• Cost information merupakan salah satu kunci utama dalam membangun strategy dan monitoring
implementasi dari strategy tersebut.
b. Product Planning
Dalam hal ini, Perusahaan akan berfokus dalam penggunaan Target Costing, yaitu berfokus pada effort
dari produk dan design produk dalam mengembangkan produk yang akan membawa peningkatan dalam
profitabilitas Perusahaan.
HOW MANAGEMENT ACCOUNTING SUPPORTS INTERNAL
DECISION MAKING
c. Budgeting
Budgeting merupakan hal penting dalam perencanaan, yang menentukan arahan Perusahaan dalam
periode Budgeting. Budgeting memberikan dasar untuk perkiraan pendapatan yang menjadi
pertimbangan dalam Stock market.
d. Performance evaluation
Dalam evaluasi kinerja, manajer membandingkan hasil aktual dari anggaran periode dengan harapan yang
tercermin dalam anggaran untuk menilai seberapa efektif operasional Perusahaan.
e. Contracting
Dalam cost reimbursement contracts, Perusahaan mengganti biayanya dengan ditambah selisih harga
barang atau jasa yang mereka sediakan berdasarkan kontrak. Pemerintah adalah salah satu pengguna
cost reimbursement contracts yang berskala besar. Karena potensi manipulasi biaya, pemerintah akan
sering menetapkan standar penetapan biaya ituorganisasi harus menggunakan saat menghitung biaya
penggantian.
VARIABLE COST AND FIXED COST
• Variable Cost adalah biaya yang meningkat secara proporsional dengan perubahan tingkat aktivitas
dari beberapa variable. Misalnya, aktivitas pembuatan kursi di pabrik furniture mengkonsumsi kayu
yang masuk untuk memproduksi kursi. Aktvitas dalam konsumsi kayu tersebut menimbulkan biaya
kayu yang meningkat secara proporsional seiring dengan jumlah kayu kursi dibuat.
• Fixed Cost adalah biaya yang tidak bervariasi dalam jangka pendek dengan aktivitas tertentu. Ciri
khas dari biaya tetap adalah tergantung pada jumlah sumber daya yang diperoleh daripada jumlah
yang digunakan. Untuk alasan ini biaya tetap sering disebut capacity-related costs. Contoh biaya
produksi tetap di Rose Furniture Company adalah penyusutan peralatan pabrik dan gaji yang
dibayarkan kepada pengawas produksi. Biaya ini tidak bergantung pada seberapa banyak waktu mesin
yang tersedia atau waktu pengawasan digunakan, mereka hanya bergantung pada jumlah kapasitas
yang diperoleh.
COST–VOLUME–PROFIT ANALYSIS
• Planners dan pengambil keputusan ingin mengetahui risiko yang terkait
dengan keputusan yang akan mereka buat. Banyak pembuat keputusan
menggunakan probabilitas setidaknya mencapai titik impas atau
mendapatkan laba target sebagai ukuran.
• Perbedaan antara total revenue dengan total variable cost adalah Contribution margin.
• Rumus perhitungan untuk CVP dalam Perusahaan pada umumnya adalah;
• Dalam melakukan sales forecast, Perusahaan/manajemen akan menentukan jumlah unit sales yang
dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan yang telah ditargetkan.
COST–VOLUME–PROFIT ANALYSIS
• Sebagai contoh ilustrasi, Julie (seorang accounting di PT A) memliki target profit sebesar 2% dari
Revenues. Maka untuk mengetahui jumlah produk yang dihasilkan untuk mencapai target tersebut
adalah sebagai berikut;
The Assumptions Underlying CVP Analysis
• Banyak pihak yang mengeluhkan bahwa ada terlalu banyak asumsi tidak realistis yang mendasari
analisis CVP menjadi praktis di sebagian besar organisasi. Asumsi tersebut adalah sebagai berikut;
1. Harga per unit dan biaya variabel per unit (dan karenanya margin kontribusi per unit) tetap sama di
semua tingkat produksi.
2. Semua biaya dapat diklasifikasikan sebagai Fixed Cost atau variabel Cost atau dapat diuraikan
menjadi komponen tetap dan variabel.
3. Biaya tetap sama untuk semua tingkat produksi yang direncanakan.
4. Penjualan sama dengan produksi. Perhatikan bahwa semua asumsi ini dapat dilonggarkan jika
analisis CVP dilakukan dalam spreadsheet komputer. Memang, pemodelan keuangan yang
mengandalkan perkiraan biaya dan pendapatan adalah salah satu alat akuntansi manajemen yang
paling berharga dan banyak digunakan.