Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH KELAS/PRODI :KELAS E (S1 FARMASI)

NAMA-NAMA KELOMPOK:

- ANNISA
- MUH.HAERUL KULLE
- NADYA ALIYAH ZAFIRA
- DEBBY TITIN RUPIDARA
- AFNI MARGARET PABISA
- NUR ISLAMYAH MAULANA
- ANGELA TRIYANI M.PONGTANDI

UNIVERSITAS MEGAREZKY
KATA PENGANTAR

Dengan memanjarkan Puji dan Syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA

KUASA karena atas bimbingannya dan penyertaannya sehingga kami dapat


menyelesaikan “ MAKALAH BAHASA INDONESIA “ dengan baik. Semoga
makalah yang kami buat dapat menambah wawasan dan dapat berguna bagi
kita semua yang membacanya.Kami ucapkan terimah kasih dosen BAHASA
INDONESIA dan teman-teman semua yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.Kami menyadari bahwa makala yang kami belum sempurna
.Oleh sebab itu ,kami meminta saran dan kritik bagi kita semua yang telah
membaca makalah ini, agar kami bisa lebih baik untuk membuat makalah ini.

MAKASAR, 1 NOVEMBER 2021

DAFTAR ISI
Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang

1.2. Rumusan masalah

1.3.Tujuan

BAB II Pembahasan

2.1.Sejarah,kedudukan,dan fungsi Bahasa Indonesia

2.2.Ciri-ciri Bahasa Indonesia,ragam ilmiah,

Serta wujudnya dalam Berbahsa

2.3.Kaidah ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan

2.4.Kata Baku dan Istilah dalam Bahasa Indonesia

2.5.Kalimat Efektif dan membuatnya sesuai dengan

Syarat-syarat kalimat yang efektif

BAB III Penutup

3.1.Kesimpulan

Daftar Pustaka

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

-Sejara,Kedudukan,dan fungsi Bahasa Indonesia

Pada tangal 28 oktober 1928 BAHASA INDONESIA lahir dan pada


tangal itu pula lahirnya SUMPAH PEMUDA.Bahasa Indonesia di nyatakan
kedudukannya sebagai Bahasa Negara pada tangal 18 Agustus 1945,karena
pada saat itu UUD1945 di sahkan sebagai Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.Bahasa Indonesia berfungsi untuk komunikasi antar
masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai Suku dan Budaya.

-Ciri Ciri Bahasa Indonesia,Ragam Ilmia,serta wujudnya dalam

Berbahasa

Ciri-ciri Bahasa Indonesia yang benar adalah

1.Tata Bunyi (Fonologi)

2.Tata Bahasa (Kata dan Kalimat)

3.Kosakata

4.Ejaan

5.Makna Kelogisan

Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa Indonesia baku yang di


gunakan untuk menciptakan karya-karya ilmiah

-Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang di sempurkan

1.Pemakaian Huruf
2.Pemakaian Huruf Kapital

3.Huruf Miring

4.Penulisan Kata

5.Partikel

6.Singkatan dan Akronim

7.Angka dan Lambang Bilangan

-Kata Baku dan Istilah Dalam Bahasa Indonesia

Beradasarkan KBBI,Kata Baku diartikan sebagai kata yang menjadi tolak


ukur dan berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang di tetapkan berdasarkan
kesepakatan

-Kalimat Efektif dan Membuatnya Sesuai dengan Syarat-Syarat

Kalimat Yang Efektif

Kalimat Efektif adalah susunan kata yang mengikuti Kaidah Kebahasan


secara baik dan benar.kemudian suatu kalimat bisa dikatakan efektif ketika
susunannya sudah tepat yakni di dalamnya terdapat subjek dan
predikat,yang ketika perlu di tambahkan Keterangan maka ada
objek.Pelengkap,dan juga keterangan

1.2.Rumusan Masalah

-Bagaimana Sejarah,Keduduakan,dan fungsi Bahasa Indonesia?


-Apa saja ciri-ciri Bahasa Indonesia,Ragam Ilmiah,serta wujudnya

Dalam berbahasa?

-Bagaimana Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang di sempurnakan?

-Apa saja Kata Baku dan istilah dalam Bahasa Indonesia?


-Apa saja Kalimat Efektif dan bagaimana cara membuatnya sesuai

Dengan syarat-syarat kalimat yang Efektif?

1.3.Tujuan

-Untuk mengetahui Sejarah,Kedudukan,dan fungsi Bahasa

Indonesia

-untuk mengetahui Ciri-ciri Bahasa Indonesia,Ragam Ilmiah,serta

Wujudnya dalam berbahasa

-untuk mengetahui Kaidah Ejaan Yang di sempurnakan

-untuk mengetahui kata baku dan istilah dalam Bahasa Indonesia

-untuk mengetahui Kalimat Efektif dan Membuatnya Sesuai

Dengan syarat-syarat Kalimat yang Efektif.

BABII.
Pembahasan
2.1.SEJARAH,KEDUDUKAN,DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA
A.Konsep Dasar dan Hakikat Sejarah Bahasa Indonesia
-)Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.pada Zaman
Sriwijaya,Bahasa penghubung antar suku dinusantara dan sebagai bahasa
yang digunakan dalam perdagangan antar pedagang dari dalam Nusantara
dan luar Nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari


berbagai peninggala-peninggalan misalnya:

1.Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh,


Aceh pada tahun1380
2.Prasasti KedukanBukit, di Palembang pada tahun 683.
3.Prasasti Talang Tuo,di Palembang pada tahun 684.
4.Prasasti Kota Kapur,di Bangka Barat, pada tahun 688.
5.Prasasti Karang Brahi Bangko,Merangi,Jambi,pada Tahun
688.
Dan pada saat itu bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:
1.Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang
Berisai aturan-aturan hidup dan sastra.
2.Bahasa perhubungan(Lingua Franca) antar suku di
Indonesia.
3.Bahasa perdegangan baik bagi suku yang ada di
Indonesia maupun pedagangan yang berasal dari luar
Indonesia.

Bahasa resmi kerajaan.


Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan
menyebarnya agama Islam di wilaya Nusantara,serta makin berkembang dan
bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu muda diterima oleh
masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau,antar
pedagang,antar bangsa dan antar kerajaan.Perkembangan bahasa melayu di
Wilaya Nusantara mempengaruhi dan mendorong tmbuhnya rasa
persaudaraan dan rasa persatuaan bangsa Indonesia, oleh karena itu para
pemuda Indonesia yang bergabung dalam perkumpulan pergerakan secara
dasar mengangkat dasar bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia,menjadi
bahasa persatuan untuk seluruh bahasa Indonesia.

-)Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928.Pada saat itu,para


pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat,para
pemuda berikar:

1.Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah

Yang satu,Tanah Air Indonesia

2.Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang

Satu,Bangsa Indonesia.

3.Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung

Tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama”sumpah pemuda”merupakan


bahasa persatuan bangsa Indonesia.Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di
kohkon kedudukannya sebagai bahasa nasional.Bahasa Indonesia dinyatakan
dudukan sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945,karena pada
saat itu UUD Negara Republik Indonesia.Didalam UUD 1945 disebutkan
bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesai ,(pasal 36).Proklamasi
kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan
kedudukan dan fungsi bahsa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa
negara.Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat
Indonesia.

Peresmian nama bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah proklamasi


kemerdekaan Indonesia,tepatnya sehari sesudahnya,bersamaan dengan
mulai berlakunya konstitusi.Di Timur Leste,bahasa Indonesia berposisi
sebagai bahasa kerja.dari sudut pandang Linguistik,bahasa Indonesia adalah
salah satu dari banyak ragam bahasa MELAYU

B.Kedudukan Bahasa Indonesia


-).Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional

Kedudukan pertama dari bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di


buktikan dengan digunakanya bahasa Indonesia dalam bulir-bulir Sumpah
Pemuda.

