Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

PENGARUH VOLUME PENJUALAN DAN BIAYA PRODUKSI KALUNG


TERHADAP LABA PADA HIDAYAH SHOP KUTA-BADUNG

Fauzi Dwi Putra

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: jearrkyodjie@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh volume penjualan dan biaya produksi
baik secara parsial maupun simultan terhadap laba pada hidayah shop kuta-badung. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian kausal atau sebab akibat. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis
regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara parsial volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap laba pada hidayah shop kuta-badung yang didukung dengan hasil pengujian
hipotesis menggunakan t-test bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (68,998 > 1,671) sehingga
Ha diterima dan biaya produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba pada
hidayah shop kuta-badung yang didukung dengan hasil pengujian hipotesis menggunakan t-
test bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel (75,370 > 1,671) sehingga Ha diterima, kemudian
secara simultan volume penjualan dan biaya produksi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap laba pada hidayah shop kuta-badung yang didukung dengan hasil pengujian f-test
bahwa nilai f-hitung > nilai f-tabel (3249,570 > 3,96) sehingga Ha diterima.

Kata Kunci : Biaya Produksi, Laba dan Volume Penjualan

Abstract
This study aims to determine the effect of sales volume and production costs either partially
or simultaneously to profit in hidayah shop kuta-badung. This type of research is a causal or
causal research. Methods of data collection in this study using documentation. Methods of
data analysis using multiple linear regression analysis with the help of SPSS 17.0 for
windows. The result of research shows that partially sales volume have positive and
significant effect to profit at hidayah shop kuta-badung supported with result of hypothesis
test using t-test that t-hit value > t-table value (68,998 > 1,671) so that Ha accepted and
production cost have positive and significant effect to profit at hidayah shop kuta-badung
supported with result of hypothesis test using t-test that t-hit value > t-table (75,370 > 1,671)
value so that Ha accepted, then simultaneously the sales volume and production cost have a
positive and significant effect to the profit in hidayah shop kuta-badung supported with the
result of f-test that f-count value > f-table value (3249,570 > 3,96) so that Ha is accepted.

Keywords: Production Cost, Profit and Sales Volume


PENDAHULUAN masalah dan rintangan yang timbul, seperti
Perusahaan untuk dapat masalah operasional, keuangan, maupun
berkembang haruslah melalui perjuangan masalah pemasaran dari produk yang
dan didukung dengan perencanaan yang diproduksi. Berkembangnya permintaan
matang dalam menghadapi berbagai akan barang dan jasa oleh konsumen, baik

462
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

dalam jumlah maupun jenisnya mendorong menekan biaya produksi, maka harga jual
perusahaan-perusahaan untuk saling terhadap barang yang akan dipasarkan juga
berpacu agar mampu menghasilkan produk dapat ditekan seminimal mungkin.
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Penentuan harga jual yang tidak
Keadaan ini mengakibatkan terjadinya tepat sering berakibat fatal pada masalah
persaingan sesama perusahaan yang keuangan perusahaan dan akan
menghasilkan barang dan jasa yang sejenis. mempengaruhi kontinuitas usaha
Untuk menghadapi persaingan ini memaksa perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan
perusahaan untuk berorientasi pada harus menetapkan harga jualnya secara
kegiatan pemasaran. Dalam hal ini tepat karena harga merupakan satu-satunya
perusahaan harus melakukan berbagai unsur bauran pemasaran yang memberikan
macam strategi, baik strategi dalam pendapatan bagi perusahaan. Pada
berproduksi, maupun penetapan harga jual. hakekatnya perusahaan dalam menjual
Salah satu strategi dalam berproduksi produknya harus dapat mencapai
adalah menentukan efisiensi biaya produksi. keuntungan yang diharapkan, sehingga
Perusahaan didirikan bertujuan perusahaan dalam menjual produknya harus
untuk meningkatkan volume penjualan, menetapkan harga jual dengan tepat.
mempertinggi daya saing, dan Tujuan menetapkan harga jual yang sesuai
meminimalkan biaya produksi untuk adalah untuk meningkatkan volume
mencapai laba maksimal. Perkembangan penjualan yang diperoleh oleh perusahaan
perusahaan dan laba yang dicapai dalam setiap periode. Volume penjualan
perusahaan dapat digunakan sebagai alat adalah jumlah unit yang terjual dari suatu
ukur terhadap keberhasilan perusahaan produk yang ditetapkan dalam suatu periode
dalam menjalankan aktivitas yang tertentu.
berkenaan dengan operasinya. Jika tujuan Jika volume penjualan pada suatu
perusahaan itu tercapai maka kelangsungan perusahaan dapat ditingkatkan, itu artinya
hidup perusahaan mampu dipertahankan laba dalam perusahaan tersebut juga akan
dan mampu bersaing dengan perusahaan meningkat. Salah satu tujuan utama
lain. perusahaan adalah mencapai tingkat laba
Pengukuran laba bukan saja penting atau keuntungan yang maksimal. Karena
untuk menentukan prestasi perusahaan tanpa adanya suatu pencapaian laba, suatu
tetapi penting juga sebagai informasi bagi perusahaan tidak akan dapat melanjutakan
pembagian laba dan penentuan kebijakan usahanya. Selain untuk mencapai tingkat
investasi. Oleh karena itu, laba menjadi laba yang maksimal, kelangsungan hidup
informasi yang dilihat oleh banyak orang perusahaan dimasa yang akan datang juga
seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis harus diperhatikan. Laba adalah selisih dari
keuangan, pemegang saham, ekonom, pendapatan diatas biaya-biayanya dalam
fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: jangka waktu (periode) tertentu (Harnato,
259). Dengan begitu Laba sangatlah penting 2003 : 444).
untuk kelangsungan perkembangan suatu Dalam sebuah perusahaan fungsi
perusahaan. Laba sendiri di pengaruhi oleh manajemen sangatlah penting, dimana
beberapa faktor yaitu Biaya, Harga Jual, manjemen harus mampu menyusun suatu
Volume penjualan dan Produksi. perencanaan. Dengan perencanaan yang
Biaya produksi merupakan dasar baik dan tepat dapat memperkecil
bagi perusahaan yang memberikan kemugkinan perusahaan mengalami
perlindungan bagi perusahaan itu sendiri kerugian dan aktivitas perusahaan berjalan
dari kemungkinan terjadinya kerugian. dengan baik. Untuk itu, faktor utama yang
Kerugian akan mengakibatkan suatu usaha menentukan kelancaran usaha disuatu
tidak dapat berkembang, bahkan akan dapat perusahaan adalah bagaimana seorang
memaksa suatu perusahaan untuk seorang pemimpin dapat merencanakan,
menghentikan usahanya. Salah satu cara mengatur, mengawasi, dan mengambil
menghindari hal tersebut adalah dengan suatu keputusan secara pasti menangani
memperhitungkan biaya produksi. Dengan proses produksi.

