual bertujuan agar harga jual yang baru dapt
mencerminkan biaya saat ini (current cost) atau biaya masa depan (future
cost), kondisi pasar, reaksi pesaing, laba atau return yang diinginkan dan
a. Keadaan Perekonomian
1) Permintaan:
yang diminta lebih besar, sedangkan pada tingkat harga yang lebih
2) Penawaran:
c. Elastisitas Permintaan
d. Persaingan:
harga pasar.
e. Biaya
menghasilkan keuntungan.
f. Tujuan perusahaan
g. Pengawasan pemerintah
penetapan harga jual produk barang dan jasa yang meliputi (Basu Swasta:
148)
Prinsip dasar penentuan harga jual produk adalah bahwa harga jual
harus cukup untuk menurup semua biaya dan menghasilkan laba dalam
jangka panjang sehingga dapat memberikan deviden yang wajar bagi para
perusahaan.
mempunyai pengaruh upah, sewa, bunga dan laba. Artinya, harga sebuah
modal dan kewiraswastaan. Jadi harga adalah alat ukur dasar sebuah
b. Cost-plus pricing
normal, yaitu
harga jual yaitu taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan.
c. Penentuan harga jual dalam cost type contract (cost type contract
pricing)
dimana pemesan akan meminta harga dibawah harga jual normal atau
e. Penentuan harga jual waktu dan bulan (time and material pricing)
perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan baku suku
pendekatan full costing jasa. Contoh produk dan jasa untuk memeuhi
D. Kerangka Pemikiran
mengenai volume penjualan dan harga jual terhadap peningkatan laba bersih
perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk lebih
Toko Alung
Pengaruh
Laba
E. Penelitian Terdahulu
serempak adalah signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil uji secara parsial
Mente dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada UD. Agung Esha
berpengaruh terhadap laba bersih pada UD. Agung Esha dimana hasil analisis t-
tes memperlihatkan nilai thitung = 5.650 > ttabel = 1.81246. Besar pengaruh volume
terhadap laba bersih pada UD. Agung Esha dimana hasil analisis t-tes
memperlihatkan nilai t-hitung = 3.078 > t-tabel = 1.81246. Besar pengaruh biaya
operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada UD. Agung Esha dimana hasil
analisis F-tes memperlihatkan nilai F-hitung = 135.244 > Ftabel = 4,26. Besarnya
pengaruh volume penjualan mente dan biaya operasional terhadap laba bersih
pada UD. Agung Esha adalah sebesar 96,1%, sedangkan sisanya sebesar 3,9%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan Pada Toko Alung, Kota Kendari. Adapun
waktu penelitian akan dimulai setelah proposal ini diseminarkan dan dilanjutkan
B. Pendekatan Penelitian
taktik sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang peneliti dalam
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada suatu
variabel lainnya (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan
variabel dependen)
29
30
1. Jenis Data
a. Data Primer
mengetahui atau mempunyai otoritas pada objek atau situasi yang akan
2008).
toko Alung. Dalam hal ini data diperoleh secara langsung dengan
b. Data Sekunder
selain dari data primer. Data sekunder merupakan data dan dokumen
2. Sumber Data
Agar data yang sudah didapat dari lokasi penelitian lapangan bisa
jawabkan secara ilmiah. Adapun teknik yang dilakukan peneliti yaitu dengan
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
terhadap laba usaha dengan hasil wawancara dengan beberapa informan atau
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dapat
dicapai dengan jalan 1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
32
menengah atau perguruan tinggi, orang berada dan kurang berada, dan
berkaitan.
Salah satu tahap yang penting dalam proses penelitian adalah tahap
pengumpulan data. Hal ini karena data merupakan factor terpenting dalam suatu
penelitian, tanpa adanya data yang terkumpul maka tidak mungkin suatu
1. Observasi
(2012) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
2. Wawancara
jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan
pada penyelidikan, pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik
tanya jawab antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik
pengumpulan data ini maka peneliti akan berhasil memperoleh data dari
informan yang lebih banyak dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Untuk
yang digunakan adalah buku catatan baik tape recorder dan camera
(Sugiyono, 2010).
Total Penjualan = Harga Jual per unit x total unit yang dijual
3. Harga jual
Harga jual = biaya yang berhubungan langsung dengan volume per unit +
ROI menggambarkan biaya yang harus ditutup dan return atas investasi yang
35
diinginkan. Pendekatan ini dapat digunakan untuk harga pokok penuh dan
biaya variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Aria Faramita dkk, 2006. Pengantar Akutansi, Buku Satu< Edisi ke 21. Jakarta:
Salemba Empat
Budi Rahardjo, 2000. Keuangan dan Akuntans untuk Manajer Non Keuangan.
Yogyakarta: GrahaIlmu.
Dwi Prastowo & Rifka Julianty, 2002. Analisis Laporan Keuangan . Konsep dan
Aplikasi. Edisi Kedua. UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Ellys Delfrina S, 2008. Analisis credit untuk Account Officer. Jakarta: Pt.
Gramedia Pustaka Utama
Jopie Jusuf, 2006. Analisis Credit Untuk Account Officer. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Kartono, 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: CV. Mandar Maju
36
Kuncoro, M, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Miles & Huberman, 1984. An expended source book qualitative data analysis.
London: sage publication
Nasution & Lisa, 2013. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih pada
Bank Swasta Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2009-2011. FE USU Departemen Manajemen.
Sarjono dkk, 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan tesis Bisnis. Jakarta: PT
Sofyan S Harahap, 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu.
Jakarta: Rajagrafindo Persada
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (12th ed).
Bandung: Alfabeta.
37