-).Bahasa Indonesia sebagai kebangaan bangsa.

Kedudukan kedua dari bahasa Indonesia sebagai bahasa nasiaonal di


buktikan dengan masih di gunakannya bahasa Indonesia sampai sekarang
ini.berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah,mereka harus belajar
dan mengunakan bahasa negara persemakmurannyaa.Contohnya saja
India,Malaysia,dll yang harus bisa mengunakan bahasa inggris.
-).Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi

Kedudukan ketiga dari kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional


di buktikan dengan digukannya bahasa Indonesia dalam berbagai macam
media komunikasi.misalnya saja Buku,Koran,Acara pertelevisian,Siaran
Radio,Website,dll.

Karena Indonesia adalah Negara yang memiliki Beragam bahasa dan


Bundaya,maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu.

-).Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda


suku,agama,ras,adat istiadat dan budaya.

Agar semua bangsa Indonesia memiliki bahasa pemersatu dalam


berkomunikasi walaupun berbeda beda asal,suku,ras dan adat sebagai
bahasa negara dalam UUD 1945 bab XV,pasal 36,telah di tetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara.dengan demikian,selain berkedudukan
sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai
bahasa negara.

C.Fungsi Bahasa Indonesia


-).bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan

Dalam kaitanya dengan fungsi ini bahasa Indonesia di pergunakan dalam


administrasi kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk
tulisan,komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat.dokomen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat
menyurat yang di keluarkan oleh pemerintah dan badan-badan
kenegaraan lain seperti DPR dan MPR di tulis dalam bahasa
Indonesia.pidato-pidato,terutama pidatokenegaraan,ditulis dan di
ucapkan dalam bahasa Indonesia.Suhendar dan
Supinah(1997)menyatakan bahwa untuk melaksanakan fungsinya
sebagai bahasa resmi kenegaraan denagan sebaik-baiknya,penguasaan
bahasa Indonesia,perlu di jadikan salah satu faktor yang menentukan di
dalam pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan
baru,kenaikan pangkat baik sipil maupun militer dan pembagian tugas
kusus baik di dalam maupun luar negeri

-).bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia

Pendidikan

Sebagai bahasa pengantar,bahasa Indonesia di pergunakan di lembaga-


lembaga pendidikan baik formal atau nonformal,dari tingkat taman kanak-
kanak sampai tingkat perguruan tinggi.masalah pemakaian bahasa Indonesia
sebagai satu-satunya bahasa pengantar di segala jenis dan tingkat
pendidikan di seluruh Indonesia,menurut Suhendar dan Supinah
(1997),masih merupakan masalah yang meminta perhatian.

-).bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan

Pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingsn

Pemerintah

Dalam hubungannya dengan fungsi ini,bahasa Indonesia tidak hanya dipakai


sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
luas atau antar suku tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam
masyarakat yg keadaan social budaya dan bahasanya sama.

-).alat pengembangan kebudayaan,ilmu pengetahuan dan

Teknologi.
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan
kitamembina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa
sehinga ia memiliki identitasnya sendiri,yang membedakan dengan bahasa
daerah.dalam pada itu untuk mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupah sehinga ia memiliki identitasnya sendiri ,yang
membedahkan dengan bahasa daerah.Dalam pada itu untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern ,baik dalam bentuk penyajian
pelajaran,penulisan buku atau penerjamahan,dilakukan dalam bahasa
Indonesia .

2.2.CIR-CIRI BAHASA INDONESIA,RAGAM ILMIAH,


SERTA WUJUDNYA DALAM BERBAHASA
A.RAGAM BAHASA INDONESIA

Ragam bahasa Indonesia adalah variasi kata-kata berdasarkan


pemakaian,topic yang dibicarakan,hubungan pembicara,lawan bicara,orang
yang dibicarakan,serta mediu pembicara
Macam-macam ragam bicara ada 4 yaitu:

Ragam lisa

Merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem


sebagai unsur dasarnya.Ciri-ciri dari ragam lisan adalah:

- Memerlukan orang kedua/teman bicara;


- Tergantung situasi,ruang,dan waktu
- Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, namun
memerlukan intonasi serta bahasa tubuh;
- Berlangsung cepat;
- Sering dapat berlangsung tanpa alat bant;
- Kesalahan dapat langsung ragam tulis.

Ragam Tulis

Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan

Menggunakan rangkaian huruf sebagai unsurnya.ciri-ciri dari ragam bahasa


tulisan yaitu:

- Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.;


- Tidak tergantung kondisi,ruang,dan waktu;
- Harus memperhatikan unsur gramatikal;
- Berlangsung lambat;
- Selalu memakai alat bantu;
- Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
- Hanya terbantu dengan tanda bicara.

Ragam Bahasa Berdasarkan Standar


Terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau
kebakuan bahasa.Perbedaan antara ragam standar,non standar,dan semi
standar dilakukan atas dasar:

- Topik yang sedang dibahas;


- Hubungan antar pembicara;
- Medium yang digunakan;
- Lingkungan atau situasi saat pembicaraan terjadid.

Ciri yang membedahkan antara ragam standar,semi standar,dan nonstandar


diantaranya meliputi:

- Penggunaan kata sapaan dan kata ganti;


- Imbuhan;
- Penggunaan konjumgsi;
- Penggunaan fungsi yang lengkap

Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur

Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya,ragam bahasa


Indonesia dibedakan menjadi:

- Ragam dialek,contohnya:”gue udah baca itu buku.”


- Ragam terpelajar,contohnya:”Saya suda membaca buku itu.”
- Ragam resmi ,contohnya:”Saya suda membaca buku itu.”
- Ragam tak resmi,contohnya ;”Saya suda baca buku itu.”

Ragam Bahasa Indonesia Berdasarakan Topik Pembicaraan

Terdapat berbagai ragam bahasa yang digunakan dilihat dari topik


pembicaraannya.Topik yang dimaksut meliputi
hukum,bisnis,agama,social,sains,dan lainnya.
Salah satu ciri dari ragam tersesbut adalah ragam ilmiah memiliki beberapa
karakteristik seperti:

- Bahasa Indonesia ragam baku;


- Penggunaan kalimat efektif;
- Menghindari makna ganda;
- Penggunaan kata yang istilah dan bermakana lugas

Dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna


kiasan;

- Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga


keobjektifan isi tulisan;
- Adanya keselarasan dan keruntutan antarposisi dan antaralinea.

B.Bahasa Indonesia yang Benar dan Baik


Berbahasa Indonesia yang baik berarti bahwa kita harus menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar berarti bahwa kita harus
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks berbahasa Indonesia
sesuai dengan konteks berbahasa yang selaras dengan nilai social
masyarakat.Peraturan ini berkaitan penggunaan ragam bahasa secara tulis
dan lisan untuk kebutuhan berkomunikasi.Ragam bahasa dari sisi
penggunaan bahasa ada dua,yaitu ragam formal dan ragam nonformal.Ada
dua hal yang kita perhatikan dalam kalimat ini .

Pertama:berbahasa sesuai dengan konteksnya

Kedua:berbahasa selaras dengan nilai social masyarakat.Hal itu yang


menjadi alas an mengapa kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
berbasis teks dalam pengajaran berbahasa,baik bahasa Indonesia maupun
bahasa lainnya.Bahasa diperkenalakan kepada siswa dalam konteknya dan
tidakan sebagai satuan-satuan kata yang berdiri sendiri.Dengan
demikian,siswa dihadapkan dengan konsep-konsep bahasa sejak
awal.Misalnya,Perbedaan penggunaan kata Cuma dan hanya.Adapun,bahasa
yang baik berkaitan dengan nilai social masyarakat.artinya,pada saat
penggunaan bahasa,wajib diperhatikan kepada siapa kita
berkomunikasih.karena berkomunikasih dengan teman tentu beda dengan
kita berkomunikasih dengan orang tua.Kata aku digunakan kepada teman-
teman.dan kata saya digunakan kepada yang lebih tua atau yang dihormati.