463
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

Perusahaan Hidayah Shop adalah Seperti yang sudah dijelaskan


perusahaan yang bergerak di `bidang sebelumnya dapat diketahui adaya masalah
penjualan pernak pernik dari kerang- yang dihadapi oleh Hidayah Shop Kuta-
kerangan laut. Dalam penjualannya hidayah Badung yaitu perkembangan laba bersih
shop kerap mengalami kenaikan dan pada Hidayah Shop Kuta-Badung dari tahun
penurunan laba di setiap tahunnya. 2015 ke tahun 2017 tidak mengalami
Perusahaan Hidayah Shop dalam peningkatan yang signifikan seperti yang
memproduksi menghasilkan lebih dari satu diharapkan hal itu bisa dilihat dari laporan
macam produk yaitu : kalung, cincin, gelang, keuangannya pada tahun 2015-2017 dari
dan segala macam pernak-pernik yang bulan Januari sampai bulan Desember yang
bahan bakunya adalah kerang-kerangan cenderung mengalami fluktuasi. Walaupun
laut. Namun, produk yang dihasilkan oleh volume penjualan kalung tiap bulannya dari
perusahaan ini didominasi oleh kalung. bulan Januari sampai dengan bulan
Kalung merupakan produk andalan Hidayah Desember terus mengalami peningkatan,
Shop serta merupakan produk yang paling
tetapi laba bersih yang diperoleh belum
diminati oleh pengunjung Hidayah Shop,
tentu mengalami peningkatan pula, hal ini
baik itu wisatawan asing maupun wisatawan
dikarenakan adanya peningkatan biaya
domestik. Maka dari itu penelitian yang
dilakukan tertuju pada produk andalan produksi dalam mengolah kalung, dan
Hidayah Shop yaitu kalung. Adapun biaya persaingan yang ketat diantara perusahaan
yang dikeluarkan perusahaan dalam yang sejenis. Menelaah perihal tersebut,
memproduksi kalung terdiri dari, biaya maka penulis berkeinginan untuk membuat
pembelian bahan baku berupa : kerang- penelitian yang berjudul Pengaruh Volume
kerangan laut, biaya tenaga kerja yaitu upah Penjualan dan Biaya Produksi Kalung
karyawan, serta biaya over head pabrik Terhadap Laba Pada Hidayah Shop Kuta-
berupa biaya bahan penolong. Badung.
Volume penjualan Hidayah Shop Menurut Swastha (2001:1)
pada tahun 2015 sebesar Rp. 559.603.000, penjualan adalah ilmu dan seni
tahun 2016 sebesar Rp. 488.193.000, mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
sedangkan tahun 2017 sebesar Rp. penjual untuk mengajak orang lain agar
516.800.000. Biaya produksi tahun 2015 bersedia membeli barang dan jasa yang
sebesar Rp. 367.644.100, tahun 2016 ditawarkan. Menurut Winardi (2005:26)
sebesar Rp. 309.546.200, sedangkan penjualan adalah berkumpulnya seorang
tahun 2017 sebesar Rp. 252.882.000. Laba pembeli dan penjual dengan tujuan
pada tahun 2015 sebesar Rp. 129.601.900, melaksanakan tukar menukar barang dan
tahun 2016 sebesar Rp. 113.138.300, jasa berdasarkan pertimbangan yang
sedangkan tahun 2017 sebesar Rp. berharga misalnya pertimbangan uang.
194.529.000. Dari data di atas dapat Pencapaian volume penjualan
terlihat bahwa volume penjualan pada adalah salah satu hal penting yang harus
tahun 2015 dan tahun 2017 mengalami diperhatikan dalam suatu perusahaan.
peningkatan, sedangkan tahun 2016 Volume penjualan merupakan total
mengalami penurunan. Biaya produksi keseluruhan dari hasil penjualan yang
pada tahun 2015 sampai tahun 2017 dicapai oleh perusahaan atau badan usaha
mengalami penurunan, sedangkan laba dari suatu kegiatan pemasaran dalam
pada tahun 2015 dan tahun 2017 periode tertentu. Volume penjualan tidak
mengalami peningkatan, sedangkan tahun memisahkan secara tunai maupun kredit
2016 mengalami penurunan. Hal ini tidak tetapi dihitung secara keseluruhan dari total
sejalan dengan teori yang dikatan oleh yang dicapai. Seandainya volume penjualan
Harnato (2003) bahwa Jika volume meningkat dan biaya distribusi menurun
penjualan pada suatu perusahaan dapat maka tingkat pencapaian laba perusahaan
ditingkatkan, itu artinya laba dalam meningkat tetapi sebaliknya bila volume
perusahaan tersebut juga akan meningkat. penjualan menurun maka pencapaian laba
perusahaan juga menurun.

