NAMA-NAMA KELOMPOK:
- ANNISA
- MUH.HAERUL KULLE
- NADYA ALIYAH ZAFIRA
- DEBBY TITIN RUPIDARA
- AFNI MARGARET PABISA
- NUR ISLAMYAH MAULANA
- ANGELA TRIYANI M.PONGTANDI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
1.3.Tujuan
BAB II Pembahasan
3.1.Kesimpulan
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berbahasa
3.Kosakata
4.Ejaan
5.Makna Kelogisan
1.Pemakaian Huruf
2.Pemakaian Huruf Kapital
3.Huruf Miring
4.Penulisan Kata
5.Partikel
1.2.Rumusan Masalah
Dalam berbahasa?
1.3.Tujuan
Indonesia
BABII.
Pembahasan
2.1.SEJARAH,KEDUDUKAN,DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA
A.Konsep Dasar dan Hakikat Sejarah Bahasa Indonesia
-)Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.pada Zaman
Sriwijaya,Bahasa penghubung antar suku dinusantara dan sebagai bahasa
yang digunakan dalam perdagangan antar pedagang dari dalam Nusantara
dan luar Nusantara.
Satu,Bangsa Indonesia.
Pendidikan
Pemerintah
Teknologi.
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan
kitamembina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehinga ia memiliki identitasnya sendiri,yang membedakan dengan bahasa
daerah.dalam pada itu untuk mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupah sehinga ia memiliki identitasnya sendiri ,yang
membedahkan dengan bahasa daerah.Dalam pada itu untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern ,baik dalam bentuk penyajian
pelajaran,penulisan buku atau penerjamahan,dilakukan dalam bahasa
Indonesia .
Ragam lisa
Ragam Tulis
Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang memounyai nilai
komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam
situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat
oleh tulisan,ejaan baku,istilah/kosa kata baku tata bahasa baku,serta lafal
baku.
Bahasa Indonesia Baku adalah salah satu dari variasi bahasa Indonesia yang
ada, bahasa yang baik dan benar.Artinya,pemakaian ragam bahasa yang
serasi dengan sasarannya dan yang disamping itu mengikut kaidah bahasa
yang betul.
Dalam bahasa baku itu dapat di tandai oleh beberapa ciri-ciri yaitu ciri-ciri
umum dan ciri-ciri khusus,yaitu ditandai oleh stabilitas yang luwes dan
intelektualisasi Mathesius Havranek dalam krida laksana
Menggunakan lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau
ciri-ciri lafal daerah
Menggunakan ejaan menurut pedoman umum pembentukan istilah
bahasa Indonesia
Menggunakan kosakata menurut kamur besar bahasa Indonesia
Menggunakan kata bahasa menurut kamur besar bahasa Indonesia.
Sementara itu, ciri-ciri kata baku secara umum adalah:
-Ejaan pembaharuan(1956-1961)
-Ejaan Melindo(1961-1967)
Ejaan ini dikenal pada akhir 1959 dalam perjanjian persahabatan Indonesia
dan Malaysia.
Ejaan bahasa Indonesia yang disepurnakan berlaku sejak 23 mei 1972 hingga
2015 pada masa menteri Mashuri Saleh.Ejaan ini menggantikan ejaan
soewendi yang berlaku sebelumnya.Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan ini mengalami 2 kali perbaikan yaitu pada tahun 1987 dan
2009
Abjad
Vokal
Konsonan
Diftong
Gabuangan huruf konsonan
Pemenggalan
Nama diri
-Abjad
A=a
B=be
C=ce
D=de
Dan seterusnya.
-Huruf Vokal
-Huruf Konsonan
-Huruf Diftong
3.jika satu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan satu unsur itu dapa
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan
- Huruf capital dipakai sebagai huruf nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang.Contohnya:Presiden Soekarno, Wakil Presiden
Adam Malik
- Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama
orang.Contoh:Muhhhamad Maulana Rizki
- Huruf capital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa ,suku
bangsa dan bahasa.Contoh;bangsa Indonesia,suku melayu dan bahas
Indonesia
2.Huruf Miring
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulisan nama
buku,majala,dan surat kabar yang ikutpdalam karananganp
2)Hocket (1965)
3)Sompi (2017)
Defenisi kata-kata serapan aalah kata-kata yang berasal dari bahaasa asing
atau bahasa daerah,lalu digunakan dalam bahasa asli.
