Anda di halaman 1dari 18

Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

Jurnal KBP
Vol 2 – No. 2, Juni 2014

ANALISIS MARGIN OF SAFETY DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PERENCANAAN LABA PADA TOKO PROFIL
DAN PLAFON GIPSUM PADANG

Yulistia
STIE”KBP” Padang
(yls_tia2007@yahoo.com)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana margin of safety,
perencanaan laba serta seberapa beesar pengaruh margin of safety terhadap
perencanaan laba pada Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif
yang meliputi Analisis Regresi Linear Sederhana, Koefisien Korelasi Pearson,
Koefisien Determinasi, dan t hitung.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Toko Profil dan Plafon Gypsum
Padang diperoleh kesimpulan bahwa margin of safety mempunyai pengaruh hubungan
yang sangat kuat, searah dan signifikan dengan perencanaan laba. Dimana jika tingkat
margin of safety naik maka perencanaan laba juga akan naik dan sebaliknya.

PENDAHULUAN di masa yang akan datang, baik jangka


Kebutuhan masyarakat akan pendek maupun jangka panjang.
suatu produk cenderung terus Perencanaan pada dasarnya
meningkat, disebabkan produk tersebut merupakan kegiatan membentuk masa
memiliki mutu atau kualitas yang depan sekarang, bersifat dinamis dan
terbaik dari produk-produk lain yang ditujukan pada masa depan yang penuh
beredar di pasaran, dengan harga yang dengan ketidakpastian, karena adanya
terjangkau oleh masyarakat dan apalagi perubahan kondisi dan situasi.
konsumen merasa puas dengan Hubungan perencanaan (planning)
mengkonsumsi atau menggunakan dengan rencana (plan) adalah
produk tersebut. Memproduksi suatu perencanaan diproses oleh perencana
produk merupakan salah satu bentuk (planner), hasilnya menjadi rencana
kegiatan perusahaan dalam memenuhi (plan). Dalam suatu rencana
kebutuhan masyarakat dan merupakan ditetapkanlah tujuan yang ingin dicapai
tindakan perusahaan dalam dan pedoman-pedoman untuk mencapai
mempertahankan keberadaan tujuan itu.
perusahaan dalam lingkungan yang Kegiatan pokok manajemen
semakin kompetitif seiring tahun dalam perencanaan perusahaan adalah
berjalan. Berhasil atau tidaknya suatu memutuskan sekarang berbagai macam
perusahaan pada umumnya ditandai alternatif dan perumusan kebijakan
dengan kemampuan manajemen dalam yang akan dilaksanakan di masa yang
melihat kemungkinan dan kesempatan akan datang. Hasil perencanaan baru

280
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

akan diketahui pada masa depan. Oleh Parameter (angka yang


karena itu, agar risiko yang ditanggung menggambarkan suatu keadaan) yang
relatif kecil, hendaknya semua digunakan manajemen untuk
kegiatan, tindakan dan kebijakan mempertimbangkan berbagai usulan
direncanakan terlebih dahulu. kegiatan dalam perencanaan laba
Perencanaan ini adalah masalah diantaranya adalah : Impas (Break Even
memilih, artinya memilih tujuan, dan Point) yaitu keadaan suatu usaha yang
cara terbaik untuk mencapai tujuan tidak memperoleh laba dan tidak
tersebut dari beberapa alternatif yang menderita rugi. Shut Down Point yaitu
ada. Tanpa alternatif maka perencanaan informasi mengenai pada pendapatan
pun tidak ada. penjualan berapa, usaha perusahaan
Agar suatu perusahaan dapat secara ekonomis tidak pantas untuk
berjalan dengan lancar dan sesuai dilanjutkan lagi. Degree Of Operating
dengan tujuannya, maka harus dibuat Leverage yaitu menunjukkan
suatu perencanaan yang matang. Begitu persentase perubahan laba bersih
juga dalam hal laba, dimana laba ini sebagai dampak terjadinya sekian
merupakan tujuan yang umum kenapa persen perubahan pendapatan
perusahaan beroperasi sehingga dalam penjualan. Margin Of Safety yaitu
prakteknya harus direncanakan dengan kelebihan penjualan yang dianggarkan
matang. Untuk memperoleh laba yang diatas volume penjualan impas.
optimal, maka pihak manajemen harus Batas keselamatan (Margin Of
melakukan perencanaan laba dengan Safety) merupakan selisih antara
baik terlebih dahulu, dimana pendapatan penjualan yang
perencanaan merupakan salah satu dari dianggarkan dengan pendapatan
fungsi manajemen yang sangat penting penjualan pada keadaan impas. Untuk
dalam suatu perusahaan, karena akan mendapatkan nilai margin of safety,
mempengaruhi secara langsung pihak manajemen sebelumnya harus
terhadap kelancaran maupun dapat menetapkan besarnya penjualan
keberhasilan pencapaian tujuan yang pada keadaan impas terlebih dahulu
telah ditetapkan sebelumnya. Dengan dengan menyusun anggaran penjualan,
adanya perencanaan yang baik akan biaya tetap dan biaya variabel sehingga
memungkinkan perusahaan untuk dapat perhitungan margin of safety dapat
bekerja dengan lebih efektif dan dilakukan dengan benar.
efisien.
Perencanaan laba (profit KERANGKA TEORI DAN
planning) merupakan pengembangan HIPOTESIS
dari suatu rencana operasi guna Analisis Biaya Volume Laba (Cost
mencapai cita-cita dan tujuan Volume Profit Analysis)
perusahaan, serta merupakan gambaran Analisis biaya volume laba
keuangan dan naratif mengenai hasil merupakan instrumen yang lazim
yang diharapkan dari keputusan dipakai untuk menyediakan informasi
perencanaan. Dalam keadaan yang bermanfaat bagi manajemen
perekonomian yang seperti sekarang untuk pengambilan keputusan. Proses
ini, setiap perusahaan akan berusaha analisis ini memerlukan sejumlah
sekeras mungkin untuk memperoleh teknik dan prosedur pemecahan
laba yang optimal demi terjaminnya masalah dengan bertumpukan pada
kontinuitas perusahaan. pemahaman terhadap pola-pola
perilaku biaya perusahaan.