464
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

Menurut Kotler (2000) volume kualitas menurut Goetch dan Davis,


penjualan adalah barang yang terjual dalam kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang
bentuk uang untuk jangka waktu tertentu berkaitan dengan produk, pelayanan,
dan didalamnya mempunyai strategi orang, proses dan lingkungan yang
pelayanan yang baik, sedangkan menurut memenuhi atau melebihi apa yang
Swastha & Irawan (1999:150) volume diharapkan. Saluran distribusi, menurut
penjualan merupakan tingkat penjualan Kotler & Keller (2010) saluran distribusi
maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. adalah organisasi-organisasi yang saling
Ada beberapa usaha untuk meningkatkan tergantung yang tercakup dalam proses
volume penjualan, adalah sebagai berikut. yang membuat produk atau jasa menjadi
Yang pertama menjajakan produk dengan tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.
sedimikian rupa sehingga konsumen Menurut Alma (2007) saluran distribusi
melihatnya. Yang kedua menempatkan dan
merupakan lembaga yang saling terkait
pengaturan yang tertatur sehingga produk
untuk menjadi produk atau jasa siap
tersebut akan menarik perhatian konsumen.
digunakan atau dikonsumsi. Menurut
Yang ketiga mengadakan analisa pasar.
Tjiptono (2008) saluran distribusi dapat
Yang keempat menentukan calon pembeli
atau konsumen yang potensial. Yang kelima diartikan sebagai kegiatan pemasaran
mengadakan pameran. Yang keenam yang berusaha memperlancar dan
mengadakan discount atau potongan harga. mempermudah penyampaian barang dan
Adapun indikator dari volume jasa dari produsen kekonsumen, sehingga
penjualan menurut Kotler (2008), adalah penggunaannya sesuai dengan yang
harga, promosi, kualitas, saluran distribusi diperluas (jenis, jumlah, harga, tempat dan
dan produk. Menurut Saladin (2001) harga saat dibutuhkan). Menurut Goleman (2003)
merupakan salah tukar yang digunakan saluran distribusi adalah serangkaian dari
untuk mendapatkan produk atau jasa organisasi yang saling bergantung yang
dengan sejumlah uang. Swastha & Irawan memudahkan pemindahan kepemilikan
(2005) harga ialah sesuatu yang sebagaimana produk-produk bergerak dari
dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produsen ke pengguna atau pelanggan.
kombinasi antara pelayanan ditambah Produk, pengertian produk menurut Fandy
produk dengan membayar jumlah uang Tjiptono (2008) Produk adalah segala
yang sudah menjadi patokan. Alma (2002) sesuatu yang ditawarkan produsen untuk
harga merupakan sebuah nilai yang diperhatikan, diminya, dicari, dibeli,
ditentukan untuk suatu barang maupun digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
jasa yang ditentukan dengan uang. pemenuhan kebutuhan atau keinginan
Promosi, menurut ahli pemasaran Harper pasar yang bersangkutan. Pengertian
Boyd : promosi diartikan sebagai upaya produk menurut Swastha & Irawan
membujuk orang untuk menerima produk, (1990:165) produk adalah suatu sifat
konsep dan gagasan. Menurut pakar kompleks, baik dapat diraba maupun tidak
pemasaran lainnya yaitu Boone dan Kurtz, diraba, termasuk bungkus, warna, harga,
promosi adalah proses menginformasikan, prestise perusahaan, pelayanan
membujuk, dan mempengaruhi suatu pengusaha dan pengecer, yang diterima
keputusan pembelian. Kualitas, menurut pembeli untuk memuaskan keinginan dan
Elliot, pengertian kualitas ialah sesuatu kebutuhan. Sedangkan pengertian produk
yang berbeda untuk orang yang berbeda menurut Kotler & Amstrong (2001:346)
dan tergantung pada waktu dan tempat produk adalah segala sesuatu yang
atau dikatakan sesuai dengan tujuan. ditawarkan, dimiliki, digunakan atau pun
Menurut Crosby, pengertian kualitas dikonsumsi sehingga mampu memuaskan
adalah kesesuaian dengan kebutuhan keinginan dan kebutuhan termasuk di
yang meliputi availability, delivery, dalamnya berupa fisik, tempat, orang, jasa,
reliability, maintainability dan cost gagasan, serta organisasi. Sedangkan
effectiveness. Sedangkan pengertian menurut Alamiah & Padji (2003:126)

465
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

indikator volume penjualan sebagai berikut. barang, misalnya periklanan, peragaan,


