Anda di halaman 1dari 15

TUGAS :

BAHASA INDONESIA HUKUM

Disusun oleh :

NAMA : IDA RULIYANi ARSYAD

NO STAMBUK : 21309217

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
TUGAS :

BAHASA INDONESIA HUKUM

Disusun oleh :

NAMA : HARTATI. M

NO STAMBUK : 21309218

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
TUGAS :

BAHASA INDONESIA HUKUM

Disusun oleh :

NAMA : AHMAD TIGOR

NO STAMBUK :

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
TUGAS :

BAHASA INDONESIA HUKUM

Disusun oleh :

NAMA : MUH. HARIS

NO STAMBUK :

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
TUGAS :

BAHASA INDONESIA HUKUM

Disusun oleh :

NAMA : MUH. NASRUL

NO STAMBUK : 21309280

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
PENGANTAR PERKULIAHAN
BAHASA INDONESIA

Sejak lama bahasa Indonesia dijadikan sebagai salah satu mata kuliah, ada
yang dijadikan mata kuliah wajib dan ada pula dijadikan mata kuliah pilihan,bahasa
Indonesia sangat bagus penyerapannya sebagai bahan bacaan dan sangat bagus
manfaatnya dalam menyusun makalah dan skripsi.

Secara mendasar,tujuan diberikannya kuliah bahasa Indonesia untuk mahasiswa


adalah untuk membantu atau menunjang dalam menyusun karya ilmiah, baik untuk
menulis makalah,skripsi,tesis disertasi dan karya tulis lainnya,termasuk untuk membuat
resume atau ringkasan.dan dengan mata kuliah bahasa Indonesia membantu
mahasiswa dalam kegiatan bebahasa yang praktis dalam membuat proposal kegiatan
dan menyusun laporan.

Perkuliahan bahasa Indonesia bisa pula dilakukan dengan mendiskusikan kasus-


kasus penggunaan bahasa Indonesia.

SEKILAS MENGENAL BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah dikukuhkan saat Sumpah


Pemuda, 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu, dan sebagai
bahasa persatuan,bahasa nasional,dan bahasa Negara.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu memang menjadi salah satu
tonggak penting sebagai pemersatu bangsa. Sakri ( 1988:1 ) mengemukakan dipilihnya
bahasa Melayu rakyat sebagai bahasa Indonesia karena luas pemakaiannya sebagai
sarana penghubung antara masyarakat yang berbeda bahasa ibu dan
kebudayaannya,antara orang Melayu,Jawa,Bugis,Makassar,Cina,Arab,Belanda,Bali,
Dayak, dan suku bangsa lain. telah mengubah wajah bahasa itu menjadi bahasa
Indonesia yang berbeda dengan bahasa Melayu.

Berbagai prasasti berkaitan dengan bahasa Melayu banyak ditemukan


diberbagai tempat.Prasasti tersebut antara lain ( dikemukakan oleh Halim dalam arifin
dan Tasai ) yaitu : (1) Prasasti Kedukaan Bukit diPalembang, tahun 683, (2) Prasasti
talang tuo diPalembang,tahun 684, (3) Prasasti kota kapur diBangka Barat, tahun 688,
(4) Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai Musi, tahun 688yang bertulis Pra-
Nagari dan bahasanya bahasa Melayu Kuno. Bahasa Melayu sudah dipakai sejak
zaman sriwijaya. Bahasa Melayu pada zaman Sriwijaya sebagai bahasa kebudayaan
( bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra ) dan sebagai bahasa
perdagangan dan bahasa resmi kerajaan.
Bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa Indonesia karena bahasa Melayu telah
lama dikenal dikalangan suku diindonesia.Bahasa Melayu menyebar hingga
kebeberapa Negara atau sejumlah wilayah diluar Indonesia diantaranya diMekkah dan
Saudi Arabia

