Anda di halaman 1dari 7

Triasni Utami ( 023135016)

UNIVERSALITAS ISLAM SEBAGAI SISTEM


Aqidah
Kepada Allah

Sistem Aqidah Islam

- Arkanul Islam
-

Syariah
Ibadah
Tharahah

Iman Kepada
Iman Kepada
Iman Kepada
Iman Kepada
Qadhar

Iman

Malaikat
Kitab Suci
Hari Kiamat
Qadha dan

Sistem Ibadah
Shalat
Zakat
Puasa
Ibadah Haji

Islam
Keluarga

Muamalah

Sistem Kehidupan

Hukum
Hukum Perdata
dan Bisnis
Hukum Pidana
Hukum Acara
Hukum
Perundangundangan
Hukum

Kenegaraan
Hukum Ekonom
Akhlak

Kholik ( Allah )

Al Hubb

Al Raja
As Syukur
Qanaah
Memohon ampun hanya kepada
Allah

At - Taubat
Makhluk

Manusia
Lingkungan

PENJELASAN :
Islam memiliki 3 unsur pokok dalam Universalitasnya sebagai sistem (1) Sebagai
Aqidah, (2) Sebagai Syariah, dan (3) Sebagai Akhlak.
1. Sebagai Aqidah
Arkanul Iman adalah sikap yang menunjukkan kecintaan dan kerinduan yang luar
biasa kepada Allah SWT. Arkanul iman itu sendiri terdiri dari 5 rukun iman.
a) Iman Kepada Allah
Adalah rela menggunakan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan /
kemauan yang dituntut Allah kepadanya. Pengimplementasian beriman
kepada Allah dapat dilakukan dengan 9 cara, yaitu:
- Menolak dan tidak menyembah selain kepada Allah
- Memohon pertolongan dan doa hanya kepada Allah
- Menjadikan hukum Allah sebagai pedoman hidup
- Tidak ada yang ditakuti kecuali Allah
- Berjuang dijalan Allah dan tidak ada yang menandingi cintanya
kepada Allah
- Meyakini bahwa Allah yang selalu memberi rezeki
- Mengakui bahwa kekuasaan Allah mutlak
- Meyakini yang berhak atas hidup dan mati hanya Allah
- Meyakini bahwa shalat hanya untuk Allah semata.
b) Iman Kepada Malaikat
Adalah meyakini keberadaannya sebagai makhluk Allah yang taat dan
patuh kepada-Nya, serta mengimani tugas para malaikat seperti
mengawasi manusia dan sebagainya.
c) Iman Kepada Kitab Suci
Adalah dengan mempercayai keberadaan dan kebenaran isinya.
d) Iman Kepada Hari Akhir/Kiamat
Adalah meyakini bahwa hari akhir akan benar-benar terjadi
e) Iman Kepada Qadha dan Qadhar
Adalah pengakuan terhadap adanya hukum sebab akibat, dan pengakuan
adanya hubungan yang lampau, sekarang dan yang akan datang.
2. Sebagai Syariah
Tujuan syariah islam adalah untuk memelihara agama, jiwa, akal,
keturunan dan harta benda. Syariah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
Syariah dalam Beribadah dan Syariah dalam Muamalah ( berusaha ).

Syariah dalam Beribadah :


-

Tharahah ( suci bersih ) , yaitu dalam bentuk membersihkan diri


dari najis dan hadast.

Shalat , yaitu untuk menghindarkan seseorang dari perbuatan dosa


dan kemungkaran dan juga sebagai ajang untuk mengevaluasi diri
secara rutin dan teratur.

Zakat, yaitu untuk mendidik seseorang dalam membersihkan diri


dari sikap kikir, sombong, angkuh, tamak akan kekayaannya, serta
menumbuhkan sikap perduli terhadap orang yang lemah dan
miskin.

Puasa, yaitu latihan untuk mengendalikan hawa nafsu dari


keinginan melakukan perbuatan yang dilarang Allah.

Ibadah Haji, yaitu mengunjungi Baitullah ( Rumah Allah ).

Syariah dalam Muamalah :


Yaitu untuk mendorong penyebaran manfaat bagi semua pihak,
menghindari saling merugikan dan mencegah perselisihan.
-

Hukum Keluarga ; yaitu mengatur hak dan kewajiban suami, istri


dan anak.

Hukum Perdata dan Bisnis ; yaitu mengatur orang dengan kekayaan


dan pemeliharaan hak-haknya.

Hukum Pidana ; yaitu mengatur tentang tindakan kejahatan dan


sanksinya.

Hukum Acara ; yaitu mengatur proses peradilan guna


merealisasikan keadilan antara manusia.