Volume penjualan = Total penjualan kampanye, pemberian hadiah. Hal ini
Volume penjualan adalah ukuran sangat tergantung pada kondisi serta
yang menunjukan banyaknya atau situasi perusahaan dan pembeli.
besarnya jumlah barang atau jasa yang Adapun cara yang digunakan untuk
terjual. Menurut Swastha & Irawan (2005) meningkatkan volume penjualan, antara
ada beberapa faktor yang mempengaruhi lain: yang pertama promosi penjualan.
volume penjualan, yaitu: yang pertama Merupakan salah satu aspek yang penting
kondisi dan kemampuan pasar. Kondisi dalam manajemen pemasaran,
dan kemampuan penjual sangat perusahaan memberitahukan atau
menentukan keyakinan seseorang untuk mempromosikan produk-produknya melalui
membeli produk yang dipasarkan. Kondisi media-media yang ada. Yang kedua
pasar yang harus diperhatikan antara lain meningkatkan kualitas produk. Dalam
yaitu jenis dan karakteristik barang yang meningkatkan volume penjualan,
ditawarkan, harga pokok, dan syarat perusahaan menjaga dan meningkatkan
penjualan seperti pembayaran, kualitas produk yang dipasarkannya,
penghantaran, pelayanan sesudah supaya pembeli merasa puas membeli
produk yang dipasarkan, bahkan dapat
penjualan, garansi dan sebagainya. Yang
menjadi pelanggan tetap. Hal tersebut
kedua kondisi pasar. Pasar merupakan
dapat meningkatkan volume penjualan
sasaran dalam menjual suatu produk,
perusahaan. Yang ketiga menambahkan
dengan demikian pasar juga akan keanekaragaman produk yang dijual.
mempengaruhi tingkat penjualan untuk Dengan cara ini semakin banyak produk
dapat meningkatkan volume penjualan. yang ditawarkan, sehingga semakin
Kondisi pasar yang harus diperhatikan banyak konsumen dalam membeli barang,
yaitu jenis pasar, kelompok pembeli atau dan akibatnya volume penjualan akan
segmen pasarnya, daya belinya, frekuensi meningkat.
pembelinya, dan keinginan serta Biaya merupakan salah satu kunci
kebutuhan pembelinya. Yang ketiga modal. keberhasilan perusahaan dalam
Dalam menjual barang atau produk menjalankan usahanya. Hal ini karena
haruslah produk tersebut dikenal oleh biaya sangat menentukan keuntungan
calon pembeli, apabila berada jauh dari yang akan diperoleh perusahaan. Menurut
penjual maka haruslah si penjual Supriyono & Riyanto (1992:45) Biaya
memperkenalkan produknya kepada adalah harga perolehan yang dikorbankan
pembeli. Untuk mencapai tujuan tersebut atau digunakan dalam rangka memperoleh
diperlukan sarana dan prasarana seperti : penghasilan atau revenue yang akan
dana promosi, alat transportasi maupun dipakai sebagai pengurang penghasilan.
sarana pendukung lainnya. Semua ini Menurut Mulyadi (2007:8) Biaya
hanya dapat dilakukan apabila penjual adalah pengorbanan sumber
memiliki sejumlah modal yang diperlukan ekonomis yang diukur dalam satuan uang,
untuk melaksanakan aktivitas tersebut. yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang
yang keempat kondisi organisasi pasar. kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Sedangkan menurut Mardiasmo
Dalam suatu perusahaan besar, kegiatan
(1999:48) biaya merupakan pengorbanan
penjualan biasanya ditangani oleh bagian
ekonomis yang diperlukan untuk
yang berwenang yaitu bagian penjualan
memperoleh barang dan jasa.
dan pemasaran. Namun pada perusahaan
Kegiatan Produksi adalah hal
kecil, kegiatan penjualan biasanya penting yang harus diperhatikan dalam
ditangani oleh orang yang juga melakukan suatu perusahaan, karena kegiatan produksi
fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan merupakan salah satu faktor yang akan
karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit mempengaruhi keberhasilan suatu
dan sistem organisasinya lebih sederhana. perusahaan. Suatu perusahaan dalam
Yang kelima faktor lain. Faktor lain disini kegiatan produksinya diharapkan dapat
adalah pendukung dari pemasaran suatu

466
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

memproduksi barang secara tepat guna, barang produksi oleh perusahaan tersebut.
dalam artian barang yang yang diproduksi Menurut Halim (1996:5) Biaya produksi
oleh perusahaan tersebut dapat memenuhi yakni biaya-biaya yang berhubungan
keinginan pasar. Menurut Jatmiko langsung dengan produksi dari suatu
(2005:128) produksi adalah semua aktivitas produk dan akan dipertemukan
yang menambah nilai guna barang atau (dimatchkan) dengan penghasilan
produk. (revenue) di periode mana produk itu di
Menurut Nurdin dkk (2008:259) jual. Menurut Mulyadi (2007:14) Biaya
produksi adalah semua kegiatan yang produksi merupakan biaya-biaya yang
menghasilkan atau meningkatkan nilai terjadi untuk mengolah bahan baku
guna suatu barang atau jasa untuk menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan Dalam memproduksi suatu barang,
produksi tidak akan dapat berjalan tanpa faktor terpenting yang harus diperhatikan
adanya faktor-faktor produksi atau sumber yaitu biaya yang digunakan untuk
daya ekonomi. Ada empat faktor produksi, memproduksi barang tersebut. Biaya
yaitu: yang pertama faktor produksi alam. produksi merupakan biaya-biaya yang
Faktor produksi alam atau sumber daya dikeluarkan untuk pengolahan bahan baku
alam adalah segala yang disediakan oleh menjadi barang jadi. Adapun indikator
alam baik langsung maupun tidak langsung biaya produksi, sebagai berikut. yang
yang dapat digunakan manusia memenuhi pertama biaya langsung terhadap produksi.
kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Merupakan semua biaya yang langsung
Yang kedua faktor produksi tenaga kerja. dapat dikaitan dengan barang yang
Tenaga kerja atau sumber daya manusia dihasilkan atau langsung dibebankan pada
adalah segala kegiatan manusia baik fisik harga pokoknya. Biaya produksi langsung
maupun rohani yang ditunjukan untuk terdiri dari. Pertama, Biaya bahan baku
keperluan produksi. Yang keempat faktor langsung, yaitu semua jenis bahan baku
produksi modal. Modal adalah segala yang merupakan bagian dari produk yang
sesuatu yang dapat digunakan untuk dihasilkan. Jadi biaya ini dapat
menghasilkan barang atau jasa dikalkulasikan langsung dalam harga
selanjutnya. Yang keempat faktor produksi pokok tiap macam barang. Kedua, biaya
kewirausahaan. Faktor produksi upah langsung, yaitu uapah yang dibayar
kewirausahaan adalah kemampuan bagi para pekerja pabrik yang berkaitan
manusia untuk mengelola atau langsung dengan produksi sehingga
mengendalikan usaha untuk memperoleh besarnya dapat dibebankan langsung ke
laba. harga pokok produk tersebut. Yang kedua
Untuk menghasilkan produk berupa biaya produksi tidak langsung. Merupakan
barang diperlukan faktor-faktor produksi biaya-biaya produksi yang tidak dapat
seperti bahan baku, bahan pembantu, secara langsung dikalkulasikan ke dalam
mesin, tenaga kerja serta keahlian harga pokok barang yang diproduksi. Biaya
pengusaha. Semua faktor produksi tersebut produksi tidak langsung terdiri dari.
harus dikorbankan dalam proses produksi Pertama, biaya bahan tidak langsung,
untuk menghasilkan barang. Dan misalnya yaitu : bahan penolong. Kedua,
pengusaha harus memperhitungkan semua biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu :
pengorbanan tersebut sebagai biaya gaji atau upah yang sukar untuk
produksi. Sebagian ahli berpendapat bahwa dibebankan langsung kepada produk yang
biaya produksi adalah semua pengorbanan termasuk dalam biaya ini. Misalnya, biaya
untuk menghasilkan barang sampai barang gaji supervisor atau mandor, gaji manajer,
atau jasa tersebut tiba di pasar atau sampai dan lain-lain. Ketiga, biaya overhead
ke tangan konsumen. pabrik, yaitu seluruh biaya produksi yang
Biaya produksi adalah semua tidak dapat diklarifikasikan sebagai biaya
pengeluaran perusahaan untuk bahan baku langsung atau biaya tenaga
memperoleh faktor-faktor produksi yang kerja langsung. Keempat, biaya produksi
digunakan untuk menghasilkan barang- tidak langsung lainnya, yaitu biaya