Arifin dan Tasai (2002)mengemukakan Empat faktor penyebab bahasa Melayu


diangkat sebagai Bahasa Indonesia yaitu :
1. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca, bahasa perhubungan, dan
bahasa perdagangan
2. Bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa Melayu tidak
dikenal tinkatan bahasa, seperti dalam bahasa Jawa( ngoko, kromo ) atau
perbedaan bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa Sunda ( kasar,lemes ).
3. Suku Jawa,Suku sunda dan suku-suku yang lain dengan sukarela menerima
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

Bahasa Indonesia sekarang tidak sepenuhnya sama dengan bahasa Melayu


yang dulu merupakan cikal bakal Bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia sekarang telah
menunjukan berbagai perkembangan. Ada beberapa peristiwa penting yang berkaitan
dengan adanya Bahasa Indonesia,Peristiwa itu adalah dengan adanya perumusan dan
penetapan ejaan (yang dimulai sejak Indonesia belum merdeka hingga penetapan
Pedoman Umum ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
istilah,Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928,adanya lembaga yang mengurusi bahasa
dan sastra Indonesia (yang terakhir dengan nama Badan Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa,yang dibeberapa daerah ada Balai Bahasa dan /atau Kantor
Bahasa.
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara,sehingga segala
administrasi pemerintahan dsaranai dengan bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia juga
digunakan sebagai bahasa pengantar diberbagai lembaga pendidikan,kecuali kelas
rendah atau pada situasi tertentu.bahasa Indonesia juga disebut bahasa
kebudayaan,karena bahasa Indonesia dapat digunakan untuk merekam berbagai hasil
budaya bangsa.

RAGAM- RAGAM
BAHASA INDONESIA

A. Ragam Lisan

Ragam lisan berarti wujud bahasa yang dituturkan atau penggunaan bahasa
secara lisan. ragam lisan memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan ragam tulis.
Ragam lisan tampak lebih longgar,penerapan bahasa tidak terlalu ketat.
Ragam lisan awal dari kegiatan berbahasa manusia karena sumbernya adalah
penggunaan bahasa secara lisan. ragam lisan dapat tercermin keragam tulis. hal ini
terkait dengan pemindah bukuan penggunaan bahasa lisan yang kemudian dituliskan,
misalnya penggunaan bahasa dengan ragam lisan dalam karya sastra atau naskah-
naskah yang akan dibacakan (teks pidato dan sambutan )

B. Ragam Tulis

Ragam tulis berarti secara langsung berpusat pada penggunaan bahasa secara
tertulis. Adanya ragam tulis menandakan manusia telah mengenal tulisan. Bangsa
Indonesia menggunakan tulisan atau aksara latin dan arab, sebagian tulisan Arab-
Melayu. Beberapa suku bangsa diIndonesia memang ada yang memiliki tulisan atau
aksara sendiri ( selain Latin dan Arab ), misalnya suku jawa. Dengan diciptakan tulisan
atau aksara ini maka menjadi cikal bakal perekaman bahasa bahwa yang kemudian
menjadi kata,kalimat dan paragraf.

Contoh perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulis :

No Ragam Lisan Ragam Tulis

1 Beca itu nabrak pohin di tepi jalan Beca itu menabrak pohon di tepi
jalan

2 Aulia cari buku yang dibelinya kemarin Aulia mencari buku yang dibelinya
kemarin

3 Rifki suruh Aria bawa tas kecil kekolam Rifki Munyuruh Aria membawa tas
renang kecil kekolam renang

C. Ragam Baku dan Tidak Baku


Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebn bahasanyaagai kerangka
rujukan norma bahasa dalam penggunaannya ( Arifin dan Tasai 2002:18 )
Ragam tidak Baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-
ciri yang menyimpang dari norma ragam baku

D. Ragam Bidang Ilmu dan Profesi

Dalam ragam ilmu dan profesi bahasa yang digunakan mempunyai kekhasan
sendiri dilingkungan profesinya. Karena itu, ilmuwan dan pengemban suatu profesi
sudah seharusnya mengetahui dan menguasai secara memadai bahasa, termasuk
istilah – istilah yang ditekuninya.
Pada mulanya tidak ada pembidangan penggunaan bahasa dengan adanya
perkembangan dan kemajuan peradaban atau kebudayaan serta ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka bahasa pun semakin berkembang.seiring dengan hal itu, mulai
menampakkkan fungsi-fungsi khusus sebagai sarana untuk mengungkapkan bebagai
konsep, pemikiran, dan hasil karya manusia.