281
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

Adapun penjelasan dari pendapatan yang harus dicapai agar


parameter analisis biaya volume laba dalam tahun anggaran yang akan
diatas adalah sebagai berikut : datang perusahaan tidak mengalami
1. Impas (Break Even Point) kerugian.
Merupakan salah satu teknik Dapat disimpulkan bahwa break
analisis untuk mempelajari hubungan even point adalah suatu keadaan atau
antara biaya tetap, biaya variabel, kondisi dimana perusahaan belum
keuntungan dan volume penjualan dan memperoleh laba dan tidak menderita
merupakan teknik untuk kerugian karena saat itu penghasilan
menggabungkan, mengkoordinasi, yang diterima sama dengan biaya yang
menafsirkan data dan distribusi untuk dikeluarkan. Metode perhitungan break
membantu manajemen dalam even point dapat ditentukan dengan dua
pengambilan keputusan. cara sebagai berikut
Selain itu break even point Ada dua cara perhitungan break even
merupakan informasi yang dapat point dengan pendekatan matematik,
digunakan oleh manajemen untuk yaitu :
memperoleh gambaran batas bawah

1. Atas dasar unit


BEP = BT

P-V
Dimana :
P = Harga jual per unit
V = Biaya variabel per unit
BT = Biaya tetap total selama setahun
Q = Kuantitas penjualan

2. Atas dasar rupiah


Perhitungan impas (break even point) dalam penelitian ini didasarkan kepada
perhitungan impas dalam rupiah penjualan. Impas dalam rupiah penjualan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Biaya Tetap
BEP = 1 - Biaya Variabel
Anggaran Penjualan

a) Titik Penutupan Usaha (Shut tunai yang dikeluarkan


Down Point) perusahaan. Dalam keadaan
Merupakan suatu titik demikian perusahaan yang
pada break even chart yang bersangkutan tidak lagi
menunjukkan bahwa besarnya memperoleh kelebihan
total penjualan yang diperoleh penerimaan kas, sehingga tidak
perusahaan adalah sama mungkin untuk melanjutkan
besarnya dengan total biaya kegiatan operasinya.

282
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

Shut Down Point untuk dilanjutkan jika


memberikan informasi kepada pendapatan penjualannya tidak
manajemen mengenai pada cukup untuk menutup biaya
pendapatan penjualan berapa, tunainya. Titik penutupan usaha
usaha perusahaan secara (Shut Down Point) dapat
ekonomis tidak pantas untuk dihitung dengan menggunakan
dilanjutkan lagi. Suatu usaha rumus berikut ini :
tidak layak secara ekonomis

Biaya Tetap Tunai


Shut Down Point = Rasio Kontribusi Margin

b) Degree Of Operating Leverage mengetahui dampak setiap


Memberikan ukuran usulan kegiatan yang
dampak perubahan pendapatan menyebabkan perubahan
penjualan terhadap laba bersih pendapatan penjualan terhadap
pada tingkat penjualan tertentu. laba bersih perusahaan yang
Adanya parameter ini, dihitung dengan rumus :
manajemen akan dengan cepat

Laba Kontribusi
Degree Of Operating Leverage =
Laba Bersih

c) Margin Of Safety
Adalah besarnya pengurangan maksimum jumlah produksi atau
penjualan dari yang dianggarkan agar perusahaan tidak sampai menderita
kerugian. Margin Of Safety dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

Penjualan per Budget – Penjualan per Break Even x 100%


Margin Of Safety =
Penjualan per Budget

Margin Of Safety penjualan pada tingkat titik impas


Apabila hasil penjualan pada merupakan batas keamanan (margin of
tingkat titik impas dihubungkan dengan safety) bagi perusahaan dalam
penjualan yang dianggarkan atau pada melakukan penjualan.
tingkat penjualan tertentu, maka akan
diperoleh informasi tentang seberapa Perencanaan
jauh volume penjualan boleh turun Proses perencanaan adalah
sehingga perusahaan tidak memperoleh komponen yang paling penting dari
rugi. Hubungan atau selisih antara keseluruhan sistem. Hal ini merupakan
penjualan yang dianggarkan atau dasar bagi elemen lainnya karena
tingkat penjualan tertentu dengan melalui proses perencanaan ini kita