467
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

penyusutan mesin dan bangunan pabrik, yang sama tetapi berhubungan dengan
biaya asuransi. realitas penghasilan, Sedangkan menurut
Biaya produksi merupakan Handoko (2002:107) bahwa laba merupakan
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kelebihan harga jual atas harga pokok/untuk
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi suatu perusahaan secara keseluruhan,
atau biaya-biaya yang dikeluarkan dalam merupakan kelebihan pendapatan atas
proses produksi. Menurut Mulyadi (2012) seluruh beban.
biaya produksi yang dikeluarkan oleh Adapun indikator dari laba menurut
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa Halim & Supomo (2005), adalah sebagai
faktor, dimana faktor tersebut yang nantinya berikut. Yang pertama pendapatan. Menurut
dapat menentukan besar kecilnya biaya Suroto (2000) pendapatan adalah
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk Pendapatan merupakan sumber
proses produksinya. Dalam buku penghasilan seseorang untuk memenuhi
Pemasaran Barang dan Jasa dikemukakan kebutuhan sehari – hari dan sangat penting
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi artinya bagi kelangsungan hidup dan
biaya produksi antara lain: yang pertama penghidupan seseorang secara langsung
biaya bahan baku. Biaya bahan baku yaitu mau pun tidak langsung. Sedangkan
biaya yang terjadi sebagai harga perolehan menurut Antonio (2001) pendapatan adalah
dari bahan baku yang dipakai dalam proses kenaikan kotor dalam asset atau penurunan
produksi dan berkaitan langsung dengan dalam lialibilitas atau gabungan dari
produk yang dihasilkan. Yang kedua biaya keduanya selama periode yang dipilih oleh
tenaga kerja. Biaya tenaga kerja yaitu pernyataan pendapatan yang berakibat dari
semua balas jasa yang diberikan investasi yang halal, keuntungan, seperti
perusahaan kepada karyawan pabrik yang manajemen rekening investasi terbatas.
langsung berkaitan dengan proses produksi Yang kedua biaya. Menurut Supriyono
dan merupakan bagian integral dari produk (1999) biaya adalah harga perolehan yang
tertentu. Yang ketiga biaya overhead pabrik. dikorbankan atau yang digunakan dalam
Biaya overhead pabrik yaitu biaya produksi rangka memperoleh penghasilan (revenue)
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga dan akan di pakai sebagai pengurang
kerja langsung, yaitu biaya bahan penolong. penghasilan. Menurut Mulyadi (2012) dalam
Biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu arti luas biaya adalah pengorbanan sumber
biaya penyusutan dan amortisasi aktiva ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang,
tetap pabrik, biaya reparasi dan yang terjadi atau yang kemungkinan akan
pemeliharaan aktiva tetap pabrik, biaya terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik Dalam arti sempit diartikan sebagai
dan biaya overhead lain-lain (Rismiati & pengorbanan sumber ekonomi untuk
Suratno, 2001:231). memperoleh aktiva yang di sebut dengan
Tujuan utama perusahaan adalah istilah harga pokok, atau dalam pengertian
memaksimalkan laba. Laba merupakan lain biaya merupakan bagian dari harga
indikator prestasi atau kinerja perusahaan pokok yang dikorbankan di dalam suatu
yang besarnya tampak di laporan usaha untuk memperoleh penghasilan.
keuangan, tepatnya laba rugi. Tingkat Menurut Simamora (2000:25) rumusan
prestasi perusahaan ditunjukan oleh berapa untuk menghitung laba bersih adalah
besarnya laba yang diperoleh suatu sebagai berikut. Laba Bersih = Laba
perusahaan. Pengukuran laba juga sebelum pajak – Pajak penghasilan.
digunakan sebagai informasi bagi Laba merupakan kenaikan kekayaan
pembagian laba dan penentuan kebijakan atau aktiva yang dimiliki oleh suatu
investasi. perusahaan. Ada dua unsur-unsur laba,
Menurut Mulyadi (2002:166) laba yaitu: yang pertama penghasilan (income)
adalah sesuatu yang diperoleh dengan yang diartikan sebagai kenaikan manfaat
mempertemukan penghasilan dalam suatu ekonomi dalam bentuk pemasukan atau
periode tertentu dengan biaya-biaya yang peningkatan aktiva atau penurunan
dikeluarkan atau yang terjadi dalam waktu kewajiban perusahaan selama periode