Macam- macam ragam bahasa pada bidangnya :

 Ragam Bahasa Bidang Agama

 Ragam Bahasa Bidang Pendidikan

 Ragam Bahasa Bidang Politik

 Ragam Bahasa Bidang Hukum

 Ragam Bahasa Bidang Ekonomi

 Ragam Bahasa Bidang Teknik

 Ragam Bahasa Bidang Bahas

 Ragam Bahasa Bidang Kesehatan


EJAAN DAN ISTILAH

Ejaan

Ejaan Merupakan Kaidah–kaidah cara mengambarkan bunyi - bunyi (kata,kalimat,dsb)


dalam bentuk tulisan ( huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca Arifin dan Tasai (2002 : 170)
mengemukakan bahwa ejaan adalah keselurahan peraturan bagaimana melambangkan bunyi
ujaran dan pengabungannya dalam suatu bahasa. Secara tekhnis yang dimaksud dengan ejaan
adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.

Sebelum Sumpah Pemuda tahun 1928 hingga sekarang Ejaan Bahasa Indonesia telah
mengalami perkembangan, perkembangan itu antara lain : adanya penetapan ejaan oleh Ch.
A.Van Ophujsen, atas nama pemerintah belanda ( 1901 ), Penetapan ejaan Republik
(Soewandi, 1974 ),Ejaan pembaharuan ( Prijono, 1957 ), Ejaan Melindo ( SlametMuljana 1959),
Ejaan Baru Bahasa Indonesia ( anton Moeliono, 1967 ) yang disempurnakan (I.B. Mantra, 1972)
yang pada akhirnya system EYD disahkan oleh Presiden Soeharto pada 17 Agustus 1972

Huruf yang melambangkan Vokal, Konsonan, diftong dan gabungan konsonan. Huruf
Vokal terdiri atas huruf a,e,I,o dan u gabungan konsonan, Huruf konsonan terdiri atas huruf –
huruf b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,y,dan z, sedangkan huruf diftong terdiri atas ai,au,dan oi.
Adapun huruf gabungan konsonan terdiri atas kh,ng,ny dan sy

Pemakaian Huruf Kapital atau Huruf Besar

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3. Huruf kapital dipakai dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan dan kitab
suci
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar,kehormatan,keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau sebagai pengganti nama tertentu, instansi, atau nama tempat.
6. Huruf kapital sebagai huruf pertama unsure – unsurnama orang.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa dan bahasa
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,dan
peristiwa sejarah.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, dokumaen resmi, kecuali seperti kata dan.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsure bentuk ulang sempurna pada
nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada semua kata di dalam nama buku,
majalah,surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata di,ke,dari,yang,untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat.
14. Hurufn kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapa, ibu, saudara, kakek, adik. Dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda

Pemakaian Huruf Miring

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang di kutip dalam tulisan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing
kecuali telah disesuaikan ejaannya.

Penulisan Kata

A. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan

B. Kata Turunan

1. Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya.


2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangakai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahului.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan imbuhan, unsur
gabungan kata itu ditulis serangkai.
4. Jika salah satu unsure gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai.
5. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, diantara
kedua unsure itu dituliskan tanda hubung ( - )
6. Jika kata Maha sebagai unsure gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan
kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.