283
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

dapat menentukan apa yang akan kita diterima setelah dikurangi dengan
lakukan, bagaimana kita akan semua biaya yang dikeluarkan.
melakukannya, dan siapa yang akan
mengerjakannya. Tujuan Perhitungan Laba
Perhitungan laba suatu
Anggaran perusahaan dapat dilakukan setiap
Dalam pengelolaan perusahaan, bulan, kuartal (triwulan) ataupun
manajemen menetapkan tujuan (goals) semester, namun untuk tujuan praktis
dan sasaran (objectives) lalu kemudian perhitungan laba dilakukan pada akhir
membuat rencana kegiatan untuk periode akuntansi. Perhitungan ini
mencapai tujuan dan sasaran tersebut. dituangkan dalam suatu laporan laba-
Dampak keuangan yang diperkirakan rugi bersamaan dengan penyusunan
akan terjadi sebagai akibat dari rencana neraca.
kerja tersebut kemudian disusun dan
dievaluasi melalui proses penyusunan Perencanaan Laba
anggaran. Menurut Carter dan Usry yang
diterjemahkan oleh Krista (2000:30)
Laba mengemukakan bahwa perencanaan
Keberhasilan suatu perusahaan laba (profit planning) adalah
dapat dilihat pada tingkat laba yang pengembangan dari suatu rencana
diperoleh perusahaan itu sendiri karena operasi guna mencapai cita-cita dan
tujuan utama perusahaan pada dasarnya tujuan perusahaan.
adalah untuk memperoleh laba yang Perencanaan laba akan efektif
sebesar-besarnya dan laba merupakan hanya bila semua pihak yang
ukuran kesuksesan manajemen dalam bertanggungjawab melaksanakan usaha
mengelola perusahaan. yang terus menerus dan agresif untuk
mencapai tujuan.
Pengertian Laba Manajer pusat tanggung jawab
Supriyono (2000:188) harus menerima tanggung jawab untuk
mengemukakan bahwa laba adalah mencapai atau melampaui sasaran
perubahan aktiva bersih selain dari departemen yang tercantum di
perubahan investasi para pemilik yang perencanaan laba. Seluruh tingkatan
dibuat dalam periode tertentu. Besarnya manajemen harus mengerti program,
laba ditentukan dari proses harus menyadari relevansi rencana bagi
mempertemukan secara wajar antara pelaksanaan fungsinya dan harus
semua pendapatan dan semua beban berpartisipasi dalam penerapannya
yang terjadi dalam periode yang sama dengan cara yang tepat. Perencanaan
di dalam suatu laporan rugi-laba. laba ini merupakan sistem yang dapat
Sedangkan menurut Soemarso membantu melaksanakan proses
(2005:230) dalam bukunya manajemen.
menjelaskan bahwa laba adalah selisih
lebih pendapatan atas beban Hubungan Margin Of Safety dengan
sehubungan dengan kegiatan usaha. Perencanaan Laba Perusahaan
Berdasarkan definisi diatas, Pada saat penyusunan rencana,
maka dapat disimpulkan bahwa laba termasuk perencanaan laba sering kali
adalah nilai lebih yang diperoleh terdapat kejadian-kejadian yang tidak
perusahaan dari hasil penjualan yang diketahui yang dapat menurunkan
penjualan di bawah tingkat yang

284
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

diharapkan sebelumnya. Margin of penerapan variabel


safety mampu memberikan informasi Margin Of Safety dan
kepada pimpinan perusahaan mengenai variable Perencanaan
berbagai tingkat volume penjualan, Laba pada Toko Profil
serta hubungannya dengan dan Plafon Gypsum
kemungkinan memperoleh laba Padang.
menurut tingkat penjualan yang Ha : Tidak ada pengaruh
bersangkutan. yang signifikan antara
Salah satu cara untuk dapat penerapan variabel
melakukan perencanaan terhadap laba Margin Of Safety dan
adalah dengan mengetahui besarnya variable Perncanaan laba
margin of safety. Margin of safety pada Toko Profil dan
merupakan selisih antara pendapatan Plafon Gypsum Padang.
penjualan yang dianggarkan dengan
pendapatan penjualan pada keadaan METODOLOGI
impas (break even). Populasi dan Sampel
Kegunaan dari margin of sefety Populasi penelitian ini adalah
adalah memberikan informasi kepada laporan keuangan laba rugi dan laporan
manajemen untuk mengetahui seberapa anggaran Toko Profil dan Plafon
besar jumlah maksimum penurunan Gypsum Padang yang dimulai awal
target pendapatan penjualan boleh berdirinya perusahaan tersebut dari
terjadi agar penurunan tersebut tidak tahun 1998 sampai tahun 2009.
mengakibatkan perusahaan menderita
kerugian, sehingga dapat membantu Sampel
manajemen dalam proses perencanaan Berdasarkan uraian di atas,
laba perusahaan, khususnya laba jangka dapat disimpulkan bahwa sampel yang
pendek, agar perusahaan mendapatkan diambil peneliti untuk melakukan
laba yang optimal. penelitian ini adalah Laporan Laba
Rugi dan Laporan Anggaran pada Toko
Penelitian Terdahulu Profil dan Plafon Gypsum Padang dari
Berdasarkan Penelitian Fendy tahun 2005 sampai 2009 yaitu selama 5
Endiarta (2008) tentang Pengaruh tahun, dengan alasan karena merupakan
Margin Of Safety Terhadap data keuangan terbaru dan dapat
Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada mewakili sebagai data dalam penelitian
PT. Agronesia “Inkaba” Bandung, ini.
menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang sangat erat antara Definisi Dan Operasionalisasi
parameter analisis biaya volume laba Variabel
dengan perencanaan laba perusahaan, 1. Variabel Independen ( Variabel X
dimana dengan mengetahui parameter )
ini diharapkan perusahaan dapat lebih Variabel independen atau
merencanakan perolehan labanya yang variabel bebas yaitu variabel yang
lebih optimal di tahun-tahun yang akan mempengaruhi variabel lainnya
datang. yang tidak bebas. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel X adalah
Hipotesis “Margin Of Safety”.
Ho : Berpengaruh yang 2. Variabel Dependen ( Variabel Y )
signifikan antara