468
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

tertentu. Dapat di klasifikasikan menjadi: METODE


pertama, pendapatan (revenue), yaitu Jenis penelitian yang digunakan
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan adalah jenis penelitian kausalitas yang
aktivitas biasa dan yang dikenal dengan bertujuan untuk menemukan hubungan
sebutan yang berbeda, seperti misalnya sebab-akibat antara volume penjualan dan
penjualan barang dagang, penghasilan jasa biaya produksi kalung terhadap laba pada
(fees), pendapatan bunga, pendapatan hidayah shop kuta-badung tahun 2015-2017
deviden, royalitas dan sewa. Kedua, baik secara parsial maupun secara simultan.
keuntungan (gains), yaitu pos lain yang Sumber data yang digunakan adalah
memenuhi definisi penghasilan dan mungkin data primer. Data primer adalah sumber
timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan data yang diperoleh langsung dari
aktivitas perusahaan yang rutin misalnya sumbernya, data yang dihasilkan berupa
pos yang timbul dalam pengalihan aktiva data kuantitatif. Dimana data ini adalah
lancer, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah jumlah volume penjualan, biaya produksi
aktiva jangka panjang. yang kedua beban serta laba dalam setahun pada Hidayah
(expense) yang diartikan sebagai penurunan Shop Kuta Badung.
manfaat ekonomi dalam bentuk arus keluar, Dalam penelitian ini metode yang
penurunan aktiva atau kewajiban digunakan untuk pengumpulan data adalah
perusahaan selama periode tertentu. Dapat metode dokumentasi berupa laporan
di klasifikasikan menjadi: pertama, beban keuangan yang berkaitan dengan volume
yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas penjualan, biaya produksi dan laba.
perusahaan yang biasa, yang meliputi Data hasil penelitian yang telah
misalnya harga pokok penjualan, gaji dan dikumpulkan melalui metode dokumentasi,
upah, penyusutan. Kedua, kerugian yang sehingga perlu pengolahan data lebih lanjut,
mencerminkan pos lain yang memenuhi untuk mendapatkan kesimpulan sesuai
definisi beban yang timbul atau tidak timbul dengan tujuan penelitian yang telah
dari aktifitas perusahaan yang jarang terjadi, ditetapkan sebelumnya. Analisis data yang
seperti misalnya rugi karena bencana digunakan dalam penelitian ini adalah
kebakaran, banjir atau pelepasan aktiva analisis regresi linier berganda.
tidak lancer (Hanafi & Halim, 2003:69).
Faktor-faktor yang mempengaruhi HASIL DAN PEMBAHASAN
laba menurut Mulyadi (2001:513), yaitu: Hasil
yang pertama biaya. Biaya yang timbul dari Pengaruh volume penjualan
perolehan atau mengolah suatu produk atau terhadap laba pada hidayah shop kuta-
jasa akan mempengaruhi harga jual produk badung dianalisis dengan menggunakan uji t
yang bersangkutan. Yang kedua harga jual. dengan bantuan program SPSS 17.0 for
Harga jual produk atau jasa akan windows. Hasil analisis tersebut
mempengaruhi besarnya volume penjualan menunjukan bahwa adanya pengaruh
produk atau jasa yang bersangkutan. Yang volume penjualan terhadap laba secara
ketiga volume penjualan dan produksi. parsial. variabel volume penjualan secara
Besarnya volume penjualan berpengaruh parsial berpengaruh signifikan terhadap
terhadap volume produksi produk atau jasa laba, hal ini dapat dilihat pada nilai p-value =
tersebut, selanjutnya volume produksi akan 0,034 < 𝛼 = 0,05 yang berarti bahwa Ha
mempengaruhi besar kecilnya biaya diterima dan Ho di tolak.
produksi. Pengaruh biaya produksi terhadap
Berdasarkan pendahuluan di atas laba pada hidayah shop kuta-badung
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk dianalisis dengan menggunakan uji t dengan
mengetahui pengaruh volume penjualan dan bantuan program SPSS 17.0 for windows.
biaya produksi kalung terhadap laba pada Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa
Hidayah Shop Kuta-Badung tahun 2015- adanya pengaruh biaya produksi terhadap
2017. laba secara parsial. variabel biaya produksi
secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap laba, hal ini dapat dilihat pada nilai