4) Firdaus (2011)
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintregasikan ke dalam suuatu bahasa atau diterimah pemakaiannya secara
umum.Dengan adanya proses penyerapan,akan menimbulkan saling
meminjam dan saling pengaruh unsur.
5)Junanah(2010)
-Penulisan Kata
Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan suku kata atauu gabungan
huruf,sua kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.MIsal;Rudal(peluru
kendali),luber(langsung umum bebas rahasia).
1) Berakhirnya Kalimat
Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak
orang adalah sebagai penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan
pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan, ataupun seruan. Contoh
kalimatnya:
A. Kota Yogyakarta
B. Kabupaten Bantul
1. . . . . . . . . . .
– 1. Patokan Umum
1.2 Ilustrasi
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
– Dana bersih dari kegiatan tersebut adalah Rp 25.780.000 (dua puluh lima
juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah)
– Pegawai dalam kantor itu sebagian besar lahir pada tahun 1988.
– Jalan Pramuka 13
Cirebon
21 February 2013
Surabaya
Kantor Penerbit Z
– Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.
– Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.
– Bangkok, Thailand
– B. Sasikirana, S.H.
– 84,5 m
– Rp 10,49
Bandingkan dengan:
– Kamu tahu, engga?
– Ada apa?
– Dian masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai yang
jelek kepadanya.
– Al-Kahfi: 15
BUKAN
– 13-10-2012
4). Memperjelas Hubungan
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-
bagian kata atau ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata.
Contohnya:
– ber-evolusi
Bandingkan dengan:
– ber-revolusi
– dua-puluh-lima-ribuan
– era 80-an
– mem-PHK-kan
– Menteri-Sekretaris Negara
6). Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur Bahasa Indonesia
dengan unsure bahasa asing. Contohnya:
– se-stylish mungkin
– peng-upload-an
– di-backup
Penggunaan Tanda Pisah (– –)
– Para anggota grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah
memberi dampak sosial yang cukup besar selain melantunkan musik slow,
namun pedas mengritik penguasa.
– Istri muda Pak Sholeh – yang berada di Surabaya – telah mengandung 5
bulan.
3). Tanda Pisah Dua Bilangan
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai’. Contohnya:
– 1903 – 1955
– Siang – malam
– Jakarta – Batam
– Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain.
– Kecerdasan sejati ditentukan oleh penguasaan (a) IQ, (b) EQ, dan (c) SQ.
– Dalam jurnal yang ditulis oleh Tim Kuscz[s]cak, terdapat kesalahan dalam
logika penulisan.
– Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
– Karangan Putra Setiawan yang berjudul “Peran BEM Terhadap Kehidupan
Mahasiswa” telah diterbitkan di surat kabar Kedaulatan Rakyat sebagai
tema besar halaman swarakampus.
3). Mengapit Istilah Ilmiah
Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus. Contohnya:
– Model itu melenggang dengan celana kuno yang dikenal sebagai “cubrai”.
– Karena mata sipit dan kulit kuning langsatnya, Fatima kerap dipanggil
“Cacik” oleh para pedagang pasar.
2. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya:
– Ngadiwinatan NG I/1095
Pengertian kata baku adalah kata yang digunakan dan telah sesuai
dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
Pengertian kata baku ini merupakan suata kata yang aturan dan
ejaan kaidah bahasa Indonesianya sudah benar serta bersumber dari
bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Sementara, efektif dalam KBBI diartikan sebagai ada efek (akibat, pengaruh,
kesan). Jadi dapat diartikan, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang
lengkap dan sesuai kaidah yang dapat mengakibatkan pembaca atau
pendengar mudah memahami.
Kalimat efektif dan tidak efektif biasanya bisa dibedakan dari kaidah-kaidah
dalam penyusunan kalimat. Jika itu kalimat efektif maka harus memenuhi:
Selain memiliki sejumlah ciri-ciri, kalimat juga baru bisa disebut efektif
ketika memenuhi sejumlah syarat. Dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif
pada dasarnya memiliki empat syarat utama. Yaitu:
Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat.
Sehingga makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah
akan diakhiri dengan tanda seru, kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda
tanya, dan kalimat penjelas atau standar akan diakhiri tanda titik.