285
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

Variabel dependen atau Analisis Regresi Linier


variabel terikat yaitu variabel yang Sederhana adalah salah satu alat
dipengaruhi oleh variabel bebas, analisis yang digunakan untuk
maka yang menjadi variabel Y mengetahui besarnya pengaruh variabel
dalam penelitian ini adalah independen (X) terhadap variabel
“Perencanaan Laba Perusahaan“. dependen (Y). Dampak dari
Indikator yang digunakan untuk penggunaan analisis regresi, adalah
mengukur Perencanaan Laba untuk memutuskan apakah naik dan
Perusahaan adalah laporan menurunnya variabel dependen
anggaran dari tahun 2005 sampai (Perncanaan Laba) dapat dilakukan
dengan tahun 2009. melalui menaikkan dan menurunkan
variabel independen (Margin Of
Teknik Analisa Data Safety). Formulasi analisis regresi
Analisis Regresi Linier Sederhana sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a+bX
Y = Perencanaan laba
X = Margin of safety
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Koefisien Regresi

Koefisien Korelasi Pearson perencanaan laba. Koefisien korelasi


Analisis koefisen korelasi pearson digunakan untuk mengetahui
pearson digunakan untuk mengukur derajat hubungan dan kontribusi
ada atau tidaknya hubungan linier variabel bebas (independent) dengan
antara variabel bebas (X) dan variabel variabel terikat (dependent).”
terikat (Y) serta mempunyai tujuan Koefisien korelasi yang
untuk meyakinkan bahwa pada dinyatakan dengan “r” dari pearson
kenyataannya terdapat pengaruh dapat dicari dengan menggunakan
Margin Of Safety dalam meningkatkan persamaan berikut :

Dimana :
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
(Margin Of Safety)
Y = Subjek pada variabel dependen yang mempunyai nilai tertentu
(perencanaan laba)
n = Ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel

Koefisien Determinasi tingkat kekuatan hubungan antara dua


Koefisien determinasi variabel atau lebih dalam bentuk persen
merupakan besaran untuk menunjukkan (menunjukkan seberapa besar

286
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

persentase keragaman Y yang dapat a. Hipotesis Penelitian


dijelaskan oleh keragaman X), atau Ho : Tidak ada pengaruh yang
dengan kata lain seberapa besar X signifikan antara penerapan variabel
dapat memberikan kontribusi terhadap Margin Of Safety dan variable
Y. Perencanaan Laba pada Toko Profil
Dalam analisis korelasi terdapat dan Plafon Gypsum Padang.
suatu angka yang disebut dengan Ha : Ada pengaruh yang signifikan
koefisien determinasi yang sering antara penerapan variabel Margin Of
disebut koefisien penentu, karena Safety dan variable Perncanaan laba
besarnya adalah kuadrat dari kofisien pada Toko Profil dan Plafon
korelasi (r 2). Sehingga koefisien ini Gypsum Padang.
berguna untuk mengetahui besarnya b. Hipotesis Statistik
kontribusi peranan perhitungan Margin Ho : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh
Of Safety dalam meningkatkan yang signifikan antara penerapan
perencanaan laba. Jika r2 =100% berarti variabel Margin Of Safety dan
variable independent berpengaruh variable Perencanaan laba pada
sempurna terhadap variable dependent, Toko Profil dan Plafon Gypsum
demikian sebaliknya jika r 2=0 berarti Padang.
variable independent tidak berpengaruh Ha : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh yang
terhadap variable dependent. Besarnya signifikan antara penerapan variabel
koefisien determinasi dihitung dengan Margin Of Safety dan variable
menggunakan rumus sebagai berikut : Perencanaan laba pada Toko Profil
dan Plafon Gypsum Padang.

Kd = (r 2) x 100% Menguji Signifikan


Untuk mencari makna pengaruh
variabel X terhadap Y maka peneliti
Keterangan : melakukan Uji Signifikansi terhadap
Kd = Koefisien Determinasi hasil korelasi pearson product moment
r = Koefisien Korelasi tersebut menggunakan statistik uji “t”
student dengan rumus sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis

Di mana :

= Nilai uji t
r = Koefisien korelasi pearson product moment
n = Ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN dan mewawancarai narasumber untuk


Hasil Analisis Kualitatif mengetahui perkembangan data yang
Analisis kualitatif dilkukan kita peroleh.
untuk menjawab identifikasi dengan Analisis Margin of Safety Toko Profil
cara mengumpulkan data perusahaan dan Plafon Gypsum Padang