469
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

p-value = 0,001 < 𝛼 = 0,05 yang berarti > t-tabel (75,370 > 1,671) sehingga
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. hipotesis diterima yakni “biaya produksi
Pengaruh volume penjualan, biaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produksi terhadap laba dianalisis laba pada hidayah shop kuta-badung”. Hasil
menggunakan uji F dengan bantuan ini sejalan dengan teorinya yang
program SPSS 17.0 for windows. Hasil dikemukakan oleh Carter (2008:129) yang
analisis tersebut menunjukan adanya menyatakan bahwa tingkat laba yang
pengaruh volume penjualan, biaya produksi diperoleh perusahaan dapat ditentukan oleh
terhadap laba. pengujian dengan volume produksi yang dihasilkan, semakin
menggunakan uji F yang menunjukan banyak volume produksi yang dicapai maka
bahwa p-value = 0,000 < 𝛼 = 0,05. Maka Ho semakin tinggi pula biaya produksi. Semakin
ditolak dan Ha diterima. banyak volume produksi yang dicapai maka
Untuk mengetahui besarnya semakin tinggi pula laba yang diperoleh.
pengaruh volume penjualan, biaya produksi Jadi ketika perusahaan meningkatkan
terhadap laba pada hidayah shop kuta- volume produksinya, maka otomatis
badungdapat diketahui melalui hasil membutuhkan biaya produksi yang banyak
koefisien determinasi (Adjusted R Square). atau biaya produksi akan mengalami
Diketahui bahwa nilai Adjusted R Square peningkatan. Dengan adanya peningkatan
yaitu sebesar 0,995 atau sebesar 99,5%. biaya produksi, berimplikasi pada jumlah
Nilai tersebut menggambarkan bahwa produk yang dihasilkan juga meningkat
sumbangan pengaruh volume penjualan sehingga produk yang siap atau tersedia
(X1 ), biaya produksi (X2 ) terhadap laba (Y) untuk dijual juga bertambah. Akibatnya
pada hidayah shop kuta-badung sebesar volume penjualanpun ikut bertambah, dan
99,5% dan sisanya sebesar 0,05% akan mengakibatkan laba yang dihasilkan
merupakan sumbangan variabel lain akan mengalami peningkatan. Jadi secara
tidak langsung biaya produksi bertambah
Pembahasan mengakibatkan bertambahnya pula laba
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh perusahaan.
menunjukan bahwa secara parsial volume Berdasarkan hasil penelitian
penjualan berpengaruh terhadap laba pada menunjukan bahwa secara simultan volume
hidayah shop kuta-badung sebesar 0,973 penjualan dan biaya produksi berpengaruh
yang didukung hasil pengujian hipotesis terhadap laba pada hidayah shop kuta-
dengan uji t-test didapatkan bahwa t-hitung badung yang ditunjukan oleh nilai
> t-tabel (68,998 > 1,671) sehingga determinasi sebesar 99,5% kemudian
hipotesis diterima yakni “volume penjualan didukung dengan hasil pengujian hipotesis
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan uji f-test didapatkan bahwa f-hitung
laba pada hidayah shop kuta-badung”. Hasil > f-tabel (3249,570 > 3,96) sehingga
ini sejalan dengan teorinya yang hipotesis diterima yakni “volume penjualan
dikemukakan oleh Rahardjo (2000:33), dan biaya produksi berpengaruh positif dan
bahwa adanya hubungan yang erat signifikan terhadap laba pada hidayah shop
mengenai Volume Penjualan terhadap kuta-badung”.
peningkatan Laba Bersih perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian
Dalam hal ini dapat terlihat dari laporan laba terdahulu yang dilakukan oleh Sumayah
rugi yang dimiliki oleh perusahaan, karena (2011) dan Suzanti (2009) bahwa volume
laba akan timbul jika penjualan produk lebih penjualan dan biaya produksi berpengaruh
besar dibandingkan dengan biaya-biaya positif dan signifikan terhadap laba. Tingkat
yang dikeluarkan. keberhasilan atau prestasi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian ditunjukan oleh besarnya laba yang
menunjukan bahwa secara parsial biaya diperoleh suatu perusahaan. Mulyadi (2007)
produksi berpengaruh terhadap laba pada ukuran perstasi kegiatan pemasaran terletak
hidayah shop kuta-badung sebesar 0,938 pada kenaikan volume penjualan. Apabila
yang didukung hasil pengujian hipotesis volume penjualan lebih besar dari biaya
dengan uji t-test didapatkan bahwa t-hitung produksi yang dikeluarkan untuk

470
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

memproduksi suatu barang, itu artinya yang dikeuarkan maka semakin kecil laba
perusahaan memperoleh laba atau tingkat yang diperoleh demikian pula sebaliknya.
prestasi perusahaan tersebut meningkat. Untuk menigkatkan volume penjualannya
Sebaliknya, jika volume penjualan lebih kecil diharapkan Hidayah Shop Kuta-Badung
dari biaya produksi yang dikeluarkan, maka lebih ditingkatkan kegiatan distribusi,
itu artinya perusahaan mengalami kerugian promosi dan meningkatkan mutu produknya,
atau penurunan prestasi. karena terbukti memberi pengaruh positif
terhadap laba perusahaan. Kedua bagi
SIMPULAN DAN SARAN mahasiswa lain yang berminat meneliti
Simpulan masalah pengaruh volume penjualan dan
Berdasarkan hasil penelitian dan biaya produksi terhadap laba agar
pembahasan di atas, maka dapat diambil mengembangkan penelitian ini lebih lanjut
simpulan sebagai berikut. Pertama volume dan mempertimbangkan variabel lain yang
penjualan berpengaruh positif dan signifikan belum diuji dalam penelitian ini yang
terhadap laba pada hidayah shop kuta- memiliki pengaruh terhadap laba.
badung yang didukung dengan hasil
pengujian hipotesis menggunakan uji t-test DAFTAR PUSTAKA
bahwa nilai T = 2,207 dengan nilai p-value = Alamiah & Padji. 2003. Kamus Istilah
0,034 <��= 0,05 sehingga hipotesis diterima Akuntansi. Bandung: Yrama Widya
yakni “volume penjualan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap laba pada hidayah Antonio, muhammad Syafi'i. 2001. Bank
shop kuta-badung”. Kedua biaya produksi Syariah Dari Teori ke Praktik.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Jakarta: Gema Insani Press
laba pada hidayah shop kuta-badung yang Alma, Buchari. 2002. Manajemen
didukung dengan hasil pengujian hipotesis Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
menggunakan uji t-test bahwa nilai T = Bandung: CV. Alfabeta
3,511 dengan nilai p-value = 0,001 < 𝛼 = ---------. 2007. Manajemen Pemasaran &
0,05 sehingga hipotesis diterima yakni Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.
“biaya produksi berpengaruh positif dan
Bandung: CV. Alfabeta
signifikan terhadap laba pada hidayah shop
kuta-badung”. Ketiga volume penjualan dan Carter.K William. 2008. Akuntansi Biaya.
biaya produksi berpengaruh positif dan Buku 1. Edisi Keempat Belas,
signifikan terhadap laba pada hidayah shop Jakarta: Salemba Empat
kuta-badung yang didukung dengan hasil Goleman, Daniel, 2003. Kepemimpinan
pengujian f-test bahwa nilai F = 3249,570 yang Mendatangkan Hasil.
dengan nilai p-value = 0,000 < 𝛼 = 0,05 Cetakan. Pertama. Jogjakarta:
sehingga hipotesis diterima yakni “volume Amara Books
penjualan dan biaya produksi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap laba pada Halim, Abdul. 1996. Dasar - Dasar
hidayah shop kuta-badung”. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: PT
BPFE
Saran Halim, Abdul & Supomo, Bambang. 2005.
Sesuai dengan simpulan di atas, Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:
maka dapat diajukan saran-saran sebagai BPFE
berikut. Pertama Hidayah Shop Kuta-
Badung diharapkan untuk dapat membuat Hanafi & Halim, A. 2003. Analisis Laporan
perencanaan mengenai biaya produksi Keuangan. Edisi. Revisi.
dengan sebaik-baiknya agar biaya produksi Yogyakarta: UPP AMP YKPN
dapat ditekan sekecil mungkin sehingga Handoko, T. H. 2002. Manajemen; Edisi
perolehan laba menjadi optimal, karena Kedua, Cetakan Ketigabelas.
berdasarkan hasil penelitian, biaya produksi Yogyakarta: BPFE
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
laba. Artinya semakin besar biaya produksi