2. Susunannya Sistematis
Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis
yang mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga
suatu kalimat belum bisa disebut efektif meskipun sudah memakai kata-
kata baku jika susunannya amburadul.
Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah
dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang penulis
perlu mengecek kembali hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi kalimat
yang belakangan baru diketahui tidak efektif.
Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan
disusul dengan objek atau pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting
untuk disesuaikan dengan standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan
perintah, maka penempatan subjek dan keterangan bisa dipindahkan
sesuai kebutuhan.
Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa
ambigu atau bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak
efektif justru akan memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun
kalimat pendek yang efektif agar pembaca paham.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan
tidak ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu
menjelaskan suatu hal dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga
mencegah pembaca melakukan multitafsir, sehingga pesan dalam tulisan
tidak tersampaikan dengan baik.
Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya
perlu dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata
juga harus sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan
pula penulis memakai kata yang baku dan sesuai EYD.
Unsur kalimat efektif mengacu pada rumus dasar SPOK, yang kemudian
memunculkan sejumlah unsur utama. Berikut detailnya:
1. Subjek
Unsur pertama di dalam kalimat efektif adalah subjek, yakni bagian dari
kalimat yang menunjukan pelaku yang bisa berupa orang, tempat, dan juga
benda. Sehingga subjek dalam suatu kalimat tidak melulu berupa orang
atau penyebutan nama orang. Bisa juga penyebutan nama benda termasuk
juga merek suatu produk.
Subjek kemudian masuk ke dalam jenis unsur wajib dan utama. Sehingga
nyaris tidak ada kalimat yang tidak mengandung unsur satu ini. Meskipun
pada kalimat tanya, yang menghapus subjek biasanya digantikan dengan
penyebutan milik. Misalnya subyek nama diganti dengan kata milikmu,
miliknya, dan sejenisnya.
2. Predikat
Unsur kedua dalam kalimat efektif yang juga masuk ke dalam salah
satu syarat kalimat efektif adalah predikat. Predikat merupakan bagian
kalimat yang menunjukan apa yang dilakukan oleh subjek. Umumnya
predikat berbentuk kata kerja, yang memberi kejelasan maksud atau
makna dari kalimat.
3. Objek
Berikutnya adalah objek yang merupakan bagian dalam suatu kalimat yang
menunjukan hal atau benda yang menjadi sasaran dan biasanya berbentuk
nomina (kata benda). Suatu kalimat sebenarnya membutuhkan objek,
hanya saja sifatnya tidak selalu wajib.
4. Keterangan
Unsur terakhir dalam kalimat efektif adalah keterangan, yaitu bagian dari
kalimat yang menunjukan tujuan, cara, waktu, tempat, dan juga sebab
akibat. Keterangan dalam kalimat membantu penulis menjelaskan dengan
lebih detail. Secara umum keterangan berbentuk konjungsi (kata hubung).
Namun, tidak semua unsur kalimat sifatnya wajib sehingga tidak perlu
heran ada kalimat pendek yang hanya berisi subjek dan predikat. Misalnya:
Aku mencintaimu.
Ibu kelelahan.
Anitas memasak.
Kalimat-kalimat pendek di atas tersusun atas subjek dan predikat, dan
sudah mudah dipahami. Artinya kalimat tersebut sudah memenuhi
berbagai syarat kalimat efektif yang dijelaskan di atas. Namun, perlu diakui
kalimat pendek terkesan kaku dan kurang sesuai untuk ditempatkan di
beberapa jenis tulisan.
BAB III
Penutup
3.1.Kesimpulam
Kesimpulan dari materi”sejarah kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia”
bahwa masyarakat bangsa kita tidak bergantung sepenuhnya pada bangsa
asing didalam usahanya untuk mengikuti pengkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern serta untuk ikut serta dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Trkait dengan hal itu,Suhander dan Suphina
(1997) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat
yang memungkin kita membina serta mengembangkan kebudayaann
nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri dan identitas sendiri yang
membedkannya dengan kebudayaan daerrah.
Daftar Pustaka
https://mentarigroups.com/blog/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/03/180624569/kalimat-
efektif-pengertian-ciri-syarat-unsur-struktur-dan-contoh