Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BAHASA INDONESIA HUKUM

MENGENAI

FUNGSI HUKUM SEBAGAI CONTROL SOCIAL


DAN SOCIAL ENGINEERING

Disusun oleh :

NAMA : IDA RULIYANI ARSYAD

NO STAMBUK : 21309217

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
MAKALAH BAHASA INDONESIA HUKUM

MENGENAI

FUNGSI HUKUM SEBAGAI CONTROL SOCIAL


DAN SOCIAL ENGINEERING

Disusun oleh :

NAMA : AHMAD TIGOR

NO STAMBUK :

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA

MAKALAH BAHASA INDONESIA HUKUM


MENGENAI
FUNGSI HUKUM SEBAGAI CONTROL SOCIAL
DAN SOCIAL ENGINEERING

Disusun oleh :

NAMA : MUH. HARIS

NO STAMBUK :

FAKULTAS : HUKUM

KELAS : BOMBANA-WAKATOBI-KOLAKA
KATA PENGANTAR
Puji dab Syukur kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, Penguasa segala kerajaan
seluruh alam di langit dan di bumi. Shalawat dan Salam tetap tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Kaerena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Penulis dapat
menyusun Makalah ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
Penulis akan membahas mengenai “ Fungsi Hukum Sebagai Control Social dan Social
Engineering “.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini.Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kendari, 17 Januari 2014

Penulis

IDA RULIYANI ARSYAD

I
KATA PENGANTAR
Puji dab Syukur kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, Penguasa segala kerajaan
seluruh alam di langit dan di bumi. Shalawat dan Salam tetap tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Kaerena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Penulis dapat
menyusun Makalah ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
Penulis akan membahas mengenai “ Fungsi Hukum Sebagai Control Social dan Social
Engineering “.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini.Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kendari, 17 Januari 2014

Penulis

AHMAD TIGOR
KATA PENGANTAR
Puji dab Syukur kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, Penguasa segala kerajaan
seluruh alam di langit dan di bumi. Shalawat dan Salam tetap tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Kaerena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Penulis dapat
menyusun Makalah ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
Penulis akan membahas mengenai “ Fungsi Hukum Sebagai Control Social dan Social
Engineering “.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini.Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kendari, 17 Januari 2014

Penulis

MUH. HARIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… ii

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………… 1


B. Pokok Permasalahan ………………………………………………………… 5
C. Tujuan Dan Manfaat Makalah …………………………………………… 5

BAB II : POKOK PEMBAHASAN ……………………………………………………… 6

A. HUKUM DAN PENGENDALIAN SOSIAL ( Social Control )…… 6


B. HUKUM DAN REKAYASA SOSIAL ( Social Engineering )....... 8

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………… 9


A. KESIMPULAN……………………………………………………………………. 9
B. SARAN……………………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut kodrat alam, manusia dimana – mana dan pada zaman apapun juga selalu
hidup bersama, hidup berkelompok – kelompok, sekurang- kurangnya kehidupan bersama itu
terdiri dari dua orang, suami- istri ataupun ibu dan anak kandungnya. Dalam sejarah
perkembangannya, manusia tidak terdapat seorangpun yang hidup menyendiri, terpisah dari
kelompok manusia lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan itupun hanyalah untuk
sementara waktu. Dalam hal ini pun, mereka hidup perlu adanya aturan atau hukum yang
mengatur mereka baik dalam berinteraksi sosial maupun hal – hal lainnya, yang diatur dalam
aturan maupun hukum tersebut sehingga fungsi hukum bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Seperti diketahui bahwa didalam setiap masyarakat senantiasa terdapat berbagai kepentingan
yang lain, tetapi ada juga kepentingan yang memicu konflik dengan kepentingan lain. Untuk
keperluan tersebut, hukum harus difungsikan menurut fungsi – fungsi tertentu untuk mencapai
tujuannya.