C. Bentuk Ulang

Bentuk Ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata berupa kata majemuk,termasuk istilah khusus unsure- unsurnya ditulis
terpisah.
2. Gabungan kata berupa istilah khusus, yang menimbulkan kesalahan pengertian, ditulis
dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian diangtara unsur yang bersangkutan.
3. Gabungan kata yang dicontohkan dibawah ini ditulis serangkai.

E. Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

ISTILAH

Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu
konsep, proses keadaan , atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Dalam membentuk suatu istilah sebaiknya lebih mengutamakan pengambilan kosa
katanya dari bahasa Indonesia sendiri, Adapun istilah asing yang bersifat internasional yang
ejaannya tetap dan dipakai dalam bahasa Indonesia hendaknya dalam pemakaiannya diberi
garis bawah atau dicetak miring.
Jika suatu istilah memeliki sinonim, maka ada istilah yang diutamakan dan yang
dianjurkan.

PENULISAN KARYA ILMIAH

A. Pengertian Karya Ilmiah

Istilah karya ilmiah terdiri atas dua kata, yakni karya dan ilmiah. Kata karya bisa
berarti kerja, perbuatan, hasil, ciptaan, karangan, dan tulisan. Dan ilmiah berarti bersifat
ilmu secara ilmu pengetahuan. Karya juga berarti karangan atau tulisan.

Berarti yang dimaksud karya ilmiah adalah suatu tulisan yang bersifat ilmu
pengetahuan atau tulisan yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

B. Macam – macam Karya Ilmiah

Karya ilmiah ada beberapa macam antara lain berupa makalah, skripsi, tesis,
disertai buku ilmu pengetahuan, artikel, laporan penelitian dan sebagainya. Skripsi,tesis
dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh
mahasiswa program Sarjana ( S1 ), Program Magister ( S2 ) dan Program Doktor
( S3 )yang ditulis pada akhir studinya.
Perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi antara lain ada pada jumlah
halamnya, Skripsi jumlah halamannya berkisar antara 40 sampai 100 halaman, tesis
jumlah halamannya berkisar antara 70 sampai 200 halaman, sedangkan disertasi mulai
dari 100 halaman sampai 500 halaman bahkan sampai 1000 halaman.

C. Sistemamtika Karya Ilmiah

Ada 3 Sistematika Karya Ilmiah ada 3 bagian pokok, yaitu Pendahuluan,isi, dan
penutup. Pembagian pendahuluan, isi, dan penutup ini juga merupakan kerangka dasar
pada setiap karya atau karangan.
Bagian Dari sistematika karya ilmiah yaitu :
Bagian awal
Halaman Sampul
Halaman Logo
Halaman Judul
a) Lembar persetujuan pembimbing
b) Lembar persetujuan dan pengesahan
Abstrak ( untuk tesis dan disertasi perlu ditambahkan abstrak dalam bahasa
inggris)
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya ( jika ada )
Bagian inti :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian ( jika ada )
E. Kegunaan Penelitian ( Manfaat Penelitian )
F. Asumsi penelitian ( jika ada )
G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan penelitian
H. Definisi istilah atau Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ……………………..
B. ……………………..
C. …………………….
D. …………………….
BABIII METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. ………………………..
B. ………………………..
C. ………………………..
D. ………………………..
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagian Akhir :
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup

D. BAHASA DALAM KARYA ILMIAH

Bahasa dalam karya ilmiah harus efektif, baik dari segi pemilihan kata,
penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan hal lain yang berhubungan dengan
penggunaan bahasa. Pada intinya, bahasa dalam karya ilmiah harus memenuhi kaidah
bahasa, termasuk pemakaian gaya bahasa yang selalu mengarah pada penerapan
nalar yang baik, terhindar dari penggunaan bahasa yang berdasar emosi.

E. TATA CARA MENGUTIP DAN MEMBUAT DAFTAR RUJUKAN

Didalam karya ilmiah sering didapati kutipan dan di bagian akhir naskah terdapat
daftar pustaka atau daftar rujukan

Anda mungkin juga menyukai