287
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

Sebelum menghitung besarnya mengalami keuntungan ataupun


Margin of Safety (MOS), terlebih kerugian.
dahulu kita akan menghitung Break Data-data BEP hasil
Even Point (BEP) atau titik impas perhitungan di atas dapat pula disajikan
dimana titik ini merupakan kondisi dalam bentuk tabel seperti dapat dilihat
dimana suatu perusahaan tidak pada tabel di bawah ini :

Tabel 1
BEP Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang Tahun 2005-2009
(Dalam Rupiah)
Tahun Biaya Biaya Anggaran Break Even Point
Tetap Variabel Penjualan (BEP)
2005 496,054,913 38,588,338 887,765,891 87,455,834
2006 438,764,931 23,794,065 574,824,196 100,525,343
2007 499,668,397 77,718,178 865,599,695 183,840,058
2008 522,234,566 68,371,523 919,526,176 158,244,986
2009 519,110,770 74,050,167 1,018,052,426 151,093,723
Sumber: Data anggaran perusahaan yang telah diolah

Perhitungan Margin of Safety (MOS) besarnya Margin of Safety (MOS) dari


Setelah menghitung BEP, langkah Toko Profil dan Plafon Gypsum
selanjutnya adalah menghitung Padang pada tahun 2005-2009.

Tabel 2
MOS Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang Tahun 2005-2009
(Dalam Rupiah)
Pejualan per Penjualan per Margin Of Safety
Tahun
Budget BEP (%)
2005 887,765,891 87,455,834 90.15
2006 574,824,196 100,525,343 82.51
2007 865,599,695 183,840,058 78.76
2008 919,526,176 158,244,986 82.79
2009 1,018,052,426 151,093,723 85.16
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah

Sedangkan gambaran statistika


dari data MOS dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :

288
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

Tabel 3
Gambaran Statistika MOS Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang
Tahun 2005-2009
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MOS % 5 78.76 90.15 83.8743 4.18894
Valid N 5
(listwise)

Dari gambaran statistika data rata-rata MOS Toko Profil dan Plafon
MOS dapat terlihat bahwa harga Gypsum Padang dari tahun 2005-
minimum dari MOS terjadi pada 2009 adalah sebesar 83.8743%. Tabel
tahun 2007 yaitu sebesar 78.76% di bawah ini memperlihatkan
sedangkan harga maksimum dari besarnya peningkatan atau penurunan
MOS tersebut terjadi pada tahun 2005 MOS dari tahun sebelumnya.
yaitu sebesar 90.15%. Adapun nilai

Tabel 4
Perubahan MOS Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang Tahun 2005-2009
Tahun Margin of Perubahan dari Tahun Keterangan
Safety(%) Sebelumnya(%)
2005 90.15 - -
2006 82.51 - 7.64 Penurunan
2007 78.76 - 3.75 Penurunan
2008 82.79 4.03 Peningkatan
2009 85.16 2.37 Peningkatan
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4 yang Analisis Perencanaan Laba Toko


merupakan hasil analisis, kita dapat Profil Dan Plafon Gypsum Padang
menarik kesimpulan bahwa tingkat Perencanaan laba yang
Margin Of Safety mengalami dilakukan oleh Toko Profil dan Plafon
penurunan dari tahun 2005 – 2009, Gypsum Padang biasanya mengacu
walaupun adanya kenaikan pada tahun pada keberhasilan atau realisasi laba
2008 dan 2009 namun kenaikan yang terjadi pada periode sebelumnya,
tersebut tidak sama ataupun melebihi jika ada informasi mengenai akan
tingkat Margin Of Safety pada tahun terjadi kenaikan atau penurunan biaya,
2005 yaitu sebesar 90.15%. maka laba yang dianggarkan akan turun
Hal ini diakibatkan oleh tingkat atau naik sebesar dari kenaikan atau
volume penjualan yang dianggarkan, penurunan biaya yang akan
biaya tetap dan biaya variabel setiap dianggarkan.
tahunnya mengalami fluktuasi. Besarnya perencanaan laba
Penurunan tingkat Margin of Safety perusahaan pada Toko Profil dan
dibanding tahun dasar terjadi pada Plafon Gypsum Padang diperoleh dari
tingkat minimum Margin of Safety data anggaran laba rugi tahunan selama
pada tahun 2007 yaitu sebesar 78.76%. periode 2005–2009. Istilah laba yang

289
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

digunakan dalam penelitian ini adalah dan Plafon Gypsum Padang dari tahun
laba bersih sebelum pajak. Besarnya 2005 sampai dengan tahun 2009 dapat
Perencanaan Laba pada Toko Profil dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5
Perencanaan Laba Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang
Tahun 2005-2009
Tahun Perencanaan Laba (rupiah)
2005 356,519,371
2006 300,764,679
2007 240,756,650
2008 330,954,320
2009 323,497,450
Sumber: Data anggaran perusahaan yang telah diolah

Adapun gambaran statistika dari 2005 sampai tahun 2009 adalah sebaga
data Perencanaan Laba Toko Profil dan berikut :
Plafon Gypsum Padang pada tahun

Tabel 6
Gambaran Statistika
Perencanaan Laba Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang
Tahun 2005-2009
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Perencanaan Laba 5 240756650 356519371 3.10E8 4.377E7
Valid N (listwise) 5