Dengan kata lain fungsi hukum adalah menertibkan dan mengatur pergaulan
masyarakat serta menyelesaikan konflik yang terjadi. Dengan adanya hukum, konflik itu tidak
lagi di pecahkan menurut siapa yang paling kuat, melainkan berdasarkan aturan yang
berorientasi pada kepentingan- kepentingan dan nilai – nilai objektif denga tidak membedakan
antara yang kuat dan yang lemah, dan orientasi itu disebut keadilan, berbicara tentang fungsi
hukum, maka yang menjadi pokok kajian adalah sejauh mana hukum dapat memberikan
peranan yang positif dalam masyarakat, baik dalam arti terhadap setiap individu, maupun
dalam arti masyarakat secara keseluruhan.

1
1. Pengertian Hukum Menurut Beberapa Ahli
Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (Perintah – perintah dan larangan – larangan ) yang
mengatur tata tertib dalam masyarakat yang seharusnya di taati oleh seluruh anggota
masyarakat. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan
tindakan oleh pemerintah/penguasa.

Berikut Pengertian Hukum Menurut Beberapa Ahli Hukum :

1. VAN KAN
Hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi
kepentingan manusia di dalam masyarakat. Peraturan dalam menjalankan kehidupan
diperlukan untuk melindungi kepentingan dengan tertib.

2. UTRECHT
Hukum adalah himpunan peraturan ( baik berupa perintah maupun larangan ) yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya di taati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut
dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah.

3. WIRYONO KUSUMO
Hukum adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur tata tertib dalam masyarakat dan terhadap pelangggarnya umumnya dikenakan
sanksi. Sedangkan tujuan dari hukum adalah untuk mengadakan keselamatan dan
ketertiban dalam masyarakat.

4. MOCHTAR KUSUMAATMADJA
Hukum merupakan keseluruhan asas – asas dan kaidah – kaidah yang mengaturkehidupan
dalam masyarakat, dan juga mencakupi lembaga – lembaga ( institutions ) dan proses –
proses ( Processes ) yang mewujudkan berlakunya kaidah – kaidah itu dalam kenyataan.

5. LILY RASJIDI
Hukum bukan sekedar merupakan norma melainkan juga instusi.

2
6. SOETANDYO WIGJOSOEBROTO
Bahwa tidak ada yang konsep tunggal mengenai apa yang disebut hukum itu. Karena
sebenarnya hukum terdiri dari 3 konsep : hukum sebagai asas moralitas, hukum sebagai
kaidah – kaidah positif yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu dan yang ketiga,
hukum dikonsepkan sebagai institusi yang riil dan fungsional dalm system kehidupan
bermasyarakat.

7. AL – GOODHART
Hukum adalah keseluruhan dari peraturan yang di pakai oleh pengadilan.

8. AUSTIN
Hukum adalah tiap – tipa undang – undang positif yang ditentukan secara langsung atau
tidak langsung oleh seorang pribadi atau sekelompok orang yang berwibawa bagi seorang

9. HANS KELSEN
Hukum adalah sebuah ketentuan sosial yang mengatur perilaku mutual antar manusia, yaitu
sebuah ketentuan tentang serangkaian peraturan yang mengatur perilaku tertentu manusia
dan hal ini berarti sebuah system norma. Jadi hukum itu sendiri adalah ketentuan.

10. MARX
Hukum adalah pengemban amanat kepentingan ekonomi para kapitalis yang tidak segan
memarakkkan kehidupannya lewat exploitas – exploitasi yang luas. Sehingga hukum bukan
saja sebagai fungsi politik saja akan tetapi juga sebagai fungsi ekonomi.

Untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum, perlu kalian ketahui unsur – unsur dan
ciri- cirri hukum yaitu :
1. Unsur – unsure hukum diantaranya ialah :
- Peraturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan masyarakat ;
- Peraturan itu diadakan oleh badab – badan resmi yang berwajib ;
- Peraturan itiu pada umumnya bersifat memaksa ;
- Sanksi terhadap pelanggran peraturan tersebut adalah tegas.
2. Ciri – ciri hukum yaitu :
- Adanya perintah dan larangan ;
- Perintah dan larangan itu harus ditaati oleh setiap orang.