Berbahasa Indonesia yang benar berarti bahwa harus digunakan bahasa


Indonesia yang sesuai dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia.Kaidah
bahasa Indonesia meliputi kaidah tata bahasa,kaidah ejaan,dan kaidah
pembentukan istilah.Kaidah tata bahasa dan kaidah pembentukan istilah
berkaitan dengan bahasa Indonesia lisan dan tulis.Penggunaan bahasa yang
tidak di perhattiakan kaidah tata bahasa akan
membingungkan.Misalnya,kesalahan tata bahaa dalam kalimat”karena
sering kebanjiran gubernur melarang pembangunan disana”.Apakah
gubernur yang sering kebanjiran atau suatu daerah.kesalahan seperti ini
biasa terjadi pada kalimat majemk.

Kaidah ketatabahasan adalah”dalam kalimat majemuk bertinggkat,subjek


dalam anak kalimat dapat dihilangkan jika induk kalimat dan anak kalimat
dan anak kalimat mengandung subjek yang sama”.Dalam kalimat
contoh,subjek pada induk tidak sama dengan subjek pada anak
kalimat.Akibatnya ,subjek pada anak kalimat wajib hadir.Kaidah
pembentukan istilah berkaitan penggunaan kata
sarapan.Seringkali,ditemukan ucapan “selamat pagi.selamat menjalankan
aktifitas hari ini”.

C.Ragam Bahasa Indonesia Baku


-Pengertian kata baku

Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang memounyai nilai
komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam
situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat
oleh tulisan,ejaan baku,istilah/kosa kata baku tata bahasa baku,serta lafal
baku.

Dalam KBBI Edisi keempat disebutkan pengertian baku adalah


pokok,utama,dan kualitas yang di tetapkan berdasarkan
kesepakatan,standar.Menurut kosasih dan Hermawan dalam jurnal
Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat, kata baku adalah kata yang cara
pengucapan ataupn penulisan sesuai kaidah-kaidah yang dibakukan.Kaidah
standar yang dimaksut dapat berupa pedoman ejaan,tata bahasa baku,dan
kamus.

Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku,baik lisan maupun


tulisan.Sedangkan kata tidak baku digunakan dalam ragam tidak baku.Ragam
bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang,diantaranya:

 Sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan


 Sudut pandang informasi
 Sudut pandang pengguna bahasa
-Tujuan Pembakuan Kata

Untuk menindak lanjuti pembakuan bahasa Indonesia dilakukan tiga


langkah,yaitu;

 Kodifikasi atau pencatatan kaidah melalui inventarisasi,


 Elaborasi atau penyebarluasan hasil kodifikasi dan
 Implementasi atau pelaksanaan hasil usaha kodifikasih dan elaborasi

Bahasa Indonesia Baku adalah salah satu dari variasi bahasa Indonesia yang
ada, bahasa yang baik dan benar.Artinya,pemakaian ragam bahasa yang
serasi dengan sasarannya dan yang disamping itu mengikut kaidah bahasa
yang betul.

-Ciri-ciri kata baku

Dalam bahasa baku itu dapat di tandai oleh beberapa ciri-ciri yaitu ciri-ciri
umum dan ciri-ciri khusus,yaitu ditandai oleh stabilitas yang luwes dan
intelektualisasi Mathesius Havranek dalam krida laksana

Adapun ciri-ciri khusus bahasa Indonesia baku adalah:

 Menggunakan lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau
ciri-ciri lafal daerah
 Menggunakan ejaan menurut pedoman umum pembentukan istilah
bahasa Indonesia
 Menggunakan kosakata menurut kamur besar bahasa Indonesia
 Menggunakan kata bahasa menurut kamur besar bahasa Indonesia.
Sementara itu, ciri-ciri kata baku secara umum adalah:

 Tidak dipengaruhi bahasa daaerah tertentu


 Tidak terpengaruh bahasa asing
 Bukan bahasa percakapan
 Penggunaan imbuhan pada kata bersifat eksplesit
 Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat
 Kata baku bukan kata rancu
 Kata baku tidak mengandung hiperkorek
 Tidak mengandung pleonase.

Contoh kata baku:akhirat

Contoh kata tidak baku ;akherat

2.3.KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA YANG


DISEMPURNAKAN

A).Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia


Sejarah ejaan bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya ejaan van
Ophuijsen.Setelahnya ada beberapa pembaruan ejaan yang diubah oleh
pemerintah,mulai dari ejaan republik atau ejaan soewandi.ejaan
pembaharuan,ejaan melindo,ejaan baru atau lembaga bahasa dan
kasusastraan(LBK),Ejaan yang disempurnahkan dan ejaan bahasa Indonesia.

-Ejaan van Ophuijsen (1901-1947


Sejarah ejaan bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya ejaan Van
Ophuijsen pada 1901.Ejaan ini menggunakan huruf latin dan sisten ejaan
bahasa Belanda yang diciptakan oleh Charles A.Van Ophuijsen.Ejaan Van
Ophuijsen berlakku sampai dengan tahun 1947.

-Ejaan Republik/ejaan soewandi(1947-1956)

Ejaan republik berlaku sejak tanggal 17 maret 1947.Pemerintah berkeinginan


untuk menyempurnakan Ejaan Van Ophuijsen adapun hal tersebut
dibicarakan dalam kongres Bahasa Indonesia 1 di Solo.Kongres bahasa
Indonesia 1 menghasilkan ketentuan ejaan yang baru yang disebut ejaan
Republik/Ejaan soewandi.

-Ejaan pembaharuan(1956-1961)

Kongres bahasa Indonesia IIdigelar pada tahun 1954 di Medan.KOngres ini di


gagas oleh mentri Mohammad Yamin.Dalam kongres bahasa Indonesia II ini,
peserta kongres membicarakan tentang perubahan sistem ejaan untuk
menyempurnakan ejaan Soewendi.

-Ejaan Melindo(1961-1967)

Ejaan ini dikenal pada akhir 1959 dalam perjanjian persahabatan Indonesia
dan Malaysia.

Pembaharuan ini dilakukan karena adanya beberapa kosakata yang


menyulitkan penulisannya.Akan tetapi,rencana peresmian ejaan bersama
tersebut gagal karena adanya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada
1962.

-Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kesussastraan(1967-1972)


Pada tahun 1967.Lembaga bahasa Indonseia dan kesusasstraan yang
sekarang bernama pengmbangan dan pembinaan Bahasa mengeluarkan
ejaan baru.Pembaharuan Ejaan ini merupakan kelanjutan dari ejaan Melindo
yang gagal di resmikan pada saat itu.

-Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (1972-2015)

Ejaan bahasa Indonesia yang disepurnakan berlaku sejak 23 mei 1972 hingga
2015 pada masa menteri Mashuri Saleh.Ejaan ini menggantikan ejaan
soewendi yang berlaku sebelumnya.Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan ini mengalami 2 kali perbaikan yaitu pada tahun 1987 dan
2009

-Ejaan bahasa Indonesia 2015(sekarang)

Pemerintah terus mengupayakan pembenahan terhadap ejaan bahasa


Indonesia melalu badan pengembangan dan pembinaan bahasa
Indonesia.Pasalnya,pemerintah menyakini bahwa ejaan merupakan salah
satu aspek pentingdalam pemakaian bahasa Indonesia yang benar.Ejaan
bahasa Indonesia diresmikan pada 2015 dimasa pemerintahan.Joko widodo
dan Anies Baswedan sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan RI.

B)Aturan Pemakaian Huruf

 Abjad
 Vokal
 Konsonan
 Diftong
 Gabuangan huruf konsonan
 Pemenggalan
 Nama diri

-Abjad

Abjad digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf berikut:

A=a

B=be

C=ce

D=de

Dan seterusnya.