Tabel di atas memberikan mengalami perubahan, hal ini akan


gambaran bahwa perencanaan laba mempengaruhi harga jual produk dan
perusahaan mengalami penurunan dari secara tidak langsung akan
tahun 2005 – 2009, walaupun adanya mempengaruhi perencanaan laba
kenaikan pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan.
namun kenaikan tersebut tidak sama Besar Margin of Safety dan
ataupun melebihi perencanaan laba Perencanaan Laba Toko Profil dan
perusahaan pada tahun 2005 yaitu Plafon Gypsum Padang dari tahun 2005
sebesar Rp. 356,519,371. Hal ini sampai dengan 2009 dapat dilihat pada
diakibatkan oleh tingkat volume tabel berikut :
penjualan yang setiap tahunnya

290
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

Tabel 7
MOS dan Perencanaan Laba Toko Profil dan Plafon Gypsum Padang
Tahun 2005-2009
Tahun Margin of Safety (%) Perencanaan Laba (Rupiah)
2005 90.15 356,519,371
2006 82.51 300,764,679
2007 78.76 240,756,650
2008 82.79 330,954,320
2009 85.16 323,497,450
Sumber: Data perusahaan yang telah diolah

Adapun gambaran statistika dari Padang dapat dilihat pada Tabel 8 di


data MOS dan Perencanaan Laba dari bawah ini
Toko Profil dan Plafon Gypsum
:
Tabel 8
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MOS % 5 78.76 90.15 83.8743 4.18894
Perencanaan Laba 5 240756650 356519371 3.10E8 4.377E7
Valid N (listwise) 5

Dari Tabel 8 di atas dapat a. Analisis Regresi Linear


dilihat bahwa Margin Of Safety Sederhana
berpengaruh terhadap Perencanaan Analisis regresi linier
Laba Perusahaan dan memiliki sederhana adalah salah satu alat
hubungan yang searah dan positif, hal analisis yang digunakan untuk
ini dilihat dari data hasil analisis mengetahui bagaimana hubungan
mengenai Margin Of Safety dan antara kedua variabel tersebut.
Perencanaan Laba Perusahaan setiap Jika kita hitung secara manual
tahunnya bahwa jika Margin Of Safety untuk mencari persamaan Regresi
mengalami penurunan maka Linier di atas maka perhitungan
perencanaan laba perusahaan pun dari komponen-komponen dari
mengalami penurunan, sebaliknya jika konstanta-konstanta a dan b dapat
setiap Margin Of Safety mengalami dilihat pada tabel dibawah ini :
kenaikan maka perencanaan laba
perusahaan pun mengalami kenaikan.

291
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

Tabel 9
Perhitungan komponen-komponen Regresi Linier
Tahun x y x² y² xy
2005 90.15 356,519,371 8127.0225 1.27106E+17 32,140,221,296
2006 82.51 300,764,679 6807.9001 9.04594E+16 24,816,093,664
2007 78.76 240,756,650 6203.1376 5.79638E+16 18,961,993,754
2008 82.79 330,954,320 6854.1841 1.09531E+17 27,399,708,153
2009 85.16 323,497,450 7252.2256 1.04651E+17 27,549,042,842
jumlah 419.37 1,552,492,470 35244.4699 4.89711E+17 130,867,059,709

Dari Tabel di atas kita dapat Apabila hasil perhitungan di


memperoleh bahwa atas kita substitusikan kedalam
∑x = 419.37 persamaan untuk menghitung
∑y = 1,552,492,470 konstanta-konstanta a dan b maka akan
∑ xy = 130,867,059,709 diperoleh harga a dan b sebagai
∑ x² = 35,244.4699 berikut:
(∑ x)² = 175,871.197

y - y
a =
n -
( )( ) ( )( )
=
( ) ( )
= - 469.723.707
Dan
n∑ y-(∑ )(∑y)
b =
n∑x - (∑ )²
( )–( )
=
( ) ( )
= 6.52481E+11

Sehingga jika harga a dan b persamaan Regresi Linier Sederhana


disubstitusikan kedalam persamaan sebagai berikut :
Regresi Linier maka akan diperoleh

y = a + bx
y = - 469.723.707+ 6.52481E+11x

Regresi Linier pada data Margin of


Safety (MOS) dan Perencanaan Laba
pada tabel berikut:

292
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

Tabel 10
Coefficiencts Regresi Linier dengan menggunakan SPSS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -4.700E8 2.305E8 -2.039 .134
MOS % 9305117.276 2745046.710 .890 3.390 .043
a. Dependent Variable: Perencanaan Laba

Persamaan Regresi Linier mengecil maka akan


yang didapatkan memberikan mengakibatkan mengecilnya nilai
penjelasan kepada kita bahwa Perencanaan Laba.
keterkaitan antara MOS dengan b. Analisis Moment Product
Perencanaan Laba bersifat searah Correlation (Korelasi Pearson)
(positif) atau dengan kata lain Laba dimana nilai
bahwa nilai MOS semakin besar keterkaitannya disebut sebagai
maka akan mengakibatkan nilai nilai signifikansi seperti yang
dari Perencanaan Laba akan dapat dilihat pada tabel di bawah
semakin besar juga, demikian ini :
pula sebaliknya jika nilai MOS

Table 11
Interval Taraf Signifikansi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 - 1.000 Sangat kuat