Hukum Perundang-undangan ; yaitu membatasi hubungan antara


Hakim dan Terhukum serta menetapkan hak-hak perorangan
maupun kelompok.

Hukum Kenegaraan ; yaitu mengatur hubungan masyarakat dalam


suatu negara.

Hukum Ekonomis ; yaitu mengatur hubungan ekonomi orang kaya


dengan fakir miskin.

3. Sebagai Akhlak
Akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya.
Akhlak dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu Akhlak terhadap Allah SWT
dan Akhlak terhadap sesama Makhluk.
a. Akhlak terhadap Allah SWT sapat diimplementasikan melalui 5 cara;
-

Al Hubb; yaitu mencintai Allah melebihi cinta pada siapapun

Al Raja ; yaitu mengharapkan keridhoan dan karunia Allah dan


berusaha memperoleh kehidupan

As Syukur ; yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah

Qanaah; yaitu menerima dengan ikhlas semua Qadha dan Qadhar


setelah berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin

Memohon ampun hanya kepada Allah SWT

At Taubat; yaitu dengan bertaubat kepada Allah SWT.

b. Akhlak terhadap sesama Makhluk juga dibagi 2, yaitu pada manusia dan
pada Lingkungan Hidup ( bukan manusia ).

Akhlak kepada sesama manusia dilakukan dengan;


-

Mencintai Rasulullah

Akhlak terhadap orang tua

Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak terhadap Keluarga

Akhlak terhadap tetangga

Akhlak terhadap masyarakat

Akhlak kepada Lingkungan Hidup ( Bukan Manusia ) dilakukan dengan ;


-

Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan

Menjaga dan memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya

Sayang pada sesama makhluk ciptaan Allah ( Tumbuhan dan Hewan


)

4 akhlak mulia yang dimiliki Rasulullah dan patut untuk dicontoh ;


1. Shidiq ( Kejujuran )
2. Tabligh ( Menyampaikan Kebenaran )
3. Fathanah ( Cerdas )
4. Amanah ( Dapat dipercaya )

TRIASNI UTAMI ( 023135016 )


TAMBAHAN ;

Sumber Agama Islam terdiri dari 3; yaitu Al Quran, Sunatullah dan Ijtihad.

Al Quran memiliki fungsi sebagai Mukjizat, sebagai Pedoman Hidup, dan


sebagai Korektor.

Isi pokok dalam kandungan Al Quran adalah :


-

Aqidah ( Keimanan )

Syariat ( Aturan )

Akhlak ( Jalan )

Sejarah Masa Lalu

Berita Masa Depan

Sunatullah adalah segala perkataan, perilaku nabi Muhammad yang harus


ditiru.

Perbedaan ciri-ciri Al Quran, Al Hadist dan Ijtihad adalah sebagai berikut;


Al Quran

Al Hadist

Ijtihad

1. Kebenarannya bersifat
pasti / absolut.

1. Kebenarannya bersifat
mengandung dugaan.

1. Keputusan
bersifat tidak
absolut / mutlak

2. Seluruh ayat harus


dijadikan Pedoman Hidup
setiap manusia.

2. Tidak seluruh ayat


dapat dijadikan
Pedomana Hidup.

2. Keuntungan
keputusan tidak
berlaku sama pada
semua orang

3. Sudah tentu bersifat


autentik lafasz dan
maknanya.

3. Lafadz dan maknanya


tidak semuanya autentik.

3. Tidak berlaku
dalam penambahan
Ibadah
4. Keputusan tidak
boleh bertentangan
dengan Al Quran
dan As Sunnah
5. Dalam proses
perumusan
keputusan,
hendaknya
mempertimbangkan

nilai-nilai pada
agama Islam.

Ijtihad adalah Penggunaan akal sekuat mungkin untuk menemukan satu


keputusan hukum sesuai Al Quran dan As Sunnah, atau penggunaan
pikiran dalam menafsirkan, mengartikan, maupun mengambil keputusan
dari suatu ayat / hadist.

Cara berijtihad;
-

Qiyas ; yaitu menyimpulkan dengan analogi sesuai dengan yang


sudah ditetapkan didalam Al Quran.

Ijma ; yaitu kesimpulan berdasarkan kesepakatan para ulama yang


sudah ditunggu / dibutuhkan oleh masyarakat.

Istihsan ; yaitu menetapkan keputusan atas dasar keadilan, kasih


sayang, dll.

Mashalihul Mursalah ; yaitu menetapkan keputusan atas


pertimbangan kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai dengan
tujuan syariah.

TRIASNI UTAMI ( 023135016 )

Anda mungkin juga menyukai