3
3. Tujuan Hukum
Secara umum tujuan hukum dirumuskan sebagai berikut :
- Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil;
- Untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu;
- Untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.

2. Fungsi Hukum.
Hukum sebagai kaidah, atau hukum sebagai teori. Dalam hubungan ini, banyak ahli yang
telah mengemukakan pendapatnya, seperti Lawrence M. Friedman yang dikutip oleh
Soleman B. Taneko yang menyatakan bahwa “ Fungsi Hukum itu Meliputi :
1. Pengawasan / Pengadilan Sosial ( Sosial Control ).
2. Penyelesaian sengketa ( Dispute Settlement )
3. Rekayasa Sosial ( Social engineering, Redistributive, atau Innovation ) “ disini Nampak
bahwa menurut ahli tersebut di atas, pada dasarnya hukum mempunyai tiga fungsi yang
harus diperankan dalam masyarakat.
Dalam hubungan ini, juga oleh Soerjono Soekanto, mengemukakan fungsi hukum yang terdiri
dari :
1. Untuk memberikan pedoman kepada warga masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah – masalah dalam masyarakat
yang terutama menyangkut kebutuhan – kebutuhan pokok.
2. Untuk menjaga masyarakat yang bersangkutan.
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat yang bersangkutan untuk mengadakan
pengendalian sosial ( Social Control )
Jika kita menelaah kedua pendapat yang dikemukakan diatas mengenai fungsi hukum, maka
pada dasarnya kedua pendapat tersebut adalah sama, kendatipun dalam formulasi yang
berbeda. Secara kuantitaif fungsi hukum yang terdiri tiga seperti tersebut diatas, oleh Soleman
B Taneko, justru mengemukakan bahwa fungsi hukum mencakup lebih dari tiga jenis seperti
ungkapannya yang menyatakan bahwa “ adapun fungsi hukum yang dimaksudkan ialah antara
lain meliputi :
1. Memberikan Pedoman/ pengarahan pada warga masyarakat untuk berprilaku.
2. Pengawasan/ pengendalian Sosial ( Social Control ).
3. Penyelesaian sengketa ( Dispute Settlement )
4. Rekayasa Sosial ( Social Enggineering ).

4
Dari keempat hal diatas kami disini akan membahas serta menitik beratkan pada pembahasan
dua dari empat fungsi hukum yang ada, yaitu :
Hukum sebagai pengawasan/ pengendalian sosial ( social control ), dan hukum sebagai
rekayasa sosial ( social engineering ).

B. POKOK PERMASALAHAN

Yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Taraf apa saja yang mempengaruhi pengendalian social dalam hukum ?
2. Bagaimana peran hukum sebagai pengendalian ( control ) social ?
3. Seberapa efektifkah hukum sebagai control social ?
4. Apa saja pendapat para ahli tentang social engineering dalam hukum ?
5. Apa saja langkah – langkah dalam social enginerring dalam penyelesaian masalah hukum ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH


Secara umum, makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan pembaca dan menjadi
refrensi bagi pihak yang berkepentingan sehingga diharapkan tidak hanya menmgetahui tetapi
juga memahami fungsi – fungsi hukum diindonesia, khususnya.

5
BAB II

POKOK PEMBAHASAN

A. HUKUM DAN PENGENDALIAN SOSIAL ( SOCIAL CONTROL )


Pada taraf kehidupan bersama, pengendalian social merupakan suatau kekuatan untuk
mengorganisasi tingkah laku sosial budaya. Sebagaiman halnya dengan kenyataan bahwa
kehidupan manusia dalam artian tertentu dicakup alam semesta, maka pengendalian sosial
membimbing manusia semenjak lahir hingga meninggal dunia. Pengendalian sosial terjadi
apabila suatu kelompok menentukan tingkah laku kelompok lain, atau apabila kelompok
mengendalikan anggotanya atau kalau pribadi – pribadi mempengaruhi tingkah laku pihak lain.
Dengan demikian pengendalian social terjadi dalam tiga taraf yakni :

1. Kelompok terhadap kelompok


2. Kelompok terhadap anggotanya
3. Pribadi terhadap pribadi dengan kata lain pengendalian sosial terjadi apabila seseorang
diajak atau dipaksa untuk bertingkah laku sesuai dengan keinginan pihak lain. baik apabila
hal itu sesuai dengan kehendak ataupun tidak.

Jika dikatakan pengendalian sosial memilik pengajakan atau pemaksaan kehendak kepada pihak
lain, maka kesiapan pihak lain itu untuk memerimanya sudah tentu didasarkan kepada keadaan
– keadaan tertentu. Pengendalian sosial bertujuan “ to bring about confirmaty, solidarity, and
continuity particular group or society “. Dalam hal ini, Soerjono Soekarno dan Heri Tjandrasari
juga secara rinci menyusun klasifikasi sederhana terhadap tujuan – tujuan pengendalian social,
yaitu :

1. Yang tujuannya bersifat eksploitatif, oleh karena dimotivasikan kepentingan diri, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Yang tujuannya bersifat regulative, oleh karena itu dilandaskan pada kebiasaan atau adat
istiadat.

6
3. Yang tujuannya bersifat kreatif atau konstruktif, oleh karean diarahkan pada perubahan
sosial dan bermanfaat. Melihat dari klasifikasi yang dirumuskan oleh mereka berdua, kita
dapat menyimpulkan bahwa ketiga- tiganya memerlukan sarana untuk pengaturanya.
Sarana untuk pengendalian sosial itu dapat berbentuk badan – badan yang bersifat
institusional maupun noninstitusional, tergantung kepada tujuan yang hendak dicapai. Yang
bersifat institusional salah satu diantaranya adalah hukum. Hukum merupakan lembaga.

Pengendali sosial yang memiliki kekuatan. Dapat bayangkan jika kekuatan hukum
sebagai lembaga pengendali sosial ini pudar, maka tingkah laku masyarakat ( baik kelompok
maupun individu ) menjadi tidak stabil dan kita tidak dapat membayangkan keadaan
masyarakat itu untuk selanjutnya. Oleh karena itu, penulis menganalisa bahwa hukum diartikan
sebagi “Kontrol Sosial “ dan berhubungan dengan pembentukan dan pemeliharaan aturan –
aturan sosial. Analisa ini berpijak pada kemampuan hukum untuk mengontrol perilaku –
perilaku tersebut. Sering dikatakan bahwasanya salah satu karekteristik hukum yang
membedakannya dari aturan – aturan yang bersifat normatif ialah adanya mekanisme control
yaitu yang disebut sebagai sanksi. Sedangkan menurut Ronny Hantijo Soemitro : Kontrol sosial
merupakan aspek normatif dari kehidupan sosial atau dapat disebut sebagai pemberi definisi
dari tingkah laku yang menyimpang serta akibat – akibat seperti larangan – larangan, tuntutan –
tuntutan, pemindaan dan pemberian ganti rugi. Dari apa yang dikemukakan oleh Prof. Ronny
diatas, kita dapat menangkap isyarat bahwa hukum bukan satu – satunya alat pengendali atau
pengontrol sosial. Hukum hanyalah salah satu alat control sosial dalam masyarakat. Fungsi
hukum sebagai alat pengendali sosial dapat diterangkan sebagai fungsi hukum untuk
menetapkan tingkah laku mana yang dianggap merupakan penyimpangan terhadap aturan
hukum, dan apa sanksi atau tindakan yang dilakukan oleh hukum jika terjadi penyimpangan
tersebut. Olehnya itu Ronny menuliskan bahwa : “ Tingkah laku yang menyimpang merupakan
tindakan yang tergantung pada Kontrol sosial. Ini berarti control sosial menentukan tingkah
laku yang bagaimana yang merupakan tingkah laku yang menyimpang. Makin tergantung
tingkah laku itu pada control sosial makin berat nilai penyimpangan pelakunya. Berat ringannya
tingkah laku menyimpang itu tergantung ………………….” Lain lagi dengan JS. Roeceek yang
menyatakan : “ Mekanisme pengendalian sosial ( mechanism of sosial control ) ialah segala
sesuatu yang dijalankan untuk melaksanakan proses yang direncanakan maupun yang tidak
direncanakan untuk mendidik, mengajak atau bukan memaksa para warga agar menyesuaikan
diri dengan kebiasaan – kebiasaan dan nilai – nilai kehidupan masyarakat.

7
B. HUKUM DAN REKAYASA SOSIAL ( SOCIAL ENGINEERING )

Dalam uraian terdahulu, telah dikemukakan beberapa pendapat ahli yang menjelaskan
tentang jenis fungsi hukum didalam masyarakat. Salah satu fungsi hukum yang akan dibahas
secara singkat disini adalah fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial. Walaupun tidak semua
yang dikemukakan pendapatnya secara langsung menyebut alat rekayasa sosial sebagai salah
satu fungsi hukum, namun dapat dimaklimi, jika fungsi ini tercakup dalam rumusan yang
dikemukakan para ahli dimaksud. Untuk lebih menyakinkan akan adanya fungsi hukum sebagai
alat rekayasa sosial ini, perlu diketengahkan pendapat Rusli Effendi, yang menegaskan bahwa “
Suatu masyarakat dimanapun di dunia ini, tidak ada yang statis. Masyarakat manapun
senantiasa mengalami perubahan, hanya saja ada masyarakat yang perubahan nya pesat dan
ada pula yang lamban. Didalam menyesuaiakan diri dengan perubahan itulah, fungsi hukum
sebagai a tool of engineering, sebagai perekayasa sosial, sebagai alat untuk merubah masyarakt
ke suatu tujuan yang diinginkan bersam, sangat berarti Penegasan Rusli effendi tersebut diatas,
menunjukan bahwa hukum sebagai alat rekayasa sosial sangat diperlukan dalam proses
perubahan masyarakat dimanapun senantiasa terjadi, apalagi dalam kondisi kemajuan yang
menuntut prlunya perubahan – perubahan yang relatif cepat. Fungsi hukum sebagai alat
rekayasa sosial ini, juga sering disebut sebagai a tool of engineering yang pada prinsipnya
merupakan fungsi hukum yang dapat diarahkan untuk merubah pola – pola tertentu dalam
suatu masyarakat, baik dalam arti mengokohkan suatu kebiasaan yang menjadi sesuatu yang
lebih diyakini dan ditaati, maupun dalam bentuk perubahan lainnya. Perubahan lainnya yang
dimaksud, antara lain menghilangkan suatu kebiasaan yang memang sudah dianggap tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat, maupun dalam bentuk kebiasaan baru yang dianggap lebih
sesuai, atau dapat mengarahkan masyarakat kearah tertentu yang dianggpa lebih baik dari
sebelumnya. Sejalan dengan ini, Soleman B. Taneko mengutip pendapat Satjipto Rahardjo
menyatakan bahwa “ Hukum sebagai sarana rekayasa sosial, innovasi,sosial engineering, merut
Satjipto Rahardjo, tidak saja digunakan untuk mengukuhkan pola – pola kebiasaan dan tingkah
laku yang terdapat dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengarahkan pada tujuan – tujuan
yang dikehendaki, menghapus kebiasan – kebiasaan yang di pandang tidak perlu
lagi,menciptakan pola – pola kelakuan baru dan sebagainya, keadaan yang demikian itu
berbeda sekali dengan pandangan atau konsep hukum yang lain, seperti yang diajarkan oleh
aliran sejarah.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Fungsi hukum sebagai alat pengendalian itu bersama – sama dengan pranata – pranata
sosial lainya yang juga melakukan fungsi pengendalian sosial.
2. Fungsi hukum sebagai alat pengendalian sosial merupakan “ pasif “ disini artinya huikum
yang menyesuaikan diri dengan kenyataan masyarakat. Sehubungan dengan fungsi hukum
sebagai alat pengendalian sosial ini, masih ada hal lain menurut penulis yang sangat perlu
diketahui, yaitu :
- Fungsi hukum sebagai alat pengendalian sosial, dapat dijalankan oleh suatu kekuasaan
terpusat yang dewasa ini berwujud kekuasaan Negara, yang dilaksanakan oleh “ the
rulling class “ atau suatu “ elit “ hukumnya biasanya berwujud hukum tertulis atau
perUndang – undangan.
- Fungsi hukum sebagai alat pengendalian sosial, dapat juga dijalankan sendiri “dari
bawah “ oleh masyarakat itu sendiri. Hukumnya biasa terwujud tidak tertulis atau
huikum kebiasaan. Terlaksananya atau tidak terlaksananya fungsi hukum sebagai alat
pengendalian sosial, ditentukan oleh dua hal :
- Faktor aturan hukumnya sendiri
- Faktor pelaksanaan ( orang ) hukumnya
3. Sosial engineering dimaksudkan agar hukum dijadikan sebagai instrument rekayasa
sosial untuk mengubah masyarakat kesuatu tujuan yang lebih baik. Fungsi hukum
sebagai sarana perekayasa sosial ( mengubah masyarakat ) adalah sauatu fungsi untuk
menciptakan perubhan – perubahan kehidupan sosial masyarakat kearah kemajuan.
4. Hukum adalah fungsinya melakukan rekayasa sosial, adalah untuk menimbulkan kondisi
tertentu yang mengarah kepada pencapaian tujuan hukum. Bahkan sekaligus dapat
mengendalikan kehidupan sosial masyarakat yang direncanakan sebelumnya menuju
kehidupan yang lebih baik.
5. Hukum merupakan ekspresi dari kesadaraan hukum jiwa rakyat. Hukum awalnya lahir
dari kebiasaan dan kesadaran hukum masyarakat kemudian dari putusan hakim, tetapi
bagaimanapun juga diciptakan dari kekuatan – kekuatan dari dalam yang bekerja secara
diam – diam dan tidak oleh kemauan sendiri.

9
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini, masih banyak kesalahan dari
penulisan makalah kami, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa : dalam
hadist “ al insane minal khotto’wannisa “ dan kami juga butuh saran dan kritikkan agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah yang member kami tugas
Makalah demi kebaikan diri kita sendiri, untuk negara dan bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. http://krisnaptik.wordpress.com/tag/fungsi-hukum-sebagai-rekayasa-sosial/,17 desember
2014
2. http://gerakanmahasiswakini.blogspot.com/2011/12/fungsi-hukum-sebagai-control-social-
dan.htmI,17 desember 2013
3. http://zacharymy.files.wordpress.com/2012/12/materi-ajar-4-fungsi-hukum.ppt,17
desember 2013
4. http://www.badilag.net/data/ARTIKEL/Filsafat%20Hukum%20dan%20perannya%20dalam
%20Pembentukan%20Hukum%20di%20Indonesia.pdf, 17 desember 2013

11
PEMERINTAH KOTA KENDARI
KANTOR SEKRETARIAT KORPRI KOTA KENDARI
Jl.Drs. H. Abdullah Silondae No. 8 Kendari

Kendari, 26 November 2013

Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. Bapak Walikota Kendari
Perihal : Permintaan Menjadi Irup Di-
Kendari

Sehubungan dengan pelaksanaan HUT Korpri yang ke 42, Hari PGRI dan Hari Guru
kota kendari, maka dengan ini di mohon kesediaan Bapak untuk menjadi IRUP / Pembina
Upacara, yamg Insya Allah dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Jum’at, 29 November 2013

Jam : 07.15 Wita

Tempat : Lapangan Upacara Kantor Walikota Kendari

Demikian disampaikan atas kehadiranya diucapkan terima kasih.

KEPALA KANTOR SET. DP. KORPRI


KOTA KENDARI

ALI KIBU,S.Pd
PEMBINA, GOL. IV/a
NIP. 19641231 198703 1 238

Tembusan :
1. Walikota Kendari (Sebagai Laporan);
2. Arsip.
PEMERINTAH KOTA KENDARI
SEKRETARIAT DAERAH KOTA KENDARI
Jl.Drs. H. Abdullah Silondae No. 8 Kendari

Kendari, 02 Desember 2013

Nomor : 005 / / 2013 Kepada


Perihal : Undangan Yth. Kepala Badan, Dinas, Kantor, Bagian,
Camat dan Lurah
Di-
Kendari

Bersama ini kami sampaikan kepada saudara bahwa berhubung masih ada PNS yang
belum memiliki rumah tinggal, maka diundang kepada saudara untuk menghadiri rapat yang
insya Allah akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 04 Desember 2103

Jam : 08.30 – 15.30 wita

Tempat : Ruang Pola Kantor Walikota Kendari

Demikian disampaikan atas kehadiranya diucapkan terima kasih.

A.n. Walikota Kendari


Sekretaris Daerah Kota

ALAMSYAH LOTUNANI,SE,M.Si
Pembina Utama Muda, Gol. IV/a
NIP. 19580114 198503 1 013

Tembusan :
1. Walikota Kendari ( Sebagai Laporan );
2. Arsip
PEMERINTAH KOTA KENDARI
KANTOR SEKRETARIAT KORPRI KOTA KENDARI
Jl.Drs. H. Abdullah Silondae No. 8 Kendari

Kendari, 19 Desember 2013

Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. Kepala PT. Askes ( Persero ) Kendari
Perihal : Rekomendasi Di-
Kendari

Menindak lanjuti Keputusan Bersama PT. Askes ( Persero ) dan Dewan Pengurus Korpri
Nasional Nomor : 478 tahun 2013 dan Kep-066/SJ/XI/2013 tanggal 27 Desember 2013 perihal
Penerimaan Bantuan Pendidikan PT. Askes ( Persero ) dan Korpri Peduli tahun 2013 bersama ini kami
Rekomendasikan kepada :

1. Nama : Laode Djihani


2. Unit Kerja : Staf Pada Dispenda Kota Kendari
3. Nama Anak : Yasti Waode Djihani

Selanjutnya untuk menerima bantuan pendidikan ( Bandik ) pada PT. Askes ( Persero ) Kendari.
Demikian kami sampaikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA KANTOR SET. DP. KORPRI


KOTA KENDARI

ALI KIBU,S.Pd
PEMBINA, GOL. IV/a
NIP. 19641231 198703 1 238

Tembusan :
1. Walikota Kendari (Sebagai Laporan);
2. Sekretaris Daerah Kota Kendari di Kendari;
3. Arsip.
Kendari, 17 Januari 2014

Sahabatku Kartini
di Samarinda

Tini, bagaimana kabarmu? Bagaimana pula kabar kelaurgamu disana? Baik- baik
bukan? Kalau kabar saya, suami dan anak – anak Alhamdulillah sehat walafiat.

Tin kalau ingat masa sekolah dulu rasanya selalu ingat kamu, Uphi, Ari,Umink dan
Yanti, gimana dengan kamu apa kamu masih selalu ingat masa – masa sekolah dulu? Kita
membentuk sebuah kelompok yang bernama JAFANA GRILS, masih teringat di
ingatanku,saya, kamu, uphi, ari, umink dan yanti selalu pulang bersama, begitupun kalau pas
istirahat sekolah pasti selalu bersama- sama, masa – masa yang sangat indah buat di ingat.

Tin bagaimana dengan Shiva anakmu? Dia sekarang berumur berapa tahun? Pasti
anakmu cantik seperti bundanya, iyakan? Kapan ya tin kita bisa ketemu lagi, saling cerita kayak
waktu dulu, bagaimana juga kabar Uphi, ari, umink dan yanti? Lama juga saya tidak pernah
ketemu mereka, kalau ada waktu kamu jalan – jalan kekendari ya? Kita buat acara reunian pasti
sangat seru.

Sekian dulu ya tin nanti kapan – kapan suratnya dilanjut lagi, salam buat keluargamu ya.
Jangan lupa suratnya dibalas ya.

Dari sahabatmu

IDA RULIYANI ARSYAD

Anda mungkin juga menyukai