Jika kita hitung secara


manual untuk mencari nilai
korelasi Pearson di atas maka,
Tabel 12
Perhitungan komponen-komponen Korelasi Pearson
Tahun x y x² y² xy
2005 90.15 356,519,371 8127.0225 1.27106E+17 32,140,221,296
2006 82.51 300,764,679 6807.9001 9.04594E+16 24,816,093,664
2007 78.76 240,756,650 6203.1376 5.79638E+16 18,961,993,754
2008 82.79 330,954,320 6854.1841 1.09531E+17 27,399,708,153
2009 85.16 323,497,450 7252.2256 1.04651E+17 27,549,042,842
Jumlah 419.37 1,552,492,470 35244.4699 4.89711E+17 130,867,059,709

293
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

Dimana :
∑x = 419.37
∑y = 1,552,492,470
∑ xy = 130,867,059,709
∑ x² = 35,244.4699
(∑ x)² = 175,871.1969
∑ y² = 4.89711E+17
(∑ y)² = 2.41023E+18
Jika nilai dari komponen- diperoleh harga Korelasi Pearson
komponen di atas kita substitusikan ke sebagai berikut
persamaan korelasi Pearson maka akan

r =

( ) ( )
= )
√*( ) + *( +
= 0.890

Tabel 13
Korelasi Pearson
Correlations
Perencanaan
Laba MOS %
Perencanaan Laba Pearson Correlation 1 .890*
Sig. (2-tailed) .043
N 5 5
MOS % Pearson Correlation .890* 1
Sig. (2-tailed) .043
N 5 5
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari perhitungan Korelasi dapat dianalisis dengan


Pearson di atas didapatkan kesimpulan menggunakan metode Koefisien
bahwa pengaruh MOS terhadap Determinasi. Adapun persamaan
Perencanaan Laba bersifat positif untuk menentukan korelasi
dengan tingkat hubungan Sangat Kuat, Koefisien Determinasi adalah
hal ini dapat dilihat dengan sebagai berikut:
membandingkan nilai r yang KD = r² x 100%
didapatkan dengan interval koefisien Dimana :
pada tabel di atas. KD= Koefisien Determinasi
c. Analisis Koefisien Determinasi r = koefisien korelasi
Selain menggunakan produk momen/korelasi
Regresi Linear dan Korelasi Pearson
Pearson, keterkaitan dari MOS Tujuan metode Koefisien
dengan Perencanaan Laba tersebut Determinasi berbeda dengan

294
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

Koefisien Pearson. Pada metode hubungan seperti pada Koefisien


Koefisien Determinasi, kita dapat Pearson (lebih memberikan
mengetahui seberapa besar gambaran fisis atau keadaan
pengaruh nilai MOS terhadap sebenarnya dari kaitan MOS
Perencanaan Laba tapi bukan taraf terhadap Perencanaan Laba).

Tabel 14
Tabel Statistik SPSS Model Summary
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .890a .793 .724 2.300E7
a. Predictors: (Constant), MOS %

Pengertian dari nilai KD = Pengujian hipotesis


79.3% menyatakan bahwa sebesar a. Hipotesis Penelitian
79.3% pengaruh penetapan Ho : Tidak ada pengaruh yang
Perencanaan Laba ditentukan oleh signifikan antara variabel Margin
MOS dan ada variabel-variabel of Safety dan variabel
lain selain MOS yang menjadi perencanaan laba.
bahan pertimbangan penentuan Ha : Ada pengaruh yang
besar Perencanaan Laba yaitu signifikan antara variabel Margin
sebesar 20.7% . of Safety dan variabel
Adapun variabel-variabel perencanaan laba
lain dalam menentukan b. Hipotesis Statistik
Perencanaan Laba Toko Profil dan Ho : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh
Plafon Gypsum Padang selain yang signifikan antara variabel
MOS adalah seperti faktor break Margin Of Safety dan variabel
even point yaitu suatu keadaan atau perencanaan.
kondisi dimana perusahaan belum Ha : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh yang
memperoleh laba dan tidak signifikan antara variabel Margin
menderita kerugian karena saat itu Of Safety dan variabel
penghasilan yang diterima sama perencanaan laba.
dengan biaya yang dikeluarkan. c. Menguji Signifikansi
Faktor penjualan yaitu √
=
suatu kegiatan yang dilakukan oleh √
penjual untuk mencari pembeli =
agar besedia membeli barang atau √

jasa sesuai kebutuhan dan dapat √

melakukan perjanjian atas =


kesepakatan harga yang saling = 3.381
menguntungkan dan faktor biaya Dari hasil pengolahan data
yaitu harga yang telah dipakai atau tersebut diperoleh thitung
digunakan untuk memperoleh sebesar 3.381. Nilai t tabel bisa
pendapatan. ditemukan dengan bantuan tabel
distribusi t student yang sudah