471
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

Harahap, Sofyan. 2001. Sistem Saladin, Djaslim. 2001. Manajemen


Pengawasan Manajemen. Jakarta: Pemasaran, Analisis, Perencanaan,
Quantum Pelaksanaan dan Pengendalian.
Harnato. 2003. Akuntansi Keuangan Bandung: Lindakarya
Menengah. Yogyakarta: BPFE Simamora, Henry. 2000. Manajemen
Pemasaran Internasional. Jilid II.
Jatmiko, Rohmad Dwi. 2005. Pengantar
Jakarta: Salemba Empat
Bisnis. Edisi Pertama, Cetakan
Kedua. Malang: Universitas Sumayah. 2011. Pengaruh Volume
Muhammadiyah Malang Penjualan dan Biaya Produksi
terhadap Laba Bersih (Studi
Kotler, Philip. 2000. Prinsip – Prinsip
Kasus pada PT Metrodata
Pemasaran Manajemen, Jakarta:
Electronics Tbk). Bandung: Jurnal
Prenhalindo
Penelitian Universitas Komputer
Kotler, Philip, 2008. Manajemen Indonesia Vol 4 (1): 1-12
Pemasaran, Edisi Milenium
Supriyono & Riyanto, Bambang. 1992.
diterjemahkan Benyamin Molan.
Akuntansi Manajemen 1.
Jakarta: PT. Prenhallindo
Yogyakarta: BPFE
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip – Prinsip
Supriyono, R. A. 1999. Akuntansi Biaya
Pemasaran. Jilid I, Edisi kedelapan.
Buku I: Pengumpulan Biaya dan
Jakarta: Erlangga
Penentuan Harga Pokok. Edisi 2.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2010. Cetakan Ke XII. Yogyakarta: BPFE
Manajemen Pemasaran. Jilit 1,
Suroto. 2000. Strategi pembangunan dan
Edisi. Ketiga belas. Jakarta:
Perencanaan Perencanaan
Erlangga
Kesempatan Kerja. Yogyakarta:
Mardiasmo. 1999. Akuntansi Keuangan Gajah Mada Univercity
Dasar 1. Edisi Kedua. Yogyakarta:
Suzanti. 2009. Analisis Pengaruh biaya
BPFE
produksi dan penjualan Air bersih
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Tiga. terhadap laba Bersih (Studi Kasus
Jakarta: Salemba Empat PT PDAM Tirtanadi). Yogyakarta:
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi keenam, jurnal penelitian Universitas
Cetakan pertama. Jakarta: Siliwangi Vol 4 (1): 1-6
Salemba Empat Swastha, Basu & Irawan. 1990. Manajemen
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Pengendalian Manajemen. Jakarta: Liberty
Salemba Empat -----------. 1999. Manajemen Pemasaran
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Modern, Edisi 2. Yogyakarta: Liberty
kelima. Yogyakarta: UPP STIM Swastha, Basu. 2001. Manajemen
YKPN. Pemasaran I, Edisi Ketiga.
Nurdin Muh, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Yogyakarta: BPFE
Sosial 1. Jakarta: Pusat Swastha, Basu & Irawan. 2005. Asas-asas
Pembukuan Departemen Marketing. Yogyakarta: Liberty
Pendidikan Nasional
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.
Rahardjo, Budi. 2000. Keuangan dan Edisi 3. Yogyakarta: ANDI
Akuntans untuk Manajer Non
Winardi, J. 2005. Manajemen Perubahan
Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
(The Management of Change),
Rismiati, Catur & Suratno, Bondan. 2001. Cetakan Ke-1, Jakarta: Prenada
Pemasaran Barang dan Jasa. Media
Yogyakarta: Kanisius

472
Ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Vol: 10 No: 2 Tahun: 2017

473

Anda mungkin juga menyukai