-Huruf Vokal

Huruf Vokal adalah huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa


Indonesia terdiri dari a,I,u,e,dan u.

-Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonana dalam bahasa Indonesia terdiri atas


huruf-huruf b,c,d,f,h,j,k,m,n,p,r,s,t,u,v,w,x,y,dan z

-Huruf Diftong

Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan


ai,au,dan oi.misalnya:pandai,saudara,amboi.

-Gabungan Huruf Konsonan


Didalam bahasa indonsia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan,yaitu kh,ng,ny,dan sy.Masing-masing
melambangkan 1 bunyi konsonan.Misalnya;khusus,ngilu,nyata,dan syarat.

1.Pememnggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut;

- Jika di tengah kata ada vocal yang berurutan,pemenggalan itu


dilakuakan diantara kedua huruf vokal iu.Misalnya;ma-in,sa-at
- Jika ditengah kata ada huruf konsonan,diantara dua buah huruf
vokal,pemenggalan dilakukan sebelum konsonan.Misalnya:ba-pak,ba-
rang,sulit.
- Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang
berurutan,pemenggalan dilakukan diantara kedua huruf konsonan
itu.gabungan huruf konsonan tidak pernah di ceraikan.Misalnya:man-
di,som-bong,swas-ta.
- Jika di tenga kata ada tiga huruf konsonan atau lebih,pemenggalan
dilakukan anttar huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan
yang kedua.Misalnya:in-stru-men,ul-tra, bang-krut.

2.imbuhan akhiran dan imbuhan awalan termasuk awalan yang mengalami


perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata
dasarnya,dapat dipenggal pada pergantian baris.misalnya,makan-an,me-
rasa-kan,mem-bantu.

3.jika satu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan satu unsur itu dapa
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan

1.diantara unsur-unsur itu atau

2.pada nsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a,1b,1c, dan 1d


diatas.misalnya:
- Foto-grafi,fo-to-gr-afi.
- Kilo-meter,ki-lo-me-ter
- Pasca-panen,pas-ca-pa-nen.

C.Aturan Penulisan Huruf


- Huruf capital
- Huruf miring

1.Huruf Kapital atau huruf besar

- Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata pada kalimat


.comtoh;saya membaca buku
- Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama petikan
langsung.Contoh:Adik bertanyya “kenapa kita pulang?”

Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama dalam unnkapan yang


berhubungan dengan nama Tuhan,kitab suci termasuk kata ganti untuk
Tuhan.Contohnya;Tuhan merahmati hamba-Nya

- Huruf capital dipakai sebagai huruf nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang.Contohnya:Presiden Soekarno, Wakil Presiden
Adam Malik
- Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama
orang.Contoh:Muhhhamad Maulana Rizki
- Huruf capital yang dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa ,suku
bangsa dan bahasa.Contoh;bangsa Indonesia,suku melayu dan bahas
Indonesia

2.Huruf Miring
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulisan nama
buku,majala,dan surat kabar yang ikutpdalam karananganp

.contohnya;Majalah Bahasa dan Kesusastraan

- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuuk menegaskan atau


mengkhususkan huruf,bagian kata atau kelompok kata.Contoh;huruf
pertama kata ajeg ialah a.

A)Mengkaji Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan


-Pengertian kata Serapan
Menurut KBBI kata Serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain
berdasaarkan kaidah bahasa penerima.Oleh karena itu,dapat dikatakan
bahwa kata serapan jika memenuhi kaidah-kaida bahasa.Khususnya pada
bahasa Indonesia .Berikut pendapat parah ahli tentang kata serapan

1)Rohbiah ,ddk (2017)

Penyerapan bahasa terjadi karena adanya kontak yang berkelanjutan dalam


waktu lama antar penutur bahasa yang berbeda.Kontak bahasa adalah
hubungan bahasa yang terjadi antara suatu masyarakat bahasaa dengan
masyarakat bahasa lainnya

2)Hocket (1965)

Perubahan dan perkembangan dalam suatu bahasa adalah wajar terjadi


karena adanya kontak bahasa atau pengguna bahasa yang
berbeda.komunikasi antar manusia yang berlainan bahasa,bahkan berlainan
budaya ,menimbulkan kontak bahasa yang pada akhirnya akan saling
memengaruhi.hal tersebut disebut dengan penyerapan bahasa.

3)Sompi (2017)

Defenisi kata-kata serapan aalah kata-kata yang berasal dari bahaasa asing
atau bahasa daerah,lalu digunakan dalam bahasa asli.

4) Firdaus (2011)

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintregasikan ke dalam suuatu bahasa atau diterimah pemakaiannya secara
umum.Dengan adanya proses penyerapan,akan menimbulkan saling
meminjam dan saling pengaruh unsur.

5)Junanah(2010)

Kata serapan adalah reproduksi yang diupayakan dalam suatu bahasa


mengenai pola-pola yang sebelumnya ditemukan dalam bahasa lain,

-Penulisan Kata

 kata turunan ,kata yang mendapatkan imbuhan


(awalan,sisipan,akhiran)ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya,Misal:berdiskusi,termakan,perumusan jika bentuk dasarnya
berupa gabungan kata,maka awalan atu akhiran diletakan serangkaian
dengan kata yang berlangsung mengikuti dan mendahulinya,misal:
berterima kasih,bertanggung jawab, sebar luaskan.
 Jika bentuk dasar berupa dasar beupa gabungan kata yang
mendapatkan awalan dan akhiran maka kedua-duaya ditulis
serangkai.misal: pertanggung
jawab,menyebarluaskan,menggarisbawahi .Jika salah satu unsur
gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,maka gabungan kata
ditulis serangkaian.Misal:mahasiswa,
antarsiswa,swadana,adipati,purnatuugas,.Jika bentuk terikat ddikuti
oleh kata yang huruf awalannya adalah capital,dantara kedua unsur
diberi tanda penghubung(-) missal:non-Eropa
 Bnetuk ulang adalah dengan menggunakan tanda
hubung(-)Misalnya;kata-kata,alat-alat dll
 Gabungan kata biasa disebut kata majemuk atau istilah
khusus,Penulisan unsur-unsur dipisah.Misalnya :mata kulia,rumah sakit
dll.Gabugan kata termasuk istilah khusus,yang mungkin dapat
menibulkan kesalhan pengertian dapat ditulis dengan tanda
penghubung unuk menengaskan pertalian dianntara unsur yang
bersangkutan.Misalnya: SPP mahasiswa-baru,buku sejarah-lama
 Gabungan kata berikut ini di tulis serangakai
missal:belasungawa,daeipada,barangkali dll
 Kata ganti ku-,kau-,mu-,dan nya ditulis serangkaian dengan kata yang
mengikutinya ;-ku ,-mu,dan –nya ditulis serangkaian dengan yang
mendahuluinya.Misalnya:segala yang kepunya suda kuambil
semua,anatara hdupmu dan hidupku jangan kau samakan
 Kata depan di,ke,dan darrditulis terpisah darinkata depan yang
mengikutinya,kecuali didalam gabungan kata ang suda lazim dianggap
sebagaia satu kata misalnya kepada dan daripada.MISal; diJakarta,dari
Bandung ke Jayapura
 Partikel –lah dan –kah tulis serangkai dengan kaa yang mendahuluinya
missal:simaklah,apakah, kemanakah.Partikel ditulis terpisah dengan
kata didepannya missal:ia pun mengalami nasuib yang sama ,masyrakat
pung tiak percaya lagi kepadanya.
 Singkatan dan akronim singkatan biasanya kata yang di pendekan yang
terdiri dari satu huruf atau lebih.mialnya S.Pd,S.H dll
 Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu
tanda titik.Misal;dll.,dsb.,Yth.,sda.,
 Lambang kimia,singkatan satuan ukuran, takaran,timbangan ,dan mata
uang tidak diikuti tanda titik missal:TNT(trinitrotoleun),kVA(kilovolt-
aampere) ,l(litter), kg(kilogram),Rp(rupiah)
 Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruuf
awal,gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf suku kata dari deret
kata yang diperlukan sebagai akronim nama diri yang berupa
gabunagan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
capital .misal; STAN(Sekolah Tinggi AKutansi Negara),BAN (Badan
Akreditasi Nasional).Akronim nama diri yang berupa gabunagn suku
kata atau ganungan huruf dan atau kata dari deret kata ditulis dengan
huruf capital pada bagian awalnya Misalnya:Menkokersa(Menteri
Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat ),Menpora (Menteri pemuda
dan Olahraga

Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan suku kata atauu gabungan
huruf,sua kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.MIsal;Rudal(peluru
kendali),luber(langsung umum bebas rahasia).

B)Mengkaji Aturan Penulisan Tanda Baca dan Berlatih


Tanda baca Dallam menuis sebuah buku.salah satu hal yang perlu di
perhatikan adalah penggunaan tannda baca,namun hingga saat ini masih
banyak yang bingung dengan apa saja fungsi tanda baca

- Penggunaan (.)Tanda Baca Titik


Berikut ini penggunaan tanda baca titik yang perlu diketahui:

1) Berakhirnya Kalimat 
Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak
orang adalah sebagai penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan
pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan, ataupun seruan. Contoh
kalimatnya:

– Nenekku meninggal dua bulan yang lalu.

– Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.

– Gadis cantik itu bukan kekasihku.

– Raiz melakukan teknik menulis buku buku berdasarkan pengalaman


pahitnya.

2)Tanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar


Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda
titik dapat digunakan bahkan di belakang satu huruf maupun angka. Dalam
penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar, tanda titik diletakkan dibelakang
angka atau huruf.

Contohnya: – IV. Daerah Istimewa Yogyakarta

A. Kota Yogyakarta
B. Kabupaten Bantul

1. . . . . . . . . . .

– 1. Patokan Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

3). Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik


Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka
jam, menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan
oleh titik dua (:) Contoh penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit,
dan detik:

– Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)

– Pukul 13.45.45 (Pukul 13 lewat 45 menit 45 detik)

4). Menunjukkan Jangka Waktu


Selain itu tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan JANGKA waktu. Contohnya:

– 3.45.12 (3 jam, 45 menit, 12 detik)

– 0.14.26 (14 menit, 26 detik)


5). Berperan dalam Penulisan Sumber Referensi
Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik jug berperan banyak. Tanda
titik digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan nada tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka. Contoh:

– Ali, Muhammad. 1994.  Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan


Media.
6). Memperjelas Jumlah
Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga
diperlukan. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan
ataupun kelipatannya. Tanda titik digunakan untuk memperjelas jumlah.
Contohya:

– Desa itu berpenduduk 13.500 orang.

– Tsunami yang terjadi pagi tadi menewaskan 1.094 jiwa.

– Dana bersih dari kegiatan tersebut adalah Rp 25.780.000 (dua puluh lima
juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah)

Namun ada pengecualian jika angka tersebut tidak menunjukkan jumlah


seperti.

– Lihatlah halaman 2104 untuk mengetahui proses perkembangbiakannya!

– Pegawai dalam kantor itu sebagian besar lahir pada tahun 1988.

– Nomor handphone Bapak Sutejo adalah 081234567890.


7). Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul
Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu: tanda titik TIDAK
digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contohnya
– Acara Kunjungan Presiden Joko Widodo

– Eksotisnya Merak Jawa

– Tabel 3.1 Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap MEA

– Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD 1945)

8). Tidak Boleh Digunakan pada Kepala Surat


Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik TIDAK dipakai dalam
kepala surat yang. Lebih tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di
belakang alamat pengirim, dan tanggal surat, atau nama dan alamat
penerima surat. Contohnya

– Jalan Pramuka 13

Cirebon

21 February 2013

Yth. Sdr. Imam Prayogi

– Jalan Imam Bonjol 55

Surabaya

Kantor Penerbit Z

Penggunaan Tanda Baca Koma (,)


Berikut fungsi tanda baca koma yang perlu diketahui:

1). Digunakan di Tengah Kalimat 


Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda ini umumnya
digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan.
Letak penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya.
Contohnya:

– Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.

– Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga.

– Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!


2). Perbandingan Kalimat
Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan
penting. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya didahului oleh kata seperti tetapi,
walau, namun, atau melainkan. Contohnya:
– Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton
disekitarnya.

– Mereka tidak berasal dari Kalimantan Timur, melainkan Kalimantan


Tengah.

3). Memisahkan Anak dan Induk Kalimat


Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat
dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contohnya:

– Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.

– Karena sudah bekerja, dia akan lupa dengan kampusnya.

4). Di belakang Kata Penghubung Antarkalimat


Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata terebut
adalah oleh karena itu, maka dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun
begitu, namun,  dan akan tetapi. Contohnya:
– . . . . jadi, kita sebaiknya pergi secepatnya.
– . . . . lagi pula, mereka sudah tidak punya kekuatan untuk melawan.

– . . . . maka dari itu, wajib hukumnya untuk mandi besar.

– . . . . meskipun begitu, dia masih memikirkan ayahnya.

5). Pemisah Partikel


Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat.
Partikel tersebut adalah kata sepertu o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan,
hati-hati, yasudah,  dan segala macam bentuk partikel bebas. Contohnya:
– Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih!

– Oh, aku kira kamu makan batu.

– Emm, kalau kita batalkan saja gimana?


6). Memisahkan Petikan Langsung 
Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda koma
digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. Contohnya:

– Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di tengah


kuburan”

– “Astagfirullah,” Sahut Bu Fatima, “Saya tidak percaya apa yang saya


dengar.”

7). Di Identitas yang Ditulis Berurutan


Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan. Contohnya:

– Berkas ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian,


Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Darmaga, Bogor.
– Sdr. Rima Setyaningsih, Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta.

– Semarang, 17 July 1994

– Bangkok, Thailand

8). Penulisan Daftar Pustaka


Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan
bagian nama yang dibalik susunannya. Contohnya:

– Dwiloka, Bambang. 2001. Pangan dan Gizi. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro
– Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
9). Pada Catatan Kaki
Tanda koma juga digunakan diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contohnya:

– W.J.S. Poerwadarminta , Bahasa Indonesia untukk Karang-


mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia. 1967), hlm. 4.
10). Penulisan Gelar 
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,
atau marga. Contohnya:

– B. Sasikirana, S.H.

– Ny. Andriyani, M.A.

11). Dalam Penulisan Bilangan


Dalam penulisan bilangan, tanda koma digunakan di muka angka
persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contohnya:

– 84,5 m
– Rp 10,49

12). Pada Kalimat Bertingkat


Kalimat bertingkat juga membutuhkan tanda koma. Tanda koma digunakan
untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contohnya:

– Temanku, Irfan, adalah orang yang sangat rajin.

– Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang-orang berkonsultasi


dengan dukun.

– Semua siswa, baik laki-laki maupun yang perempuan, diberi hukuman


untuk berlari setengan lapangan sebanyak 5 kali.

13). Menghindari Salah Baca


Tanda koma digunakan untuk menghindari salahbaca (miss interpretation)
di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya:
– Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap
yang bersungguh.

Bandingkan dengan:

– Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan


pengembangan bahasa.

14). Tidak Digunakan untuk Memisahkan Petikan Langsung


Tanda koma TIDAK digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contohnya:

– “Mengapa dia melakukannya?” tanya Zainudin.

– “Jangan sampai kecolongan lagi!” Doni menegaskan.


Berikut fungsi tanda baca tanya yang perlu diketahui:

1). Tanda untuk Menanyakan Sesuatu


Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang
bertujuan untuk menyanyakan sesuatu. Contohnya:

– Sejak kapan mereka pergi ke Semarang?

– Kamu tahu, engga?
– Ada apa?

– Pak Winarna bukan, sih?


Tanda tanya TIDAK digunakan dalam kalimat tanya yang berubah menjadi
penjelas, seperti:

– Dian masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai yang
jelek kepadanya.

– Budi paham bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan sistem


operasi LINUX.

2). Digunakan dalam Tanda Kurung


Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contohnya:

– Bumi tetap berbentuk bulat walau tanpa atmosfer (?)

– Agung lahir di tahun 1995 (?)

– Total tabungan Andi ada 400 juta rupiah (?)

Penggunaan Tanda Baca Seru (!)


Berikut fungsi tanda baca seru yang perlu diketahui: 
1). Digunakan Pada Kalimat Perintah
Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah
keras maupun tidak. Contohnya:

– Tolong tutup jendala itu!

– Kerjakan essay ini dalam waktu kurang dari 15 menit!

2). Menunjukkan Ekspresi Kaget


Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget,
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contohnya:

– Astaga! Tinggal seminggu lagi kah?

– Solidaritas tanpa batas, salam integritas!

– Aih, berhentilah merengek seperti itu!

Penggunaan Tanda Titik Koma (;)


Berikut fungsi tanda baca titik koma yang perlu diketahui: 

1). Memisahkan Bagian Kalimat


Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara. Contohnya:

– Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

– Semuanya merasa terhibur; penonton melakukan standing applause.


2). Memisahkan Kalimat  yang Setara
Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya:

– Kakak melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik


menonton TV di ruang tamu.
– Wawan tidak menyukai futsal karena tidak handal menggunakan kakinya;
Galan tidak menyukai basket karena terlalu banyak menggunakan tangan.

Penggunaan Tanda Titik dua (:)


Berikut fungsi tanda baca titik dua yang perlu diketahui: 

1). Akhir Suatu Pernyataan Lengkap


Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
suatu rangkaian yang berhubungan mengakar. Contohnya:

– Kita memerlukan perlengkapan memasak: wajan, spatula, panci, dan


penyaring.

Jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda


titik dua TIDAK dipakai. Contohnya:

– Kita memerlukan wajan, spatula, panci, dan penyaring.

2). Sesudah Kata atau Ungkapan


Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian. Contohnya:

– Ketua             : Sigit Pramana Putra

Wakil Ketua  : Nur Alwan

Sekretaris      : Tutut Apriyani

Bendahara    : Danti Syahriana

– Hari/Tanggal : Ahad, 1 Mei 2016

Waktu             : pukul 09.30 WIB

Tempat         : Ruang A.2.1 Kampus 3 UTY


3). Pada Teks Drama Sesudah Kata yang Menunjukkan Pelaku
Tanda titik dua digunakan pada teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contohnya:

Ferdi               : (sambil memandang ke bawah) “Mungkin memanglah ini


akhirnya”

Winda             : (menepuk pundak Fredi) “Hei, ngapain


ngelamun  sendirian?”
Ferdi               : (kaget) “Eh, Winda..”

4). Diantara Identitas Penerbit


Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat
dalam kitab suci, (c) judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota
dan penerbit buku acuan dalam karangan. Contohnya:

– Tempo, 1 (1971), 34:7

– Al-Kahfi: 15

– Karangan Joko Genta, Rahasia Hidup: Cerita di Balik Cerita, sudah terbit.


– Setiati, Eni. 2008. 7 Jurus Jitu  Melakukan teknik menulis  Buku Best Seller.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Baca Juga: 4 Kesalahan Penulisan yang Harus Dihindari Saat Menerbitkan
Buku

Penggunaan Tanda Hubung (-)


Berikut fungsi tanda baca hubung yang perlu diketahui: 

1). Menyambung Suku


Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris. Contohnya:

– Selain digunakan untuk menjadi pelindung tubuh, rompi itu ju-


ga didesain senyaman mungkin.

– Terkadang, adakalanya kita harus berhenti untuk mengkhayal-

kan imajinasi kita terlalu tinggi.

Adapun pengecualian terhadap pemotongan suku kata, jika karakter pada


baris terakhir adalah huruf vokal. Contohnya:

– Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas itu

seperti merasa tidak punya tempat.

BUKAN

– Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas i-

tu seperti merasa tidak punya tempat.

2). Menyambung Unsur-Unsur Kata Ulang


Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsure-unsur kata ulang.
Contohnya:

– Kunang-kunang, berang-berang, biri-biri

– Anak-anak, kuda-kuda, ramai-ramai

– mondar-mandir, maju-mundur, kebiru-biruan

3). Menyambung Huruf Kata


Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-
satu dan bagian-bagian pada penulisan tanggal. Contohnya:

– p-a-r-t-i-s-i-p-a-s-I, k-n-o-w-l-e-d-g-e, s-o-f-y-u-d-i-n

– 13-10-2012
4). Memperjelas Hubungan
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-
bagian kata atau ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata.
Contohnya:

– ber-evolusi

– dua puluh lima-ribuan

– tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial

Bandingkan dengan:

– ber-revolusi

– dua-puluh-lima-ribuan

– tanggung jawab dan kesetiakawan sosial

5). Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital


Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (a) se- dengan kata
berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c)
angka dengan –an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau
kata, dan (e) nama jabatan rangkap. Contohnya:
– se-Kalimantan

– hari jadi pernikahan yang ke-10

– era 80-an

– mem-PHK-kan

– Menteri-Sekretaris Negara
6). Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur Bahasa Indonesia
dengan unsure bahasa asing. Contohnya:

– se-stylish mungkin
– peng-upload-an
– di-backup
Penggunaan Tanda Pisah (– –)

Berikut fungsi tanda baca pisah yang perlu diketahui: 

1). Membatasi Penyisipan Kata


Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contohnya:

– Kebahagiaan hidup – semua orang mendambakannya – diperoleh melalui


harmonisasi batin terhadap lingkungan kehidupan disekitarnya.

– Hukum di Indonesia – saya sangat ragu – dapat ditegakkan oleh penegak


hukum yang anti terhadap segala bentuk penyuapan.

2). Menegaskan Adanya Keterangan Aposisi


Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

– Para anggota grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah
memberi dampak sosial yang cukup besar selain melantunkan musik slow,
namun pedas mengritik penguasa.
– Istri muda Pak Sholeh – yang berada di Surabaya – telah mengandung 5
bulan.
3). Tanda Pisah Dua Bilangan
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai’. Contohnya:

– 1903 – 1955

– Yogyakarta, 13 – 20 November 2015

– Siang – malam

– Jakarta – Batam

Penggunaan Tanda Ellipsis/Titik-titik ( … )


Berikut fungsi tanda baca titik-titik yang perlu diketahui: 

1). Penulian Kalimat yang Terputus-Putus


Tanda ellipsis ada yang ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . )
Tanda tersebut digunakan dalam penulisan kalimat yang terputus-putus.
Contohnya:

– Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain.

– Hmm . . . aku juga bingung dengan tingkahnya.

2). Menunjukkan Ada Naskah yang Dihilangkan


Tanda ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Contohnya.

– Makanan-makanan berformalin … supaya tidak beredar lagi di pasaran.

– Hal yang patut dihindari … serta menjadi sumber masalah


dalam melakukan teknik menulis buku.
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai
empat buah titik ( …. ); tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan
satu buah untuk menandai akhir kalimat. Contohnya:

– Semua yang telah ia lalu, bukanlah hal yang dapat ….

– Sayangnya, tidak semua orang setuju dengan ….

Penggunaan Tanda Kurung ((…))


Berikut fungsi tanda baca kurung yang perlu diketahui: 

1). Tambahan Keterangan


Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan, yang biasa digunakan untuk menjelaskan abreviasi. Contohnya:

– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti)


telah menyelenggarakan Progam Hibah Bina Desa (PHBD) semenjak bulan
lalu.

– Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengajukan


kebijakan yang terlalu mementingan masalah pribadi.

2). Mengapit Keterangan


Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contohnya:

– Novel “The Great Gatsby” (salah satu novel terkenal era revolusi industri)


terbit dan dicetak dalam berbagai versi.
– Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataan KHA Dahlan
terhadap bid’ah dalam ibadah yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat
muslim saat itu.

3). Mengapit Huruf


Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contohnya:
– Kata aggression  diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi agresi (an).
– Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak)
Mahameru.

4). Mengapit Angka


Tanda kurung digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci
satu urutan keterangan. Contohnya:

– Kecerdasan sejati ditentukan oleh penguasaan (a) IQ, (b) EQ, dan (c) SQ.

Penggunaan Tanda Kurung Siku ([ … ])


Berikut fungsi tanda baca kurung siku yang perlu diketahui: 

1). Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok


Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang
terdapat di dalam naskah asli. Contohnya:

– Mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat


secara berintegritas.

– Dalam jurnal yang ditulis oleh Tim Kuscz[s]cak, terdapat kesalahan dalam
logika penulisan.

2). Mengapit Keterangan


Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung. Contohnya:

– Persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman


20-23] begitu signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap sama
dengan tujuan awal.
Penggunaan Tanda Petik (“…”)
Berikut fungsi tanda baca petik yang perlu diketahui: 

 1). Petikan Langsung


Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contohnya:

– “Saya belum siap,” Kata Ahmad, “Lima menit lagi!”

– Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”

2). Mengapit Judul


Tanda petik digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat. Contohnya:

– Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa,  dari Suatu Tempat.
– Karangan Putra Setiawan yang berjudul “Peran BEM Terhadap Kehidupan
Mahasiswa” telah diterbitkan di surat kabar Kedaulatan Rakyat sebagai
tema besar halaman swarakampus.
3). Mengapit Istilah Ilmiah
Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus. Contohnya:

– Model itu melenggang dengan celana kuno yang dikenal sebagai “cubrai”.

– Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai


“jeopardy”.
4). Penutup Kalimat
Tanda petik juga digunakan sebagai tanda baca penutup kalimat atau
bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda pentik yang mengapit kata
atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau
bagian kalimat. Contohnya:
– Michael Gerard “Mike” Tyson adalah satu dari sekian ikon terkenal dunia
yang menjadi mualaf.

– Karena mata sipit dan kulit kuning langsatnya, Fatima kerap dipanggil
“Cacik” oleh para pedagang pasar.

– Rhendy sering menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan keorganisasian.

Penggunaan Tanda Petik Tunggal (‘ … ‘)


Berikut fungsi tanda baca petik tunggal yang perlu diketahui: 

1). Mengapit Petikan dalam Petikan Lain


Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di
dalam petikan lain. Teknik menulis, contohnya:
– Tanya Melia, “Kau denggar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?”

– “Waktu membuka pintu depan, kudengar teriak anakku ‘Bapak sudah


pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Bapak Santoso

2. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya:

– rate of inflation ‘laju inflasi’


– feedback ‘umpan balik’
– shut down  ‘nonaktif’
Penggunaan Tanda Garis Miring (/)
Berikut fungsi tanda baca garis miring yang perlu diketahui: 

1). Dipakai dalam Nomor Surat dan Kalimat


Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan
nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim. Contohnya:
– No. 036/Kep/DIKTI/2002

– Ngadiwinatan NG I/1095

– Tahun Ajaran 2015/2016

2). Pengganti Kata Hubung


Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau,  atau
Contohnya:
– pria/wanita

– harga permen itu Rp500,00/butir

– hal tersebut sangat dilarang/wajib dihindari dalam pembuatan skripsi.

Penggunaan Tanda Apostrof (‘)


Berikut fungsi tanda baca apostrof yang perlu diketahui: 

1). Menunjukkan Penghilangan Bagian Kata


Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan
penghilangan bagian kata atau kata atau bagian angka tahun. Contohnya:

– Jono ‘lah orang yang menyelamatmu (‘lah = adalah)

– 29 Februari ’16 (’16 = 2016)

2). Penggunaan Kata Khusus


Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang digunakan dalam
penulisan nama ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing.
Contohnya:

– Rifan Syafi’i (bukan ‘Syafi i’ atau ‘Syafii’)

– Surat Al-An’am (bukan Al-An am atau Al-Anam)


2.4.Kata baku dan istilah dalam Bahasa Idonesia

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata baku diartikan


sebagai kata yang menjadi tolak ukur dan berlaku untuk kuantitas atau
kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Dilansir dari Bahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (2016), selain dari bahasa Indonesia, kata
baku dapat berasal dari bahasa dearah dan bahasa asing. Ragam asal kata
baku tersebut, telah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia yang resmi.

 Pengertian kata baku perlu dipahami agar bisa berbahasa Indonesia dengan


benar. Salah satu tujuan bahasa adalah mempersatukan bangsa. Ya, dengan
menggunakan kata baku yang baik dan benar, secara tidak langsung mampu
mempersatukan masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa. 

Pengertian kata baku secara umum adalah sebuah kata yang digunakan


sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Di
Indonesia, kata baku umumnya sering digunakan untuk kalimat yang resmi,
baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam sebuah pengungkapan kata-kata.

1).Pengertian Kata Baku

Pengertian kata baku adalah kata yang digunakan dan telah sesuai
dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
Pengertian kata baku ini merupakan suata kata yang aturan dan
ejaan kaidah bahasa Indonesianya sudah benar serta bersumber dari
bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Biasanya, kata baku digunakan untuk penulisan ataupun


pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam suatu
tulisan atau dalam pengungkapan kata. Umumnya, kata baku
digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah
ditentukan sebelumnya.

2.5.Kalimat efektif dan memahaminya sesuai dengan


Syarat-syarat kalimat yang Efektif

1)Pengertian Kalimat Efektif


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat adalah satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Sementara, efektif dalam KBBI diartikan sebagai ada efek (akibat, pengaruh,
kesan). Jadi dapat diartikan, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang
lengkap dan sesuai kaidah yang dapat mengakibatkan pembaca atau
pendengar mudah memahami.

Menurut buku buku 'Membina, Memelihara, dan Menggunakan Bahasa


Indonesia Secara Benar' Karya Edi Suyanto, kalimat efektif adalah kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat
dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.

Kalimat efektif dan tidak efektif biasanya bisa dibedakan dari kaidah-kaidah
dalam penyusunan kalimat. Jika itu kalimat efektif maka harus memenuhi:

(1) unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,

(2) aturan-aturan tentang Ejaan Yang Disempurnakan, dan

(3) cara memilih kata dalam kalimat (diksi).

Syarat Kalimat Efektif 

Selain memiliki sejumlah ciri-ciri, kalimat juga baru bisa disebut efektif
ketika memenuhi sejumlah syarat. Dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif
pada dasarnya memiliki empat syarat utama. Yaitu: 

1. Sudah Sesuai dengan EYD 


Syarat yang pertama adalah kata-kata dalam kalimat harus sesuai dengan
EYD, yang menjadi kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa
Indonesia. Sehingga penting untuk selalu menggunakan kata-kata baku,
yakni penulisannya sudah sesuai dengan EYD. 

Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat.
Sehingga makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah
akan diakhiri dengan tanda seru, kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda
tanya, dan kalimat penjelas atau standar akan diakhiri tanda titik. 

Ketentuan ini menjadi ketentuan dasar yang wajib dipahami dan


diterapkan setiap kali menyusun karya tulis. Supaya kalimat di dalam karya
tersebut memang merupakan kalimat efektif, sejak lembar pertama sampai
lembar terakhir. 

2. Susunannya Sistematis 
Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis
yang mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga
suatu kalimat belum bisa disebut efektif meskipun sudah memakai kata-
kata baku jika susunannya amburadul. 

Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah
dipahami agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang penulis
perlu mengecek kembali hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi kalimat
yang belakangan baru diketahui tidak efektif. 

Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan
disusul dengan objek atau pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting
untuk disesuaikan dengan standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan
perintah, maka penempatan subjek dan keterangan bisa dipindahkan
sesuai kebutuhan. 

3. Tidak Boros Kata 


Royal terhadap penggunaan kata akan dianggap melanggar syarat kalimat
efektif sehingga tidak diperlukan. Artinya pada saat menyusun suatu
kalimat usahakan memakai kata yang hemat, hanya memakai kata yang
diperlukan. Tidak perlu menambahkan kata yang sebenarnya tidak
dibutuhkan. 

Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa
ambigu atau bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak
efektif justru akan memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun
kalimat pendek yang efektif agar pembaca paham. 

Selain itu, memilih menghemat pemakaian kata akan membantu penulis


lebih produktif. Sebab waktu yang diperlukan untuk menyusun kalimat
panjang dengan kalimat pendek tentu berbeda jauh. Lebih hemat waktu
menulis kalimat pendek namun efektif, dan hasilnya pun lebih memuaskan
karena mudah dipahami. 

4. Tidak Ambigu 
Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan
tidak ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu
menjelaskan suatu hal dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga
mencegah pembaca melakukan multitafsir, sehingga pesan dalam tulisan
tidak tersampaikan dengan baik. 

Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya
perlu dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata
juga harus sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan
pula penulis memakai kata yang baku dan sesuai EYD. 

Sehingga semua syarat terpenuhi untuk menjadikan suatu kalimat sebagai


kalimat yang efektif. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang benar, enak
dibaca, dan mudah dipahami oleh siapa saja. 

Baca Juga: 145 Kata Baku dan Tidak Baku Beserta Fungsinya


Unsur Kalimat Efektif 
Jika diperhatikan, pembahasan mengenai syarat kalimat efektif di atas
sering menyebutkan istilah unsur dalam kalimat. Apabila merasa bingung
dengan unsur kalimat, maka bisa mengenal juga apa saja unsur-unsur di
dalam kalimat yang efektif. 

Unsur kalimat efektif mengacu pada rumus dasar SPOK, yang kemudian
memunculkan sejumlah unsur utama. Berikut detailnya: 

1. Subjek 
Unsur pertama di dalam kalimat efektif adalah subjek, yakni bagian dari
kalimat yang menunjukan pelaku yang bisa berupa orang, tempat, dan juga
benda. Sehingga subjek dalam suatu kalimat tidak melulu berupa orang
atau penyebutan nama orang. Bisa juga penyebutan nama benda termasuk
juga merek suatu produk. 

Subjek kemudian masuk ke dalam jenis unsur wajib dan utama. Sehingga
nyaris tidak ada kalimat yang tidak mengandung unsur satu ini. Meskipun
pada kalimat tanya, yang menghapus subjek biasanya digantikan dengan
penyebutan milik. Misalnya subyek nama diganti dengan kata milikmu,
miliknya,  dan sejenisnya. 

2. Predikat 
Unsur kedua dalam kalimat efektif yang juga masuk ke dalam salah
satu  syarat kalimat efektif adalah predikat. Predikat merupakan bagian
kalimat yang menunjukan apa yang dilakukan oleh subjek. Umumnya
predikat berbentuk kata kerja, yang memberi kejelasan maksud atau
makna dari kalimat. 

Sebab menjelaskan kenapa subjek disebutkan dalam kalimat, baik itu


berupa apa yang dilakukan maupun apa yang dialami oleh subjek tersebut.
Tanpa predikat maka kalimat menjadi tidak lengkap. Sehingga sifatnya
sama wajibnya dengan subjek, inilah yang membuat kalimat paling pendek
minimal terdiri dari subjek dan predikat. 

3. Objek 
Berikutnya adalah objek yang merupakan bagian dalam suatu kalimat yang
menunjukan hal atau benda yang menjadi sasaran dan biasanya berbentuk
nomina (kata benda). Suatu kalimat sebenarnya membutuhkan objek,
hanya saja sifatnya tidak selalu wajib. 

Sebab seperti yang disampaikan di poin sebelumnya, kalimat sederhana


namun efektif bisa hanya terdiri dari subjek dan predikat. Namun
keberadaan objek akan menyempurnakan kalimat tersebut. Objek
kemudian bisa memperjelas maksud atau makna dari suatu kalimat. 

4. Keterangan 
Unsur terakhir dalam kalimat efektif adalah keterangan, yaitu bagian dari
kalimat yang menunjukan tujuan, cara, waktu, tempat, dan juga sebab
akibat. Keterangan dalam kalimat membantu penulis menjelaskan dengan
lebih detail. Secara umum keterangan berbentuk konjungsi (kata hubung). 

Tidak semua kalimat memiliki keterangan, karena sifatnya nyaris sama


dengan objek yakni tidak wajib. Kalimat tanpa keterangan pun sudah bisa
memenuhi syarat kalimat efektif selama memiliki subjek dan predikat.
Hanya saja ketika penulis ingin menyampaikan sesuatu sejelas dan
selengkap mungkin, maka keterangan wajib ditambahkan. 

Baca Juga: 11 Fungsi dan Penggunaan Huruf Kapital Yang Bena r

Struktur dan Contoh Kalimat Efektif 


Susunan kalimat juga diatur dengan ketat, dalam bahasa Indonesia
kemudian mengenal rumus SPOK yang sudah disinggung beberapa kali di
atas. Rumus ini membangun struktur kalimat bahasa Indonesia yang baik
dan benar sekaligus efektif. Susunannya kemudian melibatkan semua unsur
yang sudah dijelaskan di atas. 

Namun, tidak semua unsur kalimat sifatnya wajib sehingga tidak perlu
heran ada kalimat pendek yang hanya berisi subjek dan predikat. Misalnya: 

 Aku mencintaimu. 
 Ibu kelelahan. 
 Anitas memasak. 
Kalimat-kalimat pendek di atas tersusun atas subjek dan predikat, dan
sudah mudah dipahami. Artinya kalimat tersebut sudah memenuhi
berbagai syarat kalimat efektif yang dijelaskan di atas. Namun, perlu diakui
kalimat pendek terkesan kaku dan kurang sesuai untuk ditempatkan di
beberapa jenis tulisan. 

Sehingga susunannya perlu dilengkapi dengan objek dan juga keterangan.


Berikut beberapa contoh kalimat yang sudah memenuhi empat unsur SPOK
tersebut: 

 Ibu (subjek)  belanja (predikat)  sayur dan daging ayam (objek)  di


pasar (keterangan).
 Anita (subjek)  mengayuh (predikat)  sepeda (objek)  dengan sangat
kencang (keterangan).

BAB III

Penutup

3.1.Kesimpulam
Kesimpulan dari materi”sejarah kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia”
bahwa masyarakat bangsa kita tidak bergantung sepenuhnya pada bangsa
asing didalam usahanya untuk mengikuti pengkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern serta untuk ikut serta dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Trkait dengan hal itu,Suhander dan Suphina
(1997) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat
yang memungkin kita membina serta mengembangkan kebudayaann
nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri dan identitas sendiri yang
membedkannya dengan kebudayaan daerrah.

Dan berdasarka pendapat-pendapat tentang kata serapan dapat


disimpulkan bahwa kata yang di reproduks oleh bahasa penerima dengan
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan.

Dan berdasarka defenisi-defenisi tentang kata baku dapat disimpulkan


bahwa kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang
penulisannya sesuai denga kaidah kaidah yang dilakukan.

Daftar Pustaka

Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu


dan Teknologi.
refrensi :  https://abdulkhamid12.wordpress.com/bahasa-
indonesia/materi/sejarah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indo…
[…]

https://mentarigroups.com/blog/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/03/180624569/kalimat-
efektif-pengertian-ciri-syarat-unsur-struktur-dan-contoh

Anda mungkin juga menyukai