Analisis Cost Volume Profit (CVP) adalah sebuah alat untuk membantu para manajer
mengerti akan hubungan antara biaya, volume dan laba dengan fokus pada interaksi
antara harga produk, volume aktivitas, biaya variabel, biaya tetap, dan produk yang
terjual. Analisis CVP ini merupakan alat yang yang digunakan dalam membuat
keputusan-keputusan.
Sama halnya dengan bisnis lainnya, pada bisnis kelapa sawit, kita menggunakan alat
CVP untuk melaksanakan pengambilan keputusan.
Semoga tulisan ini dapat memberi pemahaman kepada para pembaca terkait
penerapan analisis CVP pada bisnis kelapa sawit.
1
PENDAHULUAN
Semua pertanyaan ini bisa terjawab jika kita melakukan perencanaan laba. Untuk
membuat perencanaan laba yang baik, maka diperlukan alat bantu berupa analisis
biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP).
PERILAKU BIAYA
ANALISA COST-VOLUME-PROFIT
3
ANALISIS BEP (BREAK EVEN POINT/TITIK IMPAS)
Break Event Point atau titik impas menunjukkan titik batas minimal kuantitas yang
diproduksi yang menyebabkan perusahaan dalam kondisi tidak memperoleh laba dan
tidak mengalami kerugian (impas).
Seberapa besar penurunan penjualan yang terjadi sepanjang dalam batas aman
tersebut, perusahaan tidak akan menderita kerugian.
Suatu usaha harus dihentikan atau ditutup apabila penghasilan yang diperoleh tidak
dapat menutupi biaya tetap tunainya.
Biaya tetap tunai adalah biaya tetap yang dikeluarkan secara tunai seperti pembayaran
gaji, biaya sewa, listrik, maupun biaya tetap tunai lainnya.
---000---