Anda di halaman 1dari 3

Matematika

1. Sejarah singkat perkembangan logika atau aliran-aliran terkait logika.

*Pengertian :

Logika berasal dari kata Yunani yaitu "logos" yang berarti "kata", "uraian pikiran" atau "teori". Istilah
logika secara etimologis dapat diartikan "ilmu tentang uraian pikiran". Logika merupakan cabang filsafat
yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat, oleh karena itu
untuk berfilsafat yang baik harus dilandasi logika, supaya penerangannya logika dan kritik.logika juga
sebagai sarana ilmu, sama halnya matematika dan statistika karena semua ilmu harus didukung oleh
penalaran logika dan sistematik yang merupakan salah satu syarat sifat ilmiah. logika berfungsi sebagai
“dasar filsafat dan sarana ilmu”. Syarat sifat ilmiah salah satu di antaranya “harus sistematik” yang di
maksudkan adalah mempunyai susunan menurut aturan tertentu yang bagian-bagiannya saing
berhubungan untuk mencapai maksud atau peranan tertentu serta tidak mengandung kontradiksi di
dalamnya.Dasar logika modern :

Setiap hal yang ada diungkapkan dengan kata atau istilah sebagai tanda dari hal tersebut sehingga setiap
kata atau istilah mempunyai himpunan, mempunyai keluasan. Misal, istilah “manusia”, yang ditunjuk
adalah semua hal yang dapat disebut dengan manusia sehingga ini merupakan suatu kumpulan yang
mempunyai ciri-ciri kemanusiaan, yaitu berakal, jika tidak berakal bukanlah manusia. Himpunan inilah
yang menjadi dasar logika modern, dan himpunan didefinisikan "suatu kumpulan hal yang mempunyai
ciri-ciri tertentu yang sama".

*Logika induktif dan logika deduktif:

logika pada umumnya dibedakan antara logika deduktif dan logika induktif. Kedua bentuk logika ini
sering dinyatakan deduktif adalah dari umum ke khusus dan induktif dari khusus ke umum. Hal yang
seperti ini tidak tepat karena deduktif belum tentu dari umum ke khusus, dapat juga dari umum ke
umum. Perbedaan pokok antara keduanya adalah terletak pada sifat kesimpulannya.Logika deduktif
sifat kesimpulannya pasti, sedang logika induktif sifat kesimpulannya boleh jadi atau bersifat
kemungkinan.

1.Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah
berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian diturunkan dari pangkal-
pikirnya.

2.Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari
sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Logika ini sering
disebut juga logika material, yaitu berusaha menemukan prinsip-prinsip penalaran yang bergantung
kesesuaiannya dengan kenyataan, oleh karena itu kesimpulannya hanyalah kebolehjadian, dalam arti
selama kesimpulannya itu tidak ada bukti yang menyangkalnya maka kesimpulan itu benar, dan tidak
dapat dikatakan pasti

2. Kata hubung dalam matematika


*Konjungsi(^)

Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga, notasi “p^q” dibaca “p dan
q”.

konjungsi hanya akan benar jika kedua pernyataan (p dan q) benar.

Contoh:

p:

*Disjungsi(V)

Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “atau”. Sehingga notasi “pVq” dibaca “p atau
q”.

disjungsi hanya salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

Contoh:

p:

*Implikasi (→)

Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika… maka…” Sehingga notasi dari “p→q”
dibaca “Jika p, maka q”.
implikasi hanya bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen (q) salah.

Contoh :

p:

*Biimplikasi (<->)

Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika”. Sehingga, notasi
dari “p<-> q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”.

biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama.

Contoh :

p:

Kimia dasar

Anda mungkin juga menyukai