295
Analisis Margin of Safety dan Pengaruhnya … (Yulistia)

tersedia secara umum, dengan melebihi perencanaan laba pada


ketentuan pencarian α = 0.05, tahun 2003.
α/ = 0.05/2 = 0.025 (dua 3. Pengaruh margin of safety
pihak) dan dk = 5-2 = 3 Maka terhadap tingkat perencanaan
diperoleh t tabel = 3.18. laba perusahaan hubungannya
Dari hasil perhitungan sangat kuat dan searah, di mana
diketahui thitung > t tabel jika tingkat margin of safety
(3.381 > 3.18), artinya Ho naik maka perencanaan laba,
berada di daerah penolakan dan dan sebaliknya. Atau dengan
Ha diterima, menjelaskan kata lain Margin Of Safety yang
bahwa analisis margin of safety naik menggambarkan adanya
berpengaruh dalam perencanaan perencanaan laba yang
laba perusahaan. meningkat.. Hasil uji hipotesis
menunjukkan terdapat pengaruh
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI yang signifikan antara margin
of safety terhadap perencanaan
Berdasarkan hasil laba. Hal ini berarti bahwa
penelitian dan pembahasan pada hipotesis yang penulis ajukan
bab sebelumnya, maka penulis yaitu Margin Of Safety
membuat kesimpulan sebagai berpengaruh terhadap
berikut : perencanaan laba perusahaan
1. Tingkat Margin of Safety pada terbukti kebenarannya sehingga
periode tahun 2005-2009 hipotesis tersebut diterima.
mengalami penurunan secara
garis besarnya. Penurunan Implikasi
tersebut diakibatkan karena 1. Perusahaan untuk meningkat-
tingkat volume penjualan dan kan margin of safety (MOS),
harga bahan baku yang perusahaan harus mampu
mengalami perubahan, hal ini meningkatkan laba, dengan cara
tentu akan mempengaruhi harga menurunkan besarnya break
jual produk. Dengan harga even point melalui efisiensi
bahan baku yang meningkat terhadap jumlah biaya yang
megakibatkan Harga Pokok dikeluarkan, karena perhitungan
Produksi (HPP) menjadi MOS dapat membantu
meningkat dan mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan
peningkatan pada Break Event anggaran penjualan dan
Point sehingga tingkat Margin perencanaan laba sehingga laba
Of Safety menjadi lebih kecil yang direncanakan dapat
atau berkurang. tercapai.
2. Perencanaan laba perusahaan 2. Untuk meningkatkan laba,
sama dengan tingkat margin of perusahaan harus
safety, yakni selalu mengalami memperhatikan faktor-faktor
penurunan sejak periode tahun yang dapat mempengaruhi
2005-2009, walaupun demikian perencanaan laba perusahaan,
mengalami kenaikan pada seperti faktor biaya yang timbul
periode tahun 2008– 2009 dari perolehan dari atau
namun tidak sama ataupun mengolah suatu produk yang
akan mempengaruhi harga jual

296
Jurnal KBP, Vol. 2, No. 2, Juni 2014: 280-297

produk yang bersangkutan, Munandar. 2001. Budgeting,


faktor harga jual produk yang Perencanaan Kerja,
akan mempengaruhi besarnya Pengkoordinasian Kerja dan
volume penjualan produk yang Pengawasan Kerja. Yogyakarta:
bersangkutan, dan faktor BPFE
volume penjualan atau produksi Nafarin, Mohammad. 2000.
yang akan berpengaruh Penganggaran Perusahaan.
terhadap volume produksi Jakarta: Salemba Empat
produk, selanjutnya volume Nazir, Muhammad. 2005. Metode
produksi akan mempengaruhi Penelitian. Jakarta: Gahlia
besar kecilnya biaya produksi. Indonesia
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.
DAFTAR PUSTAKA 2002. Metodologi Penelitian
Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Abdul Halim dan Sarwoko. Yogyakarta.
2003.Manajemen Keuangan. Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis
Yogyakarta: BPFE Data Penelitian Menggunakan
Ardiyos. 2001. Kamus Besar SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Akuntansi. Jakarta: Salemba Simamora, Henry. 2000. Akuntansi
Empat Manajemen. Jakarta: Salemba
Arikunto, Suharsimin. 2002. Prosedur Empat
Penelitian Suatu Pendekatan Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Pengantar. Jakarta: Salemba
Anthony, Robert dan Govinda Rajan. Empat
2001. Management Control Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
System. Jakarta: Salemba Empat Bisnis. Bandung: Alfabeta
Blocher, Chen, dan Lin. 2000. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Manajemen Biaya. Jakarta: Administrasi. Bandung: Alfabeta
Salemba Empat Sugiyono. 2007. Statistik Untuk
Carter dan Usry. 2005. Akuntansi Penelitian. Bandung: Alfabeta
Biaya. Jakarta: Salemba Empat Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati. 2007.
Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Metode Penelitian Untuk
Manajemen. Jakarta: Salemba Akuntansi. Bandung: Alfabeta
Empat Supangat, Andi. 2003. Statistika Bisnis.
Hansen dan Mowen. 2000. Manajemen Jakarta: Kencana
Biaya. Jakarta: Salemba Empat Supriyono. 2000. Akuntansi
Irawati, Susan. 2006. Manajemen Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Keuangan. Bandung: Pustaka Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya.
Joel. G. Siegel dan Jae. K. Shim. 2000. Yogyakarta: BPFE
Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Syahrul dan Afdi Nizar, Muhammad.
Gahlia Indonesia 2000. Manajemen Keuangan.
Mulyadi, Ajang. 2002. Akuntansi Jakarta: Citra Marta Prima
Manajemen. Bandung: Program Welsch, Hilton, dan Gordon. 2000.
Studi Akuntansi Universitas Anggaran, Perencanaan dan
Pendidikan Indonesia Pengendalian Laba. Jakarta:
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat
Jakarta: Salemba Empat Wiwin. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta:
Media Pustaka Prima.

297

Anda mungkin